Negeri Oma yang berada pada kawasan pesisir pantai dan memiliki beberapa karakteristik khusus untuk dijadikan daerah tujuan wisata. Khusus masyarakat Negeri Oma, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang masih asli. Pendapatan masyarakat negeri Oma sebesar 60% bersumber dari potensi perkebunan, diantarnya, cengkeh, pala, kelapa, singkong, dan beberapa jenis buah-buahan. Hasil pertanian ini proses pengolahan rata-rata melalui proses pengeringan. Seperti cengkeh basah dari hasil panen menjadi cengkeh kering, embal singkong, bunga pala dan daging kelapa untuk kopra. Untuk proses pengeringan beberapa perkebunan lokal masih dilakukan secara konvensional yaitu dijemur pada saat cuaca panas yang terik. Proses menjemur hasil perkebunan ini bisa memakan waktu sampai berhari-hari tergantung kondisi alam.Hasil perkebunan yang ada di Negeri Oma jika di jemur secara konvensional untuk daging kelapa dijemur memakan waktu antara 4 sampai 5 hari. Untuk perkebunan Cengkeh basah yang dijemur untuk menghasilkan cengkeh kering yang siap dipasarkan memakan waktu 10 – 12 hari. Untuk perkebunan bunga pala, proses pengeringan memakan waktu 2 sampai 3 hari. Sedangkan untuk proses pengasapan ikan asar yang kalau diolah secara tradisional bisa memerlukan waktu antara 2,5 jam sampai 3 jam. Dari permasalahan yang ada maka diperlukan alat pengering yang dapat digunakan dengan tidak dipengaruhi oleh cuaca dan penggunaan waktu yang lebih singkat dalam proses pengeringan atau pemanggangan hasil perkebunan dan hasil perikanan di negeri Oma. Prinsip kerja alat atau oven ini adalah loyang-loyang didesain sedemikian rupa dan bekerja secara berputar yang digerakan oleh motor listrik DC, proses berputar yang dirancang adalah untuk mengurangi proses pengamatan secara rutin dan untuk menghindari tidak meratanya pengeringan. Penelitian ini merupakan penelitian tergolong baru dikarenakan satu alat dapat difungsikan untuk beberapa hasil perkebunan dan dapat juga untuk memanggang ikan yang belum ada pada umumnya.