Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengembangan Kapasitas Kader Kesehatan dalam Penemuan Kasus Tuberkulosis pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19 Windy Rakhmawati; Siti Yuyun Rahayu Fitri; Aat Sriati; Sri Hendrawati
Media Karya Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v4i1.29710

Abstract

Tingginya angka kejadian tuberkulosis (TB) di Indonesia berpotensi dalam penularan TB pada anak yang tinggal serumah dengan pasien TB, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan kasus TB pada anak. Pada anak, bakteri TB biasanya menyerang sistem pernapasan (TB pulmonal), namun dapat juga menyerang organ tubuh lainnya (TB ekstra pulmonal). Namun, saat ini masalah COVID-19 sedang melanda dunia termasuk Indonesia. Sehingga mengakibatkan penanggulangan dan target eliminasi TB pada anak di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama kegiatan penemuan kasus TB pada anak yang biasa dilakukan oleh kader kesehatan. Oleh karena itu, peran kader kesehatan sangat diperlukan saat ini untuk tetap mengoptimalkan perannya dalam penemuan kasus TB pada anak di tengah pandemi saat ini. Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan kapasitas kader kesehatan dalam penemuan kasus TB pada anak di tengah pandemi COVID-19. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Padjadjaran di 12 wilayah di Indonesia dengan melakukan pendidikan kesehatan dan membantu kader kesehatan dalam merancang dan melakukan skrining TB secara online untuk menemukan kasus TB pada anak. Total anak yang mengikuti skrining TB di 12 wilayah di Indonesia yaitu sebanyak 269 orang. Dari 269 orang anak tersebut, ditemukan  257 orang tidak berisiko TB, 10 orang berisiko TB, dan 2 orang dinyatakan suspek TB. Diharapkan pengembangan kapasitas kader kesehatan ini dapat terus berjalan secara optimal dan berkesinambungan sehingga hasil penemuan suspek kasus TB pada anak dapat ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan di Puskemas dalam upaya mencegah dan menurunkan angka kejadian TB pada anak. Kata kunci: Anak, COVID-19, kader kesehatan, penemuan kasus, tuberkulosis.
Pengaruh Terapi Psikoedukasi Keluarga terhadap Self Efficacy Keluarga dan Sosial Okupasi Klien Schizophrenia Rina Kartikasari; Iyus Yusep; Aat Sriati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 5 No. 2 (2017): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1366.765 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v5i2.450

Abstract

Klien schizophrenia mengalami penurunan kemandirian dalam perawatan diri, fungsi sosial, sehingga membutuhkan bantuan keluarga. Self efficacy dapat memengaruhi keyakinan keluarga ketika merawat klien schizophrenia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap self efficacy keluarga dan sosial okupasi klien schizophrenia di Kecamatan Kersamanah Garut. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pre-post test with control group. Populasi yaitu keluarga yang merawat (caregiver) klien schizophrenia di Desa Nanjungjaya, Sukamaju, Mekaraya, Sukamerang dan Girijaya. Jumlah sampel 32 responden dibagi menjadi kelompok kontrol (16) dan intervensi (16), Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sample. Pada kelompok intervensi dilakukan terapi psikoedukasi keluarga, kemudian sebelum dan sesudah intervensi dilakukan pengukuran self efficacy keluarga dan sosial okupasi klien schizophrenia. Kelompok kontrol tidak diintervensi, hanya mendapat pendidikan kesehatan dengan metode ceramah tentang perawatan klien schizophrenia. Penelitian menggunakan Perceived Collective Family Efficacy Quisioner dan Social Occupational Functioning Assessment Scale. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan bermakna self efficacy keluarga dengan sosial okupasi klien schizophrenia setelah diberikan terapi psikoedukasi p<0,05) dan terdapat perbedaan perubahan bermakna pada kelompok kontrol dan intervensi (p<0,05). Peneliti merekomendasikan penggunaan terapi psikoedukasi keluarga sebagai terapi modalitas pada keluarga yang merawat klien schizophrenia.Kata kunci: Keluarga, okupasi, psikoedukasi, self efficacy, schizophrenia. The Influence of Family Psychoeducation Therapy on Self Efficacy Family And Social Occupations Schizophrenia’s ClientsAbstractSchizophrenic clients have decreased in self-sufficiency in self-care, social functions,and thus those clients require family assistance. Self-efficacy, in this matter, can affect family beliefs when taking care the schizophrenic clients. Therefore, the study aims to determine the influence of family psychoeducation therapy on family self-efficacy and social occupation of schizophrenic clients in Kersamanah sub-district, Garut. The research method used is quasi experiment with pre-test and posttest with control group. The population is the caregiver family of schizophrenic clients in Nanjungjaya, Sukamaju, Mekaraya, Sukamerang and Girijaya villages. The sample size of 32 respondents are divided into control group (16) and intervention group (16), sampling technique used is quota sample. In the intervention group, family psychoeducation therapy is performed before and after the intervention (treatment), measuring the family self-efficacy and social occupation of schizophrenic clients. The control group is not intervened, they only received a health education with a lecture method on how to take care of a schizophrenic client. The study used the Perceived Collective Family Efficacy Quisioner and Social Occupational Functioning Assessment Scale. The results show that there are significant changes in family self-efficacy with social occupational schizophrenia patients after psychoeducation therapy aplllied p <0.05) and there are significant differences in control and intervention group of (p <0.05). Thus, the researcher recommends to use of family psychoeducation therapy as a modal therapy in families to treat their schizophrenic family.Keywords: Family, occupational, psychoeducation, self-efficacy, schizophrenia.
Efektivitas Hipnoterapi sebagai Intervensi untuk Mengurangi Stres pada Remaja: Studi Literatur Azka Aflahatinufus; Aat Sriati; Iwan Shalahuddin
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.2.2022.245-256

