Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

CHARACTERISTICS OF TUNA, SMALL TUNA AND SKIPJACK (TTS) FISHERY IN KUTARAJA OCEAN FISHING PORT, ACEH Gussasta Levi Arnenda; Fathur Rochman
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 17, No 2 (2021): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.17.2.90-98

Abstract

Kutaraja Ocean Fishery Port is the oldest port in Banda Aceh City, Lampulo. Fishery resources are a new potential in the regional economic development of Aceh province. Fish resources that have great potential are from the large pelagic fish groups, including Tuna, Small Tuna and Skipjack (TTS) . Fishery characteristics are used to carry out sustainable fishing. This research was conducted at PPS Kuta Raja, Aceh for one year. Data collection was carried out directly through site surveys and interviews with related fisheries actors. Biological data and capturing aspects were carried out using a stratifield random sampling system by placing enumerators. The results showed that the production of TCT at PPS Kutaraja was dominated by 2 fishing gears, purse seine and hand lines. Based on the results of enumeration in 2020, the estimated total production of tuna skipjack and small tuna at PPS Kuta Raja reaches 11,520 tons. The highest total estimated fish catch is skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) (SKJ) 5,802 tons, Bullet tuna (Auxis rochei)(BLT) 2814 tons, Yellow fin  (Thunnus albacares) (YFT) 2,452 tons, Krai Tongkol (Auxis thazard) (FRI) 448 tons, and Eastern little tuna (Euthynnus affinis) (KAW) 1,745 tonnes. All of the fish caught were dominated by immature fish. So it is very necessary to evaluate the use of fishing gear or the licensing of FADs. The monthly CPUE distribution pattern is the same, where in August it reaches the highest CPUE and in October it reaches the lowest CPUE value.
BIOLOGICAL ASPECTS, CATCHING ASPECTS AND FISHING GROUND OF EASTERN LITTLE TUNA OR KAWAKAWA(Euthynnusaffinis (Cantor, 1849)) BASED ON THE FISHING GEAR AT WPP 572 Gussasta Levi Arnenda; Bram Setyadji; Ngurah Intan Wiratmini; I Made Sara Wijana
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 16, No 3 (2020): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.16.3.%p

Abstract

Eastern little tuna (Euthynnus affinis) is the main catch in WPP572. The caught E. affinis are still in their infancy. This research aims is to know the biological aspects, the fishing aspects and the distribution of the fishing gear per fishing gear, as a consideration for sustainable fisheries management. The research was carried out during the years 2019-2020. Taking samples for gonad observation was carried out by direct survey to the location in February, May, July and October 2019. The measurement of fish length was carried out in stratified random. Catching data were retrieved by requesting secondary data and interviews with related parties. The distribution of fishing grounds is mapped using the QGIS 3.4, the spatial distribution of catches is mapped. This study showed the size structure of E. affinis on purse seine, troll line and encircling gill netfishing gear from 16-55 cm FL, while on the boat/raft lift net it was 21-50 cmFL. These fish growth's is positive allometric on purse seine and encircling gillnet fishing gear, negative allometric on boat/raft lift net fishing gear, and isomeric on troll line. The sex ratio is in the ratio 1: 1.15 and balanced. Based on the maturity level, the gonads were mature in July and October and immature in February and May. Gonads ripened for the first time at a size of 42.032 cmFL. The distribution of the purse seine catchment areas at 3°-6°N and 93°-96°E, and 3°-6°S and 94°-95°E. Boat/raft lift net at 0°-3°S and 95° -101°E. Troll line 4°-6°N and 94°-95 E. Encircling gillnet 0°-2°S and 99°-101°E.
FAKTOR OPERASIONAL YANG BERPENGARUH TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis ) DAN MADIDIHANG (Thunnus Albacares) DI PERAIRAN BITUNG, SULAWESI UTARA Gussasta Levi Arnenda; Dahrul Akhbar; Afriana Kusdinar
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 4, No 2 (2020): JFMR VOL 4. NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.02.3

Abstract

Sumber daya ikan yang berada di perairan Bitung, Sulawesi Utara sangat tinggi baik dari segi jumlah maupun potensi pemanfaatan. Salah satu komoditas unggulan adalah Cakalang dan Tuna yang di tangkap menggunakan pole and line (huhate). Hasil tangkapan spesies ini adalah yang paling dominan dari spesies tuna lainnya. Pemahaman yang baik tentang faktor operasional sangat berguna untuk menentukan strategi penangkapannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi penangkapan ikan cakalang (katsuwonus pelamis )dan madidihang (thunnus albacares) dalam upaya penangkapan  yang efektif dan efisien. penelitian dilakukan sepanjang bulan desember 2017 hingga bulan maret 2018 melalui pengambilan data dilakukan dengan mengikuti operasi penangkapan secara langsung dengan menggunakan kapal pole and line zyang berbasis di Bitung, Sulawesi Utara. Data tersebut meliputi data hasil tangkapan dan suhu permukaan laut (SPL) yang diukur secara langsung (in situ). Hasil penelitian diperoleh factor pengoperasian sangat berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan madidihang, dan tidak memiliki pengaruh terhadap ikan cakalang.
PENDUGAAN STOK IKAN TUNA (Thunnus spp.) MENGGUNAKAN MODEL PRODUKSI SURPLUS (MPS) DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA (STUDI KASUS: SELATAN JAWA TIMUR) gussasta levi arnenda; Dimas Amirul Kusuma; Dimas Galang Fergiawan
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 3, No 2 (2019): JFMR VOL 3 NO 2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.591 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.02.15

