Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN JOBSHEET TRAINER MIKROKONTROLLER ROBOT LENGAN BERBASIS ARDUINO UNO Ari Permana L; Hendrik K Tupan; Riana Hutagalung; Zuleiha Masahida
JURNAL SIMETRIK Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1340.076 KB) | DOI: 10.31959/js.v10i1.413

Abstract

Rendahnya  pemahaman  mahasiswa terhadap materi kuliah Mikrokontroler karena kurangnya peralatan dan modul praktek serta belum  memiliki pemahaman konsep yang komprehensif terhadap mikrokontroler. Kuliah  prasyarat  mikroprosesor yang  diambil  pada  semester  sebelumnya  belum dapat  dipahami  secara  utuh  dalam  kehidupan praktis. Metode yang digunakan dalam pengembangan produk trainer dan modul adalah metode Research and Development (R&D). Pengembangan dari job sheet pertama praktek kontrol motor servo ini menggunakan kontrol manual tanpa recoording posisi pergerakan lengan robot yakni dengan menggunakan 4 (empat) buah motor servo, tahanan (potensiometer) dengan mikrokontroller  arduino uno serta konstriksi lengan robot menggunakan bahan acrylic.Pengendalian robot lengan dengan kontrol motor servo dan miktokontroller arduino uno dapat dikendalikan berdasarkan variabel input perubahan dari nilai tahanan yang diberikan,setiap terjadi perubahan nilai tahan maka rotasi motor servo juga akan bergerak sesuai besar nilai tahan yang diberikan dan motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW). Arah  dan  sudut  pergerakan  rotor  motor  servo dapat  dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Sudut kerja motor servo dikendalikan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms, dimana lebar pulsa high antara 0.5 ms dan 2 ms. Ketika motor servo yang diberikan pulsa sebesar 1.5 ms mencapai gerakan 90°, maka apabila diberikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0°, dan apabila diberikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°. Berdasarkan perhitungan torsi yang diangkat setiap lengan untuk bagian Pitch (Bagian Pergelangan) = 0,22 kg.cm, Elbow (Bagian Siku) = 0,48 kg.cm, Shoulder (Bagian Bahu) = 0,3 kg.cm. Komunikasi  interface  antara  aplikasi program  pengendali  dengan mikrokontroler  Arduino  Uno  terjadi proses  pengiriman  (Tx)  dan  penerima (Rx) data serial yang berupa data byte. Pengembangan program terdiri dari tiga bagian, yakni bagian pertama merupakan kode program standart dari modul MT-100 Arduino, Pengembangan program robot lengan tanpa recoording dan pengembangan program dengan recoording. Sehingga diharapkan dengan adanya modul ini dapat menarik minat mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah mikrokontroller dan minat mahasiswa dalam bidang robotika.
PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN LAMPU DENGAN SOLARCELL DAN COOLBOX PENDINGIN IKAN MENGGUNAKAN PELTIER BAGI NELAYAN DUSUN SERI KECAMATAN NUSANIWE KOTA AMBON Ari Permana L; Sefnath J Wattimena; Luwis H Laisina
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.845 KB) | DOI: 10.31959/jpmi.v2i2.419

Abstract

Dusun Seri Kecamatan Nusaniwe Kabupaten Kota Ambon. Rata-rata mata pencarian masyarakat sebagai nelayan, hasil dari tangkapan mereka biasanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dan selebihnya dijual kepada masyarakat setempat ataupun dijual ke pasar. Peralatan yang digunakan oleh nelayan setempat masih tergolong sederhana seperti perahu tradisional, penerangan menggunakan lampu petromak, peralatan pendingin masih menggunakan box kotak pendingin (styro Foam) yang biasanya di isi dengan menggunakan es, dan alat pancing yang terbilang sangat sederhana. PKM ini bertujuan untuk merancang sebuah system pendingin yang praktis untuk para nelayan, hemat energy bagi penerangan nelayan dengan menggunakan solar cell sebagai energy listrik dan mudah dibawa kemana-mana dan dapat mempertahankan kualitas ikan mulai dari penanganan pasca penangkapan dengan menggunakan efek termoelektrik. Metode yang digunakan pola dan sistem tindakan yaitu mendesain sistem alat penunjang tangkapan nelayan yang terdiri dari sistem penerangan dan sistem pendingin dalam bentuk cool box berbasis teknologi solar cell yang diharapkan dapat menekan biasa operasional dan juga dapat memperbaiki mutu hasil tangkapan nelayan di Dusun Seri sehingga dengan sendirinya kebutuhan akan masyarakat akan terpenuhi hingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya adalah pendampingan terhadap Mitra. Tujuannya adalah untuk pelaksanaan perawatan dan perbaikan terhadap system penerangan dan system pendingin ikan berbasis solar cell tersebut. Hasil rancangan  yang  dibuat dari efek peltier pada modul termoelektrik peltier ini belum maksimal. Pengujian yang dilakukan adalah pengaruh  beban  terhadap  suhu  yang  dihasilkan,  pengamatan dan pengujian juga dilakukan  dengan   melihat   waktu dan suhu yang  dihasilkan sesuai pengaturan. Pengujian yang dilakukan adalah mengamati perubahan tegangan masuk, arus masuk pada sistem penerangan lampu dan pendingin, menghitung konsumsi daya listrik serta termperature dingin yang dihasilkan oleh sistem pendingin dari pemasangan elemen peltier secara paralel.
Rancang Bangun ATS (Automatic Transfer Switch) Generator Set 3 Phasa Menggunakan Arduino Ari Permana L; Halomoan M Muskita; Erna Wati Marasabessy; Fanny Pollatu
Jurnal ELKO (Elektrikal dan Komputer) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54463/je.v4i1.85

