Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analysis of Anemia Among Pregnant Women at The Work Area of Kilasah Health Centre In 2019 Shinta Novelia; Rukmaini Rukmaini; Pungki Sulistriani
Healthy-Mu Journal Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : MBUnivPress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/hmj.v5i2.213

Abstract

Anemia is the biggest public health problem in the world especially in the group of women in reproductive age. Globally, the case of anemia among women around the world was41.8%. One of the causes of anemia is pregnancy. Anemia in women enthusiastically can cause fatigue, weak body, reduction of capacity / ability or work productivity. This study aimed to analyze the incidence of anemia among pregnant women in the area of the health center in the Serang City in 2019. This researchdes used Cross Sectional design and a total Sampling technique which consisted of 120 people. The research instrument consisted of questionnaires about polarization, support of family and general habits in the military. The results of this study show that there is a significant relationship between eating patterns with a value of p = 0.010, family support with a value of p = 0.002, and there is no relationship between the drinking tea activity with a value of p = 0.245, to the incidence of anemia in pregnant women. It is expected to provide health education about anemia in pregnant women can be lowered and the need to educate about anemia during pregnancy during the Antenatal Care (ANC) examination.
Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III di BPM Ny “T” Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang Ririn Rianti; Risza Choirunissa; Rukmaini Rukmaini
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v13i2.236

Abstract

 Dalam kehamilan, anemia bisa berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Ibu hamil yang menderita anemia memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum. Berdasarkan hasil data di BPM “T” tahun 2020 terdapat Ibu  hamil trimester III yang mengalami anemia yaitu sebanyak 30 orang (27,6%). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh pemberian madu terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di BPM “T” kecamatan purwadadi kabupaten subang. Metodologi penelitian ini menggunakkan quasi eksperiment group pretest-posttest desaign dengan membagi satu kelompok. Populasi sebanyak 92 orang ibu hamil dan Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang ibu hamil yang mengalami anemia. Teknik pemilihian sampel dengan menggunakkan total sampling. Instrumen penelitian terdiri dari dokumentasi dan lembar inform concent. Data dianalisis menngunakkan Dependen t test untuk mengetahui ada pengaruh atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ada pengaruh pemberian madu terhadap kadar hemoglobin dengan hasil signifikasi pada pretest mendapatkan hasil p-value (Sig) 0,009 dan posttest didapatkan hasil p-value (Sig) 0,550 (p 0.05). Simpulan dan saran yang dapat diberikan yaitu bahwa pemberian madu efektif dalam meningkatkan kadar Hb ibu hamil, maka diharapkan setelah penelitian ini berakhir pihak BPM akan mensosialisasikan terhadap para ibu hamil khususnya yang menderita anemia untuk rutin mengkonsumsi madu untuk meningkatkan kadar ibu hamil.Kata Kunci : Pemberian Madu dan Kadar HB Ibu Hamil Trimester III.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATHERAPY DAUN PEPPERMINT TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PMB ANIS JAKARTA PUSAT Cholisah Suralaga; Dinar Ayu Mirunggan; Rukmaini Rukmaini
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 8, No 1 (2022): JAKHKJ Maret 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Ketidaknyamanan saat kehamilan sering terjadi di trimester I, sebanyak 80% ibu hamil mengeluhkan masalah mual atau muntah yang biasa disebut dengan morning sickness. Oleh karena itu banyak bidan yang berupaya untuk menerapkan teknologi terbaru untuk mengurangi keluhan morning sickness sehingga tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas Aromatherapy Daun Peppermint Dengan Kejadian Morning Sickness di PMB Anis Tahun 2018.Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen pre dan post test with Control Group Design, membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi treatment dengan satu kelompok pembanding yang tidak diberi treatment. Populasi pada penelitian ini berjumlah 30 ibu hamil yang mengalami mual-muntah. Sampel penelitian ini berjumlah 30 ibu hamil yang mengalami mual-muntah yang terdiri dari 15 pasien kelompok kontrol dan 15 pasien kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar Kuisioner INVR dan Buku Panduan Penggunaan Aromatheraphy. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2019. Metode analisis data menggunakan teknik analisis Parametrik Paired T-Test dan Independent T-Test.Hasil penelitian : Di dapatkan distribusi frekuensi umur responden paling banyak pada usia 26 tahun dengan std. deviasi 4.43, responden yang bekerja sebanyak 66,4%. Sedangkan hasil data bivariate ada perbedaan yang bermakna terhadap skor morning sickness sebelum dan sesudah pemberian daun peppermint pada kelompok eksperimen (Pvalue=0,0001), dan tidak ada perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol (Pvalue=0,84)Kesimpulan dan Saran : Pemberian aromatheraphy daun peppermint efektif menurunkan frekuensi Morning Sikness. Penelitian ini disarankan agar tenaga kesehatan terutama bidan lebih mengoptimalkan penyampaian informasi, pemberian teknologi terapan mengenai penanganan gejala morning sickness pada ibu hamil trimester I.Kata Kunci: Morning Sickness, Aromatherapy, Peppermint
EFEKTIVITAS KONSUMSI SUSU SAPI TINGGI KALSIUM TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PRIMER PADA SISWI DI SMAN 67 JAKARTA Cholisah Suralaga; Riestiana Dewisani; Rukmaini Rukmaini
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 8, No 1 (2022): JAKHKJ Maret 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dismenore menyebabkan 14% dari remaja putri sering tidak hadir di sekolah dan tidak menjalani kegiatan sehari-hari. Susu sapi merupakan bahan makanan yang mengandung tinggi kalsium yang dapat dijadikan sebagai salah satu terapi secara non farmakologi untuk menurunkan intensitas nyeri dismenore primer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas konsumsi susu sapi tinggi kalsium terhadap penurunan nyeri dismenore primer pada siswi di SMAN 67 Jakarta Tahun 2018.Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental, pre dan post test with Control Group Design. Populasi pada penelitian ini berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang dibagi ke dalam group eksperimen sebanyak 15 orang dan group kontrol sebanyak 15 orang.Hasil: Hasil penelitian menggunakan Uji Paired T Test menunjukkan susu sapi tinggi kalsium efektiv menurunkan tingkat nyeri dismenore primer pada kelompok eksperimen dengan didapatkan angka signifikan sebesar 0.001 (P < 0,05) dan tidak ada penurunan tingkat nyeri dismenore pada kelompok kontrol dengan didapatkan angka tidak signifikan sebesar 0,334 (P > 0,05).Kesimpulan: Susu Sapi Tinggi Kalsium terbukti dapat menurunkan tingkat nyeri dismenore primer. Tenaga kesehatan terutama bidan agar lebih mengoptimalkan penyampaian informasi tentang pemberian susu sapi tinggi kalsium sebagai salah satu cara nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri dismenore primer pada remajaKata Kunci : Dismenore Primer, Susu sapi tinggi kalsium, kalsium
The Effectiveness Of Provisioning Red Belt Leaves And Soursop Leaves On Flour Albous In Women Of Reliable Age Dutiniasri Marunduri; Rukmaini Rukmaini; Febry Mutiariami Dahlan
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.4912

