Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MAKNA FOTO INSTAGRAM OLIVIA LAZUARDY SEBAGAI FASHION BLOGGER INDONESIA Malinda Puteri Kusaeni; Yanti Setianti; Priyo Subekti
Jurnal Riset Komunikasi Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v9i1.5902

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena bahwa media sosial Instagram digunakan oleh fashion blogger Indonesia terutama Olivia Lazuardy untuk mengkonstruksikan personal branding lewat foto yang diunggah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna foto Instagram Olivia Lazuardy sebagai fashion blogger Indonesia dengan personal branding yang elegan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika Charles Sanders Peirce melalui pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah studi kepustakaan dan studi lapangan berupa observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa foto Instagram Olivia Lazuardy memiliki gratifikasi tanda yaitu objek,warna,dan komposisi. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa foto Instagram dapat mengkonstruksi makna personal branding secara simbolis berdasarkan tanda-tanda yang terdapat padanya. Makna personal branding pada foto Instagram Olivia Lazuardy adalah dirinya yang elegan sebagai fashion blogger Indonesia. Kata kunci: Instagram, Personal Branding, Semiotics, Fashion Blogger,
KOMUNIKASI AGAMA DALAM IKLAN RAMADHAN 2017 VERSI PT. DJARUM Aat Ruchiat Nugraha; Priyo Subekti; Iriana Bakti
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 10, No 2 (2017): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v10i2.2745

Abstract

Isu kebangsaan yang melanda Indonesia pada akhir-akhir ini telah memberikan peluang ke berbagai sendi kehidupan berbangsa, termasuk pada sajian iklan di televisi. Keberadaan iklan telah dimanfaatkan sebagai media persuasi dalam mempersatukan bangsa dan masyarakat Indonesia khususnya. Sajian sebuah iklan akan menjadi menarik perhatian apabila mengandung “ketidakbiasaan” dalam penyampaian tema atau ide cerita kepada penontonnya. Salah satu daya tarik ide cerita iklan yang dapat dimanfaatkan adalah situasi bulan puasa. Sebab bulan puasa dapat dianggap sebagai momentum untuk dapat meningkatkan kesholehan sosial melalui terpaan pesan-pesan yang mengandung nilai-nilai sentuhan emosional. Adapun sentuhan emosional tersebut berupa pesan-pesan keagamaan yang dikemas dalam bentuk jalan cerita perjalanan menyambut bulan puasa yang dilakukan dengan cara menginterasikan kegiatan kearifan lokal dari setiap daerah dengan nilai keagamaan. Adanya iklan yang bertemakan keanekaragaman tetapi satu tujuan yang ditampilkan dalam iklan spesial Ramadhan 2017 oleh PT. Djarum ini menandakan kepedulian perusahaan akan isu yang berkembang di masyarakat pada saat ini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi. Hasil dan temuan dalam penelitian menunjukkan bahwa sajian iklan spesial Ramadhan 2017 yang dilakukan oleh PT. Djarum telah mencerminkan aktifitas nilai-nilai budaya lokal yang mengandung ritual keagamaan serta dikemas dalam bentuk komunikasi agama berupa iklan yang kreatif dalam upaya mereduksi isu kebangsaan yang kian pudar.
BETWEEN MYTHS AND ETHOS: FRAMING MESSAGES FOR ENVIRONMENTAL COMMUNICATION OF KAMPUNG NAGA TASIKMALAYA WEST JAVA Suwandi Sumartias; Priyo Subekti; Susie Perbawasari; Iriana Bakti
Sosiohumaniora Vol 24, No 2 (2022): Sosiohumaniora: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora, JULY 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v24i2.38825

Abstract

Kampung Naga, also called Naga Village, is a customary community that still preserves the traditions of their ancestors, which in this case is the Sundanese culture. They live adjacent to nature, believe that it is a gift from God, and based on this concept, they consider natural disasters as causes of bad human behavior. This belief exists because the village does not only live in nature but with it as well, and as a customary community, they have their ways of managing it. Therefore, this research aims to determine the myths and ethos associated with environmental communication activities. It also tries to identify the role of traditional leaders in transmitting cultural values to the younger generation through these activities. The results showed that the Naga Village community uses myths and ethos for environmental communication through the Pamali concept and by living with nature. They are also good role models in inheriting values, which become tools to awaken the community and the young generation, and these are often conveyed at traditional events as manifestations of their beliefs in nature. The inheritance of values by the younger generation is performed through the enculturation process to develop customs that will later become social controls in the community.
PEMANFAATAN RADIO KOMUNITAS DI MASYARAKAT NELAYAN DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN PANTAI BERBASIS BUDAYA LOKAL kokom komariah; evi novianti; Priyo Subekti
Jurnal Visi Komunikasi Vol 13, No 1 (2014): May 2014
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.482 KB) | DOI: 10.22441/visikom.v13i1.362

