Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DINAMIKA INDUSTRI RAWAI TUNA DI PELABUHAN BENOA Fathur Rochman; Irwan Jatmiko; Zulkarnaen Fahmi
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 9 No. 2 (2018): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.215 KB) | DOI: 10.29244/jmf.9.2.209-220

Abstract

ABSTRACTThis study presents information about the dynamics of industrial scale tuna longline development in Indonesia, especially tuna longline fisheries in the Eastern Indian Ocean. This study uses a descriptive method based on tuna longline enumeration data landed at Benoa port from 2012 to 2015. Benoa is one of the three main fishing ports in Indonesia, besides Nizam Zachman (Jakarta) and Cilacap (Central Java). It contributes the largest number of tuna catches to 60% of the total long-scale tuna catch industry in the Indian Ocean. This makes Benoa as the main barometer of industrial tuna fisheries in Indonesia. Industrial scale of tuna longline fisheries activities have dropped significantly to 76% from 2004 to 2015. Highest decline occurred in 2004 to 2006 by 43% followed by 2009 to 2010 at 41% and 2014 to 2015 at 19%. Enumeration data coverage in Benoa port is about 57% to 64% of total ship landing. Catch dominated by export products followed by local quality and bycatch products. The catch composition is dominated by four tuna species (BET, YFT, SBT and ALB) which reach 88% of the total catch followed by bycatch of 6.23% and fish with beaks of 5.46%. In period 2012 to 2014, fishing efforts are directly proportional to the number of ships and tuna production, but in 2015, capture efforts, CPUE and catch production increased along with the decline in the number of ships operating.Keyword: Benoa Port, enumeration program, tuna longlineABSTRAKStudi ini menyajikan informasi tentang dinamika perkembangan rawai tuna skala  industri di Indonesia khususnya perikanan rawai tuna di Samudera Hindia Bagian Timur. Studi ini menggunakan metode deskriptif yang berbasis data enumerasi perikanan rawai tuna yang didaratkan di Pelabuhan Benoa tahun 2012 sampai dengan 2015. Pelabuhan Benoa merupakan satu dari tiga pelabuhan perikanan utama di Indonesia disamping Nizam Zachman (Jakarta) dan Cilacap (Jawa Tengah). Pelabuhan Benoa menyumbangkan jumlah tangkapan ikan tuna terbesar mencapai 60% dari total tangkapan rawai tuna skalaindustri di Samudera Hindia. Hal ini menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai barometer utama perikanan tuna skala industri di Indonesia. Kegiatan perikanan rawai tuna skala industri telah menurun secara signifikan hingga 76% dari 2004 sampai 2015. Penurunan tertinggi terjadi pada 2004 sampai 2006 sebesar 43% diikuti 2009 hingga 2010 sebesar 41% dan 2014 sampai 2015 sebesar 19%. Cakupan data enumerasi di Pelabuhan Benoa adalah 57% sampai 64% dari total pendaratan kapal. Hasil tangkapan didominasi oleh produk ekport diikuti oleh produk kualitas lokal dan produk hasil sampingan. Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh empat spesies tuna (BET, YFT, SBT dan ALB) yang mencapai 88% dari total tangkapan diikuti oleh hasil tangkapan sampingan sebesar 6,23% dan ikan berparuh sebesar 5,46%. Pada periode 2012 sampai 2014, upaya penangkapan berbanding lurus dengan jumlah kapal dan produksi tuna namun pada tahun 2015 upaya penangkapan, CPUE dan produksi  hasil tangkapan  meningkat seiring dengan turunnya jumlah kapal yang beroperasi.Kata kunci: Pelabuhan Benoa, program enumerasi, rawai tuna
KAJIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TERHADAP PENURUNAN POPULASI SATWA LINDUNG Elepas maximus sumantresis DI PROVINSI LAMPUNG Dina Maulina; Mimien Henie Irawati; Fathur Rochman; Istamar Syamsuri
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The forests have many functions as a source of germplasm for riches varieties of flora and fauna. However, the function of forests has now become indispensable for elephants as shelter and feeding sites. Through this study examines the environmental damage that restricts animal population Elepas maximus sumantresis through methods explainatory survey method. The population in this study was the overall number of animals that were the Sumatran elephant in Lampung Province. The results showed that in the last 10 years occurred a decrease in forest land area in Lampung povinsi of 7.05% or an area of 234 004 ha. While in the previous 12 years (1985-1997) were deforested much as 23.873%. These conditions resulted in a decline of the elephant population is a species endemic in Lampung province by 69% of potential elephant habitat in the last 25 years.Hutan memiliki banyak fungsi sebagai sumber plasma nutfah bagi kekayaan varietas flora dan fauna. Namun, fungsi hutan kini menjadi tergantikan bagi gajah sebagai tempat hunian dan tempat mencari makan. Melalui penelitian ini mengkaji mengenai kerusakan lingkungan yang membatasi populasi satwa Elepas maximus sumantresis melalui metode explainatory survey method. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah satwa gajah sumatera yang berada di Provinsi Lampung. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam 10 tahun terakhir tejadi penurunan luas lahan Hutan di povinsi lampung sebesar 7,05% atau seluas 234.004 ha. Sementara dalam kurun waktu 12 tahun sebelumnya (1985-1997) mengalami deforestasi sebanyak 23,873%. Kondisi ini mengakibatkan penurunan terhadap populasi gajah yang merupakan satwa endemik di Provinsi Lampung sebesar 69%habitat potensial gajah dalam 25 tahun terakhir.Kata kunci: Elepas maximus sumantresis, kerusakan hutan, Lampung
INTERAKSI BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HASIL TANGKAPAN PER UNIT USAHA ( CATCH PER UNIT EFFORT) ALBAKORA (Thunnus Alalunga Bonnaterre,1788) DI SAMUDRA HINDIA Gussasta Levi Arnenda; Fathur Rochman
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 3, No 3 (2019): JFMR VOL 3 No. 3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.195 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.03.14

