Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Awal Perintisan Kereta Api Di Aceh: (Analisis Historis dan Politik Tahun 1876-1896) Usman Ibrahim; Husaini Ibrahim
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Atjeh Tram (AT/kereta api Aceh) sarana transportasi modern pertama di Aceh milik Pemerintah Belanda. Awal perintisan kereta api Aceh dibangun pasca penaklukkan Kesultanan Aceh Januari 1874. Secara historis dan politik, Pemerintah Belanda perlu membangun rute kereta api, yang bermanfaat untuk aksi militernya di Aceh, dibangun 12 November 1976. Awal perintisan rute kereta api/stasiun, memasuki babak baru dibidang transportasi darat. Rute ini dibuka sepanjang 5 Km dari Ulee Lheue-Kutaraja guna lalulintas militer/sarana perang, dibawah Departemen Peperangan (DVO). Fungsi Atjeh Tram sebagai alat bantu berkuasa/ sarana perang bagi Pemerintah Belanda. Kemudian, dirintis rute Kutaraja-Lam Baro sekitar 7 km, menerapkan “Konsentrasi Line” (1884-1893), untuk antisipasi gerilyawan yang sering menyerang angkutan logistik/serdadu Belanda di ibukota Kutaraja. Sistem ini suatu rangkaian 16 pos tersembunyi didalam lingkaran di Kutaraja; lintas Ulee Lheue-Kutaraja saling dihubungkan dengan 3 (tiga) rute kereta api Kutaraja-Lambaro, Kutaraja-Keutapang Dua, dan Kutaraja-Lamnyong. Blokade diluar lingkaran 1.000 meter, untuk melindungi tentaranya. Rute kereta api ini pula berpengaruh besar dalam pelaksanaan politik/strategi operasi militer Belanda guna mengkosolidasikannya. Kemudian tahun 1886 dibuka rute Lambaro-Indrapuri panjangnya 16 Km, untuk umum. Tahun 1889 dirintis ke Seulimeum sepanjang 18 Km. Untuk rute pintas Keutapang Dua 4 Km dan Lamnyong cabangnya Peukan Kreueng Cut 6 Km, sebagai rute operasi militer, menggunakan kereta api perang. Lingkarannya mengangkut serdadu luka dan orang sakit ke Rumah Sakit Pante Perak di Kutaraja, bersambung seluruh pos yang ada dengan lintas Ulee Lheue-Kutaraja. Rute ini ditempatkan 5.000.000 tentara guna menjaga pertahanannya dari kelompok sabil. Sewaktu, Loging Tobias ditentang Sistem Konsentrasi Line dan Mayor Jenderal E. Demmeni sampai 1888. Sewaktu Mayor Jendral H.K.F. van Teijin ditinggalkan dan tidak merintis rute kereta api ke beberapa kawasan di Aceh Besar, tahun 1896 dihapuskan dianggap kurang penting, juga atas saran Snouck Hurgronje ahli bidang politik, agama dan sosial. Fase ini berlangsung selama 20 tahun masih di Aceh Tiga Sagi. Penelitian ini menggunakan metoda analisis historis untuk mencari data atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, monomen atau peninggalan sejarah. Melalui studi kepustakaan atau dokumentasi akan dikaji/ditafsirkan dengan masalah penelitian. Hasil temuan penelitian bahwa Pemerintah Hindia Belanda merancang rute kereta untuk lalulintas militer/kepentingan perang, dan membuka babak baru "Politik Perebutan" (Peace of Atjeh), tranportasi yang modern di Aceh.
PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK GURU-GURU SD DI KORWIL JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR Hartutik Hartutik; Rapita Aprilia; Usman Usman
MINDA BAHARU Vol 5, No 2 (2021): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v5i2.3528

