Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Improving Pedagogic Competence and Process Skills through Lesson Study Learning Sukirno Sukirno; Hartutik Hartutik; Nursamsu Nursamsu
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 13, No 3 (2021): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.269 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v13i3.962

Abstract

This research aims to improve pedagogic competence and process skills through lesson study learning. The qualitative descriptive method focuses on pedagogic competence and process skills through lesson study for teachers at an elementary school in Langsa. The type in this research is action research conducted in the classroom or School action research (School Action Research). The results of this study are; (1) the stages of the lesson study learning activity process with the average value obtained from the plan, do and see learning activities of 0.39% can be concluded to be good for implementation in learning activities; (2) the stages of teacher pedagogic competency assessment using the lesson study learning process with an average value of 0.64% is declared high, so it can be concluded that there is an increase in teacher pedagogic competence before and after; and (3) the stages of assessing process skills with an average value of 0.62% are declared good, meaning that it can be concluded that process skills before and after an increase occur.
Urgensi Evaluasi Pembelajaran Dalam Konteks Mata Pelajaran Sejarah Hartutik Hartutik
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan diantaranya untuk mengetahui sasaran hasil pembelajaran sejarah dan untuk mengetahui karakteristik model evaluasi pembelajaran sejarah. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini ialah kajian literatur melalui dokumentasi yang diperoleh dari berbagai sumber baik buku, jurnal, arsip maupun sumber-sumber lain yang relevan. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa urgensi evaluasi pembelajaran dalam konteks mata pelajaran sejarah berkaitan dengan tujuan pembelajaran atau sasaran hasil pembelajaran sejarah yang meliputi : Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness), Nasionalisme (Nationalism), dan Kecakapan Akademik (Academic Skill). Sedangkan karakteristik model evaluasi pembelajaran sejarah mempunyai dua unsur pokok yang terdiri dari kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran. Aspek kualitas pembelajaran mencakup kinerja guru sejarah, materi pembelajaran sejarah, metode pembelajaran, sarana pembelajaran, iklim kelas, sikap siswa dan motivasi belajar sejarah. Sedangkan aspek hasil pembelajaran mencakup kecakapan akademik, kesadaran sejarah, dan nasionalisme itu sendiri. Simpulan, evaluasi dalam pembelajaran sejarah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan evaluasi model pembelajaran yang lain karena mempunyai model yang dinamakan dengan model evaluasi pembelajaran sejarah (EPS). Berkaitan dengan hal itu, evaluasi pembelajaran sejarah sangat penting untuk dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tujuan pembelajarannya, apakah sudah tercapai atau belum. Implikasi dari studi ini dapat dijadikan sebagai wacana dalam pengembangan model evaluasi pembelajaran sejarah yang berkelanjutan.
Revitalisasi Norma Adat Sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Aceh: Studi Pelaksanan Syariat Islam Sarana Pembinaan Karakter Masyarakat Di Wilayah Pantai Timur Aceh Imam Hadi Sutrisno; Hartutik; Fitria Mustika
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan proses revitalisasi norma adat sebagai kearifan lokal masyarakat Aceh. Norma adalah harta budaya untuk setiap etnis. Norma hidup dan berkembang sesuai dengan keinginan masyarakat dalam bentuk adat, yang berarti bahwa lembaga-lembaga ini tanpa intervensi birokrasi akan berjalan sesuai dengan kemampuan mereka. Demikian juga norma yang dikembangkan di Wilayah Pantai Timur Aceh. Aceh Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang mengandalkan tehnik pengamatan dan wawancara yang mendalam dalam proses pengumpulan data; dan mengandalkan tehnik interpretatif dalam proses analisis data kualitatif. Proses analisis dan pengumpulan data dalam penelitian ini berorientasi pada paradigma kritis yakni mengacu pada teori