Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisa Getaran Akibat Kerusakan Deep Grove Ball Bearing Seri 6003RS Muhamad Riva’i; Nanda Pranandita
Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur Vol. 9 No. 02 (2017): Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur
Publisher : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.424 KB) | DOI: 10.33504/manutech.v9i02.44

Abstract

Measurement of the damage of elements in bearing can be by measuring the vibration generated in the form of a frequency signal when the pad is rotating. Measurement of vibration on the bearing by using vibration measuring instrument. Damage to the rolling bearing includes damage to the cage, outer ring, inner ring and balls. The rolling bearings used in this study are deep groove ball bearing type 6003 RS with internal diameter (d) = 17 mm, outer diameter (D) = 35 mm, bearing thickness (B) = 10, number of rolling elements (Nb) = 10 pieces, and the diameter of the rolling element (Bd) = 4.75 mm. In the rotation of the bearing (Fr) = 2003 rpm (33.38 Hz) we found the experimental results of bearings that have been damaged in the outer race at 138 Hz frequency, inner race damage at 196 Hz frequency, (ball) at a frequency of 88.8 Hz and cage damage at a frequency of 13.8 Hz.
Analisis Hasil Rekondisi Mesin Frais Aciera F3 Terhadap Pengujian Geometris, Uji Jalan dan Uji Getaran Fajar Aswin; M Riva’i; Dedy Firmansyah; Akmarul Umam
Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur Vol. 10 No. 01 (2018): Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur
Publisher : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.184 KB) | DOI: 10.33504/manutech.v10i01.55

Abstract

The recondition of the Aciera f3/07 milling machine has been done to restore the machine condition to be ready for use. The machine was damaged and caused the machine to be unable to operate and made electrical and mechanical components fail. The feasibility of the machine is tested to see the achievement of the purpose of machine reconditioning. This paper aims to see the results of the geometric testing of the machine compared with the results of running test and the vibration measurement of the machine parts. This study uses an experimental method, where damage to the machine will be identified and the damage will be immediately carried out repairs or replacement of spare parts. Furthermore, machine performance was testing including machine geometry testing, vibration testing and running test in accordance with ISO-1708 standards. The test results show that there is no significant differencebetween the results of the geometric precision testing of the machine on vibration testing and road testing. This can indicate that all three tests can be used as a reference in validating the results of machine repair, especially repairing irregularities in the geometric accuracy of the Aciera F3 milling machine.
Analisa Kerusakan Bantalan Bola (Ball Bearing) Berdasarkan Signal Getaran Muhamad Riva’i; Nanda Pranandita
Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur Vol. 10 No. 02 (2018): Manutech : Jurnal Teknologi Manufaktur
Publisher : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1282.201 KB) | DOI: 10.33504/manutech.v10i02.69

Abstract

Measurement of the damage of elements in bearing can be by measuring the vibration generated in the form of a frequency signal when the pad is rotating. Measurement of vibration on the bearing by using vibration measuring instrument. Damage to the rolling bearing includes damage to the cage, outer ring, inner ring and balls. The rolling bearings used in this study are deep groove ball bearing type 6003 RS with internal diameter (d) = 17 mm, outer diameter (D) = 35 mm, bearing thickness (B) = 10, number of rolling elements (Nb) = 10 pieces, and the diameter of the rolling element (Bd) = 4.75 mm. In the rotation of the bearing (Fr) = 2003 rpm (33.38 Hz) we found the experimental results of bearings that have been damaged in the outer race at 138 Hz frequency, inner race damage at 196 Hz frequency, (ball) at a frequency of 88.8 Hz and cage damage at a frequency of 13.8 Hz
PENGARUH PARAMETER DENGAN BESARNYA GETARAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES GERINDA SILINDRIS MENGGUNAKAN MATERIAL BAJA S45C Mei Adi Saputra Adi; Muhamad Riva’i; Indra Feriadi
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan Vol. 1 (2021): Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan
Publisher : Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cylindrical grinding is a fundamental process in final machining, as it requires high dimensional accuracy and low surface roughness. The purpose of this study was to determine the value of vibration on surface roughness in the cylindrical grinding process. The method used is the Taguchi method. Variations in cylindrical grinding process parameters include workpiece rotation speed and cutting depth. This research shows thatThe faster the rotation of the workpiece and the depth of cutting, the higher the vibration and surface roughness, so that you know the amount of vibration that causes the level of surface roughness in S45C steel material.
Penerapan Perawatan Korektif Untuk Memperbaiki Kasus Kerusakan Mesin Bubut di Bengkel Pemesinan SMK Negeri 2 Pangkalpinang Feriadi, Indra; Riva’i, Muhamad; Aswin, Fajar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i1.787