Abstract

Latar Belakang: Menurut WHO sekitar 75% wanita didunia pasti akan mengalami keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan sebanyak 45% wanita mengalami keputihan dua kali atau lebih. Daun sirih merah dan daun sirsak terdapat kandungan antimikroba, antijamur, antibakteri yang dapat mengurangi gejala keputihan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Daun Sirih Merah dan Daun Sirsak untuk mengurangi keputihan pada wanita usia subur di Klinik Lestari Asih 2021Metode: Penelitian Quasi Eksperimen dengan popuasi sebanyak 30 orang wanita usia subur yang mengalami keputihan. Kelompok eksperimen daun sirih merah sebanyak 15 responden dan Kelompok daun sirsak sebanyak 15 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian penelitian ini dilakukan dengan menggunakaan rekam medik dan hasil observasi pretest dan posttest. Data dianalisis menggunakan Paired sample T test untuk mengetahui pengaruh antara kelompok intervensi daun sirih merah dan kelompok intervensi daun sirsak. Analisis independent untuk mengetahui perbedan efektifitas antara daun sirih merah dan daun sirsak terhadap flour albous pada Wanita usia subur.Hasil: Menunjukan bahwa air rebusan daun sirih merah berpengaruh dalam menurunkan keputihan dengan P 0,000. Dan air rebusan daun sirsak berpengaruh dalam menurunkan kepuithan dengan hasil nilai P 0,000. Hasil analisis independent sebelum di lakukan intervensi antara daun sirih merah dan daun sirsak didapatkan nilai value p= 0,216 dan setelah di lakukan intervensi dengan diberikan air rebusan daun sirih merah dan daun sirsak nilai value P= 0,668.Kesimpulan: ada hubungan yang signifikan antara daun sirih merah dan daun sirsak terhadap flour albous pada Wanita usia subur. Daun sirih merah dan daun sirsak memiliki keefektifan yang sama dalam mengurangi keluhan flour albous pada Wanita usia subur. Saran: Diharapkan tenaga kesehatan mengadakan penyuluhan tentang keputihan dalam memanfaatkan terapi non farmakologi daun sirih merah dan daun sirsak Kata kunci: Daun sirih merah, daun sirsak, keputihan. ABSTRACT Background: According to WHO, about 75% of women in the world will experience vaginal discharge at least once in their lifetime and as many as 45% of women experience vaginal discharge twice or more. Red betel leaf and soursop leaf contain antimicrobial, antifungal, antibacterial properties that can reduce the symptoms of vaginal dischargePurpose : This study aims to determine the effect of Red Betel Leaf and Soursop Leaf to reduce vaginal discharge in women of childbearing age at the Lestari Asih Clinic 2021.Method: Quasi Experimental Research with a population of 30 women of childbearing age who experience vaginal discharge. The red betel leaf experimental group was 15 respondents and the soursop leaf group was 15 respondents. The sampling technique used was purposive sampling. The research instrument of this research was carried out using medical records and the results of pre-test and post-test observations. Data were analyzed using Paired sample T test to determine the effect between the intervention group of red betel leaf and the intervention group of soursop leaves. Independent analysis to determine the difference in effectiveness between red betel leaf and soursop leaf on flour albus in women of childbearing age.Results: It shows that the boiled water of red betel leaf has an effect on reducing vaginal discharge with P 0.000. And soursop leaf boiled water has an effect on reducing vaginal discharge with a P value of 0.000. The results of independent analysis before the intervention between red betel leaf and soursop leaf obtained P 0.216 and after the intervention was given boiled water of red betel leaf and soursop leaf P 0.668.Conclusion: there is a significant relationship between red betel leaf and soursop leaf on flour albus in women of childbearing age. Red betel leaf and soursop leaf have the same effectiveness in reducing flour albus complaints in women of childbearing age and.Suggestion: It is hoped that health workers will provide counseling about vaginal discharge in utilizing non-pharmacological therapy of red betel leaf and soursop leaf Keywords: Red betel leaf, soursop leaf, vaginal discharge. 
