Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PEMBUATAN KITOSAN MAKROPORI MENGGUNAKAN EPICHLOROHYDRIN SEBAGAI CROSS-LINKER DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI METHYL ORANGE Mardila, Vita Tria; Sabarudin, Akhmad; Rumhayati, Barlah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.111 KB)

Abstract

Kitosan makropori dibuat dengan menggunakan garam dapur NaCl sebagai porogen dan epichlorohydrin sebagai cross-linker. Kitosan makropori tersebut digunakan untuk adsorpsi zat warna methyl orange. Faktor yang berpengaruh terhadap adsorpsi methyl orange oleh kitosan makropori yang dikaji pada penelitian ini yaitu pH larutan, waktu kontak, dan komposisi kitosan:epichlorohydrin. Adsorpsi fisik diduga lebih mendominasi proses adsorpsi methyl orange oleh kitosan makropori daripada adsorpsi kimia. Hal ini ditunjukkan oleh pH larutan yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap proses adsorpsi. Kondisi optimum adsorpsi methyl orange dicapai pada pH 7 dengan waktu kontak 60 menit. Perbandingan komposisi kitosan:epichlorohydrin (1:40) menunjukkan komposisi terbaik untuk adsorpsi methyl orange dengan kapasitas adsorpsi sebsesar 8,538 mg/g dan konstanta laju adsorpsi (k) sebesar 0,033 menit-1. Kata kunci: adsorpsi, kitosan makropori, methyl orange.
UJI LINIERITAS, SELEKTIVITAS, DAN VALIDITAS METODE ANALISIS MERKURI(II) SECARA SPEKTROFOTOMETRI BERDASARKAN PENURUNAN ABSORBANSI KOMPLEKS BESI(III) TIOSIANAT Nashukha, Hikmanita Lisan; Sulistyarti, Hermin; Sabarudin, Akhmad
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.938 KB)

Abstract

Pada penelitian ini, telah dikembangkan analisis kandungan merkuri dengan metode spektrofotometri berdasarkan penurunan absorbansi kompleks [Fe(SCN)]2+. Merkuri(II) yang direaksikan dengan tiosianat (SCN‑) berlebih akan membentuk kompleks [Hg(SCN)4]2- yang tidak berwarna. Sisa SCN- direaksikan dengan ion besi (Fe(III)) dan menghasilkan kompleks merah [Fe(SCN)]2+ yang diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 460 nm. Parameter-parameter yang dilakukan dalam penelitian ini adalah linieritas, selektivitas dan validitas dari metode analisis merkuri berdasarkan penurunan absorbansi kompleks [Fe(SCN)]2+. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran konsentrasi yang dapat terdeteksi adalah 1-30 ppm dengan limit deteksi 0,96 ppm. Metode ini tidak diganggu oleh ion Cu2+, Co2+, Pb2+ pada konsentrasi hingga 50 ppm dan ion Ag+ mengganggu pada konsentrasi 50 ppm. Validitas metode telah dilakukan pada sampel sintetis dan alami, dimana baik sampel sintetis maupun sampel alami menghasilkan recovery yang tinggi yaitu 102,48 % dan 105,26 %. Kata kunci: merkuri(II), spektrofotometri, tiosianat, linieritas, selektivitas, validitas
PEMBUATAN TES KIT KROMIUM BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS Cr(VI)-DIFENILKARBAZIDA Khanifah, Nurul; Sulistyarti, Hermin; Sabarudin, Akhmad
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.065 KB)