Abstract

Adapun yang menjadi tujuan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu: (1). Memberikan pelatihan kepada guru-guru SD di Korwil Julok tentang pengembangan bahan ajar IPS berbasis kearifan lokal Kabupaten Aceh Timur, (2). Memberikan pengetahuan kepada guru mengenai teknik dan prosedur pengembangan bahan ajar IPS, dan (3). Memberikan pemahaman kepada guru-guru arti pentingnya pengembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal untuk peserta didik di Sekolah Dasar. Metode dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah perencanaan, pelatihan, dan evaluasi. Hasil pelatihan menunjukkan produk bahan ajar yang berhasil divalidasi dan memenuhi kriteria sejumlah dua buah dari kelompok gugus inti Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia. Selanjutnya draft bahan ajar tersebut dicetak menjadi buku. Luaran yang dicapai dari hasil pengabdian berupa publikasi pada media massa, produk bahan ajar, dan jurnal.
PENDAMPINGAN PENGELOLAAN DANA DESA Usman; Joko Hariadi
Global Science Society Vol 2 No 1 (2020): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyaraka
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The management of Nurussalam Subdistrict Village Fund management is responsible for the Head of the East Aceh Regency Level II Regional Head, based on East Aceh Regent Regulation Number: 2 of 2019 dated January 8, 2019 concerning Procedures and Distribution and Determination of the Details of Village Funds in 2019 and Qanun, in accordance with the Village Financial Management Regulations in the field of equalization of the Village Fund. A total of 31 Village Funds have been allocated by the Village Fund since 2015, the realization of Village Finance management according to planning, implementation, administration, reporting and accountability. Each village proposes a Village Fund to the East Aceh Regent Phase I (20%), destined for the provision of clean water / sanitation; providing nutritious food for toddlers, and posyandu for the health of pregnant women. Dedication Method; normative and empirical approaches and use primary and secondary data, and are processed descriptively qualitatively. The inhibiting factor in the Village Funds Financial management process is the delay in transferring money from the Center. Village Funds should have been received at the beginning of January 2019, in fact villages in Nurussalam Subdistrict received funds from the Center and District in early June 2019. This budget for reviewing village spending was deemed not on target, there was still a lack of supervision by the District Monitoring Team Level II Region of East Aceh Regency
ASSISTANCE AND MAKING VCO (VIRGIN COCONUT OIL) Usman Usman; Mastura Mastura; Hanafiah Hanafiah
Global Science Society Vol 3 No 1 (2021): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/gss.v3i1.3181

Abstract

The manufacture of Virgin Coconut Oil and LPPM and PM are in line with Law Number 12 of 2012 concerning Higher Education Article 45, which emphasizes that research and community service in higher education is directed at developing science and technology, as well as improving people's welfare and national competitiveness. With the VCO making program, LPPM and PM aim to avoid and fill in activities in an effort to isolate themselves, the only thing is to socialize and teach the people of Gampong Matang Neuheun, Nurussalam District, East Aceh Regency in the framework of making virgin coconut oil (VCO) as an alternative activity , so that people are not lonely and bored and traveling, and indirectly can prevent the spread of Covid-19. The service method, namely; a normative approach, empirical and using primary and secondary data, and processed descriptively qualitatively. As for the manufacturing steps; preparation of practicum tools, preparation of raw materials / old heads, splitting coconut, grating coconut, squeezing coconut into coconut milk, filtering coconut milk, depositing coconut milk in gallons of RO, , storing coconut milk in bottles / jars for 12 hours until it becomes VCO with levels 100% pure. the benefits of VCO, for health and beauty and to cure various diseases; stinging and moist as immunity naturally. The point is that in 2021, all PKM Teams will be more active and creative in the field of research and service as well as being participatory with village residents and in line with the mission of the Tridarma of Higher Education.
PENGEMBANGAN KUE TRADISIONAL KHAS ACEH SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DESA PEUKAN LANGSA KOTA Usman Usman; Syardiansyah Syardiansyah; Juliati Juliati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i4.1377-1392