The Effects Of Anxiety Towards Labor Duration During A Pandemic Covid – 19 Syifa Nur Amalina; Rukmaini Rukmaini; Febry Mutiariami Dahlan
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i1.4940

Abstract

Latar Belakang : COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO (World sebagai pandemic pada tanggal 9 Maret 2020. Artinya, virus corona telah menyebar secara luas di dunia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Keputusan nomor 9 A Tahun 2020 diperpanjang melalui Keputusan nomor 9 A Tahun 2020 yang di perpanjang dari Keputusan nomor 13 A tahun 2020 menetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di IndonesiaTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kecemasan terhadap lamanya persalinan saat pandemic covid-19Metode : Penelitian menggunakan metode analitik observasional komparatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan menggunakan rumus slovin dengan besaran sampel 40 orang dan presentasi kelonggaran sebanyak 5% didapatkan sampel sejumlah 36 orang. Analisis data univariat dan bivariat dilakukan dengan uji Spearman RankHasil :didapatkan bahwa didapatkan proporsi tingkat kecemasan responden selama masa pandemic covid-19 sebagian besar adalah tidak memiliki kecemasan sebanyak 25 orang (69,4%). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lama persalinan yang dialami responden selama masa pandemic covid-19 sebagian besar adalah normal sebanyak 22 ibu (61,1%) Berdasarkan hasil uji Spearman Rank menyatakan bahwa tidak ada pengaruh kecemasan dengan lama persalinan. Dengan diperoleh nilai sig atau p-value sebesar 0,968. Nilai sig atau p-value yang diperoleh 0,968 > 0,05 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan antar variable yang dihubungkan.Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini yaitu tidak adanya pengaruh kecemasan terhadap lama persalinan saat pandemic covid-19.Saran: Penelitian lebih lanjut menggunakan variable penelitian dan tempat yang berbeda sehingga dapat tergali lebih banyak lagi karakteristik ibu hamil yang belum terpaparkan pada penelitian ini. Kata Kunci: Kecemasan, Kehamilan, Pandemi Covid-19, Persalinan ABSTRACT Background: COVID-19 has been declared a world pandemic by WHO (World as a pandemic on March 9 ,2020 . The Corona Virus has spread widely in the world. The Head of the National Disaster Management Agency in Indonesia through decision about Decree number 9A of 2020 who was extended through Decree number 13A of 2020 Indonesia status is Emergency Disaster of Corona Virus (COVID-19)Purposes: To know the effect of anxiety toward duration of labor during the covid 19 pandemic at anny rahardjo main clinic.Method: The research used comparative observational analytic research method with cross sectional approach. Sampling using the slovin formula with a sample size of 40 sample and with 5 % allowance presentation obtained a sample of 36 people. Univariate and bivariate analysis data used the Spearman RankResult: The results of the study showed that the proportion of respondents' anxiety levels during the covid-19 pandemic was mostly not having anxiety as many as 25 people (69.4%). Based on the results of the study, it was found that the length of labor experienced by respondents during the covid-19 pandemic was mostly normal as many as 22 mothers (61.1%). The obtained sig value or p-value of 0.968. The sig value or p-value obtained is 0.968 > 0.05 then there is no significant correlation between the variables that are connected.Conclusion: The conclusion of this study is that there is no effect of anxiety toward duration of labor during the covid-19 pandemicSuggestion: Further research using different research variables and places so that more characteristics of pregnant women can be explored that have not been revealed in this study. Keywords: Anxiety, Covid-19 Pandemic, Labor, Pregnancy
Analysis Of The Role Of The Midwife In Hospital In Stunting Prevention Effort In Rsu Aulia, Jakarta Selatan Dita Aprillia; Jenny Anna Siauta; Rukmaini
Science Midwifery Vol 10 No 3 (2022): August: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i3.614