kritis budaya dan metode dekontruksi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa keberadaan norma-norma adat yang sejatinya sebagai norma yang termuat dalam ajaran Islam, pola perilaku kehidupan tertata dengan baik dan mempunyai berpengaruh terhadap kharakter masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, penegakan norma adat digunakan dalam menyelesaikan masalah sosial di wilayah kota Langsa, Menjalankan syariat Islam secara kaffah akan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap karakter masyarakatnya. Oleh karenanya masyarakat percaya perlu adanya instansi dinas sebagai wasit atau hakim di masyarakat dalam menegakkan syariat Islam tersebut. Hasil Penelitian disimpulkan bahwa nilai-nilai hukum dan norma adat yang menyatu dengan yang menyatu dengan Islam merupakan pandangan hidup (way of life) bagi masyarakat Aceh. Revitalisasi norma dan pelaksanaan syariat Islam di kabupaten Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa berlangsung dengan baik dan mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah kabupaten/kota. Secara universal masyarakat memahami bahwa syariat Islam muncul ketika masyarakat ingin menggali nilai-nilai lama yang luhur seperti pada zaman pemerintahan kesultanan tempo dulu.
Strategi Pembelajaran E-Learning Dan Tanggapan Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Sejarah Australia Pada Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Samudra Hartutik Hartutik
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 2 No. 1 (2021): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strategi pembelajaran e-learning dalam konteks ini meliputi beberapa aspek yang berbeda dengan sistem pembelajaran tatap muka seperti sebelumnya. Oleh sebab itu menarik untuk dilihat mengenai tanggapan mahasiswa yang berkaitan dengan aktifitas pembelajaran yang telah berlangsung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi pembelajaran e-learning dalam mata kuliah Sejarah Australia yang diterapkan pada Prodi Pendidikan Sejarah Universitas samudra. Tujuan yang lain, untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajarannya. Metode pengumpulan data ialah dokumentasi, penyebaran angket/ kuisioner dengan google form, wawancara dengan mahasiswa secara virtual dan random sampling. Informan sebanyak 61 orang dari dua unit yang berbeda. Hasil dari penelitian menunjukkan dalam strategi pembelajarannya melibatkan interaksi antara mahasiswa dengan dosen, dan antara mahasiswa dengan mahasiswa lain. Strategi pembelajaran tersebut disiasati dengan membuat grup whatsapp lalu membagi kelas menjadi beberapa kelompok dengan tema masing-masing. Presentasi kelompok melalui chanel youtube, diskusi dalam bentuk tanya jawab dilakukan melalui chat pada kolom komentar. Sebelum persentasi, makalah dan link sudah harus di share di grup whatsapp. Setelah tiap kelompok persentasi, dosen mereview menggunakan google meet dan menampilkan slide materi disertai dengan tanya jawab. Pada pertemuan tertentu dosen menampilkan video pembelajaran yang relevan. UTS dilakukan dengan google form dan pengumpulan tugas dalam google drive serta UAS dengan lisan melalui aplikasi zoom. Tanggapan mahasiswa meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media, sumber belajar dan evaluasi yang berbentuk persentase. Selain itu mahasiswa memberikan masukan terkait strategi kegiatan belajar mengajar dan mengemukakan baik sisi negatif maupun positif dari pembelajaran e-learning ini. Simpulan, strategi pembelajaran e-learning dan tanggapan mahasiswa sangat beragam, hal ini dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan dan hasil dari olah angket maupun wawancara. Berkaitan dengan hal itu, monitoring dan evaluasi sangat penting untuk dilakukan dengan maksud untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dan usaha tindak lanjut pembenahan dikemudian hari. Implikasi dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat evaluasi untuk membenahi sistem pembelajaran e-learning agar semakin berkualitas
PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK GURU-GURU SD DI KORWIL JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR Hartutik Hartutik; Rapita Aprilia; Usman Usman
MINDA BAHARU Vol 5, No 2 (2021): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v5i2.3528