Abstract

Kue Bhoi dan Keukarah bagian dari kue tradisional khas Aceh adalah sajian kuliner dari adat istiadat masyakat Aceh tempo dulu, dan biasa dijadikan seserahan yang diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita pada saat pernikahan dan acara sosial lainnya. Kedua macam kue tradisional khas Aceh baik kue bhoi maupun keukarah mengandung rahasia aneka kreasi dan variasi olahan resepi kue bhoi dan keukarah dan istimewanya untuk sajian sedap lengkap dengan cara bikin sendiri dirumah atau ala rumahan (homemade) lengkap dengan step by step nya yang anti gagal, bisa dikonsumsi sendiri ataupun di buat usaha aneka bisnis kue bhoi dan keukarah dengan harga ekonomis murah meriah. Kue bhoi dan keukarah tidak hanya peminatnya Aceh tetapi Medan, Jakarta bahkan mancanegara. Metode pengabdiannya yaitu; pendekatan normatif, empiris dan menggunakan data-data primer dan skunder, serta diolah secara deskriptif kualitatif. Pelaksanaan pengabdiannya dari bulan Juni sampai November 2021. Pengabdian ini dilaksanakan di Jalan Rel Kereta Api Pajak Ikan, Desa Gampong Blang (Peukan Langsa Kota). Mitra Binaan pengabdian adalah Pedagang Kaki Lima atau pedagang asongan dijalan Rel Kereta Api Gampong Blang Peuka Langsa Kota. Adapun langkah pembuatan kue tradisional khas Aceh (kue bhoi dan keukarah) yaitu, dengan persiapan bahan baku/tepung terigu, telur ayam/bebek, 250 gr tepung beras, 500 gr gula pasir, (3), ½ air serta, loyang terbuat dari batok, dan oven serta minyak goreng secukupnya. Hasil penelitian bahwa kedua kue tradisional khas Aceh sangat digemari dan laris di pemasaran; Medan, Jakarta dan mancanegara. Saranya semoga kue tradisional khas Aceh ini dapat dijadikan promosi sebagai modal awal dibawah bimbingan pihak Universitas Samudra
How to Apply Android Applications (Edmodo) and Google Forms as Learning Media in Historical Learning in High School Usman Usman; Tengku Muhammad; Bagus Endri Yanto
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 4 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v14i4.1882

Abstract

The learning that has been carried out so far, both conventionally and those who have implemented e-learning using computer devices, then slowly changes to mobile-based learning by utilizing smartphones and tablets.  The use of ICT in history learning is expected to further increase students' understanding of the material being studied. The purpose of this study is to analyze how teachers apply edmodo   and google forms as learning media in historical learning. The method used is descriptive analysis with a qualitative approach. The researchers collected the data throught literature review  and analyzed them using content analysis technique. The data analysis stages comprised data reduction techniques, data presentation, and conclusion drawing. In addition, the development of this media can be done by the teacher independently. The use of edmodo and Google forms can be used as evaluation tools for history learning in high school. Learning by utilizing edmodo and google forms and sent to students via social media is expected to be able to overcome the limitations of teachers in distance learning
Edukasi Hibiscus Sabdariffa (Bunga Rosella) Sebagai Peluang Berwirausaha Hartutik Hartutik; Usman Usman; Fiddini Alham
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i2.5593

Abstract

Mayoritas masyarakat gampong Asam Peutik yang berada di Kota Langsa bermata pencaharian dari sektor pertanian. Permasalahan ekonomi di gampong ini pada umumnya belum terdapat sarana prasarana yang memadai untuk meningkatkan sumber pendapatan masyarakat dan fasilitas pelayanan umum untuk menunjang perekonomian yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan dengan memanfaatkan potensi lahan atau pekarangan masing-masing. Tujuan pengabdian untuk memberikan edukasi penanaman bunga rosella dan peluang berwirausaha warga gampong Asam Peutik Kota Langsa. Metode yang digunakan sosialisasi kepada kader PKK dan warga sejumlah 35 orang. Evaluasi yang dilakukan dengan mengundang geuchik, kader PPK, dan warga pasca penyuluhan untuk rencana penanaman massal. Hasil yang dicapai warga mengetahui teknik penanaman dengan tujuan agar dapat memberdayakan sendiri bunga rosella dari bibit yang diberikan oleh tim pengabdi serta dapat mengolah menjadi teh rosella sebagai peluang berwirausaha. Selain itu dari pengabdian ini dihasilkan produk teh bunga rosella dan meningkatnya pemahaman peserta pengabdian dari aspek; budidaya bunga rosella sebesar 90%, pembuatan teh rosella dan packing produk sebesar 85%, dan peluang berwirausaha teh bunga Rosella sebesar 90%. Warga juga berhasil membudidayakan tanaman rosella sendiri.
Integration of Character Education Values for Students through Learning Peusijuek Traditions Based on Local Wisdom Rachmatsyah Rachmatsyah; Sukirno Sukirno; Usman Usman
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 1 (2023): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i1.2470

