Articles
Pelatihan Media Pembelajaran Interaktif Pada Guru SMP Mambaul Ulum Kabupaten Lamongan
Abdul Kholiq;
Dian Luthfiyati;
Riya Risqi Setyaningrum
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : LPPM IKIP Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31537/dedication.v5i2.535
Permasalahan yang dihadapi oleh guru SMP Mambaul Ulum adalah kurangnya penggunaan media interkatif dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut dikarenakan masih minimnya pemahaman mereka tentang perlunya penggunaan media dalam pengajaran. Padahal dalam proses belajar mengajar, sangat penting untuk menggunakan media agar siswa lebih terpacu dalam belajar dan dapat meningkatkan semangat belajar. Hal inilah yang mendasari program kemitraan stimulus Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Guru SMP Mambaul Ulum Lamongan dirancang agar dapat mengatasi permasalahan tersebut. PKMS ini akan dilakukan menjadi tiga tahapan pelaksanaan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan kegiatan dan tahap pasca kegiatan. Adanya PKMS ini dapat memberikan gambaran pada guru SMP Mambaul Ulum dalam menghasilkan media pembelajaran sehingga proses belajar mengajar lebih berkualitas.
TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN
Abdul Kholiq;
Dian Luthfiyati
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 4, No 1 (2020): JURNAL KREDO VOLUME 4 NO 1 TAHUN 2020
Publisher : Universitas Muria Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24176/kredo.v4i1.3535
Penelitian tentang tingkat pendidikan setiap daerah sangat diperlukan secara berkelanjutan. Fokus penelitian ini adalah tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa SMA se-Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif kuantitatif. Populasi dari penelitian adalah seluruh siswa SMA se-Kabupaten Lamongan. Metode sampling dalam penelitian ini adalah proportional sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 sekolah yang berada di Kabupaten Lamongan, yaitu (1) SMAN 1 Mantup Lamongan; (2) SMAN 1 Paciran Lamongan; (3) SMAN 2 Lamongan; (4) SMA Mazroatul Ulum Lamongan; (5) SMAN 1 Babat Lamongan; (6) SMAN 1 Bluluk Lamongan; (7) SMAN 1 Kembangbahu Lamongan; (8) SMA Nurul Huda Lamongan; (9) SMA Khozainul Ulum Lamongan; (10) SMA Nusantara Deket Lamongan. Setiap sekolah diambil sampel 30 siswa untuk mengisi tes membaca pemahaman siswa. Dapat dikatakan bahwa jumlah siswa yang diuji dalam penelitian ini adalah 300 siswa. Dalam pengumpulan data penelitian ini digunakan metode tes. Penganalisisan data penelitian dilakukan dengan penentuan rata-rata nilai siswa. Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang digunakan pada penelitian ini adalah 60. Dari hasil penelitian, rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa SMA Kabupaten Lamongan adalah 48.62. Jika dikaitkan dalam kriteria penskoran penilaian dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa SMA Kabupatean Lamongan adalah sangat rendah. Kata kunci: Membaca Pemahaman, Pemahaman Literal, Pemahaman Inferensial, Pemahaman Kritis, Pemahaman Kreatif
AN ANALYSIS OF COMMUNICATION TYPES OF DEAF STUDENTS WITH ENVIRONMENT
Cipta Rizqi Rahmah;
Abdul Kholiq
Jo-ELT (Journal of English Language Teaching) Fakultas Pendidikan Bahasa & Seni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33394/jo-elt.v5i2.2304
The research aimed to analysis (1) the deaf student communicate with the deaf student; (2) with other disability; and (3) with normal people. This research used a qualitative approach. The sources of data are focusing on the communication types of deaf students by three deaf people SMALB Banjarmendalan Lamongan academic year 2016/2017. Data Collection Techniques are interview; observation; and documentation. Research Instruments in this study are a notebook to write about the interview; checklist paper; and field note. Analyzing technique in this study are organizing, coding and reducing, interpreting and representing. The result of this study are Deaf children's communication with deaf children is more dominant using nonverbal rather than verbal. Use of continuous verbal communication such as Kinect (facial expression, eye contact, sign language), haptics, paralanguage, and proxemict. Deaf children communicate with other disability (down syndrome) is Deaf children's communication with dominant down syndrome children using nonverbal communication types. The use of intense verbal communication such as kinestict (facial expressions, eye contact, sign language) and haptics are two very important aspects of their communication. Deaf children's communication with normal people uses a combination of verbal (oral and writing) and nonverbal (kinect, haptic, and proxemic). Teachers will use a clear combination of sign language and oral. While researchers use oral, written and sign language to make it easier for deaf students to understand the conversation.
Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa di Lamongan
Abdul Kholiq
Belajar Bahasa Vol 5, No 2 (2020): BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/bb.v5i2.3216
This study aims to analyze the reading comprehension ability of college students in the Lamongan Regency. The focus research is the level of literal, inferential, critical, and creative comprehension of college students in the Lamongan Regency. This research uses descriptive quantitative. The sample of this study was 373 Universitas Islam Lamongan students; 353 students of Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan; 222 Universitas Billfath Lamongan. Data collection used a test. Data analysis is to find the mean value. The results of the study showed that the level of literal comprehension was 64.12 with a high category. The level of inferential comprehension was 57.95 in the medium category. The level of critical comprehension was 61.49 with a high category. The level of creative comprehension was 44.25 with a medium category. Of the four results above, the level of reading comprehension of college students in the Lamongan Regency is at a medium level with a mean 56.95. The results are above the average national literacy rate of 37.32.
TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMAN 1 BLULUK LAMONGAN
Abdul Kholiq;
Dian Luthfiyati
Reforma : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Reforma
Publisher : Universitas Islam Lamongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat membaca pemahaman siswa SMAN 1 Bluluk Lamongan. Fokus penelitian ini terdiri atas tingkat membaca pemahaman (1) literal; (2) inferensial; (3) kritis; (4) kreatif siswa SMAN 1 Bluluk Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-shot case study. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan tes. Penilaian dalam penelitian ini menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Analisis data penelitian dilakukan dengan penghitungan presentase nilai rata-rata siswa dan persentasenya yang menjadi responden dalam penelitian ini. Kemampuan membaca pemahaman literal siswa SMAN 1 Bluluk Lamongan dinyatakan rendah dengan perolehan rata-rata nilai 58,67 dengan patokan nilai 60. Sebesar 90% siswa mampu menjawab pada soal tentang identitas tokoh dalam bacaan, sedangkan semua siswa tidak mampu menjawab soal tentang penghitungan waktu dalam bacaan. Tingkat membaca pemahaman inferensial siswa SMAN 1 Bluluk Lamongan dinyatakan sangat rendah dengan perolehan rata-rata nilai 40. Sebesar 90% siswa mampu menjawab pada soal tentang ide pokok dalam bacaan, sedangkan 3,33% siswa tidak mampu menjawab soal tentang penentuan simpulan dalam bacaan. Tingkat membaca pemahaman kritis siswa SMAN 1 Bluluk Lamongan dinyatakan rendah dengan perolehan rata-rata nilai 50. Sebesar 76,67% siswa mampu menjawab pada soal tentang perbedaan dua hal dalam bacaan, sedangkan 86,67% siswa tidak mampu menjawab soal tentang perbandingan dua aspek dalam bacaan. Tingkat membaca pemahaman kreatif siswa SMAN 1 Bluluk Lamongan dinyatakan sangat rendah dengan perolehan rata-rata nilai 36,67. Sebesar 76,67% siswa mampu menjawab pada soal berkaitan dengan melengkapi kata berimbuhan pada kalimat yang rumpang dalam bacaan, sedangkan 90% siswa tidak mampu menjawab soal tentang topik kelanjutan dan kalimat lanjutan dalam bacaan.
AN ANALYSIS OF LANGUAGE IMPAIRMENT OF AUTISM IN LIFE, ANIMATED FILM
Abdul Kholiq;
Dian Luthfiyati;
Nur Dian Tamimih
E-LINK JOURNAL Vol 8, No 1 (2021): E-LINK JOURNAL
Publisher : Universitas Islam Lamongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30736/ej.v8i1.421
The aims of this study were to find language impairment of autism in Life, Animated film. The autistic child in this film is the second son of Suskind Family This study the writer uses descriptive analysis techniques. The data of this study are the conversation of Life, Animated film. Data analysis techniques used in this study is transcription, classification and analysis. Data source was Life, Animated Film. This study only focused on language impairment. The result of this study shows that Owen language impairments are Owen was confused or needed a help if he have to answer but he was forgotten. His articulation sometimes can be fast or slow, especially when Owen talked with Emily, he articulated slower than usual. He often use word “great” because his vocabularies are low, he confused to understand other people, he was echolalia, his articulation is delay and he like something scripted, but he did not confuse in using pronoun and grammatical. Keywords: Language impairment, autism, life, animated film
LEXICAL TRANSFER IN INDONESIAN LANGUAGE ACQUISITION AS THE THIRD LANGUAGE (TRANSFER LEKSIKAL DALAM PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA KETIGA)
Abdul Kholiq;
Dian Luthfiyati
Jurnal Gramatika Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1547.674 KB)
|
DOI: 10.22202/jg.2020.v6i2.4143
Cross-language influence in third language acquisition (TLA) relates to the influence of the first (L1) and second (L2) language on the third language acquisition (L3). This study focuses on the lexical transfers that occur in the acquisition of the Indonesian language as L3. The lexical transfer consists of (1) lexical transfers non-adapted; (2) lexical transfer adapted; and (3) semantic lexical transfers. The subject of this study were BIPA students. The Source of data in this research is the conversation between the researcher and the subject of research and production of the sentence by picture by research subject. Results of the study are lexical transfer non-adapted occurs in lexical transfers into L1 and L2. lexical transfers adapted are made by reconciling my form in English with basic words in the Indonesian language; -nya form in the Indonesian language with the basic form in L1/L2; me- and di- form in the Indonesian language paired with the basic form in L1/L2; and the use of a phrase consisting of a combination of words in Indonesian and L1/L2. Semantic lexical transfers are made by the Indonesian language as L3 by using their forms that are inconsistent with their meaning and using word choices that are inconsistent with the context. This study can provide benefits to Indonesian language teachers for foreign speakers (BIPA) in determining learning strategies that are following the language history of BIPA students. Besides, this research is also useful for researchers or academics who study multilingualism in determining the role of the first and second language in third language acquisition.
