Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Representasi Himpunan Barisan Kodon ke dalam Struktur Modul Yurio Windiatmoko; Ema Carnia; Isah Aisah
Jurnal Matematika Integratif Vol 10, No 1: April, 2014
Publisher : Department of Matematics, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.846 KB) | DOI: 10.24198/jmi.v10.n1.10184.49-54

Abstract

Informasi genetik memogram semua aktivitas sel di dalam tubuh diatur dalam molekul DNA. Molekul tersebut dipandang sebagai himpunan barisan kode genetik atau kodon. Kodon merupakan suatu kode aturan penamaan asam amino berdasarkan triplet nukleotida {
Model Regresi Energi Potensial Minimum pada Permukaan Hasil Interpolasi Endang Rusyaman; Ema Carnia; Kankan Parmikanti
Jurnal Matematika Integratif Vol 10, No 2: Oktober, 2014
Publisher : Department of Matematics, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.94 KB) | DOI: 10.24198/jmi.v10.n2.10250.77-84

Abstract

Jika beberapa titik pada sebuah permukaan elastis berbentuk persegi ditekan dari bawah, maka akan terbentuk sebuah permukaan baru yang dapat dinyatakan sebagai fungsi dua variabel hasil interpolasi yang meminimumkan energi. [2], [4], dan [6]. Energi potensial yang diformulasikan sebagai integral dari kuadrat operator Laplace dan diperluas menjadi orde fraksional ini, akan dipengaruhi oleh besarnya tekanan dan elastisitas permukaan. Makalah ini membahas tentang besarnya pengaruh dua variabel bebas yaitu tekanan dan elastisitas terhadap variabel terikat yaitu energi potensial yang terbentuk, serta bagaimana hubungan ketiga variabel tersebut yang dinyatakan dalam bentuk model regresi. Dengan terlebih dahulu mengkarakterisasi orde turunan fraksional menjadi tiga klasifikasi, maka telah dihasilkan tiga buah model untuk tiga keadaan. Dari ketiga model regresi yang dihasilkan menunjukkan bahwa pengaruh bersama variabel elastisitas (orde fraksional) dan variabel besaran tekanan terhadap energi potensial minimumadalah cukup besar, yaitu diatas 85%. Sisanya adalah pengaruh lain yang belum terduga.Kata kunci: energi, elastisitas, fraksional, pemodelan, sinus ganda
Representasi Mutasi Kode Genetik Standar Berdasarkan Basa Nukleotida Isah Aisah; Edi Kurniadi; Ema Carnia
Jurnal Matematika Integratif Vol 11, No 1: April, 2015
Publisher : Department of Matematics, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.271 KB) | DOI: 10.24198/jmi.v11.n1.9399.25-34

Abstract

Kode genetik standar merupakan hasil pemikiran para ilmuwan biologi pada masanya sebagai suatu representasi gen yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh manusia akan protein. Gen pada kode genetik standar disajikan dalam bentuk kode triplet basa-basa nitrogen dan menjadi bahasa pengkodean gen dalam tubuh makhluk hidup yang menghasilkan  kode triplet yang berbeda. Semua kode triplet dari rantai nukleotida RNA tersebut diterjemahkan dan menghasilkan 20 macam asam amino yang akan dilepas sebagai protein dalam sel. Kumpulan basa nitrogen dalam rantai RNA dihimpun dan disajikan dalam suatu himpunan yang kemudian dicocokkan dengan   dengan dua himpunan yang memuat partisi basa-basa nitrogen berdasarkan jenis basa dan ikatan hidrogennya. Pada paper ini himpunan dicocokkan . Dengan pencocokan tersebut, maka N memiliki struktur Aljabar sebagai Grup Komutatif terhadap penjumlahan, juga membentuk Grup Faktor yang dibentuk dari subgroup Normal yaitu , dan Lapangan Galois atau GF(4). Selain dari itu,  juga membentuk struktur ruang vektor atas GF(4) sehingga . Dengan demikian terbentuklah representasi  berupa suatu multicube  berdimensi tiga yang merupakan gabungan dari 27 kubus unitary, dengan menggunakan  transformasi geometri, maka akan dilihat representasi  dari kode genetik Standar berdasarkan subgrup normal yang membentuk grup faktornya, yaitu didasarkan pada basa kuat atau basa lemah dari Nukleotida. Representasi dilakukan dengan menggunakan bantuan software Geogebra. Dari hasil representasi tersebut dapat dilihat perubahan-perubahan yang terjadi pada kode genetik standar, yang pada akhirnya dapat dipandang sebagai mutasi pada kajian ilmu Biologi Sel.
Wiener Index Calculation on the Benzenoid System: A Review Article Dwindi Agryanti Johar; Asep Kuswandi Supriatna; Ema Carnia
Jurnal Matematika Integratif Vol 19, No 1: April 2023
Publisher : Department of Matematics, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.753 KB) | DOI: 10.24198/jmi.v19.n1.44487.13-28