Abstract

Kromium heksavalen merupakan salah satu senyawa kimia yang dapat mencemari lingkungan dan merupakan racun yang berbahaya bagi organisme. Penentuan kromium(VI) dapat dilakukan dengan tes kit kromium yang dibuat dengan cara pembentukan kompleks Cr(VI)-difenilkarbazida. Pembentukan kompleks ini dapat dilakukan dalam suasana asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa konsentrasi kromium(VI) yang dapat digunakan pada pembuatan komparator warna larutan dan keakuratan aplikasi tes kit kromium apabila dibandingkan dengan metode standar. Pembuatan tes kit kromium dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi kromium(VI) yaitu 0-1 ppm dengan interval 0,1 ppm dan 0-10 ppm dengan interval 1 ppm pada kondisi optimum dari penelitian sebelumnya yang meliputi panjang gelombang 542 nm, pH 1, waktu kestabilan kompleks 20 menit, dan konsentrasi difenikarbazida  4x10-4 M. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Cr(VI) 0-1 ppm dengan interval 0,1 ppm dan Cr(VI) 0-5 ppm dengan interval 1 ppm dapat digunakan untuk pembuatan komparator warna larutan. Hasil aplikasi pada air limbah kromium menunjukkan bahwa tes kit kromium yang dibuat memiliki akurasi yang baik karena dari uji validasi memberikan nilai akurasi sebesar 95,83 %.   Kata kunci: difenilkarbazida, kromium(VI), pembuatan, test kit, validasi
Effect of Stirring Speed on Characteristics of Fe3O4 Nanoparticles Coated with Polyvinyl Alcohol and Glutaldehyde as a Crosslinker Rahayu, Lale Budi Hutami; Wulandari, Ika Oktavia; Santjojo, Djoko Harry; Sabarudin, Akhmad
Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences Vol 4, No 3 (2018)
Publisher : Natural B, Journal of Health and Environmental Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.323 KB) | DOI: 10.21776/ub.natural-b.2018.004.03.1

Abstract

Research on Fe3O4 nanoparticles is mostly done because of the unique nature of Fe3O4 which has magnetic properties, non-toxic, biocompatible and easily degraded so it is interesting to investigate as a drug delivery system. This nanoparticles were successfully synthesized by coprecipitation method with variations of stirring rate were 180 rpm (sample A), 250 rpm (sample B) and 320 rpm (sample C). FTIR analysis of Fe3O4 nanoparticles, was absorption at ~585 cm-1 for samples A and B showing the presence of Fe-O magnetite bond and absorption at ~623 cm-1 which were not very sharp for maghemite. However the sample B, only absorption at ~623 cm-1 which is sharp for maghemite (γ-Fe2O3) because of Fe2O3 cubic is not formed. SEM analysis did not show significant morphological differences in velocity variation. From XRD analysis known that the crystal size for samples A and B respectively of 6.4192 nm and 9.5513 nm for sample C could not be calculated because of many iron oxide phases present in it, so it is difficult to find FWHM. ESR analysis of nanoparticle samples shown Fe3O4 properties were ferromagnetic.
Pengembangan Metode Penentuan Tiosianat Berdasarkan Pembentukan Hidrindantin Menggunakan Sequential Injection Analysis-Gas Diffusion (SIA-GD) Indriana, Silvi Avianti; Sabarudin, Akhmad; Sulistyarti, Hermin
ALCHEMY Vol 5, No 2 (2016): ALCHEMY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.834 KB) | DOI: 10.18860/al.v5i2.3647

Abstract

Metode sequential injection analysis-gas diffusion (SIA-GD) dengan kolorimeter RGB (red, green, blue) yang sederhana dan cepat telah berhasil dikembangkan untuk penentuan tiosianat. Metode ini didasarkan pada proses oksidasi tiosianat menjadi sianida dalam suasana asam yang selanjutnya bereaksi dengan ninhidrin membentuk hidrindantin yang diukur pada kisaran panjang gelombang 455-492 nm (blue). Waktu stop flow optimum, volume sampel, konsentrasi ninhidrin dan konsentrasi asam secara berurutan sebesar 15 detik, 125 µL, 0,008%, dan 0,1 M. Oksidator optimum yang digunakan adalah Ce(IV) dengan konsentrasi 0,01 M. Kisaran konsentrasi linier 5-45 mg/L. Metode ini tidak diganggu oleh Cl­ˉ hingga konsentrasi 40 mg/L dan HCO3ˉ  hingga konsentrasi 20 mg/L. Metode yang dikembangkan ini memiliki presisi dan akurasi yang sebanding dengan metode standar.
Pengembangan dan Validasi Metode Spektroskopi Serapan Atom (SSA) untuk Penentuan Logam Berat Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) dalam Produk Cokelat Taufiq, Moh.; Sabarudin, Akhmad; Mulyasuryani, Ani
ALCHEMY Vol 5, No 2 (2016): ALCHEMY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.789 KB) | DOI: 10.18860/al.v5i2.3598

