Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN KERAJINAN TANGAN KHAS KABUPATEN PIDIE BERBASIS WEBGIS Laila Qadriah; Maryanti Maryanti
Jurnal Real Riset Vol 3, No 3 (2021): Oktober 2021
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aplikasi webgis untuk penyebaran kerajinan tangan khas Kabupaten Pidie merupakan alat bantu untuk menyampaikan informasi mengenai persebaran pengrajin kerajinan tangan di Kabupaten Pidie. Kehadiran sistem informasi geografis ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai pengrajin kerajinan tangan. Metode dalam penelitian ini adalah metode pengembangan sistem.  Aplikasi ini memanfaatkan bahasa PHP sebagai bahasa pemrogramannya, dan MySQL sebagaidatabasenya dan Peta leaflet untuk fasilitas pelayanan petanya. Sistem ini dapat memberikan gambaran penyebaran pengrajin kerajinan tangan dengan mengutamakan tata letak lokasi pengrajin kerajinan tangan sertakerajinan tangannya.Kata kunci: Aplikasi Webgis, Kerajinan Tangan, Penyebaran Lokasi
Pengaruh Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMA Berbasis Gender Maryanti Maryanti; Laila Qadriah
Jurnal Peluang Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Peluang
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.336 KB) | DOI: 10.24815/jp.v6i2.12727

Abstract

Pembelajaran kontekstual merupakan sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pemelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Kemampuan koneksi matematis yaitu meliputi mencari hubungan antar topik matematika, hubungan matematika dengan mata pelajaran lain dan hubungan matematika dengan kehidupan sehari-hari atau dunia nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : ada atau tidak ada perbedaan kemampuan koneksi matematis kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran matematika kontekstual dengan kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional; mengetahui ada atau tidak ada perbedaan kemampuan koneksi matematis  antara kelompok siswa laki-laki dengan kelompok siswa perempuan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol; ada atau tidak ada pengaruh pembelajaran matematika kontekstual terhadap kemampuan kemampuan koneksi matematis siswa SMA berbasis gender. Penelitian yang digunakan adalah penelitian menggunakan desain faktorial yang merupakan modifikasi dari design true experimental. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sigli. Teknik pengambilan data menggunakan tes kemampuan koneksi matematis siswa laki-laki dan perempuan melalui pendekatan kontekstual yang berupa soal yaitu pretes dan postes yang dilakukan sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran di kelas eksperimen. Teknik analisis data menggunakan Analisis of Varians (Anova) setelah memenuhi uji prasyarat parametris (normalitas dan homogenitas), dengan bantuan program perhitungan SPSS 17.0 for windows.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Maryanti Maryanti; Zulfarazi Zulfarazi
Jurnal Real Riset Vol 4, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Up to now the mathematical ability of students is still relatively low, it is characterized from the low mathematics learning outcomes. Low ability students 'mathematical understanding and abilities among students' mathematical problem solving so we need a model of learning that can improve both the mathematical ability. Team Assisted Individualization (TAI) is one type of cooperative learning is expected to increase both these capabilities. This type combines the advantages of cooperative learning and individual learning. This study aims to assess about upgrading the understanding and solving mathematical problems high school students with cooperative learning model Team Assisted Individualization. This study is an experiment that is true experimental research with a quantitative approach. Design research is pretest-posttest control group design. The population in this study were all tenth grade students in the academic year 2013/2014. The sample in this study was 2 classes, X1 (control group) and X2 class (class experiment). Data collection using the test. Data analysis was conducted to gain a score normalized using ANOVA test with the help of SPSS 17.0 software and Microsoft Office Excel 2010. The results showed that: 1) Increased understanding of the mathematical ability of students who obtained using a model of cooperative learning type Team Assisted Individualization better than students which gained overall in terms of conventional learning and student level (high, medium and low), 2) There is no interaction between learning model and student level (high, medium, and low) to increase the capability of understanding, 3) Improving students' mathematical problem solving ability the learning gained by using the cooperative model of Team Assisted Individualization better than students who received conventional learning is reviewed overall and student level (high, medium and low), 4) There is interaction between the learning model and student level (high, medium, and low ) to increase problem-solving ability.Keywords: Understanding Mathematical Ability, Mathematica lProblem Solving Ability, type Cooperative Team Assisted Individualization
PROSES BERPIKIR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIEN Maryanti Maryanti; Laila Qadriah
Jurnal Sosial Humaniora Sigli Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsh.v4i1.441

