Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PEMBUATAN KINCIR AIR UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN PEMANFAATAN ARUS AIR SUNGAI ROKAN DI DESA RANTAU BINUANG SAKTI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU Eddy Elfiano; Kurnia Hastuti; Apriyan Dinata
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 1 No 2 (2017): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.585 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v1i2.240

Abstract

Keterbatasan listrik di dusun Bunga Tanjung desa Rantau Binuang Sakti menyebabkan ketidaknyamanan masyarakat. Berbagai kegiatan tidak dapat dilakukan dengan leluasa karena terbatasnya listrik. Tersedianya mesin Diesel bantuan pemerintah daerah hanya dapat dimanfaatkan mulai jam 18.00 hingga jam 24.00 malam. Hal ini tentu mempengaruhi kegiatan masyarakat antara lain proses belajar mengajar murid-murid sekolah SD dan SMP yang terdapat di desa tersebut. Selain itu, penggunaan mesin Diesel memberatkan masyarakat dari segi biaya operasional. Lokasi desa yang jauh dari jangkauan PLN (40 km) serta jumlah masyarakat yang tidak terlalu ramai (hanya 3 dusun) tidak efektif untuk dibangunnya jaringan listrik oleh PLN. Permasalahan inilah yang menjadi ide dasar bagi program IbM ini. Desa Rantau Binuang Sakti merupakan daerah yang memiliki cukup banyak sungai terutama yang besar adalah sungai Rokan yang berpotensi untuk menggerakkan kincir air yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik. Dusun Bunga Tanjung ini menjadi objek pelaksanan program IbM terletak pada daerah aliran sungai (DAS) Rokan. Pembangkit listrik tenaga kincir air ini merupakan solusi untuk mendapatkan listrik yang secara terus menerus karena sumber energi utamanya adalah dengan memanfaatkan aliran air sungai sebagai penggerak generator listrik.. Kincir air yang dirancang menggunakan pondasi ponton untuk menjamin sudu-sudu kincir tetap bekerja pada saat permukaan air berubah-ubah. Arus sungai yang melewati sudu-sudu kincir diarahkan kesaluran yang berbentuk konvergen sehingga kecepatan air yang melewati sudu akan lebih cepat dibandingkan arus air yang diluar ponton. Rancangan ini mempercepat putaran kincir untuk ditranmisikan ke generator lisrtik. Dengan demikian energi listrik yang dihasilkan bias dimanfaatkan untuk penerangan jalan di pinggir sungai dan kebutuhan lainya untuk masyarakat setempat.
Analisa Pengaruh Campuran Batang Karet dengan Matriks Limbah Plastik (PP) pada Komposit Papan Partikel Terhadap Kekuatan Uji Tekan dan Uji Bending Dody Yulianto; Kurnia Hastuti; Hendra Suherman; Muhamad Mustaqim
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 1 No. 02 (2018): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.707 KB) | DOI: 10.25299/rem.2018.vol1.no02.1051

