Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR BAWAH DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG KELAS SATU KECAMATAN SETU Saputro, Rizki Adityo; Paryati, Ninik; Darma, Eko; Sylviana, Rika
Jurnal Salome : Multidisipliner Keilmuan Vol. 2 No. 4 (2024): Juli
Publisher : CV. ADIBA AISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondasi merupakan suatu media dasar dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penerus gaya berat yang dimiliki oleh struktur bangunan yang ditopangnya menuju lapisan tanah, dengan demikian dalam setiap merencanakan bangunan sipil diharapkan struktur pondasi selalu diperhitungkan secara detail dan kompleks. Dalam perencanaan suatu proyek konstruksi, biaya memegang peranan penting dalam pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, perencanaan anggaran biaya proyek perlu dirancang dan disusun dengan baik berdasarkan suatu konsep estimasi sehingga menghasilkan nilai estimasi biaya yang tepat dan ekonomis. Pada penelitian ini peneliti merencanakan pondasi dengan metode CPT (Conus Penetration Test) dan menghitung anggaran biaya dengan mengacu pada PERMEN PUPR No.26 tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, sedangkan penjadwalan menggunakan metode Barchart dan Kurva S. Hasil penelitian diperoleh jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang jenis triangle pile ukuran 28x28 cm dengan perhitungan daya dukung ijin pondasi menggunakan rumus Begemann mendapatkan nilai = 4.393 ton. Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan pada perencanaan Jembatan Gantung Kelas 1 Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi adalah sebesar Rp 13,137,312,000 (Tiga Belas Milyar Seratus Tiga Puluh Tujuh Tiga Ratus Dua Belas Juta Ribu Rupiah) dengan durasi waktu rencana pelaksanaan selama 12 minggu atau 90 hari kerja
MORTAR DAN MESHING (JEJARING) KAWAT SEBAGAI EXTERNAL CONFINEMENT (KEKANG LUAR) UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIK BETON Baehaki, Rustam; Darma, Eko; Gunarti, Anita Setyowati Srie
JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Kajian Teknik Sipil
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.765 KB) | DOI: 10.52447/jkts.v3i2.1349

Abstract

Sifat getas beton akan membuat bangunan-bangunan yang terbuat dari beton bertulang seperti gedung dan jembatan apabila diberi beban berlebih mengalami keruntuhan mendadak, untuk mengatasi masalah tersebut maka beton perlu diperkuat dengan suatu material tambahan yang dapat dipasang secara internal maupun eksternal.  Penggunaan meshing kawat dan mortar beton sebagai external confinement diprediksi akan meningkatkan sifat mekanik beton, selain itu juga diharapkan mampu meningkatkan daktilitas dan kapasitas beton, namun tetap mempertahankan luasan penampang beton dan mampu menghasilkan struktur bangunan yang berumur panjang, efisien dalam penggunaan sumber daya alam dan mampu menahan berbagai beban yang bekerja padanya, termasuk beban berlebih. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium menggunakan bahan mortar beton dengan tebal lapisan 0,5mm dan kawat AWG diameter 0,45mm yang akan melapisi silinder beton berdimensi 150mm x 300mm yang berfungsi sebagai external confinement. Rasio volume penggunaan mortar dan kawat yang digunakan  terhadap volume silinder terdiri dari empat variasi yaitu  0%, 0,1%,  0,2%, 0,3% dengan dibuat tiga benda uji pada setiap variasinya, uji yang dilakukan terhadap silinder beton adalah uji kuat tekan beton dan regangannya dimana hasil uji akan memperbandingkan keefektifan penggunaan mortar beton dan meshing kawat sebagai external confinement. Hasil uji kuat tekan menunjukan peningkatan sebesar 16,227% terhadap kuat tekan beton normal pada komposisi 0,2% meshing kawat dan peningkatan sebesar 6,967% terhadap kuat tekan beton normal pada komposisi 0,1% meshing kawat.
Analisis Debit Aliran Sungai pada Kali Sadang Cibitung Kabupaten Bekasi Falah, Fazrul; Yulius, Elma; Nuryati, Sri; Paryati, Ninik; Prihesnanto, Fajar; Darma, Eko; Gunarti, Anita Setyowati Srie
Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi Vol 7 No 01 (2025): Jurnal Kridatama Sains dan Teknologi
Publisher : Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53863/kst.v7i01.1599

Abstract

The Sadang River is a primary channel in Cibitung Subdistrict, Bekasi Regency, which functions to channel water from several secondary channels, including those in Wanajaya Village and Wanasari Village. The existing conditions show that the Sadang River is prone to overflowing during the rainy season and is unable to optimally support the irrigation needs of the surrounding agricultural land. Therefore, a redesign of the channel system is necessary, including increasing the river's storage capacity through channel dimension improvements based on peak flow rates derived from hydrological analysis, as well as integrated watershed management efforts. The objective of this study is to analyse the river flow discharge in the Sadang River, which is divided into four segments, and to address the river flow discharge. The research method used in this study is a quantitative method with a hydrological and hydraulic analysis approach. The hydrological analysis process was carried out by determining the average rainfall and analysing the flood discharge using the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph (HSS) method. Subsequently, measurements of the existing channel dimensions were taken, spatial analysis was conducted using ArcMap 10.8 software, and the channel dimensions were re-planned based on the planned peak discharge results. The research results show that the existing flow rate of the Sadang River is 954.37 m3/sec, and the analysis of the peak flow rate of the Sadang River with a 10-year return period is 6107.47 m3/sec and a 25-year return period is 7513.01 m3/sec, with the same peak time of 2 hours. It is necessary to plan with a rectangular channel, the dimensions of the channel base width (b) = 28.7m and channel height (h) = 10m because the river channel is unable to accommodate the flow of flood discharge.