Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Karakterisasi Performa Genset Diesel 5 KW Menggunakan Syngas Serbuk Kayu dengan Variasi Pembebanan Wahyu; Erwin; Slamet Wiyono
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 5 No. 01 (2022): REM VOL 5 NO 01 2022
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.413 KB) | DOI: 10.25299/rem.2022.vol5.no01.8888

Abstract

With the decreasing of world oil reserves, energy savings programs have started across the entire world. Recently, Indonesia has now become one of the importing countries for crude oil. Biomass gasification sustainability, especially in Indonesia, is very guaranteed because of the abundant availability of biomass in Indonesia. The goals of this study are examine the 5 kW diesel generator performance against various load with diesel fuel and diesel fuel plus syngas (synthetic gas) from sawdust. This research was carried out at Renewable Energy Laboratorium of Engineering Faculty UNTIRTA. The author performed this research using 5,2 kW total load of halogen lamp. In this research the load used was only at 3.2 kW because of the "not optimal condition" of the diesel generator resulting in not optimal engine rotation. Diesel generator power value at low loading point was increased. Whereas, at high loading point was decreased.
PENGOLAHAN AIR NIRA DENGAN VACUUM EVAPORASI MENJADI GULA AREN CAIR Slamet Wiyono; Erwin Erwin; Syarif Abdullah
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.196 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v8i2.196

Abstract

Sebagai salah satu turunan produk dari aren, gula aren cair memiliki pangsa pasar tersendiri yang menjanjikan. Pengolahan nira cair selama ini masih menggunakan metode tradisional dengan pemanasan diatas 120C dimana proses ini menyebabkan proses Reaksi Maillard yang berlebih yang bisa menyebabkan kanker. Penelitian ini menciptakan proses pengevaporasian kadar air melalui proses pemanasan dibawah 100 C melalui proses vacuum evaporasi. hasil eksperimen menunjukkan bahwa tekanan vacuum sangat berpengaruh pada temperatur didih air, pada 0,24 Atm proses vacuum evaporasi dapat mengurangi hingga 80% kadar air dalam waktu 9 jam, selain itu produk gula aren cair yang dihasilkan berwarna lebih muda dibandingkan produk proses secara tradisional. Kata kunci: Vacuum Evaporator, gula cair
Shielded Metal Arc Welding Cladding pada Shaft Wringer Roll Slamet Wiyono; Sunardi Sunardi; Widodo Widodo
Jurnal Teknika Vol 12, No 2 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i2.6601

Abstract

Cladding merupakan proses pelapisan logam dengan logam lainnya dengan cara pengerolan panas atau pengelasan. Tujuan dilakukan cladding adalah untuk memberikan tambahan lapisan luar pada permukaan material yang mengalami keausan untuk mendapatkan kembali dimensi awal. Pada prakteknya, proses cladding ini akan menyebabkan perubahan struktur pada material akibat proses pemanasan yang diberikan selama proses cladding berlangsung. Berdasarkan data histori perbaikan shaft wringer roll, perbaikan shaft wringer roll telah dilakukan dengan metode cladding menggunakan shielded metal arc welding [SMAW] namun belum diperoleh hasil yang optimal. Tutujuan penelitian ini adalah menentukan kombinasi dan level parameter yang sesuai untuk rekomendasi proses perbaikan selanjutnya. Shaft wringer roll yang digunakan sebagai sampel adalah milik salah satu perusahaan baja terbesar di Kota Cilegon. Material shaft tersebut adalah AFNOR 25CD4 [SAE 4130] dan elektorda Nikko Steel RD-18B yang memiliki karakteristik mirip dengan material shaft wringer roll. Proses cladding dilakukan menggunakan tiga parameter cladding yang dikelompokkan dalam dua level parameter, yaitu arus cladding (110 A dan 170 A), kecepatan cladding (3 mm/s dan 7 mm/s), dan perlakuan panas (tanpa preheating dan preheating pada 200 oC selama 1 jam). Melalui pendekatan full factorial design experiments didapatkan delapan kombinasi parameter proses cladding. Hasil penelitian diperoleh perubahan struktur mikro dan kekerasan material yang paling mendekati raw material adalah sampel dengan parameter cladding menggunakan arus las 110 A, kecepatan pengelasan 3 mm/s, dan diberikan pemanasan awal.
DISTRIBUSI TEMPERATUR AREA PEMOTONGAN PADA PROSES DRAY MACHINING BAJA AISI 1045 Slamet Wiyono; Rina Lusiani; Ari Wibowo
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume I Nomor 1, April 2015
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.543 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.521

