Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Model Penguatan Kelompok Tani Ternak Makmur Dalam Meningkatkan Usaha Tenak Sapi Perah Desa Tambak Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Kamalia Ulfa; Sugihardjo Sugihardjo; Joko Winarno
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI)
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jitpi.v6i2.59

Abstract

Pengembangan usaha ternak sapi perah tentunya tidak terlepas dari peranan kelompok peternak dalam mengupayakan usaha ternaknya agar mendapat nilai tambah serta efisien dalam pengelolaannya. Upaya yang perlu dikembangkan dalam membina dan memantapkan kelompok peternak adalah memperkuat kelembagaan ekonomi petani peternak di pedesaan. Melalui kelompok peternak sapi diharapkan para peternak dapat saling berinteraksi, sehingga mempunyai dampak saling membutuhkan, saling meningkatkan, saling memperkuat, sehingga akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola sistem usaha peternakan sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal serta potensi dan upaya Kelompok Tani Ternak Makmur dalam mengembangkan usaha ternak sapi perahnya sehingga dapat mengkonstruksikan model pengutan Kelompok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja di KTT Makmur Boyolali. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan teknik proposive sampling dan analisis data menggunakan model analisis data interaktif miles dan huberman. Validitas data diperoleh dengan teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Berdasarkan hasil penelitian terdapat fakor internal dan faktor eksternal yang mendukung maupun menghambat keberjalanan kelompok. Potensi yang dimiliki kelompok adalah kelompok sudah sejak lama berjalan aktif sehingga anggota sudah terbiasa dengan kegiatan pemeliharaan sapi perah, cukup tersedianya pakan hijauan serta sudah adanya petugas peternakan. Adapun upaya yang dilakukan kelompok adalah pembenahan sarana prasarana, peningkatan kapasitas melalui pembinaan peternak, pemeriksaan kesehatan ternak, dan evaluasi kegiatan usaha ternak. Konstruksi model penguatan kelompok disusun berdasarkan potensi, harapan dan kebutuhan kelompok. Konstruksi model yang didapat yaitu melalui restuktur kelembagaan kelompok dan pengembangan usaha melalui pembibitan sapi perah.
Dinamika Kelompok Dasa Wisma dalam Pengembangan Desa Wisata Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan Via Ainun Sholiha Afif; Sugihardjo Sugihardjo; Agung Wibowo
SOCIAL PEDAGOGY: Journal of Social Science Education Vol 1 No 2 (2020): Social Pedagogy: Journal of Social Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.335 KB) | DOI: 10.32332/social-pedagogy.v1i2.2483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedinamisan kelompok dasa wisma melalui unsur-unsur dinamika kelompok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang disajikan dalam analisis deskriptif. Lokasi penelitian berada di Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Terdapat 9 informan dalam penelitian, 3 diantaranya ditentukan secara purposive (sengaja) kemudian sisanya dipilih secara snow ball. Data yang digunakan bersumber dari data primer dan data sekunder yang dihasilkan dari teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kelompok dalam Kelompok Dasa Wisma yang telah aktif yakni Melati 1, Melati 2, Melati 3, Dahlia 1, Dahlia 2, dan Dahlia 3 memiliki kedinamisan kelompok yang baik. Terlihat dari kesesuaian keadaan kelompok dengan indikator-indikator penilaian dalam setiap unsur-unsur pembentuk dinamika kelompok. Ada 9 unsur-unsur pembentuk dinamika kelompok yaitu tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas kelompok, pengembangan dan pembinaan kelompok, kekompakan kelompok, suasana kelompok, keefektifan kelompok dan maksud terselubung. Kedinamisan yang terjadi secara tidak langsung mempengaruhi kelompok untuk terlibat mendukung penyelenggaraan kegiatan wisata dalam pengembangan Desa Wisata Genilangit. Keterlibatan ini terwujud dalam kegiatan-kegiatan kelompok yaitu kerajinan pembuatan batik, kebun bibit, jasa catering, dan pembuatan jajanan rumahan.
PERAN DAN FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA KEDATON KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO Tony Rudi Astono; Suminah Suminah; Sugihardjo Sugihardjo
Jurnal Abdimas UNU Blitar Vol 5 No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 : Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jppnu.v5i2.202