Abstract

Remaja lebih rentan mengalami stres dibandingkan kelompok usia lainnya karena sedang mengalami masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Kejadian stres ini harus ditangani dengan baik sebelum berdampak negatif pada fisik dan psikologis. Salah satu intervensi yang dapat menurunkan stres adalah hipnoterapi. Tujuan review ini untuk mengetahui efektivitas hipnoterapi sebagai intervensi dalam mengurangi stres pada remaja. Metode: Metode review yang digunakan adalah narrative review. Pencarian artikel menggunakan PubMed, EBSCO, dan Google Scholar. Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel mengenai hipnoterapi untuk mengurangi stres pada remaja, tahun terbit 2000 –2020, berbahasa Inggris atau Indonesia, dan artikel full text. Artikel yang telah disortir, dianalisis, dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Didapatkan tujuh artikel yang termasuk kedalam kriteria. Hasil literatur menunjukkan bahwa hipnoterapi efektif untuk mengurangi stres pada remaja. Hal tersebut signifikan berdasarkan hasil uji statistik setiap artikel, dengan nilai p value: 0,000; < 001; < 01; dan < 0,02. Tujuh artikel ini menggunakan teknik hipnoterapi yang berbeda – beda. Kesimpulan: Hipnoterapi terbukti efektif dalam mengurangi stres pada remaja.
TEKNIK RELAKSASI MENURUNKAN KECEMASAN: NARRATIVE REVIEW Taty Hernawaty; Aat Sriati; Imas Maesaroh; Azzahra Salsabila; Ratu Nurafni
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 3: November 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i3.4028

Abstract

Kecemasan memerlukan intervensi agar tidak memburuk kondisinya. Salah satu intervsni yang dapat dilakukan adalah teknik relaksasi. Teknik ini menjadi prosedur yang mudah dilakukan dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Tujuan penelitian untuk mengetahui intervensi teknik relaksasi yang dapat dilakukan dalam menurunkan skor kecemasan. Metode pencarian literatur secara komprehensif melalui database PubMed, Since direct, dan CINAHL. Hasil penyaringan diperoleh 14 artikel yang memenuhi syarat. Hasil penelitian diperoleh terdapat tujuh intervensi teknik relaksasi yang dapat dilakukan untuk menurunkan skor kecemasan, antara lain: diaphragmatic breathing relaxation (DBR), teknik papworth, teknik relaksasi nafas bersalin, aromaterapi, Jacobson’s relaxation, Benson Relaxation Method (BRM), CD relaksasi otogenik swadaya, mendengarkan musik meditatif, mendengarkan Musik Pilihan, mendengarkan Musik Santai dan Emotional Freedom Techniques. Kesimpulan, DBR, teknik papworth, teknik relaksasi nafas bersalin, aromaterapi, Jacobson’s relaxation, BRM, CD relaksasi otogenik swadaya, mendengarkan musik meditatif, mendengarkan Musik Pilihan, mendengarkan Musik Santai dan Emotional Freedom Techniques efektif untuk menurunkan skor kecemasan.
INTERVENSI MINDFULNESS UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS: NARRATIVE REVIEW Aat Sriati; Taty Hernawaty; Annisa Khaerera; Fitri Aulia; Yolanda Yolanda; Siti Rahmawati; Nandi Prima Yuda
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 3: November 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i3.4032

