Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Bambu Sebagai Tulangan Pada Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) Jalan Raya Darma, Eko; Gunarti, Anita Setyowati Srie; Yulius, Elma; Nuryati, Sri; Paryati, Ninik
Creative Research Journal Vol 3, No 01 (2017)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.717 KB)

Abstract

Bambu mempunyai sifat mekanik yang baik karena hampir menyerupai sifat mekanik baja. Oleh karena itu penggunaan bambu dapat digunakan pada konstruksi bangunan sipil lainnya sebagai material alternatif pengganti baja seperti  perkerasan kaku (rigid pavement) jalan raya. Pada perkerasan kaku jalan raya baja digunakan sebagai tulangan yang berfungsi untuk menahan retak susut akibat suhu dan menambah kapasitas beban jalan.Penelitian ini menggunakan bambu untuk tulangan perkerasan kaku jalan raya. Spesimen yang dibuat adalah meshing (jaringan) tulangan bambu dan tulangan baja dengan panjang 5 m dan lebar 3,5 m, diameter 12 mm dan tiap tulangan dipasang pada jarak setiap 100 mm. Meshing tersebut masing-masing dipasang pada tiap segmen jalan yang berukuran panjang x lebar x tinggi yaitu 3,5 m x 5 m x 0,3 m pada kedalaman 20 cm dari permukaan jalan dan mutu beton K–300. Uji dilakukan dengan menggunakan beban kendaraan yang divariasikan  mulai dari 1000 Kg sampai dengan mendekati 14000 Kg dan diamati respon dari perkerasan kaku seperti defleksi, regangan dan tegangan.Defleksi terbesar pada perkerasan rigid pavement  tulangan bambu adalah 0,6 mm pada beban 9323 Kg. Tegangan maksimum yang dihasilkan pada tulangan baja memanjang dan melintang adalah 1062,6 Kg/cm2 dan 686,7 Kg/cm2 dengan nilai E baja 2100000 Kg/cm2, sedangkan pada bambu tegangan terbesar yang dihasilkan adalah 118,62 Kg/ cm2 dan 86,87 Kg/ cm2 dengan nilai E bambu 313810 Kg/cm2 pada kondisi ini tegangan yang terjadi masih dalam batas elastis. Hasil penelitian menunjukkan bambu layak  dipakai sebagai tulangan pada rigid pavement jalan raya.
Penambahan Serutan Besi terhadap Kuat Tekan Batako Trinugraha, Deni Akhmad; Darma, Eko; Sylviana, Rika
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 7 No 1 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.463 KB) | DOI: 10.33558/bentang.v7i1.1597

Abstract

Material construction resources are very limited, but the demand for these materials tends to increase. Therefore, it is necessary to search for alternative materials such as utilizing used goods (garbage) as construction materials. An alternative material used in this study was iron shavings waste as an additional material in the concrete brick mixture to replace sand. Therefore, it can minimize the use of sand and reduce iron shavings. The study was conducted by changing the standard size of the brick according to SNI to a size of 10 x 10 x 10 cm. The results showed that the addition of iron shavings in the concrete mixture was able to increase compressive strength value. The percentage increases in compressive strength of normal concrete blocks were: 14.87%, 24.79%, 45.45%, and 71.90%. The compressive strength of ordinary concrete brick of age 7 days is 41,374 KN, and after iron shaving addition the strength improve by 47,529 KN, 51,632 KN, 60,18 KN and 71,123 KN with the percentage of iron shaving of 2.5%, 5% , 7.5% and 10% respectively. These improve value was also categorized as quality I, II and III according to SNI 03-0349-1989 requirement.
Investigasi Keruntuhan Geser Balok Tinggi Beton Bertulang dan Beton Fiber Dengan Metode Eksperimental, Metode Numerik dan Metode Strut and Tie Darma, Eko; Paryati, Ninik
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 7 No 2 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.949 KB) | DOI: 10.33558/bentang.v7i2.1749