Abstract

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) merupakan lembaga perwakilan masyarakat di tingkat desa yang memiliki peran penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program penyuluhan pembangunan. Di Desa Kedaton, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, BPD memiliki tanggung jawab dalam melibatkan masyarakat dalam program-program pembangunan yang dilaksanakan di desa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada program penyuluhan pembangunan di Desa Kedaton, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPD memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada program penyuluhan pembangunan di Desa Kedaton. Peran BPD meliputi pengumpulan aspirasi dan kebutuhan masyarakat terkait pembangunan, penyebarluasan informasi mengenai program-program pembangunan, serta pengorganisasian kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat. BPD melakukan rapat-rapat dengan masyarakat untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mereka terkait program pembangunan. Hasil dari rapat-rapat ini kemudian disampaikan kepada pemerintah desa dan pihak terkait untuk dipertimbangkan dalam perencanaan program pembangunan. Selain itu, BPD juga berperan dalam menyebarkan informasi mengenai program-program pembangunan kepada masyarakat melalui berbagai media, seperti pengumuman di tempat-tempat umum dan penyuluhan melalui pertemuan masyarakat. BPD juga mengorganisasikan kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam program pembangunan. Kegiatan-kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang teknis pelaksanaan program pembangunan, pelatihan keterampilan, dan sosialisasi mengenai manfaat dari program-program tersebut. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung program pembangunan dan meningkatkan partisipasi mereka. Dalam hal ini, BPD berperan sebagai penghubung antara pemerintah desa dan masyarakat, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengambilan keputusan terkait program pembangunan. Peran BPD yang aktif dan efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan memperkuat kemandirian masyarakat.
A Study of Spontaneous Imbibition Recovery Mechanism of Surfactant Formulated from Methyl Ester Sulfonates Sugihardjo Sugihardjo
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 36 No. 2 (2013): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/scog.36.2.10

Abstract

MES (Methyl Ester Suffocates) can be formulated to become surfactant-MES that has surfactant potential properties for EOR (enhanced oil recovery). A such formulated surfactant MES by adding some solvents and chemicals to adjust its properties in order to generate a compatibity with reservoir fluid and rock has been developed. This formulated surfactant MES, therefore, has been tested its properties for enhanced oil recovery in a selected oil field. The oil field produces an oil withc39.45oAPI, and brine content of about 18,900 mg/L equivalent NaCl concentration. While reservoir rock is not available and substituted by Bentheimer standard core. Basically the production enhancements of surfactant solution for EOR processes are wettability alteration and interfacial tension reduction. In these experiments, some evaluations have been done to observe the capability the formulated surfactant MES for oil production enhancements includingwettability alteration and imbibition capability. Formulated low interfacial tension surfactant-MES that will be evaluated for spontaneous imbibition ability have been diluted in the brine of 0.5 and 1.0% concentrations. Tests on wettability alteration indicated that the surfactant solutions could not change the wettability of the rocks. The initial wettability is mixed wet and still mixed wet after ageing in the surfactant solution. On other hand the spontaneous imbibition tests resulted in significant oil production coming out from the cores, i.e. 67.07% oil recovery with 0.5% surfactant and 92.25% for 1.0% surfactant solutions. But optimum oil recovery factor by brine imbibition is only 41.69%
INCREASING OIL RECOVERY THROUGH LOW-TENSION POLYMER FLOODING Sugihardjo Sugihardjo
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 22 No. 2 (1999): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/scog.22.2.118

Abstract

After completing a waterflood activity, the need of enhancing oil recovery (EOR) is essential. The selection of appropriate EOR methods that will be applied to particular field, as an effort to increase oil recovery, mainly depens on the reservoir characteristics and fluid behaviors.
EVALUATION OF CHEMICAL FOR SAND CONSOLIDATION IN LABORATORY SCALE Sugihardjo Sugihardjo
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 43 No. 1 (2020): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