Abstract

Karet adalah tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat karena harga jual yang tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Akan tetapi beberapa fenomena yang terjadi belakangan ini menyebabkan harga jual karet menurun. Sehingga petani melakukan tindakan alih fungsi lahan perkebunan karet menjadi sawit. Karena adanya faktor ekonomi membuat petani beranggapan sawit lebih menguntungkan dibandingkan karet. Sehingga menghasilkan limbah batang karet yang begitu banyak , Maka penelitian ini mengunakan batang karet, Serta pengunaan matriks limbah plastik ( PP ) dalam pembuatan papan partikel. Tahapan penelitian dimulai dari penyaringan partikel batang karet dan pencacahan limbah plastik ( PP ), Pencampuran dan Pembentukan papan partikel, Sampai pada Pengujian. Untuk mengetahuai kekuatan papan partikel maka diperlukan pengujian mekanik seperti pengujian Tekan dan pengujian Bending sehingga dapat mengetahui nilai kekuatan tertinggi dari pencampuran partikel dan matriks. Adapun campuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 50% Partikel 50% Plastik , 60% Partikel 40% Plastik dan 70% Partikel 30% Plastik. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat kekuatan tekan tertinggi yaitu 6,48 MPa pada campuran 60% partikel 40% Plastik sedangkan untuk pengujian kekuatan tekan terendah yaitu 4,06 MPa pada campuran 70% Partikel 30% Plastik. Serta dalam pengujian bending didapat nilai tegangan tertinggi 7,71 MPa pada campuran 50% Partikel 50% Plastik sedangkan untuk pengujian bending terendah yaitu 5,10 MPa pada campuran 70% Partikel 30% Plastik. Dapat disimpulkan bahwa limbah batang karet dan plastik ( PP ) dapat digunakan dalam pembutan papan partikel sehingga menghasilkan suatu produk untuk kebutuhan masyarakat serta menggurangi dampak lingkungan yang tidak sehat, Diakibatkan menumpuknya Limbah Plastik dan Limbah batang Karet.
ANALISA PEMBEBANAN DINAMIK PADA BODI PESAWAT TERBANG DENGAN SIMULASI ANSYS 18.1 T.M. Andi Nurisa; Kurnia Hastuti; Syawaldi
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 2 No. 01 (2019): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.372 KB) | DOI: 10.25299/rem.2019.vol1(01).2402

Abstract

Fuselage merupakan struktur pesawat dimana sebagai ruang penumpang dan juga barang. Fuselage mengalami pembebanan pada saat pesawat take off, maneuver, dan landing. Salah satu pembebanan pada fuselage adalah tekanan kabin. penggunaan metode FLMs (Fibre Metal Laminates) yang digunakan untuk menahan jalur perambatan retak yang terjadi akibat beban, sehingga beban akan terjadi pada komposit dan merambat ke alumunium secara signifikan retakan yang terjadi pada komposit akan mengurangi dampak pada alumunium. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan life cycle, equivalent alternating stress, safety factor, dan fatigue sensitivity untuk beban variasi yaitu 1000 kg, 4000 kg, 6000 kg dan 8000 kg. Variasi beban yang diperoleh diambil berdasarkan persamaan hoop stress yaitu 8359,5 kg. Penelitian ini menggunakan software Autodesk Inventor dan ANSYS workbench 18.1. dimana permodelan dibuat pada Autodesk Inventor dan simulasi dilakukan dengan software ANSYS 18.1. model dibuat menggunakan metode FLMs dengan 11 lapisan material Alumunium 7075-T6 dan Composite Epoxy Carbon Woven kemudian beban divariasikan. Hasil penelitian menujukkan bahwa life cycle berkurang dengan bertambahnya beban. Sehingga dengan metode FLMs untuk Alumunium 7075-T6 dan Composite Epoxy Carbon Woven Preperg, umur fatik yang aman didapat 8.341x104 cycle dengan alternating stress 262.6 MPa pada beban 6000 kg pada beban 6000 kg drafik fatigue sensitivity masih menunjukkan cycle 104 pada beban 100%.
ANALISA KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA CORAN LOGAM ALUMINIUM BEKAS SEPATU REM (BRAKE SOE) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR MANGAN (Mn) Roni Andika Andika; Kurnia Hastuti; Syawaldi
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 2 No. 02 (2019): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.324 KB) | DOI: 10.25299/rem.2019.vol2.no02.2423

