Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Ragam Spesies Bakteri Probiotik Lactobacillus Sp Pada Pakan Terhadap Konversi Pakan, Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Toman (Channa Micropeltes) Rizal Akbar Hutagalung; Sarmila Sarmila; Sri Warastuti; Farid Mudlofar; Agus Setiawan; Hylda Khairah Putri
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 14 No 2 (2023): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jsapi.v14i2.2351

Abstract

Ikan toman sebagai salah satu ikan lokal bernilai ekonomis tinggi kini telah beradaptasi dengan pakan buatan. Guna meningkatkan laju pertumbuhan ikan toman diperlukan suplemen atau probiotik. Spesies bakteri probiotik lactobacillus sp didapatkan dari lauratan probiotik dari berbagai merek dagang di pasaran. Rancangan penelitian menggunakan metode RAL, dengan 3 perlakuan 3 ulangan dan satu perlakuan kontrol. Tiap perlakuan menggunakan pakan buatan dengan dosis 10 ml/kg pakan dengan spesies bakteri lactobacillus sp pada Perlakuan A yaitu Lactobacillus acidophilus, perlakuan B yaitu Lactobacillus casei , perlakuan C yaitu Lactobacillus acetobacer, dan Kontrol tanpa pemberian probiotik. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari, pagi, siang dan sore hari dengan lama pengamatan dilakukan selama 60 hari. Sampling pertumbuhan dilakukan setiap 15 hari sedangkan pengamtan kelangsungan hidup dilakukan tiap hari. Data yang diambil dan dianalisis meliputi laju pertumbuhan mencakup mutlak dan relatif, tingkat kelangsungan hidup, dan FCR. Analisis data dilakukan menggunakan analisis sidik ragam Anova. Hasil yang diperoleh menunjukan laju pertumbuhan dan nilai FCR yang terbaik terdapat pada Perlakuan A dengan laju pertumbuhan berat mutlak 19,88 gram dan laju pertumbuhan berat relatif 29,53% serta nilai FCR 3,71, selanjutnya diikuti oleh perlakuan B dengan laju pertumbuhan berat mutlak 19,56 dan relatif 29,05% serta nilai FCR 3,81. Urutan berikutnya perlakuan C dengan laju pertumbuhan berat mutlak 19,24 gram dan relative 28,54% serta nilai FCR 3,89. Kontrol memberikan laju pertumbuhan yang terendah dibandingkan dengan 3 perlakuan lainnya dengan laju pertumbuhan berat mutlak 19,22 gram dan relatif 28,51% serta nilai FCR 3.96. Perlakuan pemberian ragam spesies bakteri probiotik tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelangsungan hidup ikan toman, dimana nilai prosentase kelangsungan hidup selama pemeliharaan berkisar antara 83-86%.
A Teknik Budidaya Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Monosex Sebagai Alternatif Dalam Meningkatkan Produktifitas Pembudidayan Ikan Pada Keramba Jaring Apung Di Dusun Buntut Limbung Desa Muara Baru Kec. Sungai Raya Kab. Kubu Raya Susilawati Susilawati; Slamet Tarno; agus Setiawan; Sarmila Sarmila; Farid Mudlofar; Sri Warastuti; Rizal Akbar Hutagalung; Hylda Khaiarah Putri
Kapuas Vol 2 No 1 (2022): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v2i1.362

