Articles
Pangsa Pasar (Market Share) Logistik /Kargo oleh Perusahaan Jasa Angkutan Udara yang Beroperasi di Bandar Udara Internasional Sepinggan Balikpapan
Lita Yarlina
WARTA ARDHIA Vol 39, No 2 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (311.29 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v39i2.113.113-127
Growth of air freight logistics/ cargo in Indonesia, especially in East Kalimantan is very high in the 5 (five) years so that the need for air freight logistics services company is also very high. At this time, cargo/ logistics from and to the outside Balikpapan are served by air cargo transportation service/ logistics services company and scheduled commercial air transport. The purpose of this study is to look at the market share of air freight logistics / cargo in Sepinggan Balikpapan International Airport. 87.08% to 95.15% market share is still dominated by scheduled commercial air transport services, namely Garuda Indonesia, Lion Air and Sriwijaya. While freight logistics services company/cargo has only 59.09% to 72.62% market share which are Tri MG Airline namely, Megantara Water, Water Mark and Garuda Indonesia.Pertumbuhan angkutan udara logistik/kargo di Indonesia khususnya wilayah Kalimantan Timur dalam 5 (lima) tahun belakangan ini sangat tinggi sehingga kebutuhan akan perusahaan jasa angkutan udara logistik juga sangat tinggi. Pada saat ini, kargo/logistik yang diangkut dari dan ke luar Balikpapan dilayani oleh perusahaan jasa angkutan udara kargo/logistik dan perusahaan jasa angkutan udara komersial berjadwal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pangsa pasar angkutan udara logistik/kargo di Bandar Udara Internasional Sepinggan Balikpapan. Pangsa pasar 87,08% sampai 95,15% masih didominasi oleh perusahaan jasa angkutan udara komersial berjadwal yaitu PT. Garuda Indonesia, PT. Mentari Lion Air dan PT. Sriwijaya Air. Sedangkan perusahaan jasa angkutan logistik/kargo memiliki pangsa pasar 59,09% sampai dengan 72,62% yaitu Tri MG Airline, Megantara Air, Air Mark dan Garuda Indonesia.
Evaluasi Finansial Kinerja Angkutan Udara Perintis Sumatera Utara
Lita Yarlina;
Evy Lindasari
WARTA ARDHIA Vol 33, No 2 (2007)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (7431.468 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v33i2.47.184-204
Angkutan udara pelintis diselenggarakan untuk melayani daerah-daerah terpencil, sehingga diharapkan dapat membuka keterisolasian daerah-daerah pedalaman. Di Provinsi Sumatera Utara terdapat 2 rute penerbangan perintis dengan meng-gunakan pesawat udara jenis Casa C-212.Berdasarkan analisis data dari 2 rute penerbangan perintis tersebut penilaian kinerja operasional menggunakan parameter load factor atau faktor muat yang mengukur tingkat muatan yang diangkut terhadap kapasitas angkut terpakai. Untuk rute Gn. Sitoli — Pulau 2 Batu tahun 2004 sebesar 73,45% naik menjadi 74,730% tahun 2005 , dan Turun menjadi 48,25% tahun 2006 dikamakan keterbatasan dana oleh pemerintah. Sedangkan rute Pulau 2 Batu — Padang tahun 2004 sebesar 65,92% naik nenjadi 66,26% tahun 2005 dan tahun 2006 turun 49,66 % dikamakan keterbatasan dana oleh pemerintah.Penilaian kinerja finansial angkutan udara perintis tahun 2004 sempai dengan 2006 Rute Gn. Sitoli — Pulau 2 Batu (pp) laba yang terbesar didapat pada tahun 2005 sebesar Rp. dengan biaya operasi Rp.1.313.363.506 dan subsidi Rp.1.186.267.616,60,-. Untuk Rute Pulau 2 Batu - Gn. Sitoli (pp) laba yang tabesar didapat pada tahun 2004 sebesar Rp,153.036.88120,- dengan biaya operasi Rp. 1828.992.612 Rp.1.698.209.493,20,- Total pendapatan rute Gn. Sitoli — Pulau2 Batu (pp) tahun 2004 sebesar Rp. 233.740.000.- tahun 2005 sebesar Rp. dan tahun 2006 sebesar Rp. 121.210.000. Sedangkan pendapatan rute Pulau 2 Batu — Padang (pp) tahun 2004 sebesar Rp. 283,820.000,- tahun 2005 sebesar Rp. 265.315.000,- tahun 2006 sebesar Rp. 152.145.000,-
Analisis Kapasitas Terminal Penumpang Di Bandar Udara SMB II Palembang
Lita Yarlina
WARTA ARDHIA Vol 38, No 2 (2012)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (538.63 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v38i2.189.118-135