Abstract

Adapun yang menjadi tujuan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu: (1). Memberikan pelatihan kepada guru-guru SD di Korwil Julok tentang pengembangan bahan ajar IPS berbasis kearifan lokal Kabupaten Aceh Timur, (2). Memberikan pengetahuan kepada guru mengenai teknik dan prosedur pengembangan bahan ajar IPS, dan (3). Memberikan pemahaman kepada guru-guru arti pentingnya pengembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal untuk peserta didik di Sekolah Dasar. Metode dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah perencanaan, pelatihan, dan evaluasi. Hasil pelatihan menunjukkan produk bahan ajar yang berhasil divalidasi dan memenuhi kriteria sejumlah dua buah dari kelompok gugus inti Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia. Selanjutnya draft bahan ajar tersebut dicetak menjadi buku. Luaran yang dicapai dari hasil pengabdian berupa publikasi pada media massa, produk bahan ajar, dan jurnal.
COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH THE PROCESSING OF LIBUAI SOAP (ANTI-IRRITATION ALOE VERA) IN KAMPUNG MATANG TEUPAH Hartutik Hartutik; Marjanah; Nurhafidhah
Global Science Society Vol 3 No 2 (2021): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v3i2.4011

Abstract

Bendahara sub-district, to be precise, Teupah mature village is a location that is the target place for the community service eam to make a product that is beneficial to the community. As we know that in a mature village, the majority of the population are farmers. So that the business opportunity that we provide to the community is to make Libuai Soap (Anti-Irritation Aloe Vera) products. The Libuai bath soap making training targets the local community, especially mothers and young women. This soap is used to clean the skin from dirt, dust, and bacteria that stick to the skin. The objectives of community service activities are: (1) providing training to the local community on how to make anti-irritant aloe vera soap products that are not yet known to the wider community; (2) providing knowledge to the public regarding the prospects and competitiveness of anti-irritant aloe vera soap products compared to other soaps; (3) provide knowledge to the public about the methods that can be used to market anti-irritant aloe vera soap products. Implementation methods in community service activities are planning, process, marketing and evaluation. The results of this activity are in accordance with the predetermined plan and the activities run well and smoothly starting from the planning, marketing, and evaluation processes. It is hoped that with the implementation of this activity the local community can process their own soap with other variations so that they can foster entrepreneurial opportunities.
IDENTIFIKASI PENAMAAN KAMPUNG-KAMPUNG ETNIS JAWA DI KECAMATAN LANGSA LAMA KOTA LANGSA Mawaddah Mawaddah; Imam Hadi Sutrisno; Hartutik Hartutik
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Seuneubok Lada
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.368 KB) | DOI: 10.33059/jsnbl.v7i2.2262

Abstract

Transmigrasi merupakan proses memindahkan penduduk dari suatu daerah yang padat (kota) ke daerah lain (desa) di dalam wilayah Indonesia. Salah satu daerah tujuan transmigrasi di Indonesia adalah Aceh Timur yang dibawa oleh Belanda pada awal tahun 1904. Adapun program transmigrasi pertama kali dilakukan di Aceh Timur berjumlah 858 orang. Sejak saat itu mulai berdatangan transmigran dari Pulau Jawa ke daerah Aceh Timur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, dimana masuknya etnis Jawa ke gampong-gampong yang beridetitas nama Jawa di Kecamatan Langsa Lama tersebut berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing gampong. masuknya penduduk beretnis Jawa dikarenakan dengan adanya perjanjian kerja kontrak dan keinginan untuk merantau memperbaiki sektor perekonomian. Penamaan gampong di Kecamatan Langsa Lama yang beridentitas nama Jawa meskipun tempat tinggalnya di Aceh namun nama yang mereka berikan untuk identitas gampong berupa nama Jawa karena mayoritas penduduk rata-rata beretnis Jawa. Proses penamaan gampong dibuat berbeda-beda berdasarkan situasi dan kondisi gampong
Edukasi Hibiscus Sabdariffa (Bunga Rosella) Sebagai Peluang Berwirausaha Hartutik Hartutik; Usman Usman; Fiddini Alham
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i2.5593

