Akmal Johan
Jurusan Fisika, Fakultas Matematikan Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH ADITIF MgO DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP MATERIAL ELEKTRO KERAMIK BERBASIS BETA ALUMINA (β”-ALUMINA) Ramlan Ramlan; Akmal Johan; Arsali Arsali; Bambang Soegijono
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 9, No 3: JUNI 2008
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.463 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2008.9.3.4728

Abstract

PENGARUH ADITIF MgO DAN PERLAKUAN PANAS TERHADAP MATERIAL ELEKTRO KERAMIK BERBASIS BETA ALUMINA (β”-ALUMINA). Telah dilakukan pembuatan β”-Alumina menggunakan metode metalurgi serbuk dengan paduan komposisi α-Alumina 83 %, Na2O 10 % dan variasi MgO masing-masing 5,5 %; 6,7%; 7,9 %; 8,9%dan 10%. Proses pencampuran dilakukan dengan menggerus selama 4 jam. Kemudian bahan paduan di bentuk pelet menggunakan hydroulic press dengan tekanan 3 ton. Sampel disinter pada suhu 1500 oC selama 5 jam. Untuk 7,9 % bahan diberikan perlakuan panas untuk 3 kali perlakuan panas pada suhu yang berbeda yaitu pada 1300 oC, 1400 oC dan 1500 oC. Karakterisasi meliputi analisis fasa dengan XRD, identifikasi fasa menggunakan perangkat lunak Match dan GSAS serta analisis struktur mikro dengan SEM. Hasil dari analisis fasa memperlihatkan telah terbentuknya β”-Alumina dan masih adanya β-Alumina pada semua variasi MgO yang digunakan. Dengan kata lain fasa β”-Alumina tidak terbentuk 100%. Variasi MgO juga memberikan densitas yang relatif tinggi begitu juga dengan fraksi berat. Pembentukan fasa β”-Alumina tidak mencapai 100 %, tetapi dengan penambahan MgO maka dapat diperoleh fasa stabil.
The Semi-Quantitative Study of Magnetization Process on Milling and Reannealing of Barium Hexaferrite (BaO.6Fe2O3) Ridwan Ridwan; Mujamilah Mujamilah; A. Johan
Atom Indonesia Vol 35, No 2 (2009): July 2009
Publisher : PPIKSN-BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/aij.2009.49

Abstract

Barium hexaferrite (BaO.6Fe2O3) is as a hard magnetic material with good chemical stability which has been intensively used as permanent magnet components. Many works have been done in order to improve their magnetic properties either through chemical process or powders metallurgy technique. In this work, commercial BaO.6Fe2O3 was milled using high-energy milling machine for 10, 20 and 30 hours and followed by reannealing for 3 hours at 1000⁰C in air. X-ray diffraction pattern indicate no phase decomposition occurred caused the mill processing, annealing of milled powders recovered the crystal system and promoted crystallite growth. The magnetic hysteresis curve measured by vibrating sample magnetometer (VSM) shows the coercivity of annealed BaO.6Fe2O3 increases to two times higher than the original one. By using Jiles-Atherton model, all the hysteresis parameters Ms, k, α, a and c, have been determined adopted to the Genetic Algorithm (GA). The analyzed hysteretic parameters obtained from this work is congruent to the change of magnetic properties of as-milled and annealed powders of barium hexaferrite.Received: 16 February 2009; Revised: 1 September 2009; Accepted: 23 November 2009
TREND IN PRECIPITATION OVER SUMATERA UNDER THE WARMING EARTH Iskhaq Iskandar; Muhammad Irfan; Fadli Syamsuddin; Akmal Johan; Pradanto Poerwono
International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences (IJReSES) Vol 8, (2011)
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space of Indonesia (LAPAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.415 KB) | DOI: 10.30536/j.ijreses.2011.v8.a1737

Abstract

A long-term climate variations in the western Indonesian region (e.g. Sumatera) were evaluated using precipitation data as a proxy. The result showed that there was a long-term climate variation over Sumatera region indicated by a decreasing trend in precipitation (drying trend). Moreover, the long-term precipitation trend has a strong seasonality. Remarkable decreasing trend at a rate of 3.9 cm/year (the largest trend) was observed during the northwest monsoon (DJF) season, while the smallest decreasing trend of 1.5 cm/year occurred during the southeast monsoon (JJA) season. This result suggested that the Sumatera Island experienced a drying trend during the northwest monsoon season, and a dryer condition will be more frequently observed during the southeast monsoon season. The long-term precipitation over the Sumatera Island was linked to coupled air-sea interactions in the Indian and Pacific oceans. The connection between the seasonal climate trends and sea surface temperature (SST) in the Indian and Pacific oceans was demonstrated by the simultaneous correlations between the climate indices (e.g. Dipole Mode Index (DMI) and the Niño3.4 index) and the precipitation over the Sumatera Island. The results suggested that both the Indian Ocean Dipole (IOD) and the El Niño-Southern Oscillation Index (ENSO) have significant correlation with precipitation. However, remarkable correlations were observed during the fall transition of the IOD event. Keywords: Climate variations, Dry season, Precipitation, Sumatera and Kalimantan, Wet season.
Analisis Neutronik Gas Cooled Fast Reactor Berpendingin S-CO2 dengan Bahan Bakar Thorium Nitride Erwin Alparis; Menik Ariani; Fiber Monado; Akmal Johan
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i2.839