International airport is Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang included in the category of international bandra secondary collection services as the number of users between 1-5 million people per year, has served 2.1 million passenger movements both domestically and internationally, while the existing terminal with a 23,000 m2 was prepared just to serve 1 million passenger movements per year, the Sultan Mahmud airport terminal condition Badaruddin II Palembang now fairly solid enough. The condition of Sultan Mahmud International Airport Badaruddin II - Palembang is now a airport passenger terminal has the capacity to category 'medium 'which for some major facilities for the public service has met the technical requirements of the operation. Development is needed only at the departure hall and the vast number of seats for the passengers in the departure terminal which must be added the amount. The results of forecasting the number of passengers using linear regression and time series data of the total number of annual passengers arrive and depart at the airport Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang showed a linear trend increase is not so striking, the average increase per year increased only 174.631 people.Bandar udara internasional Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang termasuk dalam katagori bandara internasional pengumpul sekunder karena jumlah pengguna jasanya antara 1-5 juta orang per tahun, telah melayani 2,1 juta pergerakan penumpang baik domestic maupun internasional, sementara terminal yang ada saat ini dengan luas 23.000 m2 disiapkan hanya untuk melayani 1 juta pergerakan penumpang per tahun, maka kondisi terminal bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang saat ini terbilang sudah cukup padat. kondisi Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang saat ini merupakan bandar udara yang memiliki kapasitas terminal penumpang dengan katagori „menengah‟. Pengembangan yang dibutuhkan hanya pada luas hall keberangkatan dan jumlah tempat duduk untuk penumpang di terminal keberangkatan yang harus ditambah jumlahnya. Hasil peramalan jumlah penumpang dengan menggunakan regresi linier dan data time series dari jumlah total tahunan penumpang yang datang dan berangkat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang menunjukkan trend linier yang peningkatannya rata- per tahunnya hanya bertambah 174,631 orang.
Kesiapan Provinsi Bandar Lampung Menajadi Bandar Udara Embarkasi Haji
Lita Yarlina
WARTA ARDHIA Vol 36, No 4 (2010)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (7117.832 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v36i4.95.329-347
Lampung Provincial Government to improve its service to the community in furtherance of the pilgrimage, by making Raden Inten II Airport as an airport Lampung embarkation and debarcation pilgrimage between. This study calculates a quantity which is obtained by comparing the revenue cost of the benefit cost ratio (BCR) in the construction/development Roden Inten II Airport to as the embarkation debarkation pilgrimage with Linear Regression formula to calculate forecasting the movement of aircraft and passengers.
Efektifitas dan Efisiensi Biaya Logistik Angkutan Udara di Bandar Udara Soekarno- Hatta
Endang Dwi Agustini;
Lita Yarlina;
Ali Murtadho
WARTA ARDHIA Vol 41, No 2 (2015)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1161.27 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v41i2.148.97-110
Biaya pengiriman kargo dan pos udara di Indonesia paling mahal diantara negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya efektifitas dan efisiensi dalam pengiriman logistik/kargo yang berdampak membengkaknya biaya dengan proses yang lebih lama dibandingkan di luar negeri. Dari hal tersebut diatas maka perlu dilakukan penelitian efektifitas dan efisiensi logistik angkutan udara di Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta. Untuk melihat efisiensi penanganan kargo udara maka dalam penelitian ini dilakukan analisa perhitungan tarif biaya logistic kedatangan logistik/kargo dan alur atau proses penanganan logistik/kargo sampai dengan dinyatakan lengkap dan keluar dari terminal kargo. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kedatangan logistik/kargo dinyatakan efisien apabila barang tersebut mempunyai dokumen yang lengkap dan segera diambil sehingga tidak perlu mengeluarkan tambahan biaya sewa gudang.[Effectiveness and Efficiency of Air Transport Logistic in Soekarno-Hatta International Airport] The cost of airmail and cargo shipment in Indonesia is the most expensive among the other countries in ASEAN. High cost and longer processing time are affected by below average logistic handling/delivery effectivity and efficiency. Therefore, study for air logistic effectivity and efficiency in Soekarno-Hatta International Airport need to be done. In order to determine the efficiency of air logistic, analysis of logistic cost calculation and logistic handling flow/process is applied. The results of this study conclude that logistic delivery can be stated as efficient when the cargo documents are complete and the cargo picked immediately so that the extra expense for warehouse can be neglected.