Abstract

The Weiner index is considered one of the basic descriptors of fixed interconnection networks because it provides the average distance between any two nodes of the network. Many methods have been used by researchers to calculate the value of the Wiener index. starting from the brute force method to the invention of an algorithm to calculate the Wiener index without calculating the distance matrix. The application of the Wiener index is found in the molecular structure of organic compounds, especially the benzenoid system. The value of the Wiener index of a molecule is closely related to its physical and chemical properties. This paper will show a comprehensive bibliometric survey of peer-reviewed articles referring to the Wiener index of benzenoid. The Wiener index values of several benzenoid compounds using cubic polynomial are also reported. The Wiener index of benzenoid supports much of the research and provides productive citations for citing the study. Keywords: Wiener index, benzenoid, distance matrix, chemical properties, cubic polynomial, topological.
Model Optimisasi Portofolio Investasi Mean-Variance Tanpa dan Dengan Aset Bebas Risiko pada Saham Idx30 Basuki Basuki; F Sukono; Ema Carnia
Jurnal Matematika Integratif Vol 12, No 2: Oktober, 2016
Publisher : Department of Matematics, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2549.593 KB) | DOI: 10.24198/jmi.v12.n2.11927.107-116

Abstract

Dalam paper ini, model optimisasi portofolio investasi Mean-Variance tanpa aset bebas risiko, ataudisebut model dasar dari Markowitz telah dikaji untuk mendapatkan portofolio optimum.Berdasarkanmodel dasar dari Markowitz, kemudian dilakukan studi lebih lanjut pada model Mean-Variance denganaset bebas risiko. Selanjutnya, kedua model tersebut digunakan untuk menganalisis optimisasi portofolioinvestasi pada beberapa saham IDX30. Dalam paper ini diasumsikan bahwa proporsi sebesar 10%diinvestasikan pada aset bebas risiko, berupa deposito yang memberikan return sebesar 7% per tahun.Berdasarkan hasil analisis optimisasi portofolio investasi pada lima saham yang dipilih didapatkan grafikpermukaan efisien dari optimisasi portofolio Mean-Variance dengan aset bebas risiko, berada lebih tinggidibandingkan optimisasi portofolio Mean-Variance tanpa aset bebas risiko. Dalam hal ini menunjukkanbahwa portofolio investasi kombinasi dari aset bebas risiko dan aset tanpa bebas risiko, lebihmenguntungkan dibandingkan portofolio investasi yang hanya pada aset tanpa bebas risiko.
Analisis Perbandingan Kesentralan Graf Dengan Degree, Eigenvector, dan Beta Centrality Valerie ​Valerie; Herlina Napitupulu; Ema Carnia
Jurnal Matematika Integratif Vol 18, No 1: April 2022
Publisher : Department of Matematics, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.212 KB) | DOI: 10.24198/jmi.v18.n1.36164.91-102