Abstract

Saat ini pengecoran aluminium pada industri kecil banyak memanfaatkan bahan dasar aluminium bekas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bahan dasar aluminium bekas sepatu rem. Variasi penambahan mangan(Mn) dilakukan pada saat peleburan (remelting). Mangan ditambahkan dengan 3 komposisi berbeda yaitu 0,5%Wt, 1%Wt,dan 1,2%Wt. Material hasil remelting diuji kekerasan dan dilakukan pengamatan struktur mikro untuk mengetahui pengaruh penambahan mangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan mangan hingga 1%Wt menurunkan kekerasan, namun penambahan kembali meningkatkan meningkat pada penambahan mangan 1,2%Wt. Pada material hasil remelting memperlihat kan adanya porositas yang di sebabkan oleh karena mangan tidak mengisi ruang-ruang kosong dalam struktur mikro.
Modifikasi dan Evaluasi Performa dari Mesin Penyemai Benih Sayur, Seeder Riwendra Candra Saputra; Rieza Zulrian Aldio; Irwan Anwar; Kurnia Hastuti; Jhonni Rahman; Sehat Abdi Saragih
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 5 No. 01 (2022): REM VOL 5 NO 01 2022
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.696 KB) | DOI: 10.25299/rem.2022.vol5.no01.5641

Abstract

Potensi tanaman sayuran sangat terpenting di daerah-daerah saat ini. Terutama yang dilakukan di kota-kota yang luas dengan tanah yang luas. Permasalahan yang terjadi adalah penanaman benih sayuran dilahan yang luas, dan akan menimbukan tenaga besar, maka untuk itu di perlukan teknologi penyemai benih (seeder). Penyemaian benih sayuran yang dilakukan di Indonesia saat ini umumnya masih secara manual. Penyemaian manual dilakukan dengan meletakkan benih satu-persatu ke lubang tray semai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan mesin penyemai dengan performa yang lebih baik dan lebih memudahkan petani dan untuk dapat melakukan penyemaian. Penelitian ini mengunakan diagram alir dengan metode pengambilan data mengevaluasi performa dan penambahan alat pembuka alur. perencanaan alat pembuka alur di gambar dengan software auto cad dan alat pembuka alur terdiri dari sprocket, poros, pelindung poros, mata pisau pembuat alur. Alur yang di hasilkan memiliki kedalaman lebih kurang 20 cm dengan lebar 5 cm, alat pembuka alur ini akan di pasangkan dengan mesin penyemai benih yang telah di modifikas dengan mengilangkan sebuah poros yang meneruskan dari putaran pully ke poros roda, sehingga langsung dari poros pully ke poros roda. Mengevaluasi performa dan mendapatkan kecepatan rata sesudah dimodifikasi 3????⁄???? dari sebelumnya hanya 1,2 ????⁄????, dan alat pembuka alur memiliki daya 0,14 hp, torsi 0,67 nm. Hasil yang didapatkan alat pembuka alur dapat memudahkan pekerjaan petani dan mengurangi kerugian akibat benih yang tercecer sewaktu penyemaian manual dan meningkatkan kecepatan produksi penyemaian benih yang di lakukan oleh mesin penyemai benih
Pengaruh Inhibitor Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) pada Laju Korosi Pipa Galvanis Kurnia Hastuti; Rieza Zulrian Aldio; Yuda Nugroho
Jurnal Metal Indonesia Vol 43, No 2 (2021): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2021.v43.55-66

Abstract

PT Sekarbumi Alamlestari merupakan pabrik kelapa sawit yang  menggunakan pipa galvanis dalam proses pendistribusian air bersih yang digunakan untuk proses produksi dan penggunaan pada perumahan karyawan perusahaan. Pipa galvanis dapat terkorosi bila terlalu lama berada di lingkungan air gambut, karena air gambut bersifat sangat asam dan korosif. Korosi ini akan berdampak negatif pada kualitas dan proses distribusi air bersih tersebut. Salah satu cara untuk mengurangi korosi yaitu dengan penambahan inhibitor korosi. Jambu biji merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai inhibitor korosi karena mengandung tanin pada daunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jambu biji pada laju korosi pipa galvanis. Metode pengukuran laju korosi yang digunakan adalah metode kehilangan berat selama perendaman. Spesimen pipa galvanis direndam di dalam medium air gambut dengan penambahan dan tanpa penambahan inhibitor.  Inhibitor yang diberikan divariasikan yaitu 5%, 7%, 9%,11%  dan lama waktu perendaman yang diberikan yaitu selama 42 hari. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun jambu biji efektif dalam mengurangi laju korosi. Pada perendaman tanpa menggunakan pompa laju korosi terendahnya didapat pada konsentrasi inhibitor 9% yaitu sebesar 0,018 mm/y, dan pada perendaman menggunakan pompa laju korosi terendahnya didapat pada konsentrasi inhibitor 11% yaitu sebesar 0,019 mm/y.
Studi aliran fluida melalui ventilasi penangkap angin bangunan gedung di Kota Pekanbaru Eddy Elfiano; Kurnia Hastuti; Ibrahim Rasyid; M. Arif Rahmat Firgiyandi; Alfinovawan Lumban Tobing
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 17 No 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.294