Abstract

Sumberdaya ikan tuna (Thunnus spp.) merupakan salah satu jenis ikan pelagis besar yang dominan ditangkap di Samudera Hindia pada perairan Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasikan nilai potensi tangkap maksimum lestari(MSY) dan nilai jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB), status sumberdaya, jumlah stok ikan tuna pada tahun 2015, dan manajemen pengelolaan sumberdaya perikanan untuk mencapai stok ikan tuna yang optimum di perairan Samudera Hindia pada perairan Jawa Timur. Data sekunder menggunakan data statistik perikanan tangkap Jawa Timur tahun 1990-2015. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai potensi maksimum tangkap lestari dengan menggunakan model Fox (1970) didapatkan nilai fMSY 1.226.054 trip dan nilai YMSY 2.926,59 ton. Kondisi pada saat JTB didapatkan nilai fJTB 578.296 trip dan YJTB 2.341,27 ton. Tingkat pengusahaan sumberdaya ikan tuna dengan acuan nilai fJTB didapatkan nilai 107% dan pemanfaatan biomass dengan acuan nilai JTB yang didapatkan dari non-quilibrium model didapatkan sisa biomass pada tahun 2015 80% dari biomass saat JTB, sehingga didapatkan status perikanan tuna over exploited. Pendugaan stok pada tahun 2015 sebesar 11.990,85 ton atau 80% dari biomass pada saat JTB. Manajemen pengelolaan sumberdaya ikan tuna di Samudra Hindia pada periaran Jawa Timur dengan mensimulasikan upaya penangkapan pada tahun 2016-2025 setara dengan upaya penangkapan tahun 2015 yaitu 486.017 trip dan menghasilkan biomass 12.701,98 ton. 
INTERAKSI BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HASIL TANGKAPAN PER UNIT USAHA ( CATCH PER UNIT EFFORT) ALBAKORA (Thunnus Alalunga Bonnaterre,1788) DI SAMUDRA HINDIA Gussasta Levi Arnenda; Fathur Rochman
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 3, No 3 (2019): JFMR VOL 3 No. 3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.195 KB) | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2019.003.03.14

Abstract

Produksi sumber daya ikan akan selalu mengalami kenaikan dan penurunan secara alami. Perikanan tuna masih menjadi komoditas ekspor penting di Indonesia. Albakora merupakan spesies tuna yang selalu ada keberadaannya sepanjang tahun. Hasil tangkapan spesies ini adalah yang paling dominan dari spesies tuna lainnya. Pemahaman yang baik tentang interaksi berbagai faktor musim, daerah penangkapan, jumlah pancing antar pelampung dan kombinasi umpan sangat berguna untuk menentukan strategi penangkapannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi penangkapan dalam upaya penangkapan albacore yang efektif dan efisien.Penelitian dilakukan sepanjang bulan Januari 2006 sampai dengan Oktober 2015 melalui metode pengamatan dan pencatatan spesies albakora secara langsung oleh obsever diatas kapal longline yang berbasis di pelabuhan perikanan muara baru (Jakarta), Pelabuhan ratu (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan Benoa (Bali). Hasil penelitian diperoleh faktor umpan memiliki pengaruh terbesar daripada seluruh faktor. Interaksi terbesar adalah antara daerah penangkpan dengan umpan. Pada faktor musim, musin muson barat dan muson timur tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Faktor darah penangkapan, diluar ZEE memiliki nilai rata-rata CPUE lebih tinggi dari  didalam ZEE. Faktor jumlah pancing antar pelampung tidak memiliki pengaruh yangsignifikan. Faktor umpan, ikan layang memiliki nilai signifikan tertinggi.  Interaksi dari beberapa faktor terhadap CPUE hasil tangkapan ALB diketahui bahwa faktor umpan memiliki pengaruh terbesar daripada faktor lainnya, dan interaksi yang paling berpengaruh adalah interaksi anatara faktor umpan dengan faktor daerah penangkapan Strategi penangkapan dapat dilakukan pada daerah penangkapan diluar ZEE dengan umpan iakn layang, baik pada musim muson barat ataupun timur agar penangkapan ikan efektif dan efisien