Abstract

Penyakit kronis merupakan suatu kondisi degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Individu penderita penyakit kronis rentan mengalami kecemasan, terdapat berbagai macam intervensi yang efektif dalam menurunkan kecemasan pada pasien penyakit kronik, salah satunya adalah intervensi mindfulness. Tujuan dilakukanya penelitian ini adalah mengetahui intervensi mindfulness untuk menurunkan kecemasan pada pasien penyakit kronis. Metode pencarian literatur secara komprehensif dilakukan melalui Database Google Scholar (Inggris dan Indonesia), Pubmed, EBSCO, dan Science Direct. Hasil skrining didapatkan sembilan artikel. Delapan artikel menyatakan bahwa intervensi mindfulness signifikan untuk menurunkan kecemasan pada pasien dengan penyakit kronis dengan nilai p yang beragam dengan rata-rata nilai nilai p < 0,05. Satu artikel yang menyatakan bahwa intervensi mindfulness tidak terlalu signifikan untuk menurunkan kecemasan pada orang dengan penyakit kronis dengan nilai p > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa intervensi mindfulness dapat menurunkan kecemasan pada berbagai penyakit kronis. Selain itu, intervensi mindfulness tidak hanya menurunkan kecemasan, melainkan juga dapat menurunkan tekanan darah, depresi, dan menurunkan disfungsi motorik, mobilitas, serta meningkatkan kesejahteraan spiritual dan kualitas hidup.
Edukasi Pencegahan Pergaulan Bebas pada Remaja Iceu Amira; Hendrawati Hendrawati; Aat Sriati; Nina Sumarni; Udin Rosidin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.12010

Abstract

ABSTRAK Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-maslah, sala satunya pergaulan bebas.  Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pergaulan bebas pada siswa  kelas 11 di SMAN Jatinangor.  Dengan  penyuluhan Kesehatan kepada para siswa  dan diskusi. Terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa  tentang pergaulan bebas pada remaja dilihat dari hasil pre dan post test.  Berdasarkan evaluasi proses yang meliputi keantusiasan dan peran serta peserta, serta evaluasi pembelajaran meliputi evaluasi awal dan evaluasi akhir, didapatkan bahwa tingkat pemahaman peserta mengenai pergaulan bebas meningkat. Hal tersebut kemungkinan besar dipengaruhi secara positif oleh pemilihan landasan teori, pemilihan metode, dan penyesuaian sesuai perkembangan siswa yang telah penulis lakukan dalam pendidikan kesehatan ini. Kata Kunci: Edukasi, Pergaulan Bebas, Remaja  ABSTRACT Teenager is a period when an individual experiences a transition from one stage to the next and experiences changes in both emotions, body, interests, behavior patterns, and is also full of problems, one of which is promiscuity. To increase knowledge about promiscuity in grade 11 students at SMAN Jatinangor. With health counseling to students and discussion. There is an increase in students' knowledge about promiscuity in adolescents seen from the results of the pre and post tests. Based on the process evaluation which included the enthusiasm and participation of the participants, as well as the learning evaluation which included the initial evaluation and the final evaluation, it was found that the participants' level of understanding about promiscuity increased. This is most likely influenced positively by the choice of theoretical basis, selection of methods, and adjustments according to student development that the author has done in this health education. Keywords: Education, Promiscuity, Teenager
Sex Education pada Remaja ( Realitas: Remaja Berkwalitas Tanpa Seks Bebas) di SMKS Pasundan Jatinangor Kabupaten Sumedang Hendrawati Hendrawati; Iceu Amira; Indra Maulana; Sukma Senjaya; Aat Sriati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12342

Abstract

ABSTRAK Remaja merupakan usia yang sudah mulai berkembang kematangan seksualnya, dan memerlukan   pengarahan dan pengawasan yang baik  dari orang tua mengenai kesehatan reproduksi,  khususnya tentang akibat – akibat perilaku seks pranikah maka mereka sulit mengendalikan rangsangan - rangsangan dan banyak kesempatan seksual pornografi melalui media massa yang membuat remaja melakukan perilaku seksual secara bebas tanpa mengetahui resiko -resiko yang dapat terjadi seperti kehamilan yang tidak dinginkan  dan infeksi seksual.Kegiatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan  penegetahuan  siswa dan siswi khususnya di SMKS Pasundan Jatinangor  tentang seks edukation.  Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dengan tatap muka. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan yaitu 48,1 point . Kesimpulan Adanya peningkatan pengetahuan  siswa/siswi SMKS Pasundann tentang seks edukation , sehingga diharapkan , para remaja terhindar dari dampak seks bebas dan memahami dampak dari seks bebas sehingga dapat hidup dengan sehat  dan mengikuti pendidikan dengan semangat. Kata Kunci:  Remaja, Seks, Seks Education ABSTRACT Adolescents are an age that has begun to develop sexual maturity, and requires good guidance and supervision from parents regarding reproductive health, especially regarding the consequences of premarital sexual behavior, so it is difficult for them to control sexual stimulation and many pornographic opportunities through the mass media that make teenagers carry out sexual behavior freely without knowing the risks that can occur, such as unwanted pregnancy and sexual infections. This activity aims to help increase the knowledge of students and girls, especially at Pasundan Jatinangor Vocational School, about sex education. The method used in this activity is face-to-face counseling. The result of this activity was an increase of 48.1 points. Conclusion: There is an increase in the knowledge of Pasundann Vocational School students about sex education, so it is hoped that teenagers will avoid the impacts of free sex and understand the impacts of free sex so they can live healthily and participate in education with enthusiasm. Keywords: Teenagers, Sex, Sex Education.ave