Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Substitusi Maggot (Hermetia Illucens) dengan Pelet terhadap Performa Ikan Maru (Channa marulioides) Agus Setiawan; Sarmila Sarmila; Slamet Tarno; Hylda Khairah Putri
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 13 No 1 (2022): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.548 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v13i1.1458

Abstract

The Market demand for maru still comes from natural catches. Collectors use maggots as a feed that supports the growth and life of maru fish. However, the chitin content and production costs of Maggot are obstacles in using Maggot as the main feed. This study aims to determine the combination of Maggot and artificial feed that provides the best growth rate and survival for maru. Seed maintenance lasts for 90 days. This study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 treatments, namely control (100% Maggot), Treatment A (Maggot 75% + Pellet 25%), Treatment B (Maggot 50% + Pellet 50%), Treatment C (Maggot 25% + Pellet 75%). The results showed that giving Maggot 50% + Pellet 50% was the best combination of feed to increase the growth and life of maru fish. The absolute length measurement of maru on 50% Maggot + 50% Pellet administration was 8.18 cm, and the absolute weight was 16.5 grams. The highest survival rate of maru fish reaches 70%.
Jenis Pakan yang Berbeda terhadap Performa Benih Arwana Silver Albino (Osteoglossum bicirhosum) Sarmila Sarmila; Agus Setiawan; Hylda Khairah Putri; Susilawati Susilawati; Farid Mudlofar; Sri Warastuti; Ridwan Salim
Journal of Marine and Aquatic Sciences Vol 8 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/jmas.2022.v08.i01.p03

Abstract

Albino Silver Arowana (Osteoglossum bicirrhosum) is one of the most popular freshwater ornamental fish commodities alongside Super Red Arowana fish. This is because the price is affordable compared to the original Indonesian Arowana type. Albino Silver Arowana cultivation activities in Indonesia have begun to develop, but information on suitable feeds to support performance is poorly studied. This study aimed to determine the right type of feed to provide the best growth rate and survival rate for albino silver Arowana seeds. The albino silver Arowana seeds used in this study had an average size of 7. cm as many as 72 individuals. Seed maintenance was carried out for 40 days. This study used a completely randomized design (CRD), with 4 treatments and 3 replications. Treatment A used Kroto (Oecophylla smaragdina), treatment B used rebon shrimp (Mysis relicta), treatment C used yellow mealworm (Tenebrio Molitor), and treatment K used bloodworm (Chironomus sp.). Seed growth rate data were collected at the end and beginning of maintenance. Observation of the survival rate of seeds was carried out every day. The data obtained were tabulated and statistical analysis was performed (ANOVA). The results showed that the sources given in treatment K and treatment A had the highest growth compared to those in treatment B and treatment C.
Penggunaan Ragam Spesies Bakteri Probiotik Lactobacillus Sp Pada Pakan Terhadap Konversi Pakan, Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Toman (Channa Micropeltes) Rizal Akbar Hutagalung; Sarmila Sarmila; Sri Warastuti; Farid Mudlofar; Agus Setiawan; Hylda Khairah Putri
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 14 No 2 (2023): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jsapi.v14i2.2351