Abstract

Produksi sumber daya ikan akan selalu mengalami kenaikan dan penurunan secara alami. Perikanan tuna masih menjadi komoditas ekspor penting di Indonesia. Albakora merupakan spesies tuna yang selalu ada keberadaannya sepanjang tahun. Hasil tangkapan spesies ini adalah yang paling dominan dari spesies tuna lainnya. Pemahaman yang baik tentang interaksi berbagai faktor musim, daerah penangkapan, jumlah pancing antar pelampung dan kombinasi umpan sangat berguna untuk menentukan strategi penangkapannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi penangkapan dalam upaya penangkapan albacore yang efektif dan efisien.Penelitian dilakukan sepanjang bulan Januari 2006 sampai dengan Oktober 2015 melalui metode pengamatan dan pencatatan spesies albakora secara langsung oleh obsever diatas kapal longline yang berbasis di pelabuhan perikanan muara baru (Jakarta), Pelabuhan ratu (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan Benoa (Bali). Hasil penelitian diperoleh faktor umpan memiliki pengaruh terbesar daripada seluruh faktor. Interaksi terbesar adalah antara daerah penangkpan dengan umpan. Pada faktor musim, musin muson barat dan muson timur tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Faktor darah penangkapan, diluar ZEE memiliki nilai rata-rata CPUE lebih tinggi dari  didalam ZEE. Faktor jumlah pancing antar pelampung tidak memiliki pengaruh yangsignifikan. Faktor umpan, ikan layang memiliki nilai signifikan tertinggi.  Interaksi dari beberapa faktor terhadap CPUE hasil tangkapan ALB diketahui bahwa faktor umpan memiliki pengaruh terbesar daripada faktor lainnya, dan interaksi yang paling berpengaruh adalah interaksi anatara faktor umpan dengan faktor daerah penangkapan Strategi penangkapan dapat dilakukan pada daerah penangkapan diluar ZEE dengan umpan iakn layang, baik pada musim muson barat ataupun timur agar penangkapan ikan efektif dan efisien
Analisis Minat Masyarakat Terhadap Pembelian Sukuk Ritel Syariah Sebelum dan Saat Pandemi Ela Faningrum; Muhammad Sularno; Fathur Rochman
Jurnal Al-Istishna Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Al-Istishna
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58326/jai.v1i1.150

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada pentingnya sukuk ritel sebagai salah satu instrumen investasi yang masih eksis di tengah pandemi COVID-19. Pandemi telah membawa ketidakpastian ekonomi global, namun sukuk ritel tetap menjadi pilihan investasi yang stabil dan aman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis minat masyarakat dalam pembelian sukuk ritel sebelum dan selama pandemi, serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan netnografi, berfokus pada media sosial Instagram . Metode yang dinilai relevan digunakan di tengah masa pandemi karena peneliti ingin menganalisis minat masyarakat terutama generasi milenial yang memasarkan dan mengedukasikan mengenai sukuk ritel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 tidak menjadi penghalang bagi minat masyarakat terhadap sukuk ritel. Justru sebaliknya, sukuk ritel menjadi instrumen investasi yang semakin diminati, terutama oleh generasi milenial. Beberapa faktor kunci yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap sukuk ritel antara lain nilai-nilai patriotisme, imbalan atau kupon yang tetap, literasi keuangan dan kemudahan akses, perubahan perilaku investasi di masa pandemi, penawaran kupon dan masa penawaran yang menarik, dukungan dan edukasi dari pemerintah, investasi berbasis syariah, kemudahan dalam investasi, transparansi dan akses informasi, serta keamanan dan likuiditas instrumen investasi. Dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian seperti pandemi COVID-19, sukuk ritel menawarkan stabilitas dan keamanan yang diinginkan oleh investor. Dukungan dan edukasi dari pemerintah, serta inovasi dalam pemasaran dan penjualan melalui platform online, juga berperan penting dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam investasi sukuk ritel.