Abstract

Peninjauan kesentralan pada graf dapat dilakukan untuk berbagai jenis graf dengan metode yang bervariasi dengan penerapannya di berbagai bidang. Graf yang diteliti untuk ditinjau kesentralan simpulnya adalah graf sederhana, reguler, berarah, dan bertanda. Adapun metode pengukuran kesentralan yang digunakan adalah Degree Centrality, Eigenvector Centrality, dan Beta Centrality. Metode-metode tersebut merupakan pengembangan dari satu metode ke metode lainnya, sehingga pada penelitian ini diamati kesamaan dan karakteristik dari ketiga metode tersebut. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, pengukuran dengan Degree Centrality dimana peninjauan kesentralannya berdasarkan tetangga langsung suatu simpul, dapat digunakan pada setiap jenis graf yang diteliti. Kemudian Eigenvector Centrality yang digunakan untuk meninjau kesentralan suatu simpul secara menyeluruh pada graf, dapat digunakan pada setiap jenis graf yang diteliti terkecuali graf pohon asiklik berarah. Perhitungan dengan Beta Centrality juga dapat digunakan pada setiap jenis graf yang diteliti, dimana nilai parameter  yang digunakan memengaruhi nilai kesentralan simpul tergantung pengukuran dilakukan pada struktur yang lokal atau global. Beta Centrality merupakan metode alternatif untuk peninjauan kesentralan simpul yang juga mempertimbangkan kesentralan simpul tetangganya, pada graf pohon berarah asiklik.Peninjauan kesentralan pada graf dapat dilakukan untuk berbagai jenis graf dengan metode yang bervariasi dengan penerapannya di berbagai bidang. Graf yang diteliti untuk ditinjau kesentralan simpulnya adalah graf sederhana, reguler, berarah, dan bertanda. Adapun metode pengukuran kesentralan yang digunakan adalah Degree Centrality, Eigenvector Centrality, dan Beta Centrality. Metode-metode tersebut merupakan pengembangan dari satu metode ke metode lainnya, sehingga pada penelitian ini diamati kesamaan dan karakteristik dari ketiga metode tersebut. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, pengukuran dengan Degree Centrality dimana peninjauan kesentralannya berdasarkan tetangga langsung suatu simpul, dapat digunakan pada setiap jenis graf yang diteliti. Kemudian Eigenvector Centrality yang digunakan untuk meninjau kesentralan suatu simpul secara menyeluruh pada graf, dapat digunakan pada setiap jenis graf yang diteliti terkecuali graf pohon asiklik berarah. Perhitungan dengan Beta Centrality juga dapat digunakan pada setiap jenis graf yang diteliti, dimana nilai parameter  yang digunakan memengaruhi nilai kesentralan simpul tergantung pengukuran dilakukan pada struktur yang lokal atau global. Beta Centrality merupakan metode alternatif untuk peninjauan kesentralan simpul yang juga mempertimbangkan kesentralan simpul tetangganya, pada graf pohon berarah asiklik.
Pengukuran Centrality Pada Graf Jaringan Serat Optik Palapa Ring Timur II Herlina Napitupulu; Ema Carnia; Muhammad Deni Johansyah
In Search (Informatic, Science, Entrepreneur, Applied Art, Research, Humanism) Vol 19 No 2 (2020): In Search
Publisher : LPPM UNIBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37278/insearch.v19i2.364

Abstract

The study of centrality measurement is still a developing topic recently. Centrality measures can also be applied to palapa networks. In this study, it was determined which city in the connected eastern palapa ring optic fiber network II which had the highest centrality compared to other cities. The calculation is done by measuring four types of centralities, namely degree, closeness, betweenness, and eigenvector. Calculations are done using Python software, and its syntax are given in this paper. The four centrality results from each type are compared and as a result, the most important cities in this eastern palapa ring optic fiber network II are obtained.
Struktur Aljabar Koszul pada Aljabar Lie M_(3,1) (R)⋊〖gl〗_3 (R) Hafizhah, Nur; Kurniadi, Edi; Carnia, Ema
PYTHAGORAS Jurnal Pendidikan Matematika Vol 17, No 1: June 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i1.39713

