Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KELIMPAHAN MUSUH ALAMI (PREDATOR) PADA TANAMAN JAGUNG DI DESA SAREE KECAMATAN LEMBAH SEULAWAH KABUPATEN ACEH BESAR Erdi Surya; Rubiah Rubiah
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 4, No 2 (2016): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v4i2.78

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Kelimpahan (Musuh Alami) predator  pada tanaman jagung di Desa Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis musuh alami (Predator) pada pertanaman jagung di Desa Saree Aceh Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survey dengan menerapkan teknik sampling. Sebagai populasi  seluruh musuh alami (Predator) yang menyerang tanaman  jagung, sedangkan sampel ditentukan secara acak dengan menarik garis Diagonal pada setiap lahan tanaman jagung. Data diperoleh melalui hasil pengamatan dan observasi, selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriftif yang ditabulasikan untuk diambil kesimpulan. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa  kelimpahan jenis-jenis  musuh alami (Predator)  sebagai predator pengendali hama pada pertanaman tanaman jagung  adalah (1) kumbang kubah (Harmonia octomaculata, Micraspis sp., (2) Monochilus (3) Semut Hitam (Delishoderus Thoracius) (4) kumbang koksi (harmonia octomaculata micraspis sp) (5) lalat tanchinid. (Dydercus cingulatus) (6) Belalang Hijau (oxya chinensis) (7) Belalang Kayu (Valanga Hirricornis) (8) Laba-laba ( Lycosa sp)  Penelitian ini akan memberikan manfaat langsung kepada petani jagung. Sehingga para petani dapat memahami cara pengendali hayati pada tanaman jagung. Diharapkan pula penelitian ini akan dapat dilanjutkan oleh petani dengan mempertahankan keseimbangan musuh alaminya. Kata Kunci:  predator, jagung
Etnobotani tumbuhan obat luka padamasyarakat Rubiah Rubiah; Djufri Djufri; Muhibbuddin Muhibbuddin
Jurnal Edubio Tropika Vol 5, No 2 (2017): Jurnal EduBio Tropika
Publisher : Jurnal Edubio Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.359 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis-jenis tumbuhan apa saja yang dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Pidie untuk pengobatan luka. Pengumpulan data dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dan purposive sampling. Objek penelitian tetua desa (tuha peut), dukun/tabib, remaja: usia 17-20 tahun, dewasa: usia 21-40 tahun, dan lansia: usia 60 tahun. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Parameter pengumpulan data adalah jenis-jenis tumbuhan obat, cara pemanfaatan tumbuhan obat. Dari hasil penelitian diperoleh 47 jenis tumbuhan yang tergolong kedalam 33 suku yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Kabupaten Pidie. Kesimpulan penelitian ini adalah jenis tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk pengobatan luka oleh masyarakat Kabupaten Pidie berdasarkan sukuadalah Arecaceae dan Euphorbiaceae.Kata Kunci: Etnobotani, Tumbuhan obat dan Pidie.
IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI GAMPONG SUKAMULIA KECAMATAN LEMBAH SEULAWAH KABUPATEN ACEH BESAR Azwir Azwir; Jalaluddin Jalaluddin; Rubiah Rubiah; Listiana Listiana
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 2, No 1 (2019): Semnas Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2076.844 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Jenis-jenis serangga yang terdapat pada tanaman jagung (Zea mays L.) di Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. 2) Tingkat keanekaragaman jenis serangga pada tanaman jagung (Zea mays L.) di Gampong Sukamulia Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 28 Februari 2018. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah  penelitian  deskriptif eksploratif dengan metode survei. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, penulis melakukan dengan cara capture re cpture yaitu tangkap, tandai, lepaskan dan tangkap kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis serangga pada tanaman jagung (Zea mays L.) ditemukan jenis kupu-kupu (Graphium agamemnon, Mycalesis horsfieldii dan Hypolimnas misippus) sebanyak 27 individu (8%), populasi belalang (Melanoplus differentialis dan Atractomorpha crenulata) sebanyak 74 individu (22%), capung (Pantala flavescens, Orthetrum sabina dan Crocothemis servilia) sebanyak 42 individu (12%), walang sangit (Leptocorisa acuta) sebanyak 43 individu (13%), kepik hijau (Nezara viridula) sebanyak 70 individu (21%), semut hitam (Dolichoderus thoracicus) sebanyak 68 individu (20%) dan ulat bulu (Macrothylacia rubi) sebanyak 13 individu (4%). Keanekargaaman serangga yang berhasil diperoleh meliputi 5 ordo, 10 famili, 13 spesies dan 253 individu. Kelimpahan serangga paling banyak ditemukan dari ordo Hemiptera, famili Pentatomidae dengan jumlah 70 individu sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah dari ordo Lepidoptera famili Lasiocampidae dengan jumlah 5 individu.
Perlindungan Hukum Dalam Konsep Negara Kepulauan (Archipelago State) Terhadap Batas-Batas Wilayah Secara Hukum Internasional Seri Mughni Sulubara; Murthada Murthada; Amrizal Amrizal; Mira Ariya Putri; Rubiah Rubiah; Yulpa Yanti; Muttmainnah Mahbengi; Novia Mawarni; Andika Saputra; Azahari Zairie Ahmad
Hakim: Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial Vol. 2 No. 2 (2024): Mei : Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial
Publisher : LPPM Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/hakim.v2i2.1681

Abstract

The concept of Indonesia as an archipelago state was recognized by the world after the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) was ratified on December 10, 1982, and Indonesia has ratified it with Law Number 17 of 1985. The recognition of Indonesia as an archipelagic state is a great gift for the Indonesian people because jurisdictional waters cover 2/3 of the entire area of the country. The water area becomes one unit with the land. Indonesia is an archipelago that stretches from Sabang to Merauke. The theory used in this research is the theory of legal protection. The theory of legal protection is very relevant to the research made here, because there needs to be legal protection regarding territorial boundaries for Indonesia as an archipelagic state. The research method used regarding the protection of international law in the concept of an archipelago state against international legal boundaries is carried out by means of qualitative descriptive research. The data collection technique or instrument used is library research by studying various books as literature, official documents, laws and regulations, results of previous research, and other literature sources related to the problems studied. Indonesia is a country with the largest number of islands in the world. The 1945 Constitution stipulates that Indonesia is an archipelagic country, namely a country that has many islands, namely 17,480 islands with a coastline length of 95,181 km. The Unitary Republic of Indonesia is an archipelago with the largest number of islands in the world and has abundant wealth, including those contained in its outer islands.