Abstract

Enam unit mesin perkakas bubut di bengkel pemesinan SMKN2 Pangkalpinang rusak yang menyebabkan praktik pemesinan bubut menjadi kurang efektif dan kurang aman untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pengabdian ini bertujuan memperbaiki mesin-mesin tersebut agar ketersediaan mesin untuk praktik pemesinan bubut meningkat dengan kondisi yang memadai. Penyelesaian masalah menggunakan pendekatan perawatan korektif (Corrective Maintenance) yang meliputi tahapan identifikasi masalah dengan metode analisis akar masalah (Root Cause Analysis), perencanaan tindakan perbaikan, pelaksanaan perbaikan, pengujian hasil perbaikan, dan perancangan pemeliharaan preventif. Masalah yang ditemukan terdiri dari kerusakan sistem mekanik eretan, spindel gearbox, sistem transmisi, dan sistem kelistrikan. Tindakan perbaikan yang dilakukan meliputi perbaikan, penggantian, dan penyetelan komponen mekanik, serta rewiring dan penggantian komponen kelistrikan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa enam unit mesin tersebut layak digunakan sebagai sarana praktik dan uji kompetensi pemesinan bubut. Beroperasinya enam unit mesin meningkatkan ketersediaan mesin sehingga praktik pemesinan bubut lebih efektif dan aman untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Implementasi Pemeliharaan Preventif di Bengkel Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Kabupaten Bangka Sukarman, Sukarman; Riva’i, Muhamad; Nurizka, Zalsyafina; Feriadi, Indra; Ariyanto, Ariyanto; Aswin, Fajar; Harwadi, Harwadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1877

Abstract

Bengkel Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat menyediakan layanan perbaikan alat produksi nelayan. Kurangnya pemeliharaan terhadap mesin-mesin yang ada menyebabkan seringnya terjadi kerusakan mesin yang berakibat pada terganggunya layanan tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan program pemeliharaan preventif di Bengkel PPN dengan melibatkan operator mesin melalui pendekatan pemeliharaan rutin dan berkala. Metode yang digunakan mencakup identifikasi mesin kritis, perencanaan, penjadwalan, dan pelatihan personel. Program pemeliharaan ini diterapkan pada mesin bubut dan mesin frais. Rancangan program pemeliharaan yang dihasilkan berupa kartu pemeliharaan preventif (PM check list) harian dan inspeksi berkala 6 bulanan, jadwal pemeliharaan preventif tahunan, serta pelatihan bagi personil bengkel. Hasil implementasi menunjukkan bahwa program pemeliharaan preventif ini dapat dilaksanakan dengan efektif oleh personil bengkel
Pengembangan Model Condition-Based Monitoring Multi-Parameter Untuk Deteksi Dini Potensi Kerusakan Pompa Sentrifugal Pada Sistem Distribusi Air Bersih Feriadi, Indra; Riva’i, Muhamad; Aswin, Fajar; Pramono, Edi; Putra, Nadi Iwan
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 9 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i9.336

Abstract

Condition-Based Monitoring (CBM) merupakan metode pemeliharaan prediktif yang mengandalkan pemantauan parameter operasional untuk mendeteksi dini potensi kerusakan. Penelitian ini mengembangkan model CBM multi-parameter untuk memantau kondisi pompa sentrifugal pada sistem distribusi air bersih. Parameter yang diamati mencakup getaran, suhu, dan tekanan, yang dikumpulkan secara berkala dari empat unit pompa. Pengukuran dilakukan menggunakan vibration meter, infrared thermometer, dan manometer. Data dianalisis untuk mendeteksi tren degradasi dan anomali operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan tekanan pada beberapa pompa mengalami fluktuasi, sedangkan nilai getaran tetap berada dalam ambang batas aman. Pompa dengan suhu dan tekanan tidak stabil berpotensi mengalami degradasi performa yang lebih cepat. Penerapan CBM memungkinkan deteksi dini terhadap potensi kegagalan, sehingga dapat mengurangi risiko downtime dan meningkatkan efisiensi pemeliharaan. Studi ini menekankan pentingnya pemantauan berbasis kondisi dalam menjaga keandalan sistem distribusi air bersih, terutama di lingkungan pendidikan yang memiliki keterbatasan anggaran pemeliharaan. Penelitian ini merekomendasikan pemantauan jangka panjang serta analisis lebih lanjut terhadap hubungan antara performa pompa dan konsumsi energi.