Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG ASPEK KEMANUSIAAN PADA POLIGAMI (Analisi Isi Terhadap Film Surga Yang Tak Dirindukan) Nurbayati Nurbayati; Husnan Nurjuman; Sri Mustika
Jurnal Riset Komunikasi Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v8i2.6021

Abstract

Film ”Surga Yang Tak Dirindukan” menampilkan kehidupan rumah tangga yang diwarnai dengan poligami. Setiap pesan dalam film merupakan hasil konstruksi para sineas yang berinterkasi dengan realitas yang mereka temui. Poligami merupakan realitas yang dikonstruksi secara bervareasi di tengah masyarakat,khususnya umat Islam, berdasarkan kesadaran, pengetahuan dan pengalaman mereka masing – masing. Salah satu realitas yang mereka temui adalah pembahasan poligami yang senantiasa terfokus pada aspek fikih dan sering mengabaikan aspek kemanusiaan orang – orang yang terlibat dalam proses poligami. Tulisan ini akan menggambarkan konstruksi realitas sebuah flam tentang poligami pada aspek kemanusiaan, berdasarkan penelitian terhadap film Surga yang tak Dirindukan. Penelitian tersebut didasari prespektif konstruktivisme dengan teori konstruksi realitas media,yang dilaksnakan melaui analisis isi kualititaf terhadap berbagai adegan dan dialog dalam film Surga Yang Tak Dirindukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggambaran poligami dalam film Surga Yang Tak Dirindukan merupakan suatu konstruksi yang dibangun dari interaksi dengan realitas di masyarakat dan pemikiran moderat dalam Islam tentang poligami yang melihat berbagai aspek kemanusiaan pada isu poligami. Penelitian ini menemukan suatu konstruksi tentang poligami pada aspek kemanusiaan dalam tiga hal 1) poligami sebagai upaya menolong kaum lemah. 2) poligami hanya dapat dilaksanakan dengan menerapkan unsur adil. 3) poligami dilaksanakan dengan adanya aspek ikhlas. Kata Kunci : Poligami, Konstruksi Realitas, Kemanusiaan
KATARSIS REMAJA EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA MEDIA GRAFFITI Adi Anggoro; Nina Yuliana; Husnan Nurjuman
Jurnal Riset Komunikasi Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v9i2.5994

Abstract

Graffiti yang merupakan bagian dari seni rupa ini merupakan seni yang mengkombinasikan komposisi seperti garis, bentuk, volume serta warna yang digunakan untuk menuliskan sebuah kalimat – kalimat tertentu pada sebuah dinding. Alat yang digunakan biasanya berupa pilok atau cat semprot kaleng. Saat ini graffiti sudah mengalami pergeseran makna. Dalam hal ini katarsis merupakan sebuah penyaluran emosi yang terpendam dari hati yang harus dikeluarkan oleh writer graffiti ekstrovert dan introvert untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan katarsis atau penyaluran emosi pada remaja ekstrovert dan introvert melalui media graffiti. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan menggunakan paradigma konstruktivisme. Metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, serta metode dokumenter. Penulis menggunakan dua teori yang relevan yakni teori aktivitas dan komunikasi visual dalam menganalisis fenomena yang diteliti. Hasil penulisan ini adalah para writer graffiti ekstrovert dan introvert menyalurkan emosi mereka dalam karya graffiti digunakan untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Namun terdapat perbedaan dari kadar penyalurannya tersebut yang dilatarbelakangi oleh kepribadiannya. Ditinjau melalui tempat, bentuk idealisme, warna, tema, pesan, ekspresi komunikasi visual, media promosi, motif, mood, hambatan serta respon dalam graffiti. Namun, para writer hanya membuat karya graffiti sebagai kepuasan pribadi saja oleh karena itu penulis menyarankan untuk para writer graffiti ekstrovert dan introvert untuk membuat karya graffiti berbentuk kritik sosial agar masyarakat bisa memahami arti dari graffiti yang sesungguhnya. Kata kunci: Katarsis, Graffiti, Ekstrovert dan Introvert, Teori Aktivitas dan Teori Komunikasi Visual.
Konstruksi Maskulinitas Perempuan Melawan Tindak Kekerasan pada Film Thriller: (Analisis Semiotika pada Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak) Mulyani Pratiwi; Yoki Yusanto; Husnan nurjuman
Komunika: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Komunika
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/komunika.v8i1.5670

Abstract

Di tengah konstruksi yang berlangsung di masyarakat tentang perempuan sebagai makhluk yang indah dengan karakter lemah lembut, manja, dan situasi memburuknya berbagai tindak kekerasan dengan memposisikan perempuan sebagai korban, Film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak justru hadir dengan sebuah konstruksi tentang maskulinitas perempuan. Tulisan ini menggambarkan suatu riset yang bertujuan untuk mengetahui konstruksi maskulinitas perempuan dalam melawan tindak kekerasan terhadap perempuan. Penelitian tersebut merupakan suatu analisis semiotika terhadap berbagai adegan dan dialog dalam film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak karya Mouly Surya dengan pendekatan kualitatif yang kemudian dibedah dengan analisis yang dilandasi teori Konstruksi Sosial Realita pemikiran Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Kajian dalam penelitian ini juga menghubungkan antara proses konstruksi realitas yang terjadi melalui film ini dengan fenoemena maraknya tindak kekerasan yang terjadi pada perempuan. Hasil penelitian yang dapat diidentifikasi antara lain 1) Film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak telah mengkonstruksi maskulinitas perempuan dengan beberapa karakter, antara lain a) bersikap tenang, b) mandiri, c) keberanian, d) sedikit bicara, e) berpikir praktis dan simpel, f) woman power. 2) Maskulintas Perempuan sebagai realitas objektif yang dimunculkan dalam film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak merupakan bagian dari suatu proses eksternalisasi sebagai bagian dari Konstruksi realitas. Eksternalisasi berupa interaksi sutradara dan pembuat film dengan realitas a) gagasan kesetaraan gender, b) fenomena kekerasan terhadap perempuan, c) konsep maskulinitias. 3) Konstruksi maskulinitas perempuan pada film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak merupakan suatu konstruksi yang mencoba menghapus konstruksi sebelumnya tentang perempuan sebagai makhluk yang lemah.
Discourse Analysis Of Shopee Advertising "Cod Cek Dulu" Ronny Yudhi Septa Priana; Husnan Nurjuman; Tri Djoko Sulistiyo
Jurnal Multidisiplin Sahombu Vol. 4 No. 01 (2024): Jurnal Multidisiplin Sahombu, 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to reveal the meaning of the message in the Shopee advertisement "COD Cek Dulu" using Teun A. Van Dijk's discourse analysis model. This research uses a content analysis approach to advertising content discourse with this research data in the form of pieces of Shoppe advertisements "COD Cek Dulu". The research results show that the advertisement uses a complete advertising discourse structure in the form of a Superstructure consisting of headline, illustration, body copy and signature. Micro structure consists of words, sentence choices and language style and macro structure consisted of the meaning and message conveyed. Shopee's advertising discourse "COD Cek Dulu" aims to inform and persuade consumers about new programs and services from Shopee while improving consumer image and trust