These paper contains a highlight of laboratory experiment to evaluate the work of chemical for sand consolidation to strengthen the bonding between grains of rock while do not cause permeability reduction significantly. This experiment used reservoir rock and fluids to understand the interaction between the chemical solution and the reservoir rock and fluid. Firstly, the reservoir rock and fluid were analyzed their properties. The rock has been analyzed using CT Scan to drill the best representative core plug for the experiments, using SEM to identify the pore throat and pore geometry of the rock, using XRD to determine the minerals composition which mostly quartz. While the fluids have been analyzed for the anions and cations content, viscosity and other important properties. The brine particle content and also particle size distribution of the rock have been also over lied in the graph in order to know the possibility of bridging particle in the pore throat, but the graph looks good that no problem may arise from the bridging particle. Chemical for Sand Consolidation has been used in this experiment. Sand consolidation chemical normally contain plastic resin that has a property of bonding between solid materials. It sticks on the surface of solid materials and bonding together. The core flooding experiments have been run for 4 times, 2 times using synthetic cores and the other two using native cores. The experiments used synthetic cores reduce the permeability significantly. However, after cutting both ends of the core the permeability has indicated improvement. The other 2 experiments using native cores have reduced the permeability approximately 4 times down. The last two experiments have no cutting the ends of core for further experiments, so they cannot be compared to the first two experiment. So, the experiment procedures must be improved for the next evaluation, such as during curing time the rate of injected oil may be increased to reduce the adsorption of chemical to the surface area of the pore and also to hinder the flocculation of chemical in the pore space.
INVESTIGATIONS ON THE STORAGE EFFICIENCY OF CO2 IN CARBONATE AQUIFERS Sugihardjo Sugihardjo
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 27 No. 2 (2004): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The production of associated and nonassociated gasincreases due to additional new oil and gas fields. Con-sequently, there will be an increase of CO2 released fromassociated gas, and especially, from nonassociated gas.
Surfactant Properti Es Evaluation For Chemical Flooding Sugihardjo Sugihardjo
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 31 No. 3 (2008): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The need of EOR techniques in the late field production period is essential to get thethird wind of incremental oil. Chemical injections are proven technologies not only at thelaboratory scale but also at the field scale which have been implemented in many parts ofthe world. Surfactant is an important Chemical in this technology, which mostly has beenused to rednce the capillary trap of the oil in the reservoirs. The selection of surfactant type which is suitable for a specific oil field to increase theoil production should fulfill the selection criteria. Laboratory works firstly should be doneto evaluate the important properties based on the industrial Standard procedures. Theselaboratory tesis include compatibility test, aqueous stability test, phase behavior study,micro-emulsion viscosity interfacial tension determination, thermal stability test. and fil-tration test
DEVELOPMENT OF WATERFLOOD PROFILE MODIFICATION USING BRIGHTWATER TECHNOLOGY Sugihardjo Sugihardjo
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 28 No. 3 (2005): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water flooding, in rnany mature fields is facing acommon problem of low sweep efficiency in the lateproduction period.
Uji Kelakuan Fase dan Tegangan Antarmuka Minyak-Surfaktan-Kosurfaktan-Air Injeksi Nuraini Nuraini; Sugihardjo Sugihardjo; Tjuwati Makmur
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 38 No. 1 (2004): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alkil benzena sulfonat merupakan salah satu jenis surfaktan yang mampu menurunkan tegangan antarmuka (IFT) minyak-air ke tingkat yang lebih rendah. Dengan turunnya tegangan antarmuka minyak-air, maka tekanan kapiler yang bekerja pada daerah penyempitan pori-pori akan berkurang, sehingga sisa minyak yang terperangkap dalam pori-pori batuan mudah didesak dan diproduksikan. Surfaktan bila dilarutkan di dalam air atau minyak, akan membentuk micelle yang merupakan mikroemulsi dalam air atau minyak. Micelle berfungsi sebagai media yang bercampur (miscible) baik dengan minyak maupun air secara serentak. untuk mendapatkan nilai tegangan antarmuka minyak-air yang lebih rendah, maka ditambahkan kosurfaktan. Pada umumnya kosurfaktan yang digunakan adalah alkohol/ROH (C4, C dan C6).