Abstract

Temperatur pemotongan merupakan data pemesinan yang sangat penting dalam suatu proses pemotongan logam. Laju kenaikan temperatur pemotongan yang tinggi menyebabkan pendeknya umur pahat yang mengakibatkan proses pemesinan menjadi tidak ekonomis. Temperatur pada area kontak antar muka pahat dan benda kerja diprediksi melalui simulasi pemotongan untuk mengetahui distribusi temperatur pada pahat dan benda kerja sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam perencanaan proses pemesinan. Dalam penelitian ini dijelaskan simulasi proses pemotongan mekanik pada baja AISI 1045 menggunkan material pahat HSS. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi pengaruh variasi kedalaman pemotongan terhadap distribusi temperatur pada pahat dan benda kerja. Variasi kealaman pemotongan yang digunakan adalah 0.5 mm,1.0 mm,1.5 mm sedangkan parameter lainnya konstan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin tinggi kedalaman potong dan panjang pemotongan menghasilkan temperatur pemotongan yang semakin tinggi. Pemakaian kedalaman 1.5 mmdan panjang pemotongan 35 mm menghasilkan temperatur tertinggi mencapai 380,4 K pada area rekahan geram, 341,7 K pada permukaan benda kerja dan 345,7 K pada pahat. Validasi temperatur dilkakukan melalui pengukuran temperatur secara langsung pada proses machining pada kondisi pemotongan yang sama dengan bantuan infrared thermometer. Tempertaur yang terukur adalah 315,13 K, 322,67 K dan 359,23 K.
Unjuk Kerja Tungku Gasifikasi Tg 30-1 Dengan Bahan Bakar Sekam Padi Dengan Variasi Kandungan Kadar Air Dan Kecepatan Udara Pembakaran Kurnia Nugraha; Erwin Erwin; Slamet Wiyono; Ainun Najib
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.757 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2618

Abstract

The availability of fossil fuels is prolonged, declining. This causes the need to find alternative fuels is increasing. Based on this, the study discusses alternative fuels from rice husk biomass. The method to do is to process the biomass energy through the gasification process in the reactor, and vary the value of the combustion air velocity through the configuration and manometer output tubes, and the water content content of the rice husk, with the result in the form of synthetic gas. The purpose of this research is to know the effect of speed variation of fuel combustion air to syngas content, heating value (LHV) efficiency of synthetic gas and gasification. The results showed an increase for both CO and H2 compounds in water content of rice husk 8.33% and 10.28%. This result is also proportional to the increase in the heating value (LHV) of the synthesis gas produced by the calculation approach. And the overall efficiency of the gasification process is best obtained at the air velocity value of 14.9 m / s with a value of 45.95% in the moisture content of 8.33%.
SINTESA AWAL KARAKTERISASI MEKANIK KOMPOSIT ALUMINIUM UNTUK APLIKASI PERALATAN MILITER DENGAN METODE CROSS SECTION ACCUMULATIVE ROLL BONDING Slamet Wiyono; M Imansyah; Agus Pramono; A Milandia
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.049 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4058