LEXICAL TRANSFER IN INDONESIAN LANGUAGE ACQUISITION AS THE THIRD LANGUAGE (TRANSFER LEKSIKAL DALAM PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA KETIGA)
Abdul Kholiq;
Dian Luthfiyati
Jurnal Gramatika Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22202/jg.2020.v6i2.4143
Cross-language influence in third language acquisition (TLA) relates to the influence of the first (L1) and second (L2) language on the third language acquisition (L3). This study focuses on the lexical transfers that occur in the acquisition of the Indonesian language as L3. The lexical transfer consists of (1) lexical transfers non-adapted; (2) lexical transfer adapted; and (3) semantic lexical transfers. The subject of this study were BIPA students. The Source of data in this research is the conversation between the researcher and the subject of research and production of the sentence by picture by research subject. Results of the study are lexical transfer non-adapted occurs in lexical transfers into L1 and L2. lexical transfers adapted are made by reconciling my form in English with basic words in the Indonesian language; -nya form in the Indonesian language with the basic form in L1/L2; me- and di- form in the Indonesian language paired with the basic form in L1/L2; and the use of a phrase consisting of a combination of words in Indonesian and L1/L2. Semantic lexical transfers are made by the Indonesian language as L3 by using their forms that are inconsistent with their meaning and using word choices that are inconsistent with the context. This study can provide benefits to Indonesian language teachers for foreign speakers (BIPA) in determining learning strategies that are following the language history of BIPA students. Besides, this research is also useful for researchers or academics who study multilingualism in determining the role of the first and second language in third language acquisition.
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIK DAN PEMBELAJARAN MENUJU MADRASAH YANG UNGGGUL DAN BERKELANJUTAN
Kiki Septaria;
Miftahus Sholihin;
Abdul Kholiq;
Erna Hayati;
Vanesta Ikhsana Putri Maulana
Jurnal Berdaya Mandiri Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL BERDAYA MANDIRI (JBM)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31316/jbm.v4i2.1742
Kualitas madrasah umumnya lebih rendah daripada sekolah negeri baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama atau atas, namun hasiil penelitian bahwa kualitas sebuah instansi dapat diukur dengan kualitas pembelajaran di kelas. Kualitas pembelajaran memiliki 2 indikator yang diukur yaitu keterampilan guru dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran dan pedagogi yang dimiliki guru. Tujuan kegiatan pengabdian ini merupakan mengukur kualitas pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif NU Sunan Drajat Lamongan (MI Murni) dan mengoptimalkan kelemahan yang diperoleh. Metode yang digunakan dalam pengabdian yaitu FGD, pengembangan isntrumen, validasi, observasi awal, workshop dan observasi akhir. Hasil kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatnya keterampilan perencanaan guru pada perancangan proses pembejaran setelah diukur dengan N-Gain, peningkatan keterampilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan kriteria sedang, peningkatan kategori sedang dalam keterampilan evaluasi pembelajaran dan peningkatan dengan kategori sedang pada pengetahuan guru secara pedagogi. Kegiatan pengabdian ini mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas sehingga kualitas madrasah mampu meningkat secara kelembagaan. Rencana selanjutnya pada kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan pembelajaran al-qur’an dan tahfidz yang diajarkan pada madrasah
Pelatihan Media Pembelajaran Interaktif Pada Guru SMP Mambaul Ulum Kabupaten Lamongan
Abdul Kholiq;
Dian Luthfiyati;
Riya Risqi Setyaningrum
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31537/dedication.v5i2.535
Permasalahan yang dihadapi oleh guru SMP Mambaul Ulum adalah kurangnya penggunaan media interkatif dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut dikarenakan masih minimnya pemahaman mereka tentang perlunya penggunaan media dalam pengajaran. Padahal dalam proses belajar mengajar, sangat penting untuk menggunakan media agar siswa lebih terpacu dalam belajar dan dapat meningkatkan semangat belajar. Hal inilah yang mendasari program kemitraan stimulus Pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Guru SMP Mambaul Ulum Lamongan dirancang agar dapat mengatasi permasalahan tersebut. PKMS ini akan dilakukan menjadi tiga tahapan pelaksanaan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan kegiatan dan tahap pasca kegiatan. Adanya PKMS ini dapat memberikan gambaran pada guru SMP Mambaul Ulum dalam menghasilkan media pembelajaran sehingga proses belajar mengajar lebih berkualitas.