Darjito Darjito
Department of Chemistry, Brawijaya University, Jl. Veteran 169 Malang 65145

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN DOLOMIT TERHADAP KEKERASAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERAMIK DARI LUMPUR LAPINDO Hidayat, Rusdhi Nur; Tjahjanto, Rachmat Triandi; darjito, darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.144 KB)

Abstract

IonNa+ dan K+ dihilangkan dari lumpur Lapindo dengan cara ekstraksi menggunakan variasi pelarut akuades dan air PDAM. Variasi pelarut akuades dan air PDAM digunakan saat pembuatan HCl  untuk melarutkan dolomit. Variasi pelarut yang digunakan adalah 5, 10 dan 15% b/v untuk masing-masing pelarut air PDAM dan akuades. Proses ekstraksi ion Na+ dan K+ dilakukan bersamaan dengan proses penambahan ion Ca(II) dan Mg(II) dari dolomit kedalam lumpur Lapindo. Dolomit dilarutkan ke dalam HCl dengan variasi pelarut akuades dan pelarut air PDAM sehingga menghasilkan variasi larutan dolomit dalam HCl (DDH) dengan pelarut akuades dan air PDAM. Adanya kandungan Mg(II) yang lebih besar dari pada Na+ dan K+ dapat membantu koagulasi koloid saat proses ekstraksi. Konsentrasi larutan dolomit dalam HCl (DDH) yang  memberikan hasil paling baik didapatkan pada konsentrasi 15% DDH pada pelarut air PDAM. Dari hasil analisa sebelum dan sesudah ekstraksi, logam Ca(II) bertambah sebesar 17898 ppm.
PENGARUH pH DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI Ca2+MENGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina Fulica) Setyawan, Frida Luthvita; Darjito, Darjito; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.294 KB)

Abstract

ABSTRAK Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mulai memanfaatkan kitin sebagai salah satu alternatif adsorben. Penggunaan kitin sebagai adsorben karena keberadaannya yang melimpah dan dapat diperbarui secara alamiah.Pada penelitian ini, kitin fosforilasi digunakan sebagai adsorben untuk menyerap Ca2+. Kitin diisolasi dari cangkang bekicot melalui proses demineralisasi dan deproteinasi. Kitin difosforilasi dengan asam fosfat dan natrium bifosfat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pH dan lama kontak pada adsorben kitin terfosforilasi terhadap ion Ca2+. Proses adsorpsi Ca2+ dilakukan  dengan variasi pH 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 serta variasi lama kontak 20, 40, 60, 80, 100, 120 menit.Hasil adsorpsi Ca2+ oleh kitin terfosforilasi dianalisis dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum pada proses adsorpsi kitin adalah pH 5 dengan persen Ca2+ teradsorpsi 91,41% dan lama kontak saat optimum  diperoleh pada menit ke 60. Kata kunci: adsorpsi, cangkang bekicot, fosforilasi, kitin
PENGARUH pH DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Pb(II) MENGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) Wijayanto, Yogi Rifki; Darjito, Darjito; Prananto, Yuniar Ponco
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.739 KB)

Abstract

ABSTRAK Limbah cangkang bekicot mengandung kitin yang dapat dimanfaatkan sebagai adsorben ion logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi kitin terhadap ion Pb(II) dengan cara fosforilasi dan juga mempelajari pengaruh pH dan waktu kontak larutan terhadap adsorpsi Pb(II) pada kitin terfosforilasi. Kitin diisolasi dari cangkang bekicot melalui proses deproteinasi dan demineralisasi. Kitin difosforilasi dengan asam fosfat dan dinatrium hidrogen fosfat. Penelitian dilakukan dengan variasi pH 2, 3, 4 dan 5 serta variasi waktu kontak 20, 40, 60, 80, 100 dan 120 menit. Hasil yang diperoleh yaitu adsorpsi ion Pb(II) secara maksimum diperoleh pada pH 4 sebesar 86,45% dan waktu kontak selama 60 menit. Kata kunci: adsorpsi, kitin, fosforilasi, Pb(II).
EKSTRAKSI SILIKA DALAM LUMPUR SIDOARJO MENGGUNAKAN METODE KONTINYU Fadli, Agus Farid; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Darjito, Darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.657 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi dan laju alir pelarut KOH yang digunakan untuk mengekstraksi silika dalam lumpur Sidoarjo. Kandungan silika merupakan mayor elemen di dalam lumpur Sidoarjo sehingga dapat digunakan sebagai sumber silika.Lumpur Sidoarjo dicuci menggunakan akuades dan direndam dalam larutan HCl 2 M untuk menghilangkan impuritas selain silika didalam lumpur Sidoarjo yang kemudian dikeringkan dengan temperatur 110 °C sebagai sampel. Untuk proses ekstraksi, KOH dialirkan dengan laju alir tertentu ke dalam fasa padat sampel lumpur Sidoarjo sehingga didapatkan larutan kalium silikat yang kemudian dikondisikan dalam suasana asam sampai pH 4 membentuk endapan amorf silika. Konsentrasi larutan KOH yang digunakan sebesar 1, 3, 5, 7, dan 10 M sedangkan laju alir yang digunakan sebesar 2, 4, dan 6 mL/menit. Dari hasil penelitian, didapatkan konsentrasi KOH maksimum sebesar 10 M dan laju alir maksimum sebesar 2mL/menit dengan jumlah silika yang terekstrak sebesar 1,8052 g.Kata kunci: laju alir, lumpur Sidoarjo, silika
PENGARUH pH , DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Co(II) MENGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) Ariprismoyo, Lhuhur Sheto; Darjito, Darjito; Khunur, Muhammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.464 KB)