Abstract

Ikan toman sebagai salah satu ikan lokal bernilai ekonomis tinggi kini telah beradaptasi dengan pakan buatan. Guna meningkatkan laju pertumbuhan ikan toman diperlukan suplemen atau probiotik. Spesies bakteri probiotik lactobacillus sp didapatkan dari lauratan probiotik dari berbagai merek dagang di pasaran. Rancangan penelitian menggunakan metode RAL, dengan 3 perlakuan 3 ulangan dan satu perlakuan kontrol. Tiap perlakuan menggunakan pakan buatan dengan dosis 10 ml/kg pakan dengan spesies bakteri lactobacillus sp pada Perlakuan A yaitu Lactobacillus acidophilus, perlakuan B yaitu Lactobacillus casei , perlakuan C yaitu Lactobacillus acetobacer, dan Kontrol tanpa pemberian probiotik. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari, pagi, siang dan sore hari dengan lama pengamatan dilakukan selama 60 hari. Sampling pertumbuhan dilakukan setiap 15 hari sedangkan pengamtan kelangsungan hidup dilakukan tiap hari. Data yang diambil dan dianalisis meliputi laju pertumbuhan mencakup mutlak dan relatif, tingkat kelangsungan hidup, dan FCR. Analisis data dilakukan menggunakan analisis sidik ragam Anova. Hasil yang diperoleh menunjukan laju pertumbuhan dan nilai FCR yang terbaik terdapat pada Perlakuan A dengan laju pertumbuhan berat mutlak 19,88 gram dan laju pertumbuhan berat relatif 29,53% serta nilai FCR 3,71, selanjutnya diikuti oleh perlakuan B dengan laju pertumbuhan berat mutlak 19,56 dan relatif 29,05% serta nilai FCR 3,81. Urutan berikutnya perlakuan C dengan laju pertumbuhan berat mutlak 19,24 gram dan relative 28,54% serta nilai FCR 3,89. Kontrol memberikan laju pertumbuhan yang terendah dibandingkan dengan 3 perlakuan lainnya dengan laju pertumbuhan berat mutlak 19,22 gram dan relatif 28,51% serta nilai FCR 3.96. Perlakuan pemberian ragam spesies bakteri probiotik tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelangsungan hidup ikan toman, dimana nilai prosentase kelangsungan hidup selama pemeliharaan berkisar antara 83-86%.
IbM Kelompok Pembudidaya Ikan DI Desa Tunas Muda Ddalam Mengefisiensikan Biaya Pakan Sarmila Sarmila; Sri Warastuti; Suparmin Suparmin; Rizal Akbar Hutagalung
Kapuas Vol 1 No 1 (2021): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v1i1.217

Abstract

The group of Longgang Dalam fish farmers and PKK groups as partner groups in Tunas Muda Village are cultivating fish as a side activity, so it has not been so focused on efforts to increase production targets. This is due to the limited knowledge, information and mastery of fish farming technology owned by the partner group. In addition, to increase production targets required sufficient capital, especially for the purchase of fish feed, it takes seriousness in fish farming, especially related to water quality management, feed management, harvest handling and marketing. Therefore, it is imperative to transfer science and technology to solve those problems. Method of implementation of Science and Technology for Society (IbM) done in several stages of socialization and discussion, technical and non technical training, business management and marketing training. After the training activities have been completed, the process of mentoring and monitoring of the partner groups were conducted. The outcome of these activites was the product of fish feed made from local raw materials. Keywords: fish farmer; Tunas Muda Village; feed fish
Teknik Pembesaran Ikan Baung (Mystus Nemurus) dengan Aplikasi Probiotik Guna Mendukung Produktifitas Budidaya Ikan Lokal Ramah Lingkungan (Suistanable Aquaculture) di Unit Pembenihan dan Pendederan Ikan Air Tawar (UPPIAT) Kota Pontianak Agus Setiawan; Farid Mudlofar; Rizal Akbar Hutagalung; Ridwan Salim; Sri Warastuti; Sarmila Sarmila; Susilawati Susilawati
Kapuas Vol 1 No 2 (2021): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v1i2.351