Abstract

Analisis neutronik Gas Coleed Fast Reactor dilakukan dengan menggunakan simulasi program SRAC. Reaktor ini menggunakan bahan bakar utama Thorium-232 yang diperkaya dengan Uranium-233 agar reaktor dapat beroperasi, serta berpendingin karbondioksida superkritis S-CO2. Strategi pembakaran bahan bakar menggunakan prinsip modified CANDLE. Susunan bahan bakar pada metode modified CANDLE dibagi menjadi 10 wilayah bahan bakar dan 10 tahun siklus pembakaran. Setelah 10 tahun proses burn-up bahan bakar di wilayah pertama dipindahkan ke wilayah kedua, bahan bakar di wilayah kedua dipindahkan ke wilayah ketiga, bahan bakar di wilayah ketiga dipindahkan ke wilayah keempat, dan seterusnya. Bahan bakar di wilayah 10 kemudian dikeluarkan. Wilayah pertama diisi dengan bahan bakar baru uranium alam. Proses tersebut diulangi sampai tercapai kondisi keseimbangan. Dari hasil simulasi perhitungan pada desain teras diperoleh nilai faktor multiplikasi  (keff) serta level burn up yang paling optimal.
Efek Penambahan Plutonium pada Sel Bahan Bakar MOX terhadap Performa Reaktor GFR 250MWth Muhammad Aldi Kurniawan; Menik Ariani; Monado, Fiber; Johan, Akmal; Kaban, Hadir
Jurnal Fisika Unand Vol 14 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.14.2.152-159.2025

Abstract

A fast-type reactor that operates on high-speed neutrons, GFR (Gas-cooled Fast Reactor) can produce various fissile materials and fertilizers. This production capability is very beneficial for the stability of nuclear fuel in the reactor core, especially reactors that use closed cycles such as GFR. Plutonium (Pu) from the residue from burning reactors such as PWR or LWR can be used as a mixed fuel to increase fissile nuclides in MOX fuel. MOX (Mixed Oxide) is a mixture of uranium (U) and plutonium (Pu) in certain amounts. The composition of plutonium (Pu) in MOX greatly influences the level of fuel combustion in the core at the start of operation. The research aims to vary the percentage of plutonium (Pu) to enable design adjustments to maximize fuel use efficiency. Simulations were conducted computationally to determine the performance of each percentage of Pu used in MOX. Depletion calculations were carried out for 10 years using the OpenMC code and ENDF/B VIII.0 nuclear data. The research results show that the best design performance is at a Pu percentage of 11% which is determined based on the range of effective multiplication factor (keff ) values and excess reactivity and is in line with expectations.
Analisis Neutronik Reaktor Cepat Berpendingin Helium dengan Daya 900 MWth Berbasis Bahan Bakar Thorium Mixed Oxyde Marini, Dian; Ariani, Menik; Supardi, Supardi; Johan, Akmal
Jurnal Penelitian Sains Vol 24, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.848 KB) | DOI: 10.56064/jps.v24i2.689

Abstract

Thorium berpotensi untuk menjadi alternatif bahan bakar reaktor nuklir. Namun, dibutuhkan penambahan bahan bakar fisil lain seperti plutonium-239 karena thorium alam tidak memiliki isotop fisil. Penelitian ini menyajikan analisis hasil perhitungan sel bahan bakar thorium dengan atau tanpa penambahan plutonium-239, Digunakan fraksi volume 60% fuel, 10% cladding dan 30% helium sebagai pendingin dan menggunakan skema burnup Modified CANDLE aksial. Hasil yang didapatkan yaitu berupa faktor multipikasi efektif (keff) dan distribusi daya dengan waktu burnup 10 tahun. Pengaruh dari penambahan plutonium-239 terhadap tingkat kekritisan reaktor dapat ditunjukkan oleh hasil perhitungan yang dilakukan pada penelitian ini.Kata kunci: Reaktor nuklir, Thorium, Plutonium
Perbandingan Sifat Fisis dan Mekanik pada bahan Medium Density Fibreboard (MDF) dan High Mosture Resistant (HMR) Menggunakan Zwick Roell Z005 Fhadilla, Annisa Intan; Ramlan, Ramlan; Sari, Fadillah Permata; Johan, Akmal
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i3.874

