Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Tempat Tumbuh dan Lama Penyulingan secara Hidrodestilasi terhadap Rendemen dan Profil Kandungan Kimia Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum canum Sims L.) Syamsu Nur; Junaedy Aryanto Baitanu; Sahibuddin A Gani
Jurnal Fitofarmaka Indonesia Vol 6, No 2 (2019): JURNAL FITOFARMAKA INDONESIA
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.075 KB) | DOI: 10.33096/jffi.v6i2.507

Abstract

Kemangi (Ocimum canum Sims L.) is one of the plants producing essential oils. Kemangi essential oil is taken from the stem and leaves. This study aims to determine the precentage of the yield of kemangi leaf oil and to identify the content of the chemical compounds of essential oils found in kemangi leaves based on the comparison of the place of growth and duration of distillation. Kemangi leaf samples were obtained from the Bontoala sub-district and from Tinggimoncong sub-district of South Sulawesi. The extraction method of essential oils of kemangi leaves is done by the method of distilation/hydrodestilation using three variations of distillation time, namely 6 hours, 12 hours and 18 hours. Based on the results of the study, it can be concluded that the kemangi leaf essential oil which has the highest yield is from Tinggimoncong sub-district of South Sulawesi, which is 3.325 % with distilation time for 18 hours, GC-MS identification results also show that kemangi leaves essential oil from Tinggimoncong sub-district of South Sulawesi has 93 components of chemical compounds with 5 main components, namely: 5-heptene-2-one, 6-methyl, 1,6-octadien-3-ol, 3,7-dimethyl, α-Terpeniol, 2,6-octadienal, 3,7-dimethy (E), eugenoland also has a component of minor compounds, namely: citral, lynalil acetate, eucalyptol, geraniol, verbenol, carveol, and trans-isoeugenol.
Total Flavonoids Contain of Leaves of Sapodilla (Manilkara zapota L.) A Syarifah Hamida Assagaf; Nursamsiar Nursamsiar; Sahibuddin A Gani
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.93 KB) | DOI: 10.32814/jpms.v4i2.92

Abstract

Sawo manila (Manilkara zapota L.) merupakan salah satu tumbuhan yang secara tradisional berkhasiat untuk mengobati pendarahan, luka, bisul dan demam. Daunnya memiliki kandungan flavonoid dan saponin yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar flavonoid total yang terkandung dalam daun sawo manila dengan metode spektrofotometri. Daun yang telah kering diekstraksi secara refluks menggunakan pelarut etanol 70% dan variasi asam (HCl dan CH3COOH). Hasil penelitian menunjukkan kadar rata-rata flavonoid total pada ekstrak daun sawo manila dengan penambahan HCl p adalah sebesar 8,35% lebih rendah dibandingkan dengan penambahan CH3COOH sebesar 14,52%.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI BEBERAPA EKSTRAK KULIT BATANG JAMBLANG (Syzygium cumini) MENGGUNAKAN METODE PEREDAMAN RADIKAL 2,2-DIPHENYL-1-PICRYLHYDRAZYL (DPPH) Fitriyanti Jumaetri Sami; Syamsu Nur; Sukriani Kursia; Sahibuddin A Gani; Trito Reski Sidupa
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 4 No 4 (2016): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v4i4.2249

Abstract

Jamblang (Syzygium cumini) merupakan salah satu buah lokal Indonesia. Semua bagian tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan salah satunya sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan potensi antioksidan dari beberapa ekstrak kulit batang jamblang dengan menggunakan kuarcetin sebagai pembanding. Kulit batang jamblang diekstraksi secara refluks dengan menggunakan pelarut etanol, etil asetat, dan n-heksan kemudian di uji potensi antioksidannya. Hasil penelitian diperoleh nilai IC50 ekstrak etanol kulit batang jamblang sebesar 164,3 ppm, ekstrak etil asetat kulit batang jamblang sebesar 237,7 ppm, ekstrak n-heksan kulit batang jamblang sebesar 5235,6 ppm. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit batang jamblang memberikan aktivitas antioksidan yang lebih kuat jika dibandingkan dengan ekstrak lainnya. Namun hasil tersebut masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kuarcetin dengan nilai IC50 4,57 ppm.
UJI EFEKTIFITAS BEBERAPA SENYAWA SEBAGAI PENINGKAT PENETRASI TERHADAP LAJU DIFUSI KRIM ASAM KOJAT TIPE MINYAK DALAM AIR SECARA IN VITRO Michrun Nisa; Radhia R; Sahibuddin A Gani; Aisyah Aisyah; Nursamsiar Nursamsiar
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 10 No. 01 Juli 2013
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v10i1.773

Abstract

ABSTRAK Bahan peningkat penetrasi merupakan zat tambahan yang membantu difusi obat melewati stratum korneum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penggunaan propilenglikol, DMSO, dan isopropil miristat dengan berbagai konsentrasi sebagai peningkat penetrasi dalam proses difusi asam kojat secara in vitro. Krim asam kojat dibuat dengan variasi konsentrasi propilenglikol, DMSO, dan isopropil miristat masing–masing 1%, 2%, 4%, dan 8% serta tanpa peningkat penetrasi. Pengujian stabilitas krim meliputi organoleptis, penentuan tipe emulsi, pH, dan viskositas. Uji difusi dengan alat sel difusi Frans menggunakan membran kulit tikus (Rattus novergicus) dan difusi asam kojat dalam cairan kompartemen reseptor pada interval waktu 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, dan 120 menit diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV. Hasil uji stabilitas menunjukkan tidak ada perubahan sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat tehadap organoleptis, penentuan tipe emulsi, dan pH tetapi viskositas berbeda sangat signifikan akibat variasi bahan dan konsentrasi peningkat penetrasi. Dari formula krim asam kojat yang mengandung DMSO 8%, propilen glikol 1%, isopropil miristat 8% yang diformulasi dapat dikategorikan stabil secara fisik dan paling efektif dibanding formula lainnya. Kata kunci: peningkat penetrasi, laju difusi, asam kojat. ABSTRACT Penetration of an enhancer is an additive that assist the diffusion of the drug through the stratum corneum. The purpose of this study was to determine the effect propylene glycol, DMSO, and with various concentrations of isopropyl myristate as penetration enhancers in the diffusion process of kojic acid in vitro. Kojic acid cream made with various concentration propylene glycol, DMSO, and isopropyl myristate, 1%, 2%, 4%, and 8% respectively, well as no penetration enhancers. Tests include organoleptic stability of cream, determining the emulsion type, pH, and viscosity. Diffusion test with tool diffusion frans cells using mouse skin membrane (Rattus novergicus) and diffusion in the liquid compartment kojic acid receptors on the time interval 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, and 120 min were measured by using UV spectrophotometer. Stability test results showed there was no change before and after accelerated storage on organoleptic, determination of the type of emulsion viscosity and pH but differ significantly due to variations in ingredients and concentrations of penetration enhancers. Of kojic acid cream formula containing 8% DMSO, 1% propylene glycol, isopropyl myristate 8% which can be categorized formulated physically stable and most effective formula than the others. Key words: penetration enhancers, the rate of diffusion, kojic acid.