Abstract

One reinforced beam element that experiences a shear failure is a high beam; a beam that follows a requirement based on SNI-2847-2013 standard that have the proportion of sliding span (l) and the effective height (d) not more than three. The type of collapse in high beams generally is shear failure in which the crack appears from the area around the placement, propagates and reaching the maximum value at the point of loading. Observation of crack patterns and ultimate loads can be done by several methods based on both non-linearity and linearity of materials. Two specimens consisted of one high beam conventional reinforced concrete and one high beam concrete fiber with a dimension of 170 mm x 420 mm x 850 mm were prepared. Fiber from machine turning waste was used as coarse aggregate substitution with 100% composition in fiber concrete. Both specimens were tested in the laboratory and observed for crack patterns analysis and ultimate load achievement. The experimental test results were then compared with the numerical test results for the non-linearity properties of the material and the Strut and Tie method for the linearity properties of the material. The ultimate high beam of conventional reinforced concrete when experiencing shear failure in the experimental method, numeric method, and strut and tie method were 310 KN, 290 KN, and 236.917 KN respectively, whereas in the high beam fiber concrete, the ultimate load in the experimental method, numeric method, and in the strut and tie method were 280 KN, 260 KN, and 263,917 KN respectively. The biggest ratio of test results were obtained from the comparison between the numerical and the experimental methods in conventional concrete which was equal to 0.94. This showed the similarity of non-linearity properties of the material to produce adjacent test results.
CARBON FIBER REINFORCED POLYMER SEBAGAI PERKUATAN LENTUR PADA BALOK BETON -, Zainurrahman; Darma, Eko; Nuryati, Sri
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v8i1.1947

Abstract

Balok beton dapat mengalami keruntuhan mendadak jika mengalami pembebanan berlebih karena bersifat getas. Penggunaan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) yang dipasang secara eksternal pada balok beton sebagai external confinement, diprediksi akan meningkatkan sifat mekanik beton, meningkatkan daktilitas dan kapasitas beton, perkuatan lentur. Studi eksperimental pada penguatan balok beton dengan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) dilakukan untuk memperkirakan efektivitas penggunaan CFRP pada struktur beton sebagai bahan penguatan lentur balok beton. Dua jenis balok beton disediakan dalam penelitian ini untuk menguji efek penguatan lentur komposit CFRP yang diikat secara eksternal. Untuk jenis balok beton yang pertama digunakan adalah jenis balok beton normal. Pada balok kedua digunakan CFRP yang dilaminasi dengan cara melapisi balok dengan Fiber. Dimensi pada kedua jenis balok tersebut adalah 15cmx15cm dengan panjang rentang tumpuan 55cm. Semua balok diuji menggunakan pembebanan dua titik untuk mendapatkan pembengkokan murni di rentang tengah. Deformasi dan daktilitas balok beton yang diberi perkuatan memperoleh hasil yang berpengaruh lebih tinggi dari balok normal yang menyatakan kinerja maksimum CFRP tercapai. Hasil uji kuat tekan dari beton adalah 23,29 MPa, hasil uji kuat lentur pada beton polos 33,41 Kg/ cm2 sedangkan pada beton CRFP adalah 48,07 Kg/cm2. Dari hasil uji ini menunjukkan pemberian CRFP pada balok beton meningkatkan kuat lentur sebesar 44% dengan rasio sebesar 143%.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR UNISMA BEKASI DENGAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA Nana Suryana; Eko Darma; Fajar Prihesnanto
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 5 No 1 (2017): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2017)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v5i1.150

Abstract

Ketersediaan petak parkir di Universitas Islam 45 Bekasi pada saat ini tidaksebanding dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang membawa motor karenaketerbatasan luas lahan parkir yang tersedia, salah satu alternatif pemecahannya adalahdengan membangun gedung parkir.Perencanaan gedung parkir ini dianalisis dengan metode analisa statik ekuivalen.Hasil dari analisis berupa aksial, momen, geser. Analisis beban dorong statik pada strukturgedung, dengan menggunakan cara analisis statik 2 dimensi, linier dan non linier, dimanapengaruh gempa rencana terhadap struktur gedung dianggap sebagai beban-beban statikyang menangkap pada pusat massa masing-masing lantai, yang nilainya ditingkatkan secaraberangsur angsur sampai melampaui pembebanan yang menyebabkan terjadinya pelelehan(sendi plastis) pertama di dalam struktur gedung, kemudian dengan peningkatan bebanlebih lanjut mengalami perubahan bentuk elastis plastis yang besar sampai mencapaikondisi di ambang keruntuhan. Kemudian menentukan pemilihan dimensi balok portalutama pada portal dan balok anak terhadap momen pada balok portal akibat gaya-gayayang bekerja pada struktur gedung parkir tersebut.Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan: (1) Lantai 1, 2 dan 3dibutuhkan balok anak sebanyak 60 x 3 batang menggunakan profil WF 250 x 125 x 6 x 9,elemen portal balok WF 300 x 300 x 10 x 15 sebanyak 56 x 3 batang, WF 500 x 200 x 10 x 16sebanyak 30 x 3 batang dan WF 200 x 200 x 8 x 12 sebanyak 8 x 3 batang, dan kolom WF400 x 400 x 13 x 21 sebanyak 55 x 3 batang. (2) Lantai 4 (empat) dibutuhkan kolom WF 350x 350 x 12 x19 sebanyak 22 batang. Profil aman terhadap momen, geser, dan defleksi.
Penambahan Serutan Besi terhadap Kuat Tekan Batako Deni Akhmad Trinugraha; Eko Darma; Rika Sylviana
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 7 No 1 (2019): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2019)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v7i1.1597

