Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Preliminary Study of Using KY-038 Sensor Based on Arduino UNO and LabView to Determine the Pulse Rate Nur Afifah Zen; Slamet Indriyanto; Indah Permatasari; Juwansyah Sasmita; Lia Yuliantini
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i2.6092

Abstract

The KY-038 sensor module is designed using Arduino UNO and LabView to allow human pulses. The experiment was carried out by making a design consisting of the KY-038 sensor module, Arduino UNO and LabView on a computer. LabView software is used to display pulse wave patterns. Measurement of the pulse will involve human objects with variations 3 namely relax (sit), sit and after running in place. The experimental results show that the different activities affect the voltage released on a chart that has a rating of 3 - 3.5 V. The more activities that are carried out before retrieving the pulse data, the greater the voltage that is read on the LabView results graph. After running in place, the value of the voltage and pulse are 3.5 V and 97 beats per minute, respectively
The Implementation of MQTT Protocol using PT-100 for Monitoring the Vaccine Temperature Sigit Pramono; Slamet Indriyanto; Wahyu Junianto
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 6 No 2 (2022): April 2022
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.481 KB) | DOI: 10.29207/resti.v6i2.3988

Abstract

A vaccine has an essential role for humans because it can reduce the effect of organism infection and activate the body's immune. The limitation of temperature when the vaccine is stored becomes one of the influential factors for its quality. Since the recent technique used for checking the temperature is manual, the process of real-time temperature monitoring cannot be done and becomes the main problem in the process of storing vaccines. This research is aimed to develop a system for measuring temperature on a chiller through a temperature sensor and the internet of things automatically. The methods used in the MQTT protocol are published and subscribed. The quality of service (QoS) to measure network capability and PT-100 is the sensor in this research because it has a high accuracy level, linear signal change, and fast response. This sensor can measure glycol liquid with a temperature range of 2-8°C. Data distribution uses an ESP module to connect the data to Antares through the wifi network. The temperature value measurement using PT-100 toward vaccine chiller temperature obtains an accuracy value of 99,32%. This accuracy value shows that the result is compatible with the logger data measurement tool development used with an error result of 0.58%. Delay parameter testing on the quality of service level obtains the average value of 41.91 ms, while the Packet loss parameter obtains the value of 0%.
Sistem Monitoring Suhu Air pada Kolam Benih Ikan Koi Berbasis Internet of Things Slamet Indriyanto; Fikra Titan Syifa; Hanif Aditya Permana
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 6, No 1 (2020): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v6n1.10-19

Abstract

Ikan koi merupakan salah satu jenis ikan hias yang banyak dipelihara oleh masyarakat karena memiliki bentuk serta corak warna yang indah. Pertumbuhan benih ikan koi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, diantaranya adalah suhu air kolam. Suhu air untuk pertumbuhan, selera makan, dan berat benih ikan koi berada pada 250C – 270C. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sistem monitoring suhu pada kolam benih ikan koi berbasis IoT. Hardware yang digunakan yaitu development board NodeMCU ESP8266, sensor suhu DS18B20 , Relay, dan Water Heater. Sistem yang dibuat dapat memantau suhu air kolam dan menstabilkan suhu kolam secara otomatis menggunakan heater. Dari hasil pengujian sensor suhu yang digunakan didapatkan rata-rata error pada kondisi dingin sebesar 3,426 %, rata-rata error pada kondisi normal sebesar 1,778% dan rata-rata error pada kondisi panas sebesar 1,546%. Angka ini menunjukkan akurasi yang baik untuk pengukuran sensor.
Pemilah dan Penghitung Uang Logam Berdasarkan Diameter Menggunakan Sensor TCRT5000 Slamet Indriyanto; Rahmat Widadi; Luhur Pamukti
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 2 No 1 (2020): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v2i1.111