Abstract

Gedung Gereja Sejahtera berlokasi di Desa Poka Rumah Tiga tempat penelitan kami. Saat ini Genset yang digunakan sebagai sumber listrik cadangan saat terjadi pemadaman Listrik oleh PLN. Akan tetapi Genset digunakan masih bekerja secara manual. Tujuan penelitian ini untuk merancang dan mengoperasikan sistem ATS menggunakan Arduino, ketika aliran listrik PLN padam maka secara otomatis genset akan di hidupkan (ON) dan aliran listrik akan berpindah ke genset, demikian pula ketika aliran listrik dari PLN menyala kembali maka aliran listrik secara otomatis akan berpindah ke PLN. Metode yang digunakan adalah riset dan pengembangan. ATS ini bekerja dalam Kondisi pertama ketika sumber listrik utama diperoleh dari jaringan PLN dan sumber listrik darurat diperoleh dari jaringan genset. Ketika tegangan PLN menyala, sensor PZEM 004T akan mengaktifkan relay. Selanjutnya listrik akan terbaca oleh sensor Arus dan juga Sensor Tegangan yang akan ditampilkan pada LCD,dan Pilot Lamp PLN akan menyala pada panel menandakan arus PLN standby. Kondisi kedua, ketika PLN MATI, secara otomatis akan mengaktifkan sebuah relay starting GENSET sebagai sumber listrik cadangan. Setelah GENSET menyala tegangan dari GENSET, sensor akan mengaktifkan relay. Selanjutnya besaran listrik akan terbaca oleh sensor Arus dan juga Sensor Tegangan yang akan ditampilkan pada LCD, Pilot Lamp GENSET akan menyala pada panel menandakan arus genset standby. Perpindahan sumber PLN ke sumber genset dan genset ke PLN rata-rata memerlukan waktu 18 detik.
Pemanfaatan Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) dan Mikrokontroler Atmega 16 Untuk Efisiensi Pemakaian Air Wudhu Rina Latuconsina; L. H. Laisina; Ari Permana L
Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT Vol 2, No 2 (2017): JPIT, Juli 2017
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/jpit.v2i2.525

Abstract

Penggunaan kran air manual dalam berwudhu masih tidak efisien dalam penghematan air, karena berwudhu membutuhkan air ± 5 liter setiap kali waktu sholat yaitu subuh, dzuhur, ashar, magrib dan isya. Dan juga banyaknya air wudhunya orang dewasa berbeda dengan air wudhunya anak-anak, dan kran juga sering lupa ditutup dengan baik atau kurang rapat sehingga terjadi pembuangan air yang boros, oleh karena itu, dalam penelitian ini, dirancanglah kran yang menggunakan sensor PIR sebagai pendeteksi gerakan, Arduino Atmega 328 sebagai pengendali dan juga menggunakan Solenoid Valve sebagai kran yang bisa menutup secara otomatis saat tidak ada kegiatan pengambilan air wudhu, sehingga penggunaan  air tetap stabil dan tidak ada pemborosan dalam penggunaannya.
Rancang Bangun Alat Pengering Ikan Teri Tipe Rak Susun Menggunakan Elemen Pemanas dan Thermokopel Ari Permana L; Soleman Sesa; Hendrik K Tupan
Jurnal ELKO (Elektrikal dan Komputer) Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54463/je.v5i1.119

Abstract

Proses pengeringan ikan alami mempunyai kendala di antaranya pengeringan lama, memerlukan tempat luas, gangguan lalat apalagi pada musim hujan yang membuat terkendala dalam proses pengeringan. diantaranya pengeringan dengan sinar matahari atau biasa disebut pengeringan secara tradisional dilakukan dengan menjemur ikan sampai ± 3 hari jika cuaca cerah dan membalik ikan 4-5 kali agar pengeringan merata. Menggunakan pengering dengan elemen pemanas  pada bagian belakang alat pengering ikan sistem oven, sehingga pengeringan ikan dapat berjalan dengan baik. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah Riset and Development (riset dan pengembangan) yaitu suatu metode yang dipakai untuk mengembangkan model alat.  Pengujian hari pertama dengan interval waktu 5 menit di mulai waktu 0 menit sampai 65 Menit, Temperatur suhu naik mulai dari 29,7 sampai 65,1 ᵒC (derajat celcius). Tegangan fluktuatis dari 210 V sampai 214 V, Arus Konstan berada pada 1,55 A, Daya naik mulai dari 322 watt sampai 332 watt, Konsumsi Energi Naik mulai dari 1028 sampai 1578, Kondisi ikan basah berangsur angsur mulai mongering. Pengujian hari kedua dengan interval waktu 5 menit di mulai waktu 0 menit sampai 60 Menit, Temperatur suhu naik mulai dari 29,8 sampai 46,5 ᵒC (derajat celcius). Tegangan fluktuatis dari 214 V sampai 212 V, Arus Konstan berada pada 1,56 A, Daya naik fluktuatif dari 335 watt sampai 330 watt, Konsumsi Energi Naik mulai dari 1610 sampai 2468, Kondisi ikan mulai kering berangsur-angsur mengering.