Abstract

Material construction resources are very limited, but the demand for these materials tends to increase. Therefore, it is necessary to search for alternative materials such as utilizing used goods (garbage) as construction materials. An alternative material used in this study was iron shavings waste as an additional material in the concrete brick mixture to replace sand. Therefore, it can minimize the use of sand and reduce iron shavings. The study was conducted by changing the standard size of the brick according to SNI to a size of 10 x 10 x 10 cm. The results showed that the addition of iron shavings in the concrete mixture was able to increase compressive strength value. The percentage increases in compressive strength of normal concrete blocks were: 14.87%, 24.79%, 45.45%, and 71.90%. The compressive strength of ordinary concrete brick of age 7 days is 41,374 KN, and after iron shaving addition the strength improve by 47,529 KN, 51,632 KN, 60,18 KN and 71,123 KN with the percentage of iron shaving of 2.5%, 5% , 7.5% and 10% respectively. These improve value was also categorized as quality I, II and III according to SNI 03-0349-1989 requirement.
Optimasi Sistem Tata Air pada Daerah Irigasi Rawa (Food Estate) Dadahup Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah Rawiyana Galih Anfasa; Elma Yulius; Sri Nuryati; Eko Darma; Anita Setyowati Srie Gunarti; Fajar Prihesnanto
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 11 No 1 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2023)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v11i1.5680

Abstract

The Swamp Irrigation Area (DIR) of Dadahup District is a former Peat Land Development (PLG) with an area of around 21,226 Ha. The water management system at DIR Dadahup utilizes changes in sea tides as a source of water to the land and drainage to drain water out of the land. However, in its implementation, DIR Dadahup experienced several problems such as flooding during the rainy season and experiencing drought during the dry season. These conditions indicate the need for land management and water management systems to overcome existing problems. The purpose of this study was to optimize the water management system for irrigation by optimizing the functions and benefits of swamp land in Dadahup, Kapuas Regency, Central Kalimantan Province. Optimization of the water system is carried out by modeling using the HEC-RAS program. Flow modeling with HEC-RAS in irrigation canals can be simulated into two scenarios, namely scenarios using gates and scenarios with doors and pumps for the rainy and dry seasons. Based on the results of the modeling analysis that has been carried out, the surface elevation during the dry season is in the range of +0.06 ms/d + 0.77 m, which is below the average land elevation (+0.8 m MSL). experience drought because the water in the canals cannot irrigate the land. The water level during the rainy season is in the range of +0.82 ms/d +1.53 m, which is above the average land elevation. It can be concluded that irrigation canals cannot accommodate the overflow of water that occurs at the planned discharge so that the land is flooded. The scenario model is suitable for the Dadahup DIR land use, namely with the door and pump scenario, the water level elevation for the dry season and the rainy season can reach the target of +1.0 m, then the water level elevation for the rainy season can also reach the target of +0, 7m.
PERENCANAAN STRUKTUR BALOK GEDUNG PERKULIAHAN 6 LANTAI DI KOTA BEKASI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) ANITA MARDIANA AGUSSALIM; Imam Asykar Al Kahfi; Eko Darma
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 5 No 02 (2023): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v5i02.2835