Abstract

Kalimantan Barat mempunyai peluang dan potensi besar dalam pengembangan ikan endemik yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yang dapat dimanfaatkan pembudidaya dalam mendongkrak pendapatan dan produktifitas budidaya ikan yang terus dikembangkan. Ikan Baung merupakan salah satu ikan lokal di Sungai Kapuas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. alah satu konsep budidaya ikan ramah lingkungan adalah memanfaatkan bahan alami (bakteri) guna meningkatkan produktifitas hasil budidaya, salah satu teknologi yang paling mudah diaplikasikan dan terbukti efektif adalah budidaya ikan dengan penambahan bakteri probiotik baik penambahan melalui pakan maupun intervensi bakteri pada perairan pemeliharaan. Tujuan spesifik dari kegaitan pengabdian masyarakat terkait dengan meningkatkan kompetensi dan kemampuan masyarakat pembudidaya ikan dalam menerapkan teknologi budidaya ikan baung dengan aplikasi probiotik secara berkelanjutan dan melakukan analisis usaha yang terukur selama kegiatan budidaya pada pembudidayaan ikan di Unit Pembenihan dan Pendederan Ikan Air Tawar (UPPIAT) Kota Pontianak dan diharapakan dapat menjadi contoh bagi pembudidaya ikan lain disekitarnya. Sedangkan manfaat dari kegaitan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan aspek eknomi dan peningkatan kompetensi pembudidaya ikan dalam megaplikasikan teknologi. Kegiatan PPM ini dilakukan di Kota Pontianak selama 8 bulan, dengan masa 5 bulan pemeliharan dan pemantaan sedangkan 1 bulan terkahir dilakukan evaluasi. Dimana dalam aplikasibya pembudidaya ikan melakukan budidaya ikan baung dengan menggunakan probiotik sebagai upaya budidaya ikan yang ramah lingkungan. Kegaitan PPM secara umum dibagi menjadi tiga tahapan kegiatan yaitu persiapan mencakup FGD dan perencanaan kegiatan, Pelatihan dan penyuluhan proses pemeliharaan yang mencakup monitoring dan pendampingan hingga evaluasi kegiatan pemeliharaan. Selama kegaitan pendampingan dan proses pemelihaaraandilakukan terdapat beberapa parameter moniritong seperti laju pertumbuhan, kelangsungan hidup, Konversi pakan hingga analisis usaha hasil panen yang dilakukan pembudidaya ikan. Disamping itu terdapat beberapa paramater pengamatan teknis pendukung seperti manajemen kualitas air, manajemen pakan hingga pengelolaan kesehatan ikan. Selama evaluasi berlangsung pembudidaya ikan didampingi untuk melakukan analisis usaha yang telah dilaksnakan dari hasil kegiatan PPM ini, dari hasil pendampingan dan analisis secara komperhensif, maka didapatkan keuntungan yang signifikan dari kegiatan budidaya ikna baung dengan pemanfaatan prodibiotik ini, dimana nila keuntungan bersih yang didapat pembudidaya ikan mencapai Rp. 1.250.000/Siklus. Setelah kegiaatan PPM ini diselenggarakan, maka diharapakan trasformasi terknologi yang dilakukan oleh tim PPM dapat menjadi salah satu acuan dalam teknis pelaksanaan budidaya ikan baung dan diharapakan secara umum menjadi percontohan bagi pembudiday ikan lain agar dapat meningkatkan produktifitas melalui budidaya ikan lokal yang ramah lngkungan dan mempunyai produktifitas yang tinggi baik dari segi hasil panen maupun finanasial. Kegaitan PPM ini dilaksnakan secara periodek sesuai jadwal yang direncanakan dan diharapakna kegaitan PPM ini dapat dilanjutkan dalam bentuk trasnformasi teknologi yang lebih modern sehingga pembudidaya ikan dapat mengaplikasikan teknologi aplikatif yang lebih menguntungkan.
A Teknik Budidaya Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Monosex Sebagai Alternatif Dalam Meningkatkan Produktifitas Pembudidayan Ikan Pada Keramba Jaring Apung Di Dusun Buntut Limbung Desa Muara Baru Kec. Sungai Raya Kab. Kubu Raya Susilawati Susilawati; Slamet Tarno; agus Setiawan; Sarmila Sarmila; Farid Mudlofar; Sri Warastuti; Rizal Akbar Hutagalung; Hylda Khaiarah Putri
Kapuas Vol 2 No 1 (2022): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v2i1.362