Abstract

Material untuk kebutuhan perangkat dan peralatan militer merupakan meterial yang memiliki karakterisitk khusus. Karakteristik ini dapat dipenuhi dengan berbagai metode karakterisasi material, salah satunya adalah dengan menggabungkan dua material atau lebih untuk mendapatkan sifat yang lebih unggul yang dikarakterisasi secara mekanik. Penelitian ini membahas karakterisasi material komposit aluminium seri 1xxx sebagai matrik dan alumina (Al2O3) dalam bentuk continous fiber, short fiber, dan partikel sebagai penguatnya (reinforce) menggunakn metode cross section accumulative roll bonding (C-ARB). Proses C-ARB dilakukan dengan reduksi 50% pada dua arah yaitu arah melintang dan arah tegak lurus bidang serat. Pada tahap awal proses C-ARB dilakukan pada arah melintang, berikutnya sampel yang telah diroll pada arah melintang tersebut, diroll kembali searah bidang serat. Pemilihan bentuk geometri alumina sebagai penguat berpengaruh pada karakteristik material, hal ini dikarenakan bentuk geometri material yang tepat dapat menutup bidang kontak sehingga meminimalisir rongga udara. Alumina serat sangat tepat untuk metode ini, karena saat dilakukan proses pengerollan pada arah melintang, alumina serat dapat bertambah panjang dan pada saat pengerollan searah bidang serat alumina terjadi pelebaran sehingga meminimalisir rongga yang terjadi dan meningkatkan kerapatan. Nilai densitas dan kekerasan material berbanding terbalik dengan nilai porositas, semakin tinggi nilai porositas maka densitas dan kekuatan material semakin menurun.
OPTIMASI PARAMETER PEMESINAN TANPA FLUIDA PENDINGIN TERHADAP MUTU BAJA AISI 1045 Slamet Wiyono; Iman Saefullah; Muhamad Rizki Mutaqien
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 1, April 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.1468

Abstract

Dalam upaya meningkatkan penanganan masalah pencemaran lingkungan akibat limbah cairan pendingin, maka para pakar pemesinan merekomendasikan dengan dry maching. Pemesinan kering (Dry Machining) adalah proses pemesinan yang tidak mengunakan fluida pendingin dalam proses pemotonganya dengan tujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah cairan pendingin. Untuk mendapatkan nilai optimum maka perlu mengetahui dan mendapatkan setting yang paling optimum dari parameter-parameter proses dry machining. Dalam penelitian proses dry machining, pengaruh parameter dari putaran spindel, , radius pahat, gerak pemakanan dan kedalaman potong terhadap kekerasan, kekasaran dan akurasi dimensi. Empat parameter tersebut dianalisa dengan metode desain eksperimen fraktional faktorial dua level (2k-1), analisa data menggunakan statistik MINITAB 16. Analisa DOE menunjukkan bahwa pengaruh putaran spindel, , radius pahat, dan kedalaman potong mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekerasan. Untuk putaran spindel, , radius pahat, gerak pemakanan dan kedalaman potong mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kekasaran permukaan Sedangkan untuk parameter yang berpengaruh signifikan ke akurasi dimensi yaitu kedalaman potong. Dengan menggunakan respon optimasi metode pendekatan nilai fungsi desirability menghasilkan kondisi setting parameter yang optimum dari level-level tiap faktor yakni untuk kekerasan putaran spindel 560 rpm, radius pahat 0.4 mm dan kedalaman potong 0.5, dengan nilai keinginan (desirability) untuk kekerasan sebesar 0.89216. Untuk kekasaran putaran spindel 800 rpm, radius pahat 0.8 mm, gerak pemakanan 0.05 mm/rev dan kedalaman potong 0.8 mm , dengan nilai keinginan (desirability) untuk kekasaran permukaan sebesar 0,93086 dan untuk uji akurasi dimensi hanya kedalaman pemakanan yang berpengaruh signifikan. Untuk nilai desirability akurasi dimensi 0.5=0.82639 dan yang 0.8=1.0000 yang menunjukkan bahwa nilai desirability dari kekerasan, kekasaran dan akurasi dimensi cukup baik dan target yang diperoleh telah sesuai dengan keinginan.
ANALISA KEAUSAN PERKAKAS POTONG PADA PROSES HOT MACHINING BAJA BOHLER K110 DENGAN 3 VARIASI SPEED MACHINING Iman Saefuloh; Slamet Wiyono; Edwin Prasetya
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 2, November 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.428 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.1365

