Danang Pramudita
Departemen Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Manfaat Ekonomi Wisata Alam pada Pemenuhan Pengeluaran Rumah Tangga dan Konservasi Taman Nasional Asti Istiqomah; Meti Ekayani; . Nuva; Danang Pramudita; Bahroin Idris; . Osmaleli
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 24 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.824 KB) | DOI: 10.18343/jipi.24.3.280

Abstract

The broadening of Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) area is unseparable from the trade off between conservation interest and community’ economic interests. An alternative solution to overcome these problems is an action to conduct natural tourism activities in TNGHS. This action is also expected to encourage the participation of community in preserving national parks. The purpose of this study is to examine economic benefits of nature tourism for maintaining the function of conservation of national parks which at the same time can improve the community’ economy in TNGHS area. The methods used are income analysis which includes ratio of economic benefits from tourism activity to total income and covering of economic benefits from tourism to household expenditure and to conservation fund. The results showed that the economic benefits from natural tourism activity obtained by the community was 66% of the total income and it could also fulfil 91% of household expenditure. In addition, ecotourism activities also generate tourism revenue which is called as PNBP as much as 343% of conservation funds. 
KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA KOPI CIBULAO DALAM PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT Aceng Hidayat; Arya Had Dharmawan; Danang Pramudita
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 4 No 2 (2017): Agustus
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jkebijakan.v4i2.22028

Abstract

Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) merupakan suatu program pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum Perhutani dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Cibulao Hijau berdasarkan Surat Keputusan Perhutani Nomor 682/KPTS/DIR/2009. Program ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan pencurian tegakan pada kawasan hutan lindung disekitar Kampung Cibulao. KTH Cibulao Hijau memanfaatkan kawasan semak belukar di hutan menjadi lahan untuk ditanami tanaman kopi. Program PHBM ini memberikan manfaat kepada masyarakat Kampung Cibulao dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Berdasarkan hasil persepsi masyarakat Cibulao terhadap manfaat program PHBM menggunakan skala likert menunjukan bahwa program ini telah memberikan perubahan yang lebih baik. Masyarakat juga telah merasakan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung walaupun manfaat yang dirasakan belum cukup merata kepada seluruh masyarakat cibulao. Budidaya kopi Cibulao yang dijalankan oleh KTH Cibulao Hijau menunjukan bahwa program ini layak secara finansial maupun ekonomi. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Cost and Benefit Analysis dengan kriteria  NPV, Net B/C, dan IRR menunjukan bahwa program PHBM ini secara finansial dan ekonomi  layak  untuk dijalankan.
ANALISIS KELEMBAGAAN DAN PERAN STAKEHOLDERS DALAM PERUBAHAN STRUKTUR NAFKAH RUMAHTANGGA PETANI SAWIT DI KALIMANTAN TENGAH Eka Intan Kumala Intan Kumala Putri; Arya Hadi Dharmawan; Danang Pramudita
RISALAH KEBIJAKAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan Vol 4 No 2 (2017): Agustus
Publisher : Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan peruntukan lahan yang semula hutan di Kalimantan Tengah menjadi perkebunan Kelapa Sawit, baik perkebunan rakyat (smallholders) maupun perkebunan besar negara ataupun perkebunan besar swasta terjadi secara besar-besaran. Ekspansi Kelapa Sawit membawa perubahan sosial-budaya dan ekonomi masyarakat setempat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi peran kelembagaan dalam tata kelola Kelapa Sawit di Desa Beringin Agung Kabupaten Kotawaringin Timur dan Desa Pendahara Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah; dan (2) Menelaah kebijakan stakeholder dalam menghadapi perubahan struktur nafkah rumah tangga. Penelitian dilakukan di Desa Beringin Agung Kabupaten Kotawaringin Timur - merepresentasikan wilayah yang telah terkonversi Kelapa Sawit secara masiv oleh  rumahtangga petani migran (Suku Jawa) dan di Desa Pendahara Kabupaten Katingan – merepresentasikan wilayah terkonversi Kelapa Sawit oleh petani lokal (Suku Dayak). Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan analisis stakeholder. Pengaruh dan kepentingan stakeholders di lokasi penelitian mempunyai karakteristik berbeda antara Desa Pendahara di Kabupaten Katingan dengan Desa Beringin Agung di Kabupaten Kotawaringin Timur. Di Desa Pendahara,  terdapat 4 (empat) stakeholder yaitu Damang, Kelompok Tani, Pemerintah Desa dan UPTD Pertanian. Semenntara di Desa Beringin Agung 3 (tiga) stakeholder yang terlibat dalam tata kelola Kelapa Sawit yaitu Pemerintah Desa, Balai Penyuluhan Pertanian dan Koperasi. Stakeholder yang ada di Desa Pendahara, perlu mempersiapkan diri untuk bisa turut memberdayakan golongan masyarakat lapisan bawah. Dari segi struktur kelembagaan di Desa Beringin Agung dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit sudah lebih stabil dibandingkan dengan Desa Pendahara. Sistem yang ada terkait dengan pengelolaan lahan kelapa sawit juga sudah lebih kuat di Desa Beringin Agung.
Can Ecotourism Succeed a Sustainable Livelihood: The Importance of Fishermen’s Involvement in Ciletuh Geopark Dina Lianita Sari; Fitria Dewi Raswatie; Danang Pramudita; Leonita Dwiyanto; Akhmad Fauzi; Osmaleli
Business Review and Case Studies Vol. 2 No. 2 (2021): BRCS, Vol 2 No 2, August 2021
Publisher : School of Business, IPB University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/brcs.2.2.80

Abstract

Ciletuh in Sukabumi area was inaugurated as a Global Geopark by UNESCO in 2017, and has many potential natural resources such as Palangpang Beach as a leading tourism area of Ciletuh Geopark. Palangpang Beach in Ciletuh Bay is also an estuary area used by fishermen to collect fish in Fish Auction (TPI). Fishermen on Palangpang Beach are categorized as small fishermen according to the size of the capture fishery units, which results in the fishermen on Palangpang Beach prefer to take part in tourist activities by chartering boats for tourists to increase their income. The objectives of the study were to investigate the impact of Geopark establishment on fishermen’s livelihood and to establish ecotourism development strategies in supporting the sustainable livelihood. The method used for sustainable livelihood analysis was descriptive analysis. The results showed that increased sustainable livelihood assets of fishermen were found in human capital, social capital, physical capital, and economic and financial capital, while natural capital assets declined. The Geopark Ciletuh development strategy to improve the sustainable livelihood can be performed through the fishermen involvement in capture fishery and Geopark tourism management such as by becoming a tour guide, a fishing trainer, an educator who educates on fishing weather in fisheries, a mangrove planter, and a coral reef educator. Keywords: capital asset, geopark, descriptive analysis, ecotourism, fish auction