Abstract

ABSTRAKPengembangan dan validasi metode analisis telah dilakukan untuk penentuan logam berat Cd dan Pb dalam 2 (dua) jenis sampel cokelat. Sampel ditambahkan HNO3 65 % dan didestruksi dengan gelombang mikro rumahan (domestic microwave) selama 2 menit, kemudian dianalisis menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA). Hasil analisis menunjukkan bahwa destruksi gelombang mikro telah memenuhi persayaratan validasi seperti linieritas lebih besar dari 0,99, kisaran perolehan kembali 93,8-103,2 %, standar deviasi relatif (RSD) 5 %, konsentrasi Cd dan Pb lebih besar dari batas deteksi metode (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ), dan memiliki kekuatan metode (robustness) cukup baik untuk penentuan logam Cd dan Pb dalam cokelat. Uji t indenpenden (sig 5%) menunjukkan standar deviasi relatif (RSD) dan perolehan kembali (akurasi) logam Cd dan Pb menggunakan metode destruksi basah sistem gelombang mikro  dan destruksi kering (standar SNI 7934:2014) relatif sama atau tidak berbeda secara signifikan. Prosedur destruksi gelombang mikro sangat praktis, dan dikategorik sebagai metode preparasi yang mudah, cepat, akurat, dapat diandalkan dan dapat dijadikan sebagai metode analisis rutin di dalam laboratorium dengan beberapa jenis sampel dalam jumlah yang banyak.
Preparasi dan Karakterisasi Nanobiokatalis Mikroreaktor dengan Polimer Monolitik Nanopori Enzim Termobilisasi Anggraeny, Baiq Octaviana Dwi; Raeni, Septi F.; Iftitah, Elvina D.; Sabarudin, Akhmad
ALCHEMY Vol 5, No 3 (2017): ALCHEMY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.154 KB) | DOI: 10.18860/al.v5i3.3616

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan pengembangan pembuatan kolom nanobiokatalis mikroreaktor yang terimobilisasi oleh enzim tripsin pada polimer monolitik nanopori. Polimer monolitik nanopori dibuat secara in-situ kopolimerisasi  dalam kolom silicosteel (1.0 mm i.d x 100 mm) dari monomer GMA dan EDMA sebagai crosslinker serta penambahan porogen dengan komposisi 1-propanol/1,4-butanediol/air (7:4:1) dan inisiator radikal AIBN 1%. Proses polimerisasi berlangsung selama 12 jam pada suhu 60°C dengan persentase total monomer %T 40 dan persentase crosslinker %C 25. Monolit dimodifikasi secara kimia menggunakan metode imobilisasi enzim melalui reaksi pembukaan cincin epoksida dari polimer monolit terhadap tripsin. Beberapa parameter uji dilakukan untuk menghasilkan mikroreaktor pada kondisi optimum yaitu variasi waktu imobilisasi dan pengaruh penambahan glutaraldehida pada kolom tripsin monolit. Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji ISEC untuk mengetahui ukuran dan distribusi pori monolit, SEM-EDX untuk mengetahui struktur morfologi kolom mikroreaktor, dan uji permeabilitas kolom mikroreaktor. Berdasarkan hasil ISEC proporsi mesopori dan makropori (flow-through pore) seimbang yaitu 65,85% dan 28,20%.  Hasil SEM-EDX menunjukkan kandungan nitrogen tertinggi yang mewakili jumlah tripsin yang terimobilisasi dalam monolit sebesar 12,40% dihasilkan dari tripsin monolit dengan waktu imobilisasi 4 jam tanpa penambahan glutaraldehida. Nanobiokatalis mikroreaktor pada kondisi optimum dapat digunakan untuk proses digestion sampel protein secara cepat dan efisien.
Karboksimetil Kitosan Menurunkan Degranulasi Mast Cell yang Diinduksi Oleh Ovalbumin Ibrahim, Mohamad Nur; Widjajanto, Edi; Permatasari, Nur; Sabarudin, Akhmad
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 25, No 1 (2009)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.792 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2009.025.01.2