Abstract

Stuntingis a problem of particular concern in Indonesia and the world. Midwives as implementers and managers of health services must be able to utilize their resources effectively and efficiently in improving the health status of mothers and children so that they can contribute to stunting prevention efforts. This study aims to analyze the role of midwives in stunting prevention efforts at Aulia General Hospital, South Jakarta. This study uses an analytical survey design with a cross sectional approach. The sample, namely midwives who work at the Aulia General Hospital, South Jakarta, amounted to 112 people. The sampling technique used was purposive sampling. The instrument uses a google form questionnaire. Bivariate analysis using chi square test. The results of the study from 112 midwives who worked at RSU Aulia, South Jakarta, obtained 72.3% of midwives performed their role well in stunting prevention efforts. Bivariate analysis obtained all variables of education (p value 0.032), motivation (p value 0.000), knowledge (p value 0.001), training (p value 0.019), health facilities (p value 0.023), and SOP guidance (p value 0.025) < 0.05 was significantly related to the role of midwives in stunting prevention efforts. It is recommended that midwives improve their professional work through education to a higher level and increase competence through training or seminars on 1000 HPK. training (p value 0.019), health facilities (p value 0.023), and SOP guidelines (p value 0.025) <0.05 were significantly related to the role of midwives in stunting prevention efforts. It is recommended that midwives improve their professional work through education to a higher level and increase competence through training or seminars on 1000 HPK. training (p value 0.019), health facilities (p value 0.023), and SOP guidelines (p value 0.025) <0.05 were significantly related to the role of midwives in stunting prevention efforts. It is recommended that midwives improve their professional work through education to a higher level and increase competence through training or seminars on 1000 HPK.
The Effectiveness Of Administration Of Kelor Tea To Increase Hemoglobin Levels In Pregnant Women With Anemia In The Work Area Of Pondok Ranji Tangerang Selatan Puskesmas Working Area Rukmaini; Ditha Fauziah; Jenny Anna Siauta
Science Midwifery Vol 10 No 3 (2022): August: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i3.625

Abstract

The prevalence of anemia in pregnant women is increasing every year, including in developing countries such as Indonesia. The higher the prevalence, the more complications that will be encountered such as postpartum bleeding, prolonged labor and other labor complications. Moringa leaves have a high iron content which can increase hemoglobin levels so as to prevent anemia in pregnant women. The purpose of this study was to determine the effectiveness of giving Moringa leaf tea to increase hemoglobin levels in pregnant women with anemia. This research is a quasi-experiment with pre-post test with control group design. The study was conducted in the working area of Pondok Ranji Public Health Center, South Tangerang in 2022. The sample size in the study was 40 respondents consisting of 20 intervention groups and 20 control groups taken by purposive sampling. The research instrument used an observation sheet. The analysis used is the Independent T-Test test which was previously tested for normality and homogeneity. The results of the study on hemoglobin levels before being given Moringa leaf tea an average of 9.69 and after being given Moringa leaf tea an average of 11.12 with an average difference of 1.43, in the control group examination I an average of 9.94 and examination II an average of 10.55 with an average difference of 0.61. There was a significant difference in the mean hemoglobin level between the intervention group and the control group with a significance level of 0.028 < 0.05
Analisis Peran Bidan Pada Praktik Mandiri Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di Depok Devia Athfah; Jenny Anna Siauta; Rukmaini Rukmaini
Jurnal SMART Kebidanan Vol 9, No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/sjkb.v9i2.634