Abstract

Mayoritas masyarakat gampong Asam Peutik yang berada di Kota Langsa bermata pencaharian dari sektor pertanian. Permasalahan ekonomi di gampong ini pada umumnya belum terdapat sarana prasarana yang memadai untuk meningkatkan sumber pendapatan masyarakat dan fasilitas pelayanan umum untuk menunjang perekonomian yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan dengan memanfaatkan potensi lahan atau pekarangan masing-masing. Tujuan pengabdian untuk memberikan edukasi penanaman bunga rosella dan peluang berwirausaha warga gampong Asam Peutik Kota Langsa. Metode yang digunakan sosialisasi kepada kader PKK dan warga sejumlah 35 orang. Evaluasi yang dilakukan dengan mengundang geuchik, kader PPK, dan warga pasca penyuluhan untuk rencana penanaman massal. Hasil yang dicapai warga mengetahui teknik penanaman dengan tujuan agar dapat memberdayakan sendiri bunga rosella dari bibit yang diberikan oleh tim pengabdi serta dapat mengolah menjadi teh rosella sebagai peluang berwirausaha. Selain itu dari pengabdian ini dihasilkan produk teh bunga rosella dan meningkatnya pemahaman peserta pengabdian dari aspek; budidaya bunga rosella sebesar 90%, pembuatan teh rosella dan packing produk sebesar 85%, dan peluang berwirausaha teh bunga Rosella sebesar 90%. Warga juga berhasil membudidayakan tanaman rosella sendiri.
Pengembangan Wordwall: Inovasi Media Pembelajaran Digital Terintegrasi Hartutik Hartutik; Rapita Aprilia
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.564

Abstract

Pergeseran paradigma pembelajaran daring menjadi luring memerlukan strategi dalam pemilihan media pembelajarannya. Dalam pembelajaran luring tidak bisa dihindari munculnya kebosanan dan kurangnya motivasi belajar apabila media pembelajaran kurang interaktif dan menyenangkan untuk usia sekolah dasar. Sehingga perlu dilakukan pengembangan media pembelajaran terintegrasi dan inovatif berbasis teknologi digital, misalnya dengan menggunakan aplikasi wordwall berbentuk game edukasi. Jenis penelitian ini R & D model ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan mulai analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi dilakukan sesuai dengan prosedur model pengembangan ADDIE. Permasalahan yang muncul dari setiap tahap dijadikan bahan evaluasi perbaikan produk. Perbaikan produk dilakukan dua kali hingga menghasilkan produk final. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari evaluasi yang dilakukan pada uji coba skala kecil dan uji coba skala luas. Hasil belajar pada uji coba skala kecil dengan materi keragaman budaya, suku dan etnis dilingkungan sekitar, di provinsi Aceh dan Indonesia, diperoleh skor rata-rata 1,4. Hasil belajar pada uji coba skala luas diperoleh skor rata-rata 2,8. Hasil belajar pada uji coba skala kecil dengan materi interaksi sosial dan keragaman agama di Indonesia diperoleh skor rata-rata 398,0. Hasil belajar pada uji coba skala luas diperoleh skor rata-rata 532,5.Implikasi hasil dari pengembangan produk ini layak dipergunakan sebagai media pembelajaran untuk jangkauan yang lebih luas sesuai materi pada kelas IV.
Knitting Skill Training for PKK Members in Sungai Pauh Pusaka Village Langsa City Rizky Nafaida; Hartutik Hartutik; Nursamsu Nursamsu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32815/jpm.v4i2.491

Abstract

Purpose: This community service aimed to address challenges PKK members face in Sungai Pauh Pusaka Village, including a need for knitting skill training and knowledge. The goal was to empower these members with practical skills to create knitting products, enhancing their self-sufficiency and village development. Method: The project involved stages like preparation, implementation, and evaluation. Coordination with the PKK head set the schedule. Training included tools and material introduction. Satisfaction surveys gauged participant motivation. Practical Applications: The practical applications of this community service initiative are noteworthy. It has empowered PKK members with valuable knitting skills, making them more self-sufficient and capable of creating knitting products. These newfound skills can be applied in various real-world scenarios, potentially leading to economic opportunities for the participants and contributing to the development of Sungai Pauh Pusaka Village. Conclusion: The initiative achieved an 80.0% satisfaction rate, highlighting the success of University Samudra's knitting skill training in empowering PKK members and benefiting the community.