Abstract

Uang sebagaimana diketahui sebagai alat pembayaran baik barang maupun jasa, memiliki bentuk fisik dalam bentuk kertas dan logam. Uang logam Rupiah biasanya terbuat dari bahan alumunium atau nikel. Setiap kepingnya memiliki tekstur tertentu pada sisi uang untuk membedakan tiap pecahan. Di Indonesia terdapat 4 jenis uang logam yang beredar saati ini, yaitu pecahan Rp. 100, 200, 500 dan 1000 rupiah. Uang logam jika dalam jumlah banyak dan bercampur akan merepotkan jika harus dipisahkan dan dihitung satu demi satu. Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat berfungsi untuk memilah dan sekaligus menghitung jumlah uang logam. Pada jurnal ini telah dirancang dan dibuat suatu alat pemilah dan penghitung uang logam menggunakan sensor TCRT5000. Pemilahan uang logam yang ada berdasarkan diameter dari masing-masing uang logam, dan sensor digunakan untuk menghitung berapa nominal yang sudah tertampung dalam wadah yang disediakan. Hasil pengujian didapatkan dari 100 kali percobaan uang logam Rp.100 rupiah terdapat 2 percobaan tidak terdeteksi oleh sensor. Pengujian uang logam Rp200 rupiah terdapat juga 2 kali percobaan tidak tereteksi oleh sensor. Pengujian uang logam Rp.500 rupiah dan Rp.1000 rupiah tidak ada kegagalan pendeteksian ataupun penyortiran. Jadi, dari pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi pendeteksian uang logam Rp.100 dan Rp.200 rupiah sebesar 98%, dan pendeteksian uang logam Rp.500 dan Rp.1000 rupiah memiliki tingkat akurasi sebesar 100%. Dari sisi penyortiran, semua koin yang diuji bisa masuk ke dalam wadah sesuai dengan diameter dan nominal, sehingga tingkat akurasi penyortiran semua uang logam memiliki tingkat akurasi 100%.
Sistem Monitoring Suhu Air Pada Aquascape Berbasis Internet of Things (IoT) Slamet Indriyanto; Prasetyo Yuliantoro; Dinda Kusumawati
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v4i1.608

Abstract

Aquascape merupakan seni menanam tanaman hias didalam air. Pada aquascape, biota yang hidup dalamnya lebih banyak jika dibandingkan dengan biota pada akuarium biasa, sehingga pemantauan suhu air didalamnya harus lebih diperhatikan karena perubahan suhu air yang terjadi secara tiba-tiba pada aquascape dapat menimbulkan resiko bagi ikan dan tanaman didalamnya. Biota lain yang berada pada aquascape tersebut seperti tanaman air, rumput-rumput, lumut dan tumbuhan karang juga perlu diperhatikan agar tetap tumbuh subur di dalam air. Banyak dari tanaman yang digunakan untuk aquascape berasal dari daerah tropis seperti Java Moss. Secara umum suhu air yang hangat dapat memperlambat dalam pertumbuhan tanaman ini. Dengan memanfaatkan beberapa sensor seperti Sensor suhu DS18B20 dan teknologi Internet of things (IoT), maka pemantauan suhu akan lebih efektif. Sistem ini dibuat menggunakan NodeMCU ESP8266 dengan komunikasi data menggunakan Wi-Fi, sensor suhu DS18B20 dan tampilan menggunakan LCD dan Website. Pengujian sensor suhu DS18B20 menggunakan tiga skenario pengujian. Dari hasil pengujian berdasarkan skenarion tersebut didapatkan error sebesar 0,98% dengan akurasi 99,02% pada pengujian skenario pertama, error sebesar 0,85% dengan akurasi 99,15% pada pengujian skenario kedua dan error sebesar 0,76% dengan akurasi 99,24% pada pengujuan skenario ketiga.
RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEBOCORAN GAS LIQUEFIED PETROLEUM GAS (LPG) MENGGUNAKAN METODE DUA SENSOR MQ-2 Fanur Hayati; Gunawan Wibisono; Slamet Indriyanto
Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik Vol 23, No 1 (2022): Teodolita : Media Komunikasi Ilmiah Di Bidang Teknik
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v23i1.436