Abstract

ABSTRACTOvalbumin is known as mast cell degranulating agent through the FCεRI aggregation. Carboxymethylchitosan (CMCs), a biocompatible cationic polymer was evaluated to reduces mast cell degranulation inducedby ovalbumin. In this experiment, wistar rats were darboxymethyl chitosanivided into 5 groups which consist of 1 control group and 4allergen groups. Among the allergen groups, 3 groups were treated with carboxymethyl chitosan/CMCs(doses : 0,25 mg, 0,50 mg and 1,00 mg) for 22 days. The result showed a significant (P<0,01) reduction inmast cell degranulation in allergen groups. This finding indicate that CMCs possesses antiinflammationactivity mediated by reducing of mast cell degranulation.Keywords : ,c mast cell degranulation
POTENSI KARBOKSIMETIL KITOSAN SEBAGAI ANTIKANKER DENGAN PENDEKATAN LABORATORIUM Ibrahim, Moh. Nuh; Widjajanto, Edi; Permatasari, Nur; Sabarudin, Akhmad
Jurnal Fish Protech Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Fish Protech, April 2018
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfp.v1i1.4066

Abstract

Faktor prilaku dan pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit kanker. Penyakit ini menjadi penyebab utama kematian seluruh dunia.  Kanker dapat terjadi akibat paparan radikal bebas atau disebut ROS salah satu produknya adalah hydrogen peroksida. Ketidakseimbangan ROS dengan antioksidan menyebabkan oxidative stress dan oxidative damage sel tubuh. Untuk itu dibutuhkan antioksidan pencegah terjadinya kanker. Karboksimetil Kitosan dapat menurunkan kadar hydrogen peroksida pada tikus uji setelah dipapar dengan allergen,  melalui gugus aktifnya. Efektivitas Karboksimetil Kitosan ini sangat berpotensi sebagai antikanker.
Determination of Total Ammonia Nitrogen by Gas-Diffusion Flow Injection Analysis (GD-FIA)-Spectrophotometry using Minnieroot Flower (Ruellia tuberosa) as Natural Reagent Putri, Lani Artana; Mufidah Sari, Puspita; Sulistyarti, Hermin; Sabarudin, Akhmad; Sulistyo, Erwin
Makara Journal of Science Vol. 26, No. 4
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Total ammonia nitrogen (TAN) is a pollutant agent found in water and generated from the metabolisms of living organisms and the decomposition of organic matter. This research aims to develop an efficient, low-cost, and environmentally friendly TAN analysis method. The principle of this method is based on the reaction of TAN injected in the donor stream with NaOH to form alkaline gaseous ammonia. The gaseous ammonia diffuses through a hydrophobic membrane into an acceptor stream containing Ruellia tuberosa extract. The presence of NH3 gas in the acceptor stream changes the extract color from pinkish to green, which is monitored by spectrophotometer at 620 nm. This method was also validated based on linearity, selectivity, and accuracy. Under the obtained optimum conditions of 1 M NaOH, 5% extract, a 120 cm mixing coil, and a 200 µL sample volume, the proposed method showed excellent linearity at 10–1000 ppm (R2 = 0.993). The selectivity test result shows that this method was selective against sulfite and nitrite compounds up to 600 ppm with a % error value <10%. This method was applied to measure the total ammonia concentration in agricultural water, and satisfying results were shown by high recoveries of 95.03%–98.84%.