Abstract

Bekasi merupakan kota yang sudah berkembang dan termasuk salah satu kota terpadat di Jawa Barat. Mengakibatkan semakin ditingkatkannya sarana dan prasarana di bidang pendidikan. Untuk menunjang hal itu maka dibutuhkan prasarana yang baik salah satunya adalah gedung perkuliahan yang memadahi dan tidak memakan banyak lahan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan cara pengambilan data sekunder dengan meminta data-data yang diperlukan kepada instansi yang berkaitan dan dianalisa struktur dengan bantuan Software SAP2000 V.24. Hasil perencanaan gedung perkuliahan 6 lantai didapatkan adalah perencanaan balok terdapat 4 jenis balok yaitu balok B1 (65x40cm) tulangan tumpuan negatif 8D19 dan positif 8D19 serta tulangan lapangan negatif 6D19 dan positif 8D19, B2 (45x30cm) tulangan tumpuan negatif 8D19 dan positif 8D19 serta tulangan lapangan negatif 2D19 dan positif 4D19, B2A (45x30cm) tulangan tumpuan negatif 8D19 dan positif 8D19 serta tulangan lapangan negatif 2D19 dan positif 4D19, dan B3 (35x20cm) tulangan tumpuan negatif 6D13 dan positif 4D13 serta tulangan lapangan negatif 2D13 dan positif 4D13.
Perbandingan Analisis dan Pemetaan Kerusakan Jalan Dengan Metode Bina Marga dan Metode PCI pada Ruas Jalan Raya Narogong Kota Bekasi Dewy, Gina Sary; Sylviana, Rika; Darma, Eko
Jurnal Teknik Sipil Unaya Vol 10, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/jtsu.v10i2.5343

Abstract

Kerusakan jalan menyebabkan gangguan pada kelancaran arus lalu lintas. Jalan Raya Narogong yang berada di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat merupakan salah satu jalan arteri dan tergolong ke dalam kelas jalan I. Jalan tersebut mempunyai jenis kerusakan yang bervariasi mulai dari retak, lubang, sampai dengan bergelombang, yang salah satunya disebabkan oleh bobot kendaraan berat yang melintas berkelanjutan. Fokus penelitian ini adalah untuk menilai dan menganalisis kerusakan infrastruktur Jalan Raya Narogong menggunakan metode Bina Marga dan Metode PCI (Pavement Condition Index), kemudian memetakan jenis kerusakan jalan tersebut berbasis GIS. Dari hasil penelitian didapat 9 jenis kerusakan dan menghasilkan urutan prioritas bernilai 5,5 untuk metode Bina Marga, sedangkan metode PCI didapatkan 11 jenis kerusakan dan mempunyai nilai kondisi sebesar 48,5 (sedang). Untuk penanganan kerusakan perlu dilakukan pemeliharaan berkala.
EVALUASI PENGGUNAAN BAMBU SEBAGAI TULANGAN PADA STRUKTUR PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) JALAN RAYA Darma, Eko; Gunarti, Anita Setyowati Srie; Nuryati, Sri; Yulius, Elma; Paryati, Ninik
CREATIVE RESEARCH JOURNAL Vol 3 No 01 (2017): Creative Research Journal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34147/crj.v3i01.60

Abstract

Bambu mempunyai sifat mekanik yang baik karena hampir menyerupai sifat mekanik baja. Bambu dapat digunakan pada konstruksi bangunan sipil sebagai material alternatif pengganti baja seperti perkerasan kaku jalan raya (rigid pavement). Pada rigid pavement baja digunakan sebagai tulangan yang berfungsi untuk menahan retak susut akibat suhu dan menambah kapasitas beban jalan. Penelitian ini menggunakan bambu pada rigid pavement. Spesimen yang dibuat adalah meshing tulangan bambu dan baja dengan panjang 5 m dan lebar 3,5 m, diameter 12 mm dan tulangan dipasang pada jarak setiap 100 mm. Meshing tersebut masingmasing dipasang pada tiap segmen jalan yang berukuran panjangxlebarx tinggi yaitu 3,5m x 5m x 0,3m pada kedalaman 20 cm dari permukaan jalan. Uji dilakukan dengan menggunakan beban kendaraan yang divariasikan mulai dari 1000 Kg sampai dengan 14000 Kg dan diamati responnya seperti defleksi, regangan, tegangan. Defleksi terbesar pada perkerasan rigid pavement tulangan bambu adalah 0,6 mm pada beban 9323 Kg. Tegangan maksimum yang dihasilkan pada tulangan baja memanjang dan melintang adalah 1062,6 Kg/cm2 dan 686,7Kg/cm2 dengan nilai E baja 2100000Kg/cm2 , sedangkan pada bambu tegangan terbesar yang dihasilkan adalah 118,62Kg/ cm2 dan 86,87Kg/ cm2 dengan nilai E bambu 313810Kg/cm2 pada kondisi ini tegangan yang terjadi masih dalam batas elastis. Hasil penelitian menunjukkan bambu layak dipakai sebagai tulangan pada rigid pavement