Abstract

Kitin merupakan salah satu senyawa yang dapat digunakan untuk menyerap ion logam berat, Salah satu sumber kitin adalah dari limbah cangkang bekicot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pH dan waktu kontak optimum terhadap adsorpsi ion Co(II) menggunakan adsorben kitin terfosforilasi. Kitin diperoleh dengan cara diisolasi dari cangkang bekicot dengan menggunakan proses deproteinasi dan demineralisasi. Proses fosforilasi dilakukan dengan menambahkan asam fosfat dan dinatrium hidrogen fosfat. Penelitian ini dilakukan dengan variasi pH 2, 3, 4, 5, dan 6, dan variasi waktu kontak 80, 100, 120, 140, dan 160 menit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pH optimum terjadi pada pH 5, dengan prosen adsorpsi Co(II) sebesar 52,40%, dan waktu kontak optimum adalah 120 menit dengan mg/g Co(II) teradsorpsi sebesar 9,42 mg/g. Kata kunci: adsorpsi, ion Co(II), kitin, kitin terfosforilasi
PENGARUH pH DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Cd(II) MENGGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) Hanjaya, Sasmita; Darjito, Darjito; Purwonugroho, Danar
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.704 KB)

Abstract

Abstract The adsorbent of Cd(II) ion from snail shell (Achatina fulica) waste had been made in this research. The aim of this research were to know the effect of pH and contact length on adsorption Cd(II) ions using phosphorylated chitin. The chitin from snail shell was characterized by FTIR and deacetylation degrees was counted. Bacth method was used to adsorp Cd(II) ion with pH variation (3, 4, 5, 6, 7) and contact length (30, 60, 90, 120, 150 minutes). Then the adsorption results was measured with Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). The results showed that adsorbent had  deacetylation  degree  of  46.772%. Optimum  condition of pH and contact lengh were occured by 4 and 60 minutes with 92.3% and 75.3% respectively present of Cd(II) adsorption. Keywords: adsorption, cadmium, chitin, phosphorylated, snail shells.
STUDI PENGARUH KONSENTRASI NaOH DAN pH TERHADAP SINTESIS SILIKA XEROGEL BERBAHAN DASAR PASIR KUARSA Ayu, Annisa Mustikaning; Wardhani, Sri; Darjito, Darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.773 KB)