Evaluasi Fasilitas Sisi Darat Bandara Sultan Thaha Jambi Sebagai Bandar Udara Internasional
Lita Yarlina
WARTA ARDHIA Vol 37, No 3 (2011)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4922.339 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v37i3.170.245-260
Sultan Taha Syarifuddin Airport is an airport located in the province of Jambi. This airport began in April 2007 is managed by PT. Angkasa Pura II, which was previously managed by the Department of Transportation Jambi Province. PT.Angkasa Pura II (Persero) as the steering Airport, Jambi Sultan Taha Sultan Taha Airport development plan to be an international airport on 2012. Currently there are 5 air transport company which is every day in flight Sultan Taha Airport. Based on Forecast result (forecasting), the movement of aircraft on 2011 at 7.24%, 5.73% in 2012 and in 2013 5.429%. The number of passengers in 2011 rose 15.14% in 2012 rose 7.64% in 2013 rose 7.09%. While number of the cargo on 2011 rose 3%, 3% in 2012 and 2013, 3%. The analysis result of land side facilities at Sultan Taha Airport Jambi at departure are for the development of 274.31 m2 space. Need development of space for the arrivalare of 248 m2. Area of 134 m2 is adequate toilet but the toilet really badly because there are only 4 pieces of toilets currently available. Baggage claim area was not sufficient anymore the addition of 37.88 m2. Hall of arrival to the development of 311.51 m2. While fhe obstacles / problems related to building new terminal facilities of international standard can be implemented that is not related assets owned by DGCA is not handed over / transferred to PT.Angkasa Pura II (Persero) and there is still the official residence owned by DGCA.
Strategi Pemasaran Jasa Angkutan Udara PT. Merpati Nusantara Airline
Lukiana Lukiana;
Lita Yarlina
WARTA ARDHIA Vol 38, No 3 (2012)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (840.218 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v38i3.195.204-223
The more competitive competition has demanded companies to defend and set up a marketing strategy that is appropriate and meet the conditions faced by PT Merpati Nusantara Airline. With the current number of airline companies, PT Merpati Nusantara Airline needs appropriate marketing strategy formulation that is able to create balance between internal and external environment. This study is conducted to figure out the strength, weakness and opportunity owned by the company as well as the challenge. Therefore, as a sample in this study, the author takes opinions from PT Merpati Nusantara Airline customers in Sultan Hasanuddin Airport Makassar. This study uses SWOT analysis approach method and strategic alternative matrix used to form strategic factors assessed to be able to describe clearly the opportunity and external threats as well as the strengths and weaknesses owned by PT Merpati Nusantara Airline. From the calculation of figure and rating, it shows that PT Merpati Nusantara Airline is located in the Quadrant II (-0.15:0.7) meaning that it faces a big market opportunity yet on the other hand it faces some problems and internal weaknesses. The focus of the strategy is conducted by minimizing internal problems, in order to get a better market opportunity.Persaingan yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk bertahan dan menciptakan suatu strategi pemasaran yang tepat, sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh perusahaan PT. Merpati Nusantara Airline, yang membutuhkan strategi yang tepat dan sesuai yang dapat menyeimbangkan antara lingkungan internal dengan eksternal. Manfaat kajian ini adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan dan peluang yang dimiliki oleh perusahaan serta tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan penerbangan PT.Merpati Nusantara Airline. , sebagai sampel dalam pengkajian ini adalah opini penumpang maskapai Merpati yang beroperasi di Bandar Udara Sultan Hasanuddin – Makassar. Metodologi yang digunakan menggunaan pendekatan analisis SWOT dan matriks alternatif strategi dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis yang dinilai dan dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilik PT.Merpati Nusantara Airline. Dari hasil perhitungan pembobotan dan rating bahwa posisi PT. Merpati Nusantara Airline terletak pada kuadaran II (-0,15 : 0,7) yaitu menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi, di lain pihak, menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi yang dilakukan adalah meminimalkan masalah-masalah internal, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Fungsi Keselamatan Penerbangan di Bandar Udara Sam Ratulangi - Manado
Lita Yarlina;
Lukiana Lukiana
WARTA ARDHIA Vol 34, No 1 (2008)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (9359.436 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v34i1.54.58-76
Fungsi keamanan dan keselamatan penerbangan di bandar udara pada dasarnya terdiri dari fungsi pembinaan, fungsi pengawasan, dan fungsi kegiatan dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Departemen Perhubungan cq. Direkorat Jenderal Perhubungan Udara, yang meliputi aspek pengaturan, pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan, pendayagunaan, pengembangan sistem pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan dalam upaya untuk mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur serta terpadu dengan moda transportasi lain. Berdasarkan hasil analisis pelaksana fungsi keselamatan penerbangan di bandar udara yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan lalu lintas udara serta hasil pengamatan dapat diberikan beberapa masukan yang dapat dilakukan oleh pihak terkait untuk meningkatkan peranan dan pelasanaan fungsi-fungsi keselamatan penerbangan tersebut sebagai fungsi pelaksanaan kegiatan pelayanan lalu lintas udara dengan upaya peningkatan perlu adanya penambahan jumlah personil unit ADC dan unit AMC. melihat yang dilayani saat ini semakin padat dan perlu segera diadakan penambahan peralatan yang mendukung kinerja unit AMC, agar koordinasi di lapangan tetap terjaga.