Abstract

Abstrak, Penelitian ini berjudul Pemanfaatan Radio Komunitas di masyarakat nelayan dalammelestarikan lingkungan pantai berbasis budaya lokal. Tujuan penelitian ini untukmengetahui bagaimana pemanfaatan radio komunitas di masyarakat nelayan dalammelestarikan lingkungan pantai dan untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalampemanfaatan radio komunitas. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptifdengan teknik analisis data yang akan digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa radio komunitas digunakan untuk pemberdayaan warga melaluipengenalan lingkungan untuk anak sekolah seperti bagaimana menjaga lingkungan pantai,melestarikan pantai, menjaga pantai dari sampah-sampah dan pengenalan ekosistem pantai.Selain itu, radio komunitas digunakan untuk informasi dan edukasi yang berfungsi sebagaisarana pemulihan trauma pasca bencana. Program yang berjalan sejauh ini tidak berbedadengan umumnya stasiun radio. Kegiatan lebih ditekankan pada edukasi dan informasikebencanaan, terutama di sekitar Jabar Selatan.
Pemanfaatan Media Sosial Instagram @humas_jabar Sebagai Sumber Informasi Masyarakat Jawa Barat Vina Salsabila Firmana; Priyo Subekti
Harmoni: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol. 2 No. 3 (2024): September : Harmoni : Jurnal Ilmu Komunikasi dan Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/harmoni-widyakarya.v2i3.3888

Abstract

Digitalization triggered the development of information and communication technology, giving birth to social media, supported by the internet, as the main gateway for information dissemination. Instagram, as one of the most popular social media platforms, is used by various government agencies to disseminate information effectively. This study aims to determine the utilization of social media in the management of Instagram @humas_jabar, used by the Communication and Informatics Office of West Java Province as a source of information for the people of West Java. This research was conducted using the descriptive qualitative method through observation during job training, interviews with the public relations staff of Diskominfo Prov Jabar, and analysis using the circular model of SoMe. The results of this study indicate that Diskominfo of West Java Province utilizes Instagram @humas_jabar as a public communication tool to disseminate information, innovations, and achievements of its programs. In managing Instagram, @humas_jabar has carried out four stages: share, manage, engage, and optimize.
Peran Film Dokumenter Sebagai Alat Edukasi Terhadap Dampak Kebijakan Pembangunan yang Merusak Lingkungan Agung Widodo; Iwan Koswara; Priyo Subekti
ManBiz: Journal of Management and Business Vol. 4 No. 1 (2025): ManBiz: Journal of Management and Business
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/manbiz.v4i1.7863

Abstract

This study was conducted with the aim of analyzing how a documentary film can be used as an educational and advocacy tool for the community regarding the impact of development policies on environmental aspects. This study focuses on a documentary film entitled "LautAntropogenik" which raises the issue of coral reef damage on Pramuka Island, Seribu Islands Regency, DKI Jakarta Province. The damage caused by anthropogenic, especially the construction of breakwaters, is strongly visualized to clarify the impact of damage that is difficult to explain if only through written data. This study was conducted using qualitative methods and a descriptive approach implemented through data collection techniques through field observations and interviews. The results of the study revealed that documentary films have a significant role when used as educational materials. Several elements in the film such as stories of community experiences, visualization of environmental impacts, interviews with expert sources, visual statistical data, and the use of music or sound effects can help the community understand the issues being presented. However, to get more effective results, documentary films in their production need to improve the quality of production both in terms of technical production and the content of the story being presented. This study also recommends efforts to distribute films massively through platforms digital, film festivals and programs in formal education. With the right strategy, documentary films have great potential to become an effective media to encourage public awareness and behavioral change in responding to the impacts of development that damage the environment.