Abstract

In this research, the influence of NaOH concentration and gelation pH of the xerogel silica synthesized from quartz sand. It was extracted by NaOH 1, 2, and 3 M to obtain sodium silicate solution and was added by HCl 1M to reach pH value 7, 8, and 9 to become gel. After that it was heated at 80° C for 18 hours (aging process) to get xerogel silica. This result xerogel silica were characterized by FT-IR and XRD and its surface area was characterized by methylene blue. The optimum concentration of NaOH is 1 M with silica yield 33%. Surface area which was obtained by concentration variation of NaOH is 7 to 8 m2 / g. Surface area was not influenced by pH variation and NaOH. Characteristics using FT-IR show typical absorption of Si - O at 400 to 3000cm-1 and phase of silica xerogel by XRD is amorphous. Determination of surface area xerogel silica by methylene blue methode 7.364 m2 / g.   Key words: Xerogel, NaOH Variation, pH variation.
STUDI AKTIVASI ARANG DARI TEMPURUNG KELAPA DENGAN PENGOZONAN Anggarini, Dita; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Darjito, Darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.475 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian tentang pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa dengan pengozonan telah dilakukan. Arang hasil aktivasi dengan pengozonan kemudian dibandingkan kualitasnya dengan arang aktif hasil aktivasi ZnCl2. Arang dari tempurung kelapa dikarbonisasi pada temperatur 600 ºC selama dua jam. Arang diaktivasi menggunakan ZnCl2 selama satu jam pada temperatur 550 ºC dan pengozonan dengan variasi waktu 0, 20, 40 dan 60 menit. Arang hasil aktivasi dibandingkan daya adsorpsinya terhadap senyawa iodin, metilen biru dan metil jingga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang aktif yang diaktivasi dengan ZnCl2 memiliki daya adsorpsi yang lebih baik terhadap senyawa iodin, metilen biru dan metil jingga daripada arang aktif yang diaktivasi dengan pengozonan. Namun, semakin panjang waktu pengozonan arang aktif yang dihasilkan memiliki daya adsorpsi terhadap metilen biru dan metil jingga yang semakin baik Kata kunci: adsorpsi, arang aktif, ozonisasi, tempurung kelapa. ABStract Research of activated carbon from coconut shell by ozonisation was conducted. The results compared with activated carbon by ZnCl2. Carbon was made from coconut shell by carbonated at 600 oC for 2 hours. Furthermore, carbon was activated by ZnCl2 for 1 hour at 550 ºC and activated by ozone with time varied from  0, 20, 40 and 60 minutes. The adsorption of activated carbon towards iodine, methylen blue and methyl orange was compared. The results showed that activation by ZnCl2 had a better adsorption process towards iodine, methylene blue and methyl orange than ozonated activated carbon. However, the longer ozonisation time produce activated carbon which had a better adsorption of methylene blue and methyl orange Key words: adsorption, activated carbon, coconut shell, ozonisation
PENGARUH pH DAN KONSENTRASI TMCS PADA SINTESIS AEROGEL SILIKA DARI WATER GLASS Zulfikar, Mochammad Abrianto; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Darjito, Darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.067 KB)

Abstract

Telah dilakukan sintesis aerogel silika pada tekanan ambien menggunakan water glass melalui proses sol-gel. Gel disiapkan dengan menambahkan tetes demi tetes natrium silikat ke dalam 5 mL HNO3 hingga pH 3 dan 6. Konsentrasi TMCS yang digunakan adalah 33% dan 6 %. Hidrogel dicuci menggunakan air bebas ion kemudian dikeringkan untuk mengurangi kandungan H2O. Alkogel didapatkan dengan merendam hidrogel dalam metanol selama 24 jam. Sililasi dilakukan pada alkogel menggunakan campuran heksana, TMCS, dan metanol selama 24 jam. Tahap sililasi diakhiri dengan merendam gel dalam heksana selama 12 jam kemudian dikeringkan pada suhu 50 oC selama 24 jam, 80 oC selama 10 jam, dan 120 oC selama dua jam. Tahap pertukaran pelarut dilakukan pada suhu 50 oC. Karakterisasi dilakukan melalui pengamatan secara visual, uji hidrofobisitas dan sudut kontak secara kualitatif, massa jenis, serta spektrofotometri FT-IR. Hasil aerogel silika pada pH 3 dan 6 menggunakan TMCS 33% memiliki massa jenis 0,164 g/mL dan 0,060 g/mL sedangkan menggunakan TMCS 6% aerogel masih bersifat hidrofilik.Kata Kunci: Aerogel, sol-gel, water glass
Synthesis of Hydroxyapatite Bioceramics (Ca10(PO4)6(OH)2) of the Waste Cow Bone Using Sol-Gel Method Pinangsih, Arum Candra; Wardhani, Sri; Darjito, Darjito
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.99 KB)

Abstract

Hydroxyapatite bioceramics have been synthesized from waste cow bone using sol-gel method . The purpose of this study was to determine the effect of concentration HCl for the precursor CaCl2 mass produced and volume of H3PO4 for the synthesized hydroxyapatite. The results of this study, the optimum HCl concentration of the precursor synthesis was 1 M and the optimum volume H3PO4 on the synthesis of hydroxyapatite was 25 mL. Hydroxyapatite characterized by XRD, XRF, FTIR, dan SEM-EDX. XRD showed the presence of 23 peaks that were similar to the peak on hydroxyapatite standard. The highest intensity of peak present at 2q 25.93068, 50.44543, 48.70093, dan 49.0851. XRF demonstrated that the hydroxyapatite main constituent were calcium 80.1 % and phosphorus 14.0 %. wave number  of FTIR at 567,03; 3402,20; dan 1635,5 cm-1 showed the presence of PO43-, OH, and CaO groups on the synthesized hydroxyapatite. SEM EDX indicated size of synthesized hydroxyapatite were 0,52 mm and ratio of Ca:P were 1.04. Key words: bioceramic, hydroxyapatite, precursors, sol-gel