Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISA PANJANG OPTIMUM DESTILATOR SURYA TERHADAP KUANTITAS AIR HASIL DAN UNJUK KERJA DESTILATOR TENAGA SURYA. Syafril Oktari; Sehat Abdi Saragih; Eddy Elfiano; Masli Irwan Rosli
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 2 No. 01 (2019): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.949 KB) | DOI: 10.25299/rem.2019.vol1(01).2324

Abstract

Teknologi destilasi (penyulingan) air untuk mendapatkan air tawar dari air kotor atau air laut intinya adalah menguapkan air laut dengan cara dipanaskan, yang kemudian uap air tersebut diembunkan sehingga menjadi air tawar. Proses kerja destilator terdapat juga kelemahan yaitu dari proses penguapan destilator, uap yang dihasilkan lalu diembunkan menjadi butiran air yang menempel dikaca. Selanjutnya butir air bertemu dengan butir-butiran air yang lainnya dan menghasilkan butir air yang memiliki berat air berlebih sehingga sebelum butir air tersebut sampai ke dalam penampungan, butir air tersebut akan terlebih dahulu jatuh. Begitu pula dengan semakin panjangnya destilator akan mempengaruhi penguapan jatuhnya butir air sebelum jatuh ke dalam penampungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui panjang optimum destilator tenaga surya. Penelitian ini menggunakan panjang optimum dari 500 mm, 600 mm, 700 mm, 800 mm, 900 mm, dan 1000 mm sebagai panjang yang akan dianalisa. Proses penguapan tersebut akan mempengaruhi dari sistem destilasi dan kuantitas air yang dihasilkan. Dari hasil pengujian yang memiliki panjang optimum terhadap kuantitas air hasil yang terbanyak yaitu pada panjang 70 cm sebesar 1678 ml. Hal ini disebabkan oleh air pada basin yang sudah diuapkan harus diembunkan (kondensasi) supaya uap jenuh tersebut melepaskan kalor laten agar menghasilkan kuantitas air hasil yang maksimal. Dari hasil pengujian dan perhitungan yang memiliki panjang optimum terhadap unjuk kerja terbaik pada destilator tenaga surya yaitu adalah panjang 70 cm, karena laju energi saat penguapan sebesar 127,6 Watt, laju energi saat pengembunan sebesar 124,02 Watt, laju destilasi dalam proses destilasi sebesar 0,0000517 kg/s, efesiensi produk destilasi sebesar 11,65%, dan efesiensi sistem destilasi sebesar 38,2%.
ANALISA TINGGI PERMUKAAN AIR OPTIMUM DALAM BASIN TERHADAP KUANTITAS AIR HASIL DAN UNJUK KERJA DESTILATOR TENAGA SURYA Arsenius Roni Tua; Sehat Abdi Saragih; Eddy Elfiano
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 2 No. 02 (2019): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.522 KB) | DOI: 10.25299/rem.2019.vol2.no02.3088

Abstract

Destilator surya adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan air bersih. Pada dasarnya cara kerja destilator surya ialah radiasi surya menembus kaca penutup dan mengenai permukaan dari plat penyerap, maka plat penyerap akan panas dan energy panas dari plat penyerap akan memanasi air laut yang ada didalam basin. Air tersebut akan menguap dan berkumpul dibawah permukaan kaca penutup, cairan yang melekat di kaca penutup akan mengalir mengikuti kemiringan kaca penutup disebabkan karena berat air sudah melebihi batas dan meneruskannya kekanal penampungan tempat air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tinggi air optimum dalam basin destilator surya yang menghasilkan kuantitas air hasil terbanyak dan untuk mendapatkan tinggi air optimum yang menghasilkan unjuk kerja terbaik. Analisa ini menggunakan variasi tinggi air 20 mm, 30 mm, 40 mm, 50 mm dan 60 mm. Pada setiap tinggi air memiliki kuantitas air hasil yang berbeda, hal ini disebabkan karena semakin tinggi air yang ada di dalam basin maka jumlah volumenya semakin banyak. Setelah dilakukan perhitungan didapat bahwa tinggi air 20 mm yang memiliki jumlah air hasil dan unjuk kerja yang paling baik dengan kuantitas air hasil sebesar 1.464 ml dan pada laju energi saat pengembunan sebesar 108,26 Watt, dengan laju destilasi dalam proses destilasi sebesar 0,0000451 kg/s, efisiensi produk sebesar 7,12 %, efisiensi system destilasisebesar 18,72 %.
ANALISA PENGARUH CAMPURAN BAHAN BAKAR PERTALITE DENGAN NAFTALENA TERHADAP UNJUK KERJA DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN SEPEDA MOTOR Fiter; Sehat Abdi Saragih
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 3 No. 01 (2020): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.787 KB) | DOI: 10.25299/rem.2020.vol3.no01.4238