Abstract

This study examines the importance of strengthening character education and knowledge skills in students' understanding of local wisdom based on the culture of peusijuek customs carried out by the people of Aceh. This research uses a descriptive method of qualitative. The method reveals a state that takes place according to qualitative research built on the formulation of certain situations, such as those living by a particular individual or social group, and relevant to the study's objectives. Secondary sources and participant observation methods are used for data collection. Verification and inference are the two main methods of data analysis. There are three components to the study's findings. First, the type of peusijeuk carried out in certain activities, such as peusijuek meulangga, peusijuek pade bijeh, peusijuek peudong rumoh, peusijuek tempat tinggai, peusijuek keurubeuen, peusijuek new vehicles and peusijuek performing the hajj; Second, the character values possessed by students in the Acehnese cultural customary course are the value of peusijuek tolerance, religious values, cooperation values and social values; Third, the value of local wisdom in the implementation of peusijeuk, namely talam, clok (calok), serving hoods (sangee), rice, unsalted flour, on manek-mano, on sijuek, naleung samboe and bu leukat. The conclusion is that Peusijeuk is part of the lecture material on traditional Aceh culture as one of the rituals related to religious beliefs that must be carried out. The values of character education in the peusijuek tradition based on local wisdom include the value of tolerance, religious value, social value, and the value of cooperation.
Pemanfaatan Wordwall Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogi Guru-Guru Di Kota Langsa Asnawi Asnawi; Bunga Mulyahati; Usman Usman; Rapita Aprilia
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 3 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i3.321

Abstract

Kompetensi Pedagogi merupakan bekal dasar yang wajib dimiliki oleh seluruh guru, peningkatan kompetensi pedagogi dapat diperoleh dengan berbagai kegiatan, salah satunya dengan melalui kegiatan pelatihan. Mitra masyarakat pada PKM ini adalah guru-guru KKG Gugus IV Cut Mutia Kota Langsa. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa masih banyak guru-guru yang belum memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, padahal fasilitas pendukung seperti infokus, Chromebook dan lain-lain tersedia. Berdasarkan kenyataan tersebut maka dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk membantu guru-guru agar secara kreatif dan inovatif dapat mengembangkan media pembelajaran berbantuan website wordwall. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan melalui empat rincian kegiatan yaitu: sosialisasi, bimtek, pelatihan, dan pendampingan pengembangan media pembelajaran wordwall sebagai bentuk upaya peningkatan kompetensi pedagogi guru. Dari kegiatan ini dihasilkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi pedagogi guru dalam menyiapkan media pembelajaran melalui website wordwall. guru-guru KKG Gugus IV Cut Mutia Kota Langsa setelah menerima materi pelatihan terkait pemanfaatan wordwall sebagai pendukung peningkatan kompetensi pedagogi yang disampaikan oleh narasumber. Peningkatan terlihat dari persentase rerata sebesar 89,81% dari persentase sebelumnya yaitu 46,79%. Hasil media guru-guru juga terbukti inovatif yang akan diimplementasikan di sekolahnya masing-masing sebagai tindak lanjut dari kegiatan PKM. Dari temuan disampaikan rekomendasi dan saran kepada guru-guru untuk membentuk komunitas belajar sebagai wadah berbagi praktik baik dan saling berbagi informasi tentang penggunaan media pembelajaran berbantuan website wordwall.
PELATIHAN MENULIS CERITA RAKYAT BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SISWA SMP IT HUDA WAN NUR KOTA LANGSA Nuriana Nuriana; Azrul Rizki; Muhammad Taufik Hidayat; Usman Usman
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.176-182

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan penulisan cerita rakyat Aceh Berbasis Kearifan Lokal di SMP IT Huda Wan Nur. Kegiatan PKM ini dilakukan dengan memberikan pemahaman terkait (1) Menentukan tema; (2) Pemilihan dan penetapan topik; (3) Menentukan tujuan penulisan dan bentuk karangan; (4) Membuat outline/kerangka tulisan;  (5) Membaca kembali tulisan; (6) Mengirimkannya ke penerbit atau menerbitkannya sendiri. Metode pelaksanaan pengabdian akan dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelatihan penulisan cerita rakyat berbasis kearifan lokal; terakhir, tahap monitoring dan evaluasi. Peserta kegiatan pengabdian ini berjumlah 30 siswa SMP IT Huda Wan Nur. Hasil yang diperoleh selama kegiatan pengabdian masyarakat adalah para siswa menunjukkan perhatian yang sangat tinggi terhadap materi pengabdian masyarakat. Pada kegiatan ini telah mampu mendorong siswa dalam memahami materi tentang penulisan cerita rakyat berbasis kearifan lokal dan 85% siswa telah mampu memahami dengan baik.