Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pegiat Pekerja Migran Di Banyumas Dan Suami Buruh Migran Restuadhi, Hendri; Mutakhir, Arizal; Hariyadi, Hariyadi; Santoso, Jarot; Baharuddin, Nalfaridas; Santosa, Rahmad
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 2 No 2 (2018): LOCAL AUTONOMY AND COMMUNITY EMPOWERMENT
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.591 KB) | DOI: 10.20884/juss.v2i2.1534

Abstract

Salah satu syarat menjadi pekerja migran bagi perempuan adalah adanya ijin dari suaminya. Hal itu menunjukkan, jika suami memberi ijin, suami seharusnya sadar akan segala konsekuensinya yaitu kesejahteraan dan tumbuh kembang anak-anaknya yang harus berjauhan dengan ibunya. Ia harus mampu menjadi pengasuh bagi anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pegiat dan organisasi pekerja migran dalam upayanya meningkatkan praktik parenting dan kesadaran suami pekerja migran tentang relasi gender dan seksualitas sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan peran domestik-publik sekaligus. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pegiat pekerja migran di Banyumas sebagai sasaran penelitian dan suami pekerja migran yang saat penelitian istrinya masih bekerja di luar negeri dan mantan pekerja migran sebagai sasaran validasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program, kegiatan, dan aktivitas yang dilaksanakan oleh para pegiat pekerja migran dan organisasinya di Banyumas belum banyak menyentuh praktek parenting dan kesadaran suami pekerja migran akan relasi gender dan seksualitasnya. Selama ini, secara deterministik, pemisahan antara tugas di ranah domestik-publik telah menciptakan jarak relasi gender antara perempuan dengan laki-laki. Tugas domestik telah diidentikkan menjadi tanggung jawab perempuan sedangkan tugas publik adalah tanggung jawab laki-laki. Relasi gender yang terpisah semacam itu telah pula berdampak kepada seksualitas perempuan dan laki-laki.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN GUSARAN DI DESA SUKACITA KABUPATEN CILACAP Ayuningsih, Iis; Martono, Nanang; Baharuddin, Nalfaridas
Jurnal Sains Riset Vol 14, No 3 (2024): November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v14i3.2799

Abstract

This research aims to describe the perceptions of the Sukacita Village community regarding the implementation of gusaran. Gusaran is a tradition of filing girls' teeth to mark the transition from childhood to adulthood. This research uses qualitative methods. Data collection methods include observation, interviews and documentation. The sampling technique uses purposive sampling. Data analysis techniques use interactive analysis methods including data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that there are people who have various meanings regarding perceptions so that there are some community groups who still implement them and there are also those who do not. Some people still carry out gusaran because they think that gusaran is a hereditary tradition that has existed since the time of their ancestors which must be guarded and preserved so that it does not disappear. Meanwhile, some people think that anger is no longer relevant in the current era of modernization because there has been a change in mindset among people who no longer believe in existing myths.
Representasi Kekerasan Orangtua Terhadap Anak Dalam Film My First Client (2019) Salsabila, Apriliana Salma; Baharuddin, Nalfaridas; Dadan, Sulyana
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 7 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/titian.v7i2.29398

Abstract

This study analyses the representation of parental violence against children in the film "My First Client" which was released in 2019. The approach used in this research is qualitative descriptive with textual analysis which allows us to understand how the signs in the film communicate messages about violence in contexts. parent-child relationship. The textual analysis method is used to identify and analyse the signs used in the film to represent parental violence against children. These signs include visual elements such as lighting, location selection, facial expressions, as well as auditory elements such as music and dialogue. The results of the analysis show that this film represents parental violence against children in a way that is strong and evocative of emotion. Dark and contrasting lighting was used to create tension and emphasize the intensity of the violence that occurred. The choice of location also contributes to communicating the insecurity and instability experienced by children in contexts of violence. This research provides insight into the representation of parental violence against children in a cinematic context, using a textual approach. This research can also contribute to public awareness about the importance of overcoming and preventing violence in the family, especially against children. Abstract Penelitian ini menganalisis representasi kekerasan orangtua terhadap anak dalam film "My First Client" yang dirilis pada tahun 2019. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualiatif dengan analisis tekstual, yang memungkinkan kita untuk memahami tanda-tanda dalam film tersebut mengkomunikasikan pesan-pesan tentang kekerasan dalam konteks hubungan orangtua-anak. Metode analisis tekstual digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tanda-tanda yang digunakan dalam film untuk merepresentasikan kekerasan orangtua terhadap anak. Tanda-tanda tersebut mencakup elemen visual seperti pencahayaan, pemilihan lokasi, ekspresi wajah, serta elemen auditif seperti musik dan dialog. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan kekerasan orangtua terhadap anak dengan cara yang kuat dan menggugah emosi. Pencahayaan yang gelap dan kontras digunakan untuk menciptakan suasana tegang dan menekankan intensitas kekerasan yang terjadi. Pemilihan lokasi juga memberikan kontribusi dalam mengkomunikasikan ketidakamanan dan ketidakstabilan yang dialami oleh anak dalam konteks kekerasan. Penelitian ini memberikan wawasan tentang representasi kekerasan orangtua terhadap anak dalam konteks sinematik, dengan menggunakan pendekatan tekstual. Penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi dalam kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengatasi dan mencegah kekerasan dalam keluarga, khususnya terhadap anak-anak.