Abstract

Abstrak Kebocoran gas memiliki resiko yang cukup tinggi karena jenis bahan bakar gas tidak memiliki warna serta jenis gas mudah terbakar. Sehingga dengan menggunakan dua sensor MQ-2 akan diletakan pada suatu tempat dekat dengan sumber gas LPG, nantinya akan terhubung ke NodeMCU, akan di deteksi dengan menggunakan sensor MQ-2 ke satu dan dua. Jika terdeteksi gas bocor maka buzzer akan berbunyi dan kadar kebocoran gas dapat dilihat melalui Antares. Nilai didapatkan dalam penelitian dengan menggunakan percobaan satu sensor MQ-2 dengan nilai tertinggi didapat 657, hasil terendah 356. Dua sensor MQ-2 dengan adanya gas mendeteksi kadar tertinggi dengan nilai 696 dan nilai terendah 408. Dalam percobaan menggunakan satu sensor dan dua sensor MQ-2 telah diperoleh nilai simpangan baku dari masing-masing percobaan. Dengan satu sensor MQ-2 mendapatkan nilai 0,99 dan hasil dua sensor dengan nilai 1,38. Pada percobaan tersebut telah dilakukan pengukuran sensor menggunakan jarak, dari 1cm hingga jarak 30cm. Nilai tertingi pada jarak 1cm sebesar 762ppm dan nilai terendah pada jarak 30cm dengan nilai 350. Batas nilai terdeteksi pada perangkat yaitu nilai 500, jika nilai yang terdeteksi mulai dari 500 hingga kurang dari 500 maka buzzer tidak berbunyi, jika nilai lebih dari 500 maka buzzer akan berbunyi dan mengirimkan data menuju Antares. Kata kunci: Buzzer, Kebocoran Gas, Mikrokontroler, Sensor MQ-2.
Prototype of Body Temperature and Oxygen Saturation Monitoring System Using DS18B20 and MAX30100 Sensors based on IOT Izhangghani; Irmayatul Hikmah; Slamet Indriyanto
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 6 No 5 (2022): Oktober 2022
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29207/resti.v6i5.4385

Abstract

After people died from infections during the COVID-19 epidemic, this attracted a lot of attention. COVID-19 causes symptoms such as fever, headache, sore throat, shortness of breath, and others. Many deaths are asymptomatic, which makes the problem even bigger. Therefore, real-time system monitoring is needed. Monitoring will be carried out about measuring body temperature and oxygen saturation in patients. Monitoring body temperature is necessary because it can detect symptoms of COVID-19 in patients earlier. The concept of the Internet of Things (IoT) is to enable devices to send and receive data over an internet network. The monitoring system to be built uses NodeMCU ESP8266, DS18B20 sensor, and MAX30100 sensor. Data communication is used in the exchange of information using WiFi. Applications made using MIT App Inventor are used to view body temperature and oxygen saturation data. This system is expected to reduce the number of deaths due to COVID-19. DS18B20 sensor has a sensor accuracy of 99,73% and an average error of 0,27%. MAX30100 sensor has an accuracy rate of 99,18% and an average error of 0,82%. Delay test results show an average of 155,57 ms, and packet loss test results show an average of 0%. The result of a system that has been tested said that both sensors can read well.
IMPLEMENTATION OF MOVING AVERAGE FILTER FOR THE MONITORING WATER LEVEL IN WATER TANKS USING ANTARES. Raffi Noval Pambudi; Slamet Indriyanto; Sigit Pramono
Journal of Electronic and Electrical Power Applications Vol. 2 No. 2 (2022): JEEPA Volume 2 Nomor 2
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Universitas Peradaban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58436/jeepa.v2i2.1279