Abstract

. Budidaya tunggal kelamin (monoseks) tepat untuk diterapkan sehingga diperoleh nila dengan pertumbuhan yang cepat seperti pada ikan berjenis kelamin jantan yang tumbuh lebih cepat dibandingkan ikan betina. Waktu panen pun lebih singkat, bibit jantan membutuhkan 4 bulan untuk mencapai bobot 450-500 gr/ekor, sedangkan betina selama 6 bulan. Sebagian masyarakat di Dusun Buntut Limbung kecamatan Sungai Raya selama ini memanfaatkan anak sungai Kapuas untuk membudidayakan ikan nila dengan menggunakan metode budidaya ikan nila secara multisex pada KJA. Metode ini menghasilkan panen yang masih belum memenuhi standar dalam hal produktivitasnya. Untuk itu perlu dilakukan cara terbaik yang mudah diterapkan dan memungkinkan terjadinya peningkatan hasil panen dengan waktu pemeliharaan yang relatif lebih singkat. Metode yang dianggap tepat menurut survey yang dilakukan oleh tim PPM prodi Budidaya Perikanan Politeknik Negeri Pontianak di tahun 2021 ini adalah dengan metode budidaya ikan nila secara monosex kultur. Tujuan kegiatan PPM (Pengabdian Pada Masyarakat) ini adalah : Meningkatkan produkstivitas usaha budidaya ikan nila dengan pemanfaatan sarana dan prasarana secara efektif dan efisien, Meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan, dan menumbuhkan motivasi bagi masyarakat lainnya serta meningkatkan kemampuan atau kompetensi komunitas pembudidaya ikan di dusun Buntut Limbung dalam menerapkan teknologi budidaya ikan nila dengan sistem monosex kultur secara berkelanjutan. Sedangkan manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan PPM ini adalah meningkatnya penghasilan sebagai dampak peningkatan produkstivitas dari usaha yang dilakukan sebelumnya dan meningkatnya kompetensi komunitas pembudidaya ikan dalam penerapan teknologi produksi ikan Nila sistem monosex dengan pemanfaatan sarana produksi secara efektif dan efisien. Tahapan kegiatan PPM ini adalah: Sosialisasi kegiatan dengan cara memaparkan latar belakang, tujuan, dan manfaat iptek bagi para komunitas masyarakat pembudidaya ikan dan masyarakat lain di sekitarnya, penyuluhan membuka wawasan dan memberikan pengetahuan terkait dengan potensi atau prospek usaha budidaya ikan nila secara monosex di KJA, guna menjaga keberhasilan pola percontohan tersebut maka dilakukan kegiatan pendampingan. Penerapan teknologi Budidaya Ikan nila dengan sistem monosex kultur di KJA ini, meliputi : Menyiapkan sarana prasarna serta alat dan bahan lainnya, teknis budidaya meliputi : Persiapan wadah dan jaring, melakukan seleksi dan penebaran benih, benih ikan nila yang ditebar berukuran 5-8 cm dengan padat tebar 100 ekor/m3. Melakukan manajemen pakan, melakukan sampling populasi dan pertumbuhan per 2 minggu sekali, serta melakukan pengecekan kualitas air yang dilakukan setiap hari, melakukan pengamatan adanya kemungkinan serangan hama dan penyakit ikan. Melakukan tindakan pencegahan sesuai kaidah biosecurity serta dapat melakukan penanganan yang cepat dan tepat. Melakukan sortasi dan grading, serta melakukan pemanenan baik secara parsial maupun secara masal yang dilakukan oleh pembudidaya ikan serta mengevaluasi tingkat keberhasilan teknis dan ekonomis yang akan dijadikan acuan bagi siklus budidaya ikan nila berikutnya. Analisa usaha dilakukan pada akhir pemeliharaan dengan hasil pendapatan bersih Rp. 5.895.000/siklus,sedangkan dengan sistem konvensional mendapatkan hasil 1.038.000/siklus. Peningkatan perekenomian masyarakat melalui dengan menerapakan teknologi yang aplikatif adalah target sasaran yang diinginkan dalam kegaitan PKM ini, hal tersebut telah terealisasai dengan perhitungan analsisi ekonomi dengan estimasi keungungan yang lebih besar dibanding dengan budidaya ikan nila tanpa menerapkan teknologi benih ikan nila monosex. Kata Kunci: Budidaya, Ikan Nila Monosex, Keramaba Jaring Apung.