Abstract

Jika berurusan dengan bahan yang tingkat kekerasannya tinggi, Sering sekali terjadi permasalahan  pada proses pembubutannya yaitu pahat cepat mengalami keausan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa keausan pahat insert coated cemented carbide dengan menggunakan proses hot machining baja bohler k110 dengan memperhatikan parameter pembubutan , dimana kecepatan mesin divariasikan menjadi 3 variabel sedangkan kondisi pemotongan lainnya tetap. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Memperoleh data  pertumbuhan nilai dimensi keausan insert terhadap pengaruh kecepatan mesin dan mengetahui pengaruh kecepatan mesin terhadap waktu pembubutan untuk mencapai nilai dimensi keausan pahat  insert pada proses hot machining. Analisa yang digunakan dengan melakukan pengujian SEM (Scanning Electron Microscope). Hasil penelitian yang diperoleh untuk n = 995 rpm nilai dimensi keausan  flank wear mencapai VB = 0,224 mm dan creater wear mencapai K 0,000670  dengan waktu pembubutan selama 8,370 menit, untuk n = 730 rpm mencapai VB =  0,102 mm dan K mencapai 0,000692 mm  selama 11,141 menit, sedangkan  untuk n = 520 rpm  mencapai VB = 0,050 mm K mencapai  0,000404 selama 16,030 menit. Dan dari grafik pengaruh waktu pembubutan terhadap nilai dimensi keausan untuk setiap variabel kecepatan mesin pada proses Dry machining dan Hot machining , yaitu  pada  flank wear terlihat bahwa semakin tinggi kecepatan mesin yang digunakan maka akan semakin kecil waktu yang dibutuhkan untuk mencapai batas dimensi keausan, pada proses hot machining untuk masing-masing variasi kecepatan nilai dimensi keausan flank wear lebih rendah dibandingkan dengan dry machining, sementara pada creater wear kecepatan mesin yang digunakan tidak berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mencapai batas dimensi keausan tetapi nilai dimensi keausan creater wear pada hot machining lebih rendah dari pada proses dry machining.
RANCANG BANGUN SISTEM COOLING WATER RECIRCULATING TANK UNTUK MESIN BIOMASSA MODEL TG30-1 Slamet Wiyono; Erwin Erwin; Kurnia Nugraha; Fendi Ferdiansyah
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.649 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2567

Abstract

Penggunaan sistem pendingin untuk mesin gasifikasi tg30-1 memegang peranan penting agar suhu didalam reaktor tidak melebihi batasnya serta mempertahankan suhu-nya agar tetap konstan. Dalam penerapannya sistem pendingin yang ada pada manual book alat tidak dapat diaplikasikan disebabkan oleh ketersediaan lahan yang tidak ada dimana diharuskan melakukan penggalian kedalam tanah. Tujuan dari penelitian ini untuk membuat sistem pendingin yang mampu menurunkan temperatur air yang tidak melebihi batas maksimumnya sebesar 40 oC serta mempertahankannya agar tetap konstan. Metode yang digunakan adalah metode perancangan VDI 2221. Dalam penelitian ini sistem pendingin yang dibuat meliputi bagian penggunaan penambahan untuk rangka pada bagian gasifikasi tg30-1 serta sistem penampungan air yang secara terdistribusi. Pengujian performa dari sistem pendingin ini dilakukan dengan pengoperasian alat gasifikasi tg30-1 menggunakan sekam padi selama 5 jam. Hasilnya temperatur sistem pendingin mulai cenderung konstan pada menit ke 120 berkisar antara temperatur 32,3 oC - 31,8 oC temperatur tertinggi ada pada nilai 32,8 oC untuk sistem pendingin serta 31,5 oC untuk temperatur lingkungan.
Pemilihan Material Dan Desain Poros Pada Turbin Angin Double Pillar Savonius-Darrieus erwin erwin; Kurnia Nugraha; Slamet Wiyono; Fendi Ferdiansyah
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.794 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2616

Abstract

Poros pada turbin angin hybrid savonius – darrieus merupakan salah satu komponen penting memiliki fungsi untuk meneruskan daya yang dihasilkan oleh turbin angin ke generator. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan material yang mampu menahan gaya turbin, tahan korosi, memiliki massa yang ringan serta memiliki nilai ekonomis. Pada pemilihan material penelitian ini, terdapat dua metode, yaitu metode kualitatif ashby dengan menggunakan software CES Edupack. Setelah mendapatkan beberapa kandidat material, pemilihan menggunakan metode kuantitatif Digital Logic dan Cost Per Unit Property. Pemilihan berdasarkan metode tersebut, terpilihlah material aluminium alloy 6061 dan untuk profil poros, didapatkan profil berupa rectangular hollow. Untuk simulasi yang dilakukan pada material, didapat hasil tegangan terkecil bernilai 6.375 N/m2 dan nilai tegangan yang terbesar bernilai 4.66681e+007 N/m2, sedangkan untuk faktor keamanan poros, adalah 5.89.