Abstract

ABSTRAKStunting sebagai permasalahan sebab berhubungan dengan meningkatnya resiko terjadi kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sebagai akibatnya perkembangan motorik terhambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting pada upaya menurunkan prevalensi stunting merupakan Bidan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui variabel yang dapat mempengaruhi bidan dalam mencegah stunting di wilayah kecamatan Cimanggis Depok. Penelitian ini memakai pendekatan cross sectional dan desain survey analitik. Sampel yang digunakan bidan yang bekerja dipraktik bidan mandiri bidan wilayah kecamatan Cimanggis Depok berjumlah 124 orang. Pengambilan sampel memakai teknik purposive sampling, dengan menyebarkan kuesioner (G-Form). Penganalisis data bivariat memakai uji chi square. Sebanyak 124 orang bidan didapatkan 58,9% memiliki peran yang baik dalam upaya pencegahan stunting. Analisis bivariat diperoleh seluruh variabel pendidikan (p=0,026), motivasi (p=0,039), pengetahuan (p=0,000), pelatihan/seminar (p=0,001), fasilitas (p=0,010) dan panduan SOP (p=0,009) < 0,005 berhubungan signifikan dengan peran bidan untuk mencegah stunting. Bidan yang memiliki motivasi tinggi, berpengetahuan baik, di dukung dengan fasilitas kesehatan lengkap, serta ketersediaan SOP lengkap dapat menjalankan perannya dengan baik dalam upaya pencegahan stunting. Kata Kunci      : stunting; peran bidan; bidan praktik mandiri ABSTRACTStunting is a problem because it is associated with an increased risk of morbidity and mortality, suboptimal brain development as a result of which motor development is hampered and mental growth is stunted. One of the health workers who plays an important role in efforts to reduce the prevalence of stunting is the midwife. The research was conducted to find out the variables that could influence midwives in preventing stunting in the Cimanggis sub-district, Depok. This study used a cross sectional approach and an analytic survey design. The sample used by midwives who worked as independent midwives in the Cimanggis sub-district, Depok, was 124 people. Sampling using purposive sampling technique, by distributing questionnaires (G-Form). The bivariate data analyzer used the chi square test. A total of 124 midwives found that 58.9% had a good role in efforts to prevent stunting. Bivariate analysis obtained all variables of education (p=0.026), motivation (p=0.039), knowledge (p=0.000), training/seminar (p=0.001), facilities (p=0.010) and SOP guidelines (p=0.009) < 0.005 is significantly related to the midwife's role in preventing stunting. Midwives who are highly motivated, knowledgeable, supported by complete health facilities, and the availability of complete SOPs can carry out their role well in efforts to prevent stunting. Keywords: Keywords: stunting; midwife role; independent practice midwife
Analysis of Anemia Among Pregnant Women at The Work Area of Kilasah Health Centre In 2019 Shinta Novelia; Rukmaini Rukmaini; Pungki Sulistriani
Healthy-Mu Journal Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : MBUnivPress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/hmj.v5i2.213

Abstract

Anemia is the biggest public health problem in the world especially in the group of women in reproductive age. Globally, the case of anemia among women around the world was41.8%. One of the causes of anemia is pregnancy. Anemia in women enthusiastically can cause fatigue, weak body, reduction of capacity / ability or work productivity. This study aimed to analyze the incidence of anemia among pregnant women in the area of the health center in the Serang City in 2019. This researchdes used Cross Sectional design and a total Sampling technique which consisted of 120 people. The research instrument consisted of questionnaires about polarization, support of family and general habits in the military. The results of this study show that there is a significant relationship between eating patterns with a value of p = 0.010, family support with a value of p = 0.002, and there is no relationship between the drinking tea activity with a value of p = 0.245, to the incidence of anemia in pregnant women. It is expected to provide health education about anemia in pregnant women can be lowered and the need to educate about anemia during pregnancy during the Antenatal Care (ANC) examination.