Abstract

Matematika memiliki objek yang abstrak sehingga untuk memahaminya tidak cukup hanya dengan menghafal tetapi dibutuhkan adanya proses berpikir. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses berpikir dan menganalisa kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah-langkah Polya ditinjau dari adversity quotient. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMAN 1 Banda Aceh yang terdiri dari tiga siswa. Pemilihan subjek menggunakan teknik pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) dan didasarkan pada tingkat AQ (climber, camper, dan quitter) dan kelancaran komunikasi (lisan dan tulisan) siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara berbasis tugas, kemudian dilakukan triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Data dianalisis dengan menggunakan konsep Miles dan Huberman: meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) subjek climber melakukan proses berpikir secara asimilasi dalam memahami, menyusun rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali penyelesaian masalah. Sementara itu, dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah proses berpikir yang dilakukan adalah asimilasi dan akomodasi. Kesulitan yang dialami subjek climber dalam memecahkan masalah matematika adalah kesulitan dalam memahami beberapa makna soal dari masalah yang diberikan, (2) subjek camper juga melakukan proses berpikir secara asimilasi dalam memahami, menyusun rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali penyelesaian masalah. Namun, melakukan proses berpikir secara asimilasi dan akomodasi dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Kesulitan yang dialami subjek camper dalam memecahkan masalah matematika disebabkan lupa konsep, kesulitan memahami makna soal dari masalah yang diberikan dan terkadang juga kurang teliti ketika memecahkan masalah, dan (3) subjek quitter melakukan proses berpikir secara asimilasi dan akomodasi dalam memahami dan melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Sementara itu, dalam menyusun rencana penyelesaian dan memeriksa kembali penyelesaian masalah dilakukan proses berpikir secara asimilasi. Kesulitan yang dialami subjek quitter dalam memecahkan masalah matematika disebabkan belum memahami dengan baik beberapa konsep dalam matematika, kesulitan memahami makna soal dari masalah yang diberikan dan kurang teliti ketika memecahkan masalah.Kata kunci: Proses Berpikir, Pemecahan Masalah, Langkah-Langkah Polya, Adversity Quotient (AQ).
PROSES BERPIKIR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIEN Maryanti Maryanti; Zulfarazi Zulfarazi
Jurnal Sains Riset Vol 12, No 3 (2022): November 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v12i3.898

Abstract

Matematika memiliki objek yang abstrak sehingga untuk memahaminya tidak cukup hanya dengan menghafal tetapi dibutuhkan adanya proses berpikir. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses berpikir dan menganalisa kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah-langkah Polya ditinjau dari adversity quotient. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMAN 1 Banda Aceh yang terdiri dari  tiga  siswa. Pemilihan subjek menggunakan teknik pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) dan didasarkan   pada tingkat AQ  (climber,   camper, dan  quitter)   dan   kelancaran komunikasi (lisan dan tulisan) siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara berbasis tugas, kemudian dilakukan triangulasi  untuk  memeriksa keabsahan data. Data dianalisis dengan menggunakan konsep Miles dan Huberman: meliputi  tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa;  (1)  subjek climber  melakukan  proses  berpikir  secara  asimilasi dalam   memahami,    menyusun   rencana    penyelesaian,    dan   memeriksa    Kembali penyelesaian  masalah.  Sementara   itu, dalam  melaksanakan  rencana   penyelesaian masalah proses berpikir yang dilakukan adalah asimilasi dan akomodasi. Kesulitan yang dialami subjek climber dalam memecahkan masalah matematika adalah kesulitan dalam memahami beberapa makna soal dari masalah yang diberikan, (2) subjek camper juga melakukan proses berpikir  secara  asimilasi  dalam memahami,  menyusun  rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali penyelesaian masalah. Namun, melakukan proses berpikir secara asimilasi dan akomodasi dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Kesulitan   yang   dialami   subjek camper dalam memecahkan masalah matematika  disebabkan lupa konsep,  kesulitan memahami makna soal dari  masalah yang  diberikan  dan terkadang  juga kurang teliti ketika memecahkan masalah,  dan (3) subjek  quitter  melakukan  proses  berpikir   secara  asimilasi  dan  akomodasi dalam memahami dan melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Sementara itu, dalam menyusun rencana   penyelesaian dan memeriksa   kembali  penyelesaian   masalah dilakukan proses berpikir secara asimilasi. Kesulitan yang dialami subjek quitter dalam memecahkan masalah matematika disebabkan belum memahami dengan baik beberapa konsep dalam matematika, kesulitan memahami makna soal dari masalah yang diberikan dan kurang teliti ketika memecahkan masalah.Kata kunci:  Proses  Berpikir,  Pemecahan Masalah,  Langkah Langkah  Polya,  Adversity Quotient (AQ). 
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI JUMLAH PRODUKSI BUBUK KOPI KOPROSA SAMALANGA DI BEUREUNUEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERBASIS WEB Riska Sudinda; Sayed Achmady; Maryanti Maryanti
Jurnal Real Riset Vol 5, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubuk kopi koprosa samalanga diolah oleh sebuah perusahaan pengolahan biji bubuk kopi untuk dijadikan biji bubuk kopi saring. Sebenarnya biji bubuk kopi yang digunakan untuk memproduksinya diambil dari Gayo juga kemudian diolah di Pidie tepatnya di Beureunuen kecamatan Mutiara. Adapun bubuk kopi ini dikenal dengan nama bubuk kopi samalanga itu dikarenakan yang punya produk ini berasal dari Samalanga yang merupakan kecamatan dari kabupaten Bireuen. Namun dalam menentukan jumlah produksi bubuk kopi di waktu yang akan datang tidak lah mudah, hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan menjadi kendala dalam mengambil kebijakan untuk dapat menentukan jumlah bubuk kopi yang akan diproduksi. Faktor-faktor tersebut seperti, produksi maksimum, permintaan minimum, permintaan maksimum, persediaan maksimum, persediaan minimum, produksi minimum, permintaan saat ini, dan persediaan sekarang, faktor tersebut yang harus diperhatikan dalam sistem pendukung keputusan. Metode Fuzzy Mamdani dapat dipakai untuk menyelesaikan kasus ini untuk memprediksi jumlah produksi bubuk kopi berdasarkan data persediaan dan jumlah permintaan terhadap bubuk kopi yang ada. Berdasarkan hasil pengujian validitas yang dilakukan sebanyak 20 kali penguijian, didapat tingkat persentase error sebesar 0,49% atau tingkat akurasinya sebesar 99,51%. Persentase yang didapat berdasarkan 20 data uji ini tidak dapat menjadikan tolok ukur jika data penentuan produksi berubah.Kata kunci  : Kopi Koprosa, ,  SPK,  Fuzzy Mamdani, Beureunuen, Mutiara,Pidie
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMPUT TERBAIK UNTUK TAMAN MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS ANDROID Maulina Wati; Yuswardi Yuswardi; Maryanti Maryanti; Zikrul Khalid
Jurnal Sains Riset Vol 13, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47647/jsr.v13i1.1088