Abstract

Kendaraan bermotor dan mobil adalah satu wujud barang sebagai Salah satu jenis alat transportasi yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya serta bahan bakar yang penting karna sebagai sumber tenaga untuk mesin dapat bergerak. Knocking pada mesin adalah efek dari pembakaran yang tidak sempurna didalam ruang bakar pada mesin dan sangat berpengaruh terhadap efisiensi Unjuk kerja dan meningkatkan Emisi gas buang. Knocking terjadi dikarenakan mutu dari bahan bakar yang rendah. Salah satu caranya meningkatkan kualitas pada bahan bakar bisa dengan cara mencampurkan bahan bakar bensin dengan Naftalena. Dimana Naftalena dapat menambah angka oktan sehingga proses pembakaran semakin sempurna. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh campuran Naftalena dengan bahan bakar Pertalite terhadap Unjuk Kerja dan Emisi gas buang dari sepeda motor serta untuk mendapatkan campuran Naftalena dengan bahan bakar Pertalite yang memiliki Unjuk kerja dan Emisi gas buang yang paling baik. Penelitian ini dilakukan dengan memakai pada empat variasi bahan bakar yaitu Pertalite murni 1 liter dan Pertalite murni 1 liter dengan Naftalena 1 gram, 2 gram dan 3 gram di kondisi putaran mesin 5000 rpm serta melakukan pengujian Unjuk kerja dengan alat Dynamometer dan Emisi gas buang dengan alat Gas Analyzer. Dari hasil pengujian bahwa penggunaan campuran Naftalena dengan bahan bakar Pertalite memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap Unjuk Kerja dan Emisi gas buang dari Pertalite murni, Unjuk kerja dan Emisi gas buang yang terbaik pada penggunaan campuran Naftalena dengan bahan bakar Pertalite 1 liter pada penambahan 2 gram yang memiliki Torsi tertinggi sebesar 6,46 Nm dan Daya tertinggi sebesar 4,58 kW serta menghasilkan Emisi gas buang yang di keluarkan memiliki gas CO terrendah sebesar 1,89 % dan nilai HC terrendah 1036 ppm.
Modifikasi dan Evaluasi Performa dari Mesin Penyemai Benih Sayur, Seeder Riwendra Candra Saputra; Rieza Zulrian Aldio; Irwan Anwar; Kurnia Hastuti; Jhonni Rahman; Sehat Abdi Saragih
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 5 No. 01 (2022): REM VOL 5 NO 01 2022
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.696 KB) | DOI: 10.25299/rem.2022.vol5.no01.5641