Abstract

Sistem penangkap angin (wind catcher) sudah dimanfaatkan di beberapa negara di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara bahkan di Eropa. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dan mengurangi ketergantungan pada beban pendingin. Sirkulasi alami fluida ini disebabkan adanya perbedaan densitas, sehingga densitas fluida yang ringan akan didesak oleh densitas fluida yang berat untuk keluar melalui ventilasi di dalam ruangan. Studi ini fokus untuk mengkaji aliran melalui ventilasi hingga masuk ke dalam ruangan bangunan. Data empirik yang diperoleh dari literatur hingga eksperimen menunjukkan adanya sifat-sifat fluida berdasarkan perbedaan tekanan dan kecepatan yang bergerak berawal turbulance hingga akhirnya melambat dengan laminar. Penangkap angin ini memiliki ventilasi dengan model lingkaran dan empat persegi dalam bentuk vertikal dengan luasan laluan fluida yang sama. Tinggi bangunan gedung tempat penangkap angin yang diletakkan yaitu 12 meter dan tinggi penangkap angin dari permukaan datum adalah 4 meter. Salah satu data yang diperoleh dari anemometer pada kajian ini menunjukkan adanya perbedaan kecepatan fluida yang masuk melalui ventilasi berbentuk lingkaran dan empat persegi vertikal yaitu 0,60 m/s dan 1,10 m/s, sementara kecepatan fluida yang sampai ke dalam ruangan sebesar 0,30 m/s dan 0,80 m/s berturut-turut. Beberapa studi menyatakan bahwa kenyamanan penghuni ruangan didapat mulai dari kecepatan 0,25 m/s hingga 0,50 m/s. Model penangkap angin ini berdasarkan keadaan alam, sehingga disebut juga dengan sistem pendinginan pasif. Berdasarkan hasil kajian ini dan faktor geografi kota Pekanbaru, memungkinkan untuk disosialisasikan pemanfaatan wind catcher sebagai pendinginan suatu bangunan.
Penyuluhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tepat Guna Dalam Meningkatkan Ekonomi Desa di Kabupaten Kepulauan Meranti Syawaldi; Kurnia Hastuti
Buletin Pembangunan Berkelanjutan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.94 KB) | DOI: 10.25299/bpb.2020.5029

