Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DAYA SIMPAN BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) PADA PERLAKUAN PELAPISAN Luluk Prihastuti Ekowahyuni
Jurnal Ilmu dan Budaya Vol 40, No 54 (2016): Vol. 40, No 54 (2016)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.352 KB) | DOI: 10.47313/jib.v40i54.365

Abstract

Mangosteen (Garcinia mangostana L.) is a beneficial fruit that become one of Indonesia's top exported fruit. The fruit peel contains xanthone which is can be used to lower blood sugar level and as an antioxidant. The problem is how to prolong the shelf life with the best fruit condition. One attempt to solve this problem is coating treatment. The objective of this research was to analyze the effect of various concentration of natural beet dying and bee wax emulsion which is used as coating materials on the shelf life of mangosteen fruit. This research was done on March until April 2016 at the Laboratory of Nasional University. The coating applied to this experiment were beet extract 65%, beet extract 75%, beet extract 85%, bee wax 4%, bee wax 6%, and bee wax 8%. Parameter absorved in this research were weight loss, total acid, total soluble solid, and fruit peel color. This treatment significantly affected all of the parameters.The result of BNT test showed the coating material of which the longest shelf life is resulted by maintaining the best fruit condition was bee wax emulsion 8% with weight loss of 8,29%, total acid of 4,4%, total soluble solid of 17,29 °Brix. The result of Dunn test showed best coating material on fruit peel discoloration parameter was beet extract 85% with a score of 8.
VARIASI KARAKTERISTIK, KONDISI EKOLOGI, DAN KANDUNGAN PROKSIMAT TANAMAN KECONDANG (Tacca leontopetaloides (I.) KUNTZE DI PULAU SERIBU Luluk Prihastuti Ekowahyuni; Yenisbar Yenisbar
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 2 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i2.5299

Abstract

Upaya penyelamatan tanaman kecondang yang masih tumbuh liar, merupakan langkah awal untuk mendeskripsi potensi jenis berbagai kecondang yang tersebar di pulau Seribu. Takka(Kecondang) membutuhkan kondisi ekologi tertentu untuk pertumbuhannya sehingga diperlukan anlisis ekologi untuk takka (Kecondang) di wilayah Pulau Seribu.Dari penelitian ini nanti akan disimpulkan disimpulkan bahwa 26 hibrida harapan cabai koleksi Peneliti UNAS dapat dikelompokkan menjadi berapa kelompok dan berapa besarnya tingkat kemiripannya. Diharapkan juga setiap gerombol memiliki karakteristik yang berbeda. Penggerombolan direncanakan berdasarkan : warna batang warna daun warna tangkai sari Posisi bunga, warna mahkota bunga, warna tangkai sari, warna buah fase intermediet, panjang buah, bentuk ujung buah dan diduga memiliki nilai korelasi yang besar dan positif dengan kadar capsaicin. Berdasarkan hasil penelitian umbi kecondang dimanfaatkan oleh masyarakat di p. kangean tepungnya untuk dikonsumsi sendiri tidak diperjual belikan dan kecamatan Sumenep sudah dibudidayakan, dan tepungnya untuk dikonsumsi sendiri, kadangkala dijual dengan harga Rp 5000, sampai rp 7000,- jika tetangga desanya membutuhkan pada saat akan lebaran dan pesta. Kandungan karbohidrat Tacca cukup tinggi mencapai 90%,sedangkan kandungan proksimatnya seperti protein mencapai 1.1-1.5 %, lemak mencapai 0.08-0.10 %, bila dibanduingkan kandungan karbohidratnya dengan sorghum hanya 73%, jagung 72.4 %, singkong 37.4 %, kedelai 30.1%. kecondang selain kandungan karbohidratnya tinggijuga kandungan mineral Kaliumnya tinggi mencapai 904.86-966.74 mg/100g.
Yield Test of Hybrid Harapan Chili (Capsicum annuum L.) Luluk Prihastuti Ekowahyuni; Layla Indah Wulansari
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 11, No 1 (2022): March
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v11i1.35-47

Abstract

The purpose of this study was to determine the yield test of the promising hybrid chili (Capsicum anmuum L) at the Leuwikopo Experimental Garden. The research was conducted at the Experimental Garden of IPB Leuwikopo, located in Darmaga District, Bogor Regency, West Java. The implementation of the research consisted of several stages, namely nursery, land management, planting, maintenance, harvesting, disease inoculation and observation. Observations were made on 10 sample plants, which were randomly selected for each replication. The hybrid chili genotypes tested showed the same results as the comparison varieties in qualitative characters, especially flower petal color, flower crown color, fruit shape, fruit skin surface and old fruit color. As well as showing a higher yield than the comparison shown in the F-count test with a significant difference between the hybrid chilies tested and the comparison on the characters of dichotomous height, leaf length, weight per fruit, fruit length, fruit skin thickness, weight of 1000 seeds, age of flowering, marketable harvest, fruit weight per plant and chili fruit production per hectare.Keywords: power test; hybrid chili; IPB experimental garden 
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN LABU SIAM (SECHIUM EDULE (JACQ.) SW.) SECARA SEMI ORGANIK DI DESA KUTABAWA, KECAMATAN KARANGREJA, KABUPATEN PURBALINGGA, JAWA TENGAH Luluk Prihastuti Ekowahyuni; Noerna Manzanila; Aji Wahid Nurfaizi
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 8, No 4 (2023): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v8i4.13905

Abstract

Labu siam (Sechium edule (Jacq.) Sw.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sering dikonsumsi sebagai pendamping makanan pokok masyarakat Indonesia. Labu siam memiliki karakteristik daging buah yang tebal serta rasanya netral, sehingga dapat diolah menjadi berbagai macam produk konsumsi. Labu siam sangat mudah dijumpai di pasar maupun rumah makan sebagai bahan campuran sayur. Pertanian semi organik adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan pupuk yang berasal dari bahan organik dan pupuk kimia untuk meningkatkan kandungan hara yang dimiliki oleh pupuk organik. Pertanian semi organik bisa dikatakan pertanian yang ramah lingkungan, karena dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia sampai di atas 50% kemudian menerapkan konsep pengelolaan hama terpadu (PHT) dalam pengendalian hamanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami teknik budidaya labu siam secara semi organik, serta hasil panen yang dihasilkan. Penelitian Kuliah Kerja Lapang dilaksanakan pada tanggal 06-12 Agustus 2023 di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Pengambilan data primer dilakukan melalui observasi, dokumentasi gambar dan wawancara langsung dengan petani labu siam sebagai responden. Proses wawancara dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan. Pengambilan data sekunder diperoleh dari Kantor Desa, serta literatur seperti buku dan jurnal yang bersifat informatif dan relevan sebagai tambahan. Berdasarkan hasil wawancara teknik budidaya labu siam secara organik kepada petani responden meliputi pembibitan, pengendalian hama terpadu pengolahan lahan, pemananam, pemupukan dasar, organik dan anorganik, pemasangan para-para, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemanenan. Pupuk semi organik mempunyai dua fungsi yaitu memperbaiki struktur dan biologi tanah serta meningkatkan produksi tanaman. Total hasil panen labu siam yang diperoleh petani di Desa Kutabawa yaitu 9,47 kwintal