Abstract

Potensi tanaman sayuran sangat terpenting di daerah-daerah saat ini. Terutama yang dilakukan di kota-kota yang luas dengan tanah yang luas. Permasalahan yang terjadi adalah penanaman benih sayuran dilahan yang luas, dan akan menimbukan tenaga besar, maka untuk itu di perlukan teknologi penyemai benih (seeder). Penyemaian benih sayuran yang dilakukan di Indonesia saat ini umumnya masih secara manual. Penyemaian manual dilakukan dengan meletakkan benih satu-persatu ke lubang tray semai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan mesin penyemai dengan performa yang lebih baik dan lebih memudahkan petani dan untuk dapat melakukan penyemaian. Penelitian ini mengunakan diagram alir dengan metode pengambilan data mengevaluasi performa dan penambahan alat pembuka alur. perencanaan alat pembuka alur di gambar dengan software auto cad dan alat pembuka alur terdiri dari sprocket, poros, pelindung poros, mata pisau pembuat alur. Alur yang di hasilkan memiliki kedalaman lebih kurang 20 cm dengan lebar 5 cm, alat pembuka alur ini akan di pasangkan dengan mesin penyemai benih yang telah di modifikas dengan mengilangkan sebuah poros yang meneruskan dari putaran pully ke poros roda, sehingga langsung dari poros pully ke poros roda. Mengevaluasi performa dan mendapatkan kecepatan rata sesudah dimodifikasi 3????⁄???? dari sebelumnya hanya 1,2 ????⁄????, dan alat pembuka alur memiliki daya 0,14 hp, torsi 0,67 nm. Hasil yang didapatkan alat pembuka alur dapat memudahkan pekerjaan petani dan mengurangi kerugian akibat benih yang tercecer sewaktu penyemaian manual dan meningkatkan kecepatan produksi penyemaian benih yang di lakukan oleh mesin penyemai benih
Pengaruh penambahan peralatan pendukung pada solar cell terhadap kinerja solar cell Shandy Kurniadi; Rafil Arizona; Sehat Abdi Saragih
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 17 No 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.281

Abstract

Sel surya merupakan perangkat yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Diketahui sel surya yang dominan digunakan saat ini memiliki kelemahan yaitu daya yang rendah, harga yang relatif mahal ditambah posisi dan sudut pemasangan yang konstan. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya agar kinerja sel surya dapat meningkat, upaya yang dilakukan adalah dengan menambah peralatan pendukung berupa solar tracker, reflektor, dan lensa fresnel pada sel surya. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh peralatan pendukung pada sel surya terhadap kinerja sel surya dan mendapatkan peralatan pendukung terbaik untuk membantu meningkatkan kinerja sel surya. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan 3 peralatan pendukung pada solar cell. Solar tracker adalah peralatan dan sistem yang dapat melacak sinar matahari terkuat, sedangkan reflektor dan lensa Fresnel berfungsi untuk meningkatkan intensitas sinar matahari melalui efek lensa. Hasil dan analisis uji kinerja yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin lengkap peralatan pendukung yang ditambahkan, maka semakin baik pula kinerja yang dihasilkan oleh sel surya. Performa sel surya terbaik diperoleh pada peralatan pendukung pada hari ke-5 yaitu perangkat V dengan menggunakan solar tracker yang dilengkapi dengan lensa fresnel dan reflektor (STFR).
Analisa Pengaruh Jenis Mechanical seal terhadap Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal Sehat Abdi Saragih
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.798 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.450

Abstract

Abstrak Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon yang dihasilkan dari sisa-sisa hewan atau fosil yang telah mati dan tertimbun selama berjuta-juta tahun yang lalu. Dalam waktu yang sangat lama bahan-bahan tersebut tertimbun oleh bebatuan sedimen, dan akibat dari proses kimia dan fisika serta adanya tekanan dan temperatur yang tinggi maka terbentuklah minyak mentah. Minyak mentah yang terdapat didalam perut bumi tidak keluar dengan sendirinya, untuk itu diperlukan alat pendukung yang tepat digunakan seperti pompa. Pompa yang dimaksud disini adalah pompa yang digunakan untuk menginjeksikan air panas kedalam perut bumi. Pompa yang sering digunakan adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal memiliki salah satu komponen yang penting yaitu mechanicalseal. Mechanical seal adalah suatu komponen dalam sebuah konstruksi pompa yang berfungsi sebagai penghalang atau pengeblok keluar masuknya cairan, baik itu fluida proses maupun pelumas. Penggunaan jenis mechanical seal yang tepat sangat penting bagi unjuk kerja pompa sentrifugal. Untuk itu perlu diteliti pengaruh jenis mechanical seal terhadap unjuk kerja pompa sentrifugal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis mechanical seal terhadap unjuk kerja pompa sentrifugal. Selain itu untuk mengetahui jenis mechanical seal yang paling baik unjuk kerjanya. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan menguji pompa sentrifugal yang menggunakan jenis mechanical seal plan 11, plan 21, dan plan 23. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa jenis mechanical seal memiliki pengaruh terhadap unjuk kerja pompa sentrifugal. Jenis mechanical seal yang paling baik unjuk kerja pompa sentrifugalnya adalah jenis mechanical seal Plan 23. Dimana jenis mechanical seal plan 23 memperoleh effisiensi yang paling tinggi dari jenis mechanical seal yang lain, yaitu sebesar 70 %. Sedangkandaya pompa yang diperoleh paling rendah dari jenis mechanical seal yang lain, yaitu sebesar 135 HP. Dan untuk temperaturnya mechanical seal ini paling rendah, yaitu sebesar 84,2 F.
Pengaruh penambahan peralatan pendukung pada solar cell terhadap kinerja solar cell Shandy Kurniadi; Rafil Arizona; Sehat Abdi Saragih
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.281