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat fisis dan mekanik pada dua jenis bahan kayu yaitu Medium Density Fibreboard (MDF) dan High Moister Resistant (HMR). Peralatan yang digunakan untuk menguji sifat fisis dan mekanik pada kedua bahan jenis bahan kayu tersebut adalah alat Zwick Roell Z005. Metode yang digunakan adalah uji tarik, uji kekerasan, uji densitas, dan uji absobsi air. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bahan MDF memiliki kekerasan yang lebih rendah dibandingkan bahan HMR, namun memiliki densitas yang lebih tinggi. Selain itu, bahan MDF juga menyerap air lebih tinggi dibandingkan dengan bahan HMR. Namun, dalam hal ketahanan terhadap tarikan dan impak, bahan HMR menunjukkan peforma yang lebih baik daripada bahan MDF. Penelitian ini memberikan informasi yang berguna dalam pemilihan bahan kayu yang tepat untuk kebutuhan tertentu, terutama hal sifat fisis dan mekanik dari bahan tersebut.Kata Kunci: Sifat Fisis, Sifat mekanik, MDF, HMR, Zwick Roell Z005
Studi Penentuan Koefisien Atenuasi Sumber 177lu Menggunakan Software Phits untuk Aplikasi Bidang Kedokteran Nuklir Turu, Martinus Randi; Firmansyah, Okky Agassy; Ramlan, Ramlan; Hidayati, Nur Rahmah; Johan, Akmal; Al Arandi, Tyas
Jurnal Penelitian Sains Vol 27, No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v27i1.1166

Abstract

Radionuklida 177Lu, memiliki peran penting dalam kedokteran nuklir khususnya sebagai spesialis dalam radioterapi, berkat paruh yang relatif panjang dan pancaran radiasi yang efektif untuk jaringan lunak. Salah satu pendekatan untuk melindungi manusia dan lingkungan dari radiasi adalah dengan memahami studi atenuasi sumber radioaktif, yang mengacu pada pengurangan intensitas radiasi saat melewati medium, seperti bahan fantom. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai koefisien atenuasi dari sumber 177Lu menggunakan slab fantom PMMA (Polymethyl Methacrylate) dengan menggunakan perangkat lunak PHITS yang berbasis simulasi Monte Carlo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas sumber radiasi 177Lu secara signifikan memengaruhi nilai atenuasi, nilai atenuasi (μ) yang didapatkan sebesar 0,0327 cm⁻¹ hingga 0,0332 cm⁻¹. Selain itu, interaksi radiasi 177Lu dengan material PMMA pada energi menengah hingga tinggi didominasi oleh efek fotolistrik dan hamburan Compton. Semakin tebal bahan yang digunakan, semakin kecil intensitas radiasi yang tersisa setelah proses atenuasi, karena lebih banyak foton yang diserap atau dihamburkan, sehingga semakin sedikit pula energi foton yang mencapai area target membuat distribusi dosis yang dihasilkan menjadi lebih kecil.
Desain Neutronik Reaktor Cepat Berpendingin Helium 900 MWth Dengan Skema Burnup Radial MCANDLE Berbasis Bahan Bakar Thorium Mix Oxyde (Th, Pu)O2 Damri, Damri; Ariani, Menik; Monado, Fiber; Johan, Akmal
Jurnal Penelitian Sains Vol 24, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v24i3.728

Abstract

Desain Neutronik Reaktor Cepat Berpendingin Helium 900 MWth bahan bakar Thorium Mix Oxyde telah dilakukan. Dibutuhkan penambahan bahan bakar fisil Pu239 karena thorium alam tidak memiliki isotop fisil  Perhitungan dilakukan menggunakan simulasi komputasi dengan program SRAC. Reaktor ini menggunakan Skema Burnup MCANDLE arah Radial dengan membagi teras reaktor menjadi 10 bagian. Setelah 10 tahun periode burn up, bahan bakar di shuffling secara radial dari bagian 1 ke bagian 2, bagian 2 ke bagian 3, begitu seterusnya sampai bahan bakar di bagian 9 di-shuffling ke bagian 10 sehingga bahan bakar bagian 10 dikeluarkan dari teras reaktor dan bahan bakar baru ditempatkan di bagian 1. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa komposisi bahan bakar 86% Th dan 14% Pu239 dalam keadaan kritis sampai pada tahun ke 4 ditunjukkan dengan nilai keff  1,012 dengan reaktivitas 0,0119.