Abstract

Grass is one of the most commonlyused types of ground cover plants, especially for gardens. Because grass is the besttype of plant and has several funcitions.Besides being able to absorb water as well to reduce dustfrom the ground which is blown by the wind, besides that covering the gronud which is blown by the wind, besides that coverinbg the ground with grass will also make the garden look more exotic. Decision support systems(DSS)are part of a computer based information system icluding knowledge –based systemor knowledge management that are used to support decision making withun an organization or company.it can also be said as a computerb data into information to make decision on specific semi –structured problems. The abilility of the selection of the  best grass for gardering. Decision support system assistance can be felt more quickly and accurately if the decision support system is in the form of a computer. The ability of computer to process data to produce information is beyond doubt. The AHP method haas the advantage that there are paiwise comparisons for each criterion, so that each criterion . Based on these advantages , the AHP method is suintable and appropriate to use. Computer as a tool can process data based on software that is entered into the computer, to produce alternative decisionsi in choosing the best grass for gardening.Keywords : SPK, Selection of Grass, AHP Method. Park. Androids
METODE PEMBELAJARAN IMPROVE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Zulfa Razi; Maryanti Maryanti; Mirunnisa Mirunnisa
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/lb.v4i2.362

Abstract

The purpose of this research is to determine whether using the IMPROVE learning approach can improve students' ability to think critically mathematically. This experimental research used a pretest-posttest control group design. This research involved all students in class XI MIPA SMA Negeri 1 Peukan Baro. Two classes, class XI MIPA 1 and class XI MIPA 2, were selected as experimental and control samples. This study uses questions to test students' mathematical critical thinking skills. After the prerequisites for testing were met, the data were analyzed using an independent t-test at a significant level of 0.05. According to the results of data analysis, the value of tcount = 3.839, and the value of Sig. 2-tailed = 0.00043, and the Sig. 1-tailed = 0.000215, because the Sig. 1-tailed = 0.000215 < α = 0.05, which indicates that H0 is rejected and Ha is accepted
MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS MULTIMEDIA Maryanti Maryanti; Laila Qadriah; Lia Rista
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/lb.v4i3.518

Abstract

Ľhe achievement of an education is very dependent on how teaching and learning takes place which requires an increase in the competitiveness of the nation in order to be able to compete in global competition. Where during the pandemic now the learning process is carried out online. Multimedia that is often used by educators is e-learning, zoom, meet, classroom and other applications that use computers / laptops or the like that facilitate the learning process in order to be able to improve students' thinking patterns. Based on the results of observations and interviews conducted at SMA Negeri 1 Lhokseumawe, it shows that students' creativity has problems when the learning process is carried out online. Ľeachers are limited in seeing students' creative abilities because the access used only uses group wa, this is triggered because currently Indonesia is hit by the Covid 19 pandemic which requires teachers to learn online. A person's ability to be successful in navigating his life should be determined by his thinking skills, especially in an effort to solve the life problems he faces. One of the efforts that teachers can do to improve students 'thinking skills is to innovate learning strategies in the learning process that aims to empower students' thinking skills. adapted to the characteristics and environment of students. Ľhe general objective of this study was to determine the extent to which students' creativity through multimedia-based Problem Based Learning (PBL) learning. Ľhis type of research  is  an  experiment.  Ľhis  research  is  an  experimental  study  with  a  pre-test-post-test  control group design. Based on the results of the study, it can be concluded that the increase in the creativity of students who get multimedia-based PBL learning is better than students who receive conventional learning. Ľhis is evident from the resulting value that the N-Gain of mathematical creativity with a value of t = 1.839 and Sig. (2-tailed) = 0.035. Because doing a one-tailed (1-tailed) hypothesis test, the sig. (2-tailed) must be divided into two Sig values. (1-tailed). Because the Sig. (1-tailed) <significance level (α = 0.05), then Ho is rejected