Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Skrining Diabetes Tidak Terdiagnosis pada Remaja di SMA Bukit Rawi Kecamatan Kahayan Tengah Irene Febriani; Itma Annah; Destinady K. Miden
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v5i4.2031

Abstract

Diabetes Mellitus tidak terdiagnosis adalah individu yang belum pernah didiagnosisi oleh dokter tetapi kadar gula darahnya memenuhi kriteria diagnosis saat dilakukan skrining. Remaja adalah merupakan salah satu fokus kebijakan global, investasi kesehatan untuk kesejahteraan remaja akan menghasilkan keuntungan Perlu tindakan pencegahan yang dapat membantu remaja untuk menjalankan perilaku hidup sehat. Skrining diabetes merupakan hal yang penting yang harus dilakukan untuk menghindari kesalahan atau keteralambatan diagnosis serta penanganan yang berujung pada kematian. Metode pengabdian kepada masyarakat yaitu Service Learning yang mempunyai tujuan akademik dalam upaya menumbuhkan kesadaran dan memecahkan persoalan secara langsung pada remaja. Didapatkan hasil dari 25 remaja, 9 diantaranya memiliki risiko diabetes tidak terdiagnosis. Tindak lanjut dari penemuan ini yaitu mengatasi terkendalanya proses diagnosis sehingga pengobatan yang efektif dapat dilakukan.
Determinan Kejadian Ca Serviks di RSUD dr. Doris Sylvanus Kota Palangka Raya Hatini, Erina Eka; Kunita Maerani; Itma Annah; Vissia Didin Ardiyanid
Optimal Midwife Journal Volume 2, Nomor 1, Juni 2025
Publisher : PT Nuansa Fajar Cemerlang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15875562

Abstract

Cervical cancer is a malignancy that occurs in the cervix due to abnormal growth of cervical epithelial tissue. This study aims to determine the risk factors associated with the incidence of cervical cancer at RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya City. The research method used was descriptive quantitative with case control design and retrospective approach. The sample consisted of 80 respondents who were divided into 40 case groups (suffering from cervical cancer) and 40 control groups (not suffering from cervical cancer). Primary data were used in this study and analyzed univariately and bivariately using the chi-square test. The results of univariate analysis showed that the majority of respondents had HPV (53.8%), were >35 years old (60.0%), had parity >3 times (58.8%), married at the age of <20 years (57.6%), had a history of marriage >1 time (55.0%), smoked (56.3%), had a family history of cervical cancer (61.3%), and used hormonal contraception (60.0%). Bivariate analysis showed a significant association between the incidence of cervical cancer and HPV factors (p=0.0001), age (p=0.0001), number of parities (p=0.0001), age at first marriage (p=0.0001), history of marriage (p=0.0001), smoking (p=0.0001), family history (p=0.0001), and use of hormonal contraceptives (p=0.0001). In conclusion, the main risk factors for cervical cancer are HPV infection, age >35 years, parity >3 times, age at marriage <20 years, history of marriage >1 time, smoking habit, family history of cervical cancer, and use of hormonal contraceptives.
Analisis Jalur Determinan Sindrome Premenstruasi pada Remaja Putri Kadiser Miden, Destinady; Febriani, Irene; Annah, Itma
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 7 No 2 (2022): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v7i2.916

Abstract

Background: Premenstrual Syndrome (PMS) is the most common health problem reported by women of reproductive age. The incidence of PMS is caused by several factors, such as stress factors, diet, sleep patterns, physical activity, and body mass index (BMI). This study aims to analyze the pattern of variable relationships that directly affect or indirectly affect a set of independent variables (exogenous) to the dependent variable (endogenous). Methods: This study was a quantitative survey of high school girls in Palangka Raya City. The sampling technique used is clustered random sampling followed by stratified random sampling. Results: Some variables had a significant direct effect on the incidence of PMS, including BMI, stress, diet, and physical activity. In addition, some variables indirectly affect the incidence of PMS through BMI variables, namely stress and physical activity. Conclusion: There is a significant relationship between both direct and indirect effects of exogenous variables on endogenous variables. It is hoped that the results of this study can reduce the incidence of PMS in adolescents both in the education and health sectors.
GRAFIK RECEIVER OPERATING CURVE (ROC) UNTUK UJI SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS SKOR RISIKO CEDERA REMAJA DI KOTA PALANGKA RAYA Febriani, Irene; Miden, Destinady K.; Annah, Itma
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v10i2.6425

Abstract

Latar belakang: Cedera pada remaja masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan karena berdampak terhadap morbiditas, disabilitas, dan beban sosial-ekonomi keluarga. Diperlukan alat skrining yang valid dan efisien untuk mendeteksi remaja berisiko cedera sejak dini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menilai sensitivitas, spesifisitas, dan akurasi skor risiko cedera pada remaja di Kota Palangka Raya menggunakan analisis Receiver Operating Characteristic (ROC). Metode: Desain penelitian adalah cross-sectional dengan melibatkan 265 remaja usia 15–24 tahun dari lima SMA negeri dan komunitas remaja kota Palangka Raya tahun 2023. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup skor kesehatan mental emosional, penggunaan helm, konsumsi alkohol, domisili, dan jenis kelamin, serta dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik dan radiologis sebagai gold standard. Hasil: Hasil menunjukkan nilai Area Under the Curve (AUC) sebesar 0,714 (CI95% 0,623–0,805; p<0,001), menandakan akurasi sedang-baik. Nilai sensitivitas sebesar 56,8% dan spesifisitas 82,0% diperoleh pada titik potong optimal 13,47. Kesimpulan: Skor risiko cedera memiliki kemampuan diskriminatif yang cukup baik untuk mengidentifikasi remaja berisiko, namun peningkatan sensitivitas diperlukan agar lebih efektif sebagai alat skrining awal di masyarakat.