Abstract

Almost all monitoring systems for measuring the height of water reservoirs use ultrasonic sensors. One of the ultrasonic sensors that is already waterproof is the JSN-SR04T ultrasonic sensor. However, this sensor has a weakness, namely the high error rate of sensor readings, thereby reducing the accuracy of sensor readings. One way to reduce errors that occur in sensors is to implement a Moving Average Filter (MAF) data filter. The MAF used in this study are MAF 5 and MAF 10. The purpose of this study is to test the sensor by comparing the sensor error value if not using MAF by using MAF 5 and MAF 10. For the monitoring system and the database of sensor measurement results used in this study is to use the Antares platform. The test results of the JSN-SR04T ultrasonic sensor reading value state that if the sensor does not use MAF, the sensor reading value produces an average error of 5.41%. Then if the sensor uses MAF 5 produces an average error of 3.42% and MAF 10 produces an average error of 5.21%. These results prove that the implementation of the Moving Average Filter is able to reduce the JSN-SR04T ultrasonic sensor reading error.
SISTEM IRIGASI TETES MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBAPAN TANAH YL-69 BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT) Ibnu Aulia Azam; Herryawan Pujiharsono; Slamet Indriyanto
Teodolita: Media Komunkasi Ilmiah di Bidang Teknik Vol 24, No 1 (2023): Teodolita : Media Komunikasi Ilmiah Di Bidang Teknik
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53810/jt.v24i1.477

Abstract

Abstrak Sistem irigasi berperan dalam pengairan pada tanaman yang merukapan faktor penting dari keberhasilan suatu pertanian. Sistem irigasi tetes merupakan salah satu sistem pengairan pada pertanian modern, dan ini perlu dicek dan dipastikan setiap waktu. Perkembangan teknologi elektronika dan telekomnikasi seperti Internet of Things (IoT) memberikan solusi untuk beberapa permasalahan di pertanian. Diantaranya dapat membuat suatu sistem yang dapat dipantau dan dikendalikan dari jarak jauh. Pada penelitian ini telah dibuat suatu sistem irigasi tetes berbasis IoT untuk memantau sistem irigasi dari jarak jauh melalui internet. Sistem ini bekerja berdasarkan Network Time Protocol (NTP) dan sensor kelembapan tanah. Sistem dapat mengatur jadwal penyiraman sebanyak 2 kali sehari secara otomatis. Sensor kelembapan tanah berperan untuk memantau kondisi tanah sebagai indikasi kandungan air pada tanah. Sistem ini menggunakan aplikasi android sebagai tools untuk melakukan pemantauan pada sistem irigasi. Sistem akan mulai menyiram tanaman ketika memasuki waktu penyiraman dan nilai kelembapan tanah dibawah 50%, kemudian pompa akan berhenti menyiram pada saat nilai kelembapan tanah sudah lebih dari atau sama dengan 50%. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai kelembapan yang diperoleh dari sensor soil moisture YL-69 dengan soil moisture meter. Hasil pengukuran didapatkan dengan rata-rata nilai error sebesar 1,34% dan rata-rata akurasi 98,7%.. Kata kunci: Irigasi Tetes, Sensor Kelembapan Tanah, IoT, NTP
Underwater Data Transmission Using Frequency Shift Keying (FSK) Modulation with Bit Rate of 2400 bps Slamet Indriyanto; Anggun Fitrian Isnawati; Jans Hendry; Ian Yosef Matheus Edward
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 18 No. 1 (2020): June 2020
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.2020.180102

Abstract

Underwater acoustic communication is a technology that uses sound or acoustic waves and water as its propagation medium. This technology has been used in various fields, such as underwater wireless sensor networks, underwater monitoring system, and surveillance systems. An acoustic modem is required to facilitate communication between nodes. In this paper, an underwater acoustic modem using Frequency Shift Keying (FSK) modulation has been designed. This modulation is widely used because of its reliability and simple design. FSK modem was designed using M=2 level or known as Binary FSK (BFSK) with 40 kHz mark frequency and 43 kHz space frequency. This study tested data packets sending and its error rate against the distance variation. Testing for 70-bit data resulted in 1% error at 100 cm distance and 37% error at 170 cm distance. When compared with the previous testing at 1200 bps which resulted in 0% and 35% error, it can be seen that error at 1200 bps is better than at 2400 bps, but the data transmission was better at 2400 bps. Addition to the number of bits sent and distance has an influence on the error value, i.e. the greater the distance and the amount of data sent, the greater the error value.