Abstract

Sel surya merupakan perangkat yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Diketahui sel surya yang dominan digunakan saat ini memiliki kelemahan yaitu daya yang rendah, harga yang relatif mahal ditambah posisi dan sudut pemasangan yang konstan. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya agar kinerja sel surya dapat meningkat, upaya yang dilakukan adalah dengan menambah peralatan pendukung berupa solar tracker, reflektor, dan lensa fresnel pada sel surya. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh peralatan pendukung pada sel surya terhadap kinerja sel surya dan mendapatkan peralatan pendukung terbaik untuk membantu meningkatkan kinerja sel surya. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan 3 peralatan pendukung pada solar cell. Solar tracker adalah peralatan dan sistem yang dapat melacak sinar matahari terkuat, sedangkan reflektor dan lensa Fresnel berfungsi untuk meningkatkan intensitas sinar matahari melalui efek lensa. Hasil dan analisis uji kinerja yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semakin lengkap peralatan pendukung yang ditambahkan, maka semakin baik pula kinerja yang dihasilkan oleh sel surya. Performa sel surya terbaik diperoleh pada peralatan pendukung pada hari ke-5 yaitu perangkat V dengan menggunakan solar tracker yang dilengkapi dengan lensa fresnel dan reflektor (STFR).
The Effect of Reflector Angle Variations on The Performance of Solar Destilators of Wick Solar Still Type Sabarianto; Sehat abdi saragih; Irwan Anwar; Jhonni Rahman
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 6 No. 01 (2023): REM VOL 6 NO 01 2023
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/rem.2023.vol6.no01.10551

Abstract

Air bersih sangat dibutuhkan untuk masyarakat yang tinggal didaerah padat penduduk. Kelangkaan dan kesulitan untuk mendapatkan air bersih menjadi permasalahan yang banyak muncul dikalangan masyarakat dimana hampir sebagian besar sumber air tanah yang didapat adalah air keruh. Sumber air yang ada sudah terkontaminasi dengan tanah, logam berat, bakteri dan bahan lain yang merugikan kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan air keruh tersebut perlu adanya usaha untuk mendapatkan sumber air yang bersih dengan menggunakan alat yang disebut dengan Destilator Surya Tipe Wick Sollar Still dengan penambahan reflektor. Untuk mengetahui pengaruh sudut reflektor pada unjuk kerja destilator surya. Kemudian mendapatkan sudut reflektor yang memiliki unjuk kerja destilator surya yang paling baik. Alat ini berfungsi sebagai pengubah air keruh menjadi air bersih siap pakai dengan cara menguapkan dengan memanfaatkan energi panas matahari. Dalam pengujian destilator menggunakan 5 variasi sudut reflektor 55°,58°,60°,62°,65°. Sudut reflektor memiliki pengaruh terhadap unjuk kerja destilator surya tipe wick sollar still dimana semakin besar sudut reflektor maka unjuk kerja nya semakin baik. Destilator surya tipe wick sollar still yang memiliki unjuk kerja terbaik terdapat pada sudut reflektor 65° dimana diperoleh energi penguapan yang paling tinggi sebesar 37,48 watt. Kemudian diperoleh energi pengembunan yang paling tinggi sebesar 37,48 watt. Lalu diperoleh laju destilasi yang paling tinggi sebesar 0,0000158 kg⁄s. Kemudian diperoleh efisiensi produk yang paling tinggi sebesar 8%. Kemudian diperoleh efisiensi sistem destilasi yang paling tinggi sebesar 10,4% dan diperoleh kuantitas air destilasi yang paling tinggi sebesar 400 ml.