p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Teknik Kimia
Alvina Suryadinata
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh tegangan pada pengolahan synthetic oily wastewater dengan metode electro-adsorption menggunakan karbon aktif dan elektroda aluminium Lia Cundari; Bazlina D. Afrah; Suci Dwijayanti; Luthfiyah A. Sayyidah; Althaf Taufiqurrahman; Aldi Ramadhani; Alvina Suryadinata
Jurnal Teknik Kimia Vol 27 No 1 (2021): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v27i1.8

Abstract

Larutan berminyak yang dihasilkan pengilangan 0,4-1,6 kali jumlah produksi minyak, dengan kadar minyak dan chemical oxygen demand (COD) masing-masing 100-300 mg/L dan 850-1020 mg/L. Komponen minyak dalam limbah dapat menghambat ekosistem perairan, mulai dari pertumbuhannya, fisiologi, dan reproduksi. Elektro-adsorpsi merupakan teknologi pemisahan hybrid untuk pemurnian dan desalinasi air dengan mengkombinasikan metode elektrolisis dan adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi karbon aktif sebelum dan sesudah proses elektro-adsorpsi dan untuk mengetahui pengaruh tegangan pada pengolahan larutan berminyak ditinjau dari nilai COD dan konsentrasi minyak-lemak. Karakteristik karbon aktif dilihat melalui scanning electron microscope (SEM) dan fourier transform infra red (FTIR). Elektro-adsorpsi dilakukan menggunakan adsorben karbon aktif komersial dan elektroda aluminium, dengan memvariasikan tegangan (0, 5, 10, 15 V) dan waktu (5, 10, 15, 20, 25 menit). Larutan berminyak sintetik dibuat dengan mencampurkan 1 g biosolar (B30) dengan 1 liter air Sungai Musi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode elektro-adsorpsi efektif digunakan pada pengolahan larutan berminyak sintetik. Hasil analisa SEM karbon aktif sebelum dan sesudah proses elektrolisis adsorpsi menunjukkan distribusi pori-pori tidak beraturan dan banyak pengotor di sekitar pori-pori karbon aktif. Diamater pori-pori rata-rata setelah proses elektrolisis adsorpsi sebesar 2,54 μm dari 2,58 μm. Hasil Analisa FTIR karbon aktif setelah proses menunjukkan terbentuknya puncak gelombang yang menandakan adanya gugus fungsi yang menjadi karakteristik dari biosolar yang teradsorpsi ke dalam karbon aktif. Penurunan kadar COD dan konsentrasi minyak-lemak paling tinggi masing-masing 40,21% pada 5 V selama 5 menit dan 95,25% pada 15 V selama 10 menit.
Review: penjernihan minyak goreng bekas menggunakan berbagai jenis adsorben alami Untung Waluyo; Aldi Ramadhani; Alvina Suryadinata; Lia Cundari
Jurnal Teknik Kimia Vol 26 No 2 (2020): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v26i2.85

Abstract

Minyak goreng yang digunakan secara berulang pada temperatur tinggi akan menyebabkan penurunan mutu dan nilai gizi pada makanan yang digoreng. Penggunaan minyak secara berulang akan berdampak buruk bagi kesehatan. Perbaikan kualitas minyak goreng dapat dilakukan dengan pemurnian menggunakan sejumlah adsorben. Mahalnya harga adsorben kimia membuat para peneliti mengembangkan adsorben alami yang berasal dari limbah pertanian. Limbah pertanian diolah menjadi serbuk karbon dan diaktivasi dengan aktivator. Semakin kecil ukuran adsorben, maka daya serap adsorben menjadi lebih tinggi. Semakin banyak massa adsorben yang digunakan, maka akan semakin efektif kemampuan adsorben dalam menurunkan bilangan peroksida. Adsorben juga dapat menurunkan kadar asam lemak bebas, kadar air, trigliserida, dan bilangan asam. Beberapa limbah pertanian yang memiliki potensi sebagai adsorben diantaranya bentonit, mengkudu, pati aren, dan biji alpukat, dan adsorben dalam bentuk karbon aktif dari tempurung kelapa, tandan kosong kelapa sawit, dan kulit sukun. Bahan lain yang dapat digunakan yaitu arang aktif dari kulit pisang kepok, biji kelor, biji salak, dan ampas tebu. Kapasitas adsorpsi dari beberapa jenis adsorben berbeda-beda bergantung pada struktur, konsentrasi adsorbat, jumlah adsorben, tingkat keasaman, kondisi operasi, dan waktu kontak.