Abstract

. Budidaya tunggal kelamin (monoseks) tepat untuk diterapkan sehingga diperoleh nila dengan pertumbuhan yang cepat seperti pada ikan berjenis kelamin jantan yang tumbuh lebih cepat dibandingkan ikan betina. Waktu panen pun lebih singkat, bibit jantan membutuhkan 4 bulan untuk mencapai bobot 450-500 gr/ekor, sedangkan betina selama 6 bulan. Sebagian masyarakat di Dusun Buntut Limbung kecamatan Sungai Raya selama ini memanfaatkan anak sungai Kapuas untuk membudidayakan ikan nila dengan menggunakan metode budidaya ikan nila secara multisex pada KJA. Metode ini menghasilkan panen yang masih belum memenuhi standar dalam hal produktivitasnya. Untuk itu perlu dilakukan cara terbaik yang mudah diterapkan dan memungkinkan terjadinya peningkatan hasil panen dengan waktu pemeliharaan yang relatif lebih singkat. Metode yang dianggap tepat menurut survey yang dilakukan oleh tim PPM prodi Budidaya Perikanan Politeknik Negeri Pontianak di tahun 2021 ini adalah dengan metode budidaya ikan nila secara monosex kultur. Tujuan kegiatan PPM (Pengabdian Pada Masyarakat) ini adalah : Meningkatkan produkstivitas usaha budidaya ikan nila dengan pemanfaatan sarana dan prasarana secara efektif dan efisien, Meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan, dan menumbuhkan motivasi bagi masyarakat lainnya serta meningkatkan kemampuan atau kompetensi komunitas pembudidaya ikan di dusun Buntut Limbung dalam menerapkan teknologi budidaya ikan nila dengan sistem monosex kultur secara berkelanjutan. Sedangkan manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan PPM ini adalah meningkatnya penghasilan sebagai dampak peningkatan produkstivitas dari usaha yang dilakukan sebelumnya dan meningkatnya kompetensi komunitas pembudidaya ikan dalam penerapan teknologi produksi ikan Nila sistem monosex dengan pemanfaatan sarana produksi secara efektif dan efisien. Tahapan kegiatan PPM ini adalah: Sosialisasi kegiatan dengan cara memaparkan latar belakang, tujuan, dan manfaat iptek bagi para komunitas masyarakat pembudidaya ikan dan masyarakat lain di sekitarnya, penyuluhan membuka wawasan dan memberikan pengetahuan terkait dengan potensi atau prospek usaha budidaya ikan nila secara monosex di KJA, guna menjaga keberhasilan pola percontohan tersebut maka dilakukan kegiatan pendampingan. Penerapan teknologi Budidaya Ikan nila dengan sistem monosex kultur di KJA ini, meliputi : Menyiapkan sarana prasarna serta alat dan bahan lainnya, teknis budidaya meliputi : Persiapan wadah dan jaring, melakukan seleksi dan penebaran benih, benih ikan nila yang ditebar berukuran 5-8 cm dengan padat tebar 100 ekor/m3. Melakukan manajemen pakan, melakukan sampling populasi dan pertumbuhan per 2 minggu sekali, serta melakukan pengecekan kualitas air yang dilakukan setiap hari, melakukan pengamatan adanya kemungkinan serangan hama dan penyakit ikan. Melakukan tindakan pencegahan sesuai kaidah biosecurity serta dapat melakukan penanganan yang cepat dan tepat. Melakukan sortasi dan grading, serta melakukan pemanenan baik secara parsial maupun secara masal yang dilakukan oleh pembudidaya ikan serta mengevaluasi tingkat keberhasilan teknis dan ekonomis yang akan dijadikan acuan bagi siklus budidaya ikan nila berikutnya. Analisa usaha dilakukan pada akhir pemeliharaan dengan hasil pendapatan bersih Rp. 5.895.000/siklus,sedangkan dengan sistem konvensional mendapatkan hasil 1.038.000/siklus. Peningkatan perekenomian masyarakat melalui dengan menerapakan teknologi yang aplikatif adalah target sasaran yang diinginkan dalam kegaitan PKM ini, hal tersebut telah terealisasai dengan perhitungan analsisi ekonomi dengan estimasi keungungan yang lebih besar dibanding dengan budidaya ikan nila tanpa menerapkan teknologi benih ikan nila monosex. Kata Kunci: Budidaya, Ikan Nila Monosex, Keramaba Jaring Apung.