Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

A design of radial line slot array antennas using the specification of panel antennas Teddy Purnamirza; Muhammad Ralibi; Imran M. Bin Ibrahim; Rika Susanti; Halim Mudia; Depriwana Rahmi; Sutoyo Sutoyo; Mulyono Mulyono
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 17, No 6: December 2019
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v17i6.12679

Abstract

RLSA antennas were suggested by several researches as Wi-Fi antennas in addition to panel antennas. Therefore, this paper researched the possibility of this suggestion. We used the size of an available in market 16 dBi panel antenna (225 mm2) as the size for our developed RLSA antenna. Based on this size, we developed 60 RLSA models using extreme beamsquint technique and simulated them. We then chose a best model with a best performance. The best model was then fabricated and measured. The simulation and measurement results show that the developed RLSA antenna has better performance compared to the 16 dBi panel antenna in term of gain (0.25 dB higher) and bandwidth (570 MHz wider). The RLSA antenna also tested as antenna for a Wi-Fi device and it showed good performance.
Optimasi Jaringan 4G LTE Menggunakan Metode Automatic Cell Planning (ACP) di Wilayah Kubu Gulai Bancah M Haris Adwel; Mulyono Mulyono
REMIK: Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Vol. 7 No. 1 (2023): Volume 7 Nomor 1 Januari 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/remik.v7i1.12033

Abstract

Penerapan teknologi 4G (LTE) di Indonesia masih memiliki beberapa permasalahan, di antaranya bad spot area yang sering terjadi di kota-kota kecil sampai menengah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan optimasi jaringan. Pada penelitian kali ini dilakukan optimasi menggunakan metode Automatic Cell Planning (ACP) pada wilayah studi kasus Kubu Gulai Bancah, kota Bukittinggi. Berdasarkan hasil simulasi eksisting didapatkan hasil berikut; RSRP sebesar -98.17 dBm (buruk), SINR sebesar 7.32 dB (baik), dan Throughput sebesar 18000 kbps (buruk). Maka dari hasil simulasi eksisting dapat disimpulkan bahwa wilayah Kubu Gulai Bancah berada pada titik bad spot area dan perlu dilakukan optimasi jaringan. optimasi menggunakan metode ACP sudah mengalami peningkatan dengan hasil sebagai berikut; Kualitas jaringan pada wiayah Kubu Gulai Bancah RSRP memiliki nilai sebesar -79.17 dBm, SINR memiliki nilai sebesar 14.50 dB, dan Throughput memiliki nilai sebesar 39000 kbps. Dari hasil optimasi dapat disimpulkan, kondisi jaringan wiayah Kubu Gulai Bancah sudah berada pada kategori good (baik) dan penggunaan metode Automatic Cell Planning (ACP) dapat meningkatkan coverage area dari setiap eNodeB. Kata Kunci: LTE, Optimasi Jaringan, Automatic Cell Planning, Bad Spot, Atoll
Analisis Kualitas Jaringan 4G LTE Studi Kasus PT.Ramayana Sudirman Pekanbaru Rahman Ayubianto; Mulyono Mulyono
REMIK: Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Vol. 7 No. 1 (2023): Volume 7 Nomor 1 Januari 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/remik.v7i1.12040

Abstract

Kawasan PT.Ramayana Sudirman adalah sebuah pusat perbelanjaan (mall) yang berada di pusat kota Pekanbaru. Walaupun lokasinya berada dikawasan pusat kota pekanbaru, akan tetapi banyak keluhan yang menyatakan bahwa kondisi jaringan di kawasan ini sangat buruk. Pada penelitian ini akan dilakukan sebuah uji performansi jaringan di kawasan PT.Ramayana Sudirman ini dengan metode Walk-Test. Walk-Test merupakan sebuah metode pengumpulan atau pengukuran performansi suatu jaringan yang dilakukan dengan berjalan tanpa menggunakan kendaraan. Dan untuk operator penyedia layanan telekomunikasi yang digunakan yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XL-Axiata. Sedangkan untuk parameter performansi jaringan yang dilihat dari Walk-Test yang dilakukan adalah RSRP, SINR, dan Throughput jaringan. Dari hasil walk-test yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut; untuk parameter RSRP di lantai 1 performa terbaik dimiliki oleh provider Telkomsel = -89 dBm, lantai 2 Indosat = -74 dBm, lantai 3 Indosat = -62 dBm. Untuk parameter SINR performa terbaik di lantai 1 dimiliki oleh Indosat = -10 dB, lantai 2 Indosat = -9dB, lantai 3 Indosat = -5 dB. Sedangkan untuk parameter Throughput performa terbaik di lantai 1 dimiliki oleh provider Indosat = 396 kbps, lantai 2 Telkomsel = 322 kbps, dan lantai 3 Telkomsel = 446 kbps. Sehingga dari hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa dibeberapa titik performa jaringan berada dalam kondisi yang buruk. Terutama untuk di lantai dasar kondisinya hampir menyeluruh dalam kondisi yang buruk.