Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTERPRETASI PRINSIP BALE GEDE SAKA RORAS SUKAWANA PADA DESAIN BANGUNAN RUMAH TINGGAL TYPE 36 Kadek Agus Surya Darma
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2021.v10i3.010

Abstract

Bale gede saka roras di Desa Sukawana merupakan sebuah bangunan vernacular yang keberadaannya telah ada sebelum era majapahit memerintah di Bali. Secara fisik dan filosofi, elemen bangunan kental akan budaya dan tradisi budaya bali hingga di masa sekarang. Eksistensi dan kelestariannya yang telah teruji dalam periode waktu yang lama menjadi suatu hal yang manrik dan istimewa untuk diungkap. Responsif terhadap iklim setempat menjadi salah satu faktor dalam eksistensi bangunan ini, tampilan estetika yang sesuai budaya setempat dan penggunaan bahan sederhana yang mudah didapat menjadi hal-hal yang menyebabkan bangunan ini masih terus difungsikan hingga masa sekarang. Kota Denpasar merupakan kawasan perkotaan dengan heterogenitas penduduknya. Berdasarkan data umum dari developer, rumah tangga baru di Kota Denpasar umumnya membutuhkan rumah tinggal bertype kecil untuk anggota keluarganya. Rumah petak dari type 21 hingga 45 menjadi pilihan favorit dari sisi keterjangkauan biaya dan kecukupan kebutuhan ruangnya. Rumah type 36 merupakan salah satu type bangunan yang menjadi penelitian kali ini. Dewasa ini identitas perumahan bertype 36 di Kota Denpasar dibangun dengan langgam yang kurang mencirikan budaya setempat, sehingga perwajahan kawasan kota denpasar sebagai Kota Budaya menjadi terdistorsi. Berdasarkan beberapa prinsip fisik dan non fisik yang terdapat pada bangunan vernacular bale gede saka roras desa sukawana, maka diupayakan sebuah studi model menggunakan metode visualisasi digital dalam menemukan sebuah pendekatan terhadap desain bentuk fisik bangunan, desain penataan ruang dalam maupun filosofi pada bangunan rumah tinggal type 36 di Kota Denpasar yang mampu menguatkan identitas kawasan perkotaan di Kota Denpasar sebagai Kota Budaya untuk mendukung Pariwisata Budaya yang berkearifan lokal.
PRINSIP PENGENDALIAN PASIF FISIKA BANGUNAN RUMAH TRADISIONAL BALE SAKA RORAS Kadek Agus Surya Darma
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.888 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2020.v9i2.005

Abstract

‘Bale saka roras’ merupakan bangunan tradisional berarsitektur bali kuno yang tidak mendapat pengaruh arsitektur era majapahit. Terletak di Kawasan pegunungan Desa Sukawana yang beriklim tropis. ‘Bale saka roras’ memiliki keistimewaan, selain daya tarik estetika arsitektur tradisionalnya, juga pada desain bentuk struktur konstruksi yang seolah mengesankan fungsi dalam merespon iklim setempat. Menjadi menarik untuk diteliti tentang hubungan antara desain bentuk konstruksi dan pemilihan material bangunan ‘bale saka roras’ terhadap terjadinya pengendalian pasif terhadap pengaruh iklim setempat. Untuk dapat menemukan benang merah tersebut, maka penelitian ini akan mengungkap serta menganalisis prinsip-prinsip pengendalian pasif yang terdapat pada bangunan ‘bale saka roras’. Penelusuran langsung dan perekaman data melalui pengukuran lapangan, dokumentasi, studi literatur hingga wawancara kesan penghuni asli merupakan data mendasar yang akan dianalisis kembali untuk menemukan dan menegaskan kembali prinsip-prinsip yang terdapat pada desain bentuk maupun pemilihan material bangunan ‘bale saka roras’ ini.
The use of social media in the creation of personal learning environment during the #studyfromhome period Ni Ketut Agusintadewi; Ni Made Mitha Mahastuti; Kadek Agus Surya Darma; Anak Agung Ngurah Aritama
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 15, No 1: February 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.243 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v15i1.17851

Abstract

Due to the Covid-19 outbreak in Indonesia the Government urged students and lecturers to conduct the learning process from home through an online system called #studyfromhome. The architecture undergraduate students in this study were millennial students who used digital technology on a daily basis. This study was conducted to determine the role of social media, as well as millennial students’ preferences and feedback on the use of social media as learning tools to create a personal learning environment (PLE). Questionnaires were distributed online to students of Class of 2017 and 2018, out of whom 115 respondents provided their feedback. The results of the study showed that the students of the Architecture Study Program at Udayana University in Bali were fond of using social media especially audio-visual applications for learning activities. In addition, very positive feedback was also provided in terms of knowledge sharing and creativity, acquisition of information, and submission of assignments. Social media were considered more student-friendly. This condition was relevant to the characteristics of the millennial students who were independent learners, and facilitated the creation of PLE. Dealing with the new approach, the students hoped that social media could be used in a better manner as architecture learning platforms.