Abstract

Dalam penelitian ini dipelajari aljabar Lie affine aff(3) berdimensi 12 yang merupakan jumlah semi langsung dari ruang vektor matriks berukuran 3x1 dan aljabar Lie matriks berukuran 3x3 . Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan eksistensi dan struktur aljabar koszul pada aljabar Lie aff(3). Aljabar Lie tersebut adalah aljabar Lie Frobenius. Oleh karena itu, terdapat suatu fungsional linear yang mengakibatkan nilai fungsional linear pada  matriks strukturnya tidak sama dengan nol. Fungsional linear yang demikian ini disebut fungsional Frobenius. Dalam penelitian ini diberikan juga bagaimana mendapatkan matriks struktur, menghitung determinannya serta memilih fungsional Frobenius yang tepat. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah rumus eksplisit struktur aljabar koszul pada aljabar Lie affine berdimensi 12 melalui induksi pada bentuk simplektik dari fungsional Frobeniusnya. Sebagai bahan diskusi untuk penelitian selanjutnya, hasil yang diperoleh dapat dikembangkan untuk menentukan struktur aljabar koszul pada aljabar Lie affine berdimensi n(n+1). Structure of Koszul Algebra in Lie Algebra M_(3,1) (R)⋊〖gl〗_3 (R)AbstractIn this research, we study the affine Lie algebra aff(3) of 12 dimension which is the semi-direct sum of the vector space of a matrix of 3x1 and Lie algebra of a matrix of 3x3.  The research aims to prove the existence and structure of koszul algebras on the affine Lie algebra aff(3) . Since its Lie algebra is Frobenius then there exists a linear functional whose values in the matrix structure are not equal to zero.  Such a linear functional is called a Frobenius functional. Furthermore, in this study, it is also given how to obtain the structure matrix, to calculate its determinants, and to choose the right Frobenius functional. The results obtained in this study are explicit formulas for the structure of the koszul algebra on 12-dimensional Lie affine algebra through induction in the symplectic form of its Frobenius functional. As a discussion material for further research, the results obtained can be developed to determine the structure of koszul algebra in affine Lie algebra of dimension n(n+1).
Characteristic of Quaternion Algebra Over Fields Faldiyan, Muhammad; Carnia, Ema; Supriatna, Asep K.
CAUCHY: Jurnal Matematika Murni dan Aplikasi Vol 7, No 4 (2023): CAUCHY: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN APLIKASI
Publisher : Mathematics Department, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ca.v7i4.17625

Abstract

Quaternion is an extension of the complex number system. Quaternion are discovered by formulating 4 points in 4-dimensional vector space using the cross product between two standard vectors. Quaternion algebra over a field is a 4-dimensional vector space with bases  and the elements of the algebra are members of the field. Each element in quaternion algebra has an inverse, despite the fact that the ring is not commutative. Based on this, the purpose of this study is to obtain the characteristics of split quaternion algebra and determine how it interacts with central simple algebra. The research method used in this paper is literature study on quaternion algebra, field and central simple algebra. The results of this study establish the equivalence of split quaternion algebra as well as the theorem relating central simple algebra and quaternion algebra. The conclusion obtained from this study is that split quaternion algebra has five different characteristics and quaternion algebra is a central simple algebra with dimensions less than equal to four.
Levi Decomposition of Frobenius Lie Algebra of Dimension 6 Henti, Henti; Kurniadi, Edi; Carnia, Ema
CAUCHY: Jurnal Matematika Murni dan Aplikasi Vol 7, No 3 (2022): CAUCHY: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN APLIKASI
Publisher : Mathematics Department, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ca.v7i3.15656

Abstract

In this paper, we study notion of the Lie algebra  of dimension 6. The finite dimensional Lie algebra can be expressed in terms of decomposition between Levi subalgebra and the maximal solvable ideal. This form of decomposition is called Levi decomposition. The work aims to obtain Levi decomposition of Frobenius Lie algebra of dimension 6. To achieve this aim, we compute Levi subalgebra and the maximal solvable ideal (radical) of  with respect to its basis. To obtain Levi subalgebra and the maximal solvable ideal, we apply literature reviews about Lie algebra and decomposition Levi in Dagli result. For future research, decomposition Levi for higher dimension of Frobenius Lie algebra  is still an open problem.