Pelaksanaan Pengawasan Keselamatan Penerbangan di Bandar Udara SM. Badaruddin II Palembang
Lita Yarlina;
Evy Lindasari
WARTA ARDHIA Vol 39, No 1 (2013)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (583.62 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v39i1.111.73-98
Safety is a major factor every flight. National aviation safety oversight is one of the functions that are the responsibility of coaching the Derectorate General of Civil Aviation to encure compliance with the standards, procedures and regulations, in order to see the fulfillment of the terms and condition in general aviation safety standards and safe operation of airports in particular that carried out by the organizers airports and other stakeholders. The method of analisys used to determine the operational supervision airport is gap analysis between the observation and collection of primary data from airport managers with operational safety performance indicator airport contained in KM, 24 2009 on Civil Aviation Safety Regulation Part 139 on the airport (aerodrome) issued by the Directorate General of Civil Aviation. The analysis showed that the safety oversight of the airport operation in airport Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang in the surveillance system consists of four systems which are airport management system, air side system control, the airport environment systems, inspection systems and reporting systems and safety management system has been appropriate and meets CASR 139.Pengawasan keselamatan penerbangan nasional merupakan salah satu fungsi pembinaan yang menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memastikan kesesuaian standar, prosedur dan peraturan terkait, guna melihat pemenuhan peraturan dan ketentuan standar dan keselamatan penerbangan pada umumnya dan keselamatan operasi bandar udara pada khususnya yang dilaksanakan oleh penyelenggara bandar udara dan pemangku kepentingan lainnya. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan operasional bandar udara adalah metode analisis kesenjangan (gap analysis)antara hasil observasi dan pengumpulan data primer dari pengelola bandar udara dengan performance indicator keselamatan operasional bandar udara yang terdapat dalam KM. 24 Tahun 2001 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome). Hasil analisis menunjukkan bahwa pengawasan keselamatan operasi Bandar udara di Bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dalam sistem pengawasan terdiri dari 4 sistem yaitu sistem manajemen bandar udara, sistem control sisi udara, sistem lingkungan bandar udara, sistem pemeriksaan dan sistem pelaporan dan sistem Manajemen keselamatan sudah sesuai dan sudah memenuhi referensi CASR 139.
Pengkajian Angkutan Udara Perbatasan di Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat
Lita Yarlina;
Evy Lindasari
WARTA ARDHIA Vol 41, No 3 (2015)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (698.942 KB)
|
DOI: 10.25104/wa.v41i3.150.125-138
Kabupaten Kapuas Hulu terletak di Provinsi Kalimantan Barat, Waktu tempuh ke Pontianak kurang lebih empat puluh lima menit penerbangan menggunakan Pesawat Udara jenis ATR 42 Seri 300/F27 atau kurang lebih 16 jam dengan kendaraan darat. Kabupaten ini merupakan salah satu daerah perbatasan dengan wilayah Malaysia. Maksud penelitian ini untuk mengevaluasi ketersediaan sarana dan prasarana angkutan udara di daerah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Tujuannya adalah memberikan rekomendasi untuk pengembangan pelayanan angkutan udara di daerah perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Metode yang digunakan adalah analisis SWOT agar dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di daerah perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Dari hasil perhitungan pembobotan dan rating bahwa Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai kekuatan lebih besar dibanding kelemahan, serta peluang lebih besar dari pada ancaman, maka strategi yang tepat adalah strategi SO (agresif) terletak di kuadran (2,48 : 3,02) ini merupakan situasi banyaknya peluang yang sangat besar di kabupaten ini serta mempunyai kekuatan di kabupaten ini yaitu meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan pariwisata.[Border Air Transport Assessment in Kapuas Hulu District West Kalimantan] Kapuas Hulu district located in the West Kalimantan province. It takes about forty five minutes flight to capitalcity Pontianak using ATR 42 series 300 and F27 or approximately 16 hours by land transportation. This district is one of the border area with Malaysia region. This study aim to evaluate the air transport infrastructure in the Kapuas Hulu District West Kalimantan. The goal is to provide recommendations for the development of air transport services in the border area of Kapuas Hulu District West Kalimantan. This research used SWOT analysis in order to determine the strengths, weaknesses, opportunities and threats in the border area Kapuas Hulu West Kalimantan. From the calculation of the weighting and the rating, the Kapuas Hulu has more strength than weakness, as well as a greater opportunity than a threat, the right strategy is SO strategy (aggressive) is located in quadrant (2.48:3.02). There are many opportunities in this district. Furthermore it also has strength in natural resources and tourism.