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat yang berjudul Ilmu Pengetahuaan dan Teknologi Tepat Guna (TTG) telah dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan target yang dirapkan. Dimana kegiatan pengabdiaan kepada masyarakat dilaksanakan 18 – 20 Oktober 2019. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah kerjasama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Dimana Universitas Islam Riau melalui Fakultas merasa terpanggil dalam rangka mencerdaskan masyarakat tentang ilmu pengetahuan teknologi tepat guna (TTG). Ilmu pengetahuan teknologi tepat guna merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan dan ekonomi pedesaan. Salah satu desa Bina Maju Kecamatan rangsang barat Kabupaten Kepulauan Meranti, dimana potensi sumber daya alam dan sumber sangat baik. Maka dari itu perlu membangun kreativitas dalam upaya untuk bisa bertahan dimasa yang akan dating. Salah satunya ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna salah satu alternatif untuk menyelesaian masyarakat di Desa saat ini. Selain itu, pembangunan dan ekonomi pedesaan yang berdasarkan usaha masyarakat perlu dimotivasi dan dikembangkan melalui teknologi berupa teknologi tepat guna. Untuk pengembangan teknologi tepat guna perlu upaya dan kerja masyarakat membuat teknologi tepat guna yang sesuai dengan potensi yang ada dimasyarakat itu sendiri. Maka dosen teknik mesin Fakultas teknik universitas islam riau bekerjasama dengan badan pemberdayaan masyarakat dan desa (PMD) kepulauan meranti memberikan pengajaran tentang ilmu pengetahuan teknologi tepat guna. Dengan tujuan kedepannya dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam pembuatan teknologi tepat guna untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan desa.
Pemanfaatan Alat Pengering Pada Industri Rumah Tangga Keripik Nenas “Nafiz” Desa Rimbo Panjang, Kampar Jhonni Rahman; Rafil Arizona; Kurnia Hastuti; Eddy Elfiano; Shandy Kurniadi; Yoga Fernando
Buletin Pembangunan Berkelanjutan Vol. 5 No. 3 (2021)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/bpb.2021.8687

Abstract

Sebagai daerah penghasil nenas yang cukup besar, masyarakat Riau khususnya desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar memanfaatkan nanas dengan mengolahnya menjadi beberapa produk yang bernilai ekonomi. Salah satu diantaranya adalah keripik nenas. Kegiatan PkM ini dilakukan untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang teknologi sederhana yang dapat digunakan dalam membantu mempercepat proses pengeringan buah nenas yaitu dengan memanfaatkan alat pengering. Kegiatan PkM ini diawali dengan pembuatan alat pengering nenas yang kemudian digunakan saat sosialisasi untuk mempermudah masyarakat dalam memahami materi penyampaian tentang teknologi pengeringan sederhana yang disampaikan oleh para nara sumber. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan mengeringkan buah nenas menggunakan alat pengering yang telah dibuat. Kegiatan PkM ini dinilai berhasil karena karena tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini dapat dilihat dari besarnya antusias peserta ketika kegiatan berlangsung. Selain itu, masyarakat menjadi faham bahwa penggunaan alat pengering tidak hanya mempercepat proses pengeringan buah nenas tetapi juga menjaga agar buah nenas tetap bersih dan higienis.
PENGARUH TEMPERATUR AGING TERHADAP TEMPERATUR TRANSFORMASI PADUAN Ti-50.7at.%Ni SHAPE MEMORY Kurnia Hastuti; Esah Hamzah; Jasmi Hashim
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 3 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.529 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.3.1.6

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur aging terhadap temperatur transformasi paduan Ti- 50.7at%Ni. Temperatur transformasi menjadi sangat penting pada material paduan shape memory karena sifat superelastis dan shape memory hanya akan dihasilkan pada temperatur tertentu sehingga membatasi penggunaan material ini. Pada penelitian ini, material diberi perlakuan panas dengan cara solution treatment pada 900oC selama satu jam diikuti dengan pendinginan dalam air. Selanjutnya aging pada empat temperatur yang berbeda yaitu 300oC, 400oC, 500oC dan 600oC. Temperatur transformasi diamati dengan menggunakan Differential Scanning Calorimetry (DSC). Hasil penelitian menunjukkan kehadiran B19′ martensit dalam struktur mikro material as-received tidak dapat dijelaskan dengan hasil grafik DSC. Hal ini dimungkinkan karena masih adanya pengaruh rolling dingin pada saat proses pembuatan plat yang menyisakan kehadiran dislokasi di dalam material. Dislokasi ini menyebabkan martensit hadir pada temperatur yang lebih tinggi dari seharusnya. Aging pada temperatur yang bervariasi yaitu 300oC, 400oC, 500oC dan 600oC menyebabkan transformasi fasa dalam material Ti-50.7at.%Ni terjadi dalam dua tahap, yaitu B2 austenit bertransformasi menjadi fasa intermediate R, selanjutnya fasa ini akan bertransformasi menjadi B19′ martensit.