Hayatun Nufus
(Scopus ID: 57215973382) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Juring (Journal for Research in Mathematics Learning)

Pengaruh Penerapan Model Contextual Teaching and Learning terhadap Kemampuan Koneksi Matematis ditinjau dari Kemampuan Awal Matematis Siswa SMP Abdi Nursamsi; Hayatun Nufus; Annisah Kurniati
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.402 KB) | DOI: 10.24014/juring.v3i2.9653

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model  contextual teaching and learning terhadap kemampuan koneksi matematis ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa SMP Negeri 03 Siak Hulu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dangan desain yang digunakan adalah non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelasVIII SMP Negeri 03 Siak Hulu, dengan menggunakan purposive sampling, terpilihlah kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes dengan instrumen soal tes kemampuan awal matematis dan soal posttest kemampuan koneksi matematis serta teknik observasi dengan instrumen lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji-t dan uji ANOVA dua arah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan dua hal, yaitu: (1) terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa antara siswa yang belajar menggunakan model contextual teaching and learning dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. (2) tidak terdapat interaksi antara model contextual teaching and learning dengan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa model contextual teaching and learning berpengaruh terhadap kemampuan koneksi matematis ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa SMP Negeri 03 Siak Hulu.
Pengaruh Penerapan Model Learning Cycle 7E terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ditinjau berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa SMPN 31 Pekanbaru Hayatun Nufus; Cut Wira; Annisah Kurniati
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.168 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.7730

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, 3) untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini merupakan quasi experiment dan desain yang digunakan adalah the non equivalent post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 31 Pekanbaru yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel kelas VII.1 dan VII.2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, dan obeservasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal post-test kemampuan pemecahan masalah matematis, angket kemandirian belajar dan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data di dapat kesimpulan bahwa: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN 31 Pekanbaru, 2) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah  3) tidak terdapat terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Analisis Newman’s Error Penyelesaian Soal-Soal Pada Materi Himpunan Berbasis Kemampuan Komunikasi Matematis berdasarkan Gaya Kognitif dan Habits of Mind Yassirly Yuzalia; Hayatun Nufus; Hasanuddin Hasanuddin
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.533 KB) | DOI: 10.24014/juring.v4i2.12148

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis Newman’s error peserta didik dalam menyelesaikan soal kemampuan komunikasi materi himpunan berdasarkan gaya kognitif dan Habits of Mind. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini peserta didik kelas IX Maryam SMP IT Al-Fatah Minas. Data dikumpulkan menggunakan teknik tes dan teknik nontes (angket, wawancara, dokumentasi) dan instrumen yang digunakan adalah soal tes kemampuan komunikasi pada materi himpunan, soal tes GEFT, angket Habits of Mind, dan pedoman wawancara. Pengolahan dan analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman yang meliputi 3 tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kesalahan yang sering dilakukan peserta didik berdasarkan kemampuan komunikasi matematis pada indikator mengeskpresikan ide-ide matematis ke dalam bentuk gambar. (2) Kesalahan yang sering dilakukan peserta didik dengan gaya kognitif FD yaitu kesalahan pada tahap memahami, sedangkan gaya kognitif FI pada tahap transformasi, keterampilan proses dan penulisan notasi. (3) Kesalahan yang sering dilakukan peserta didik dengan HoM kategori tinggi dan sedang yaitu pada tahap transformasi, keterampilan proses dan penulisan notasi. Sedangkan peserta didik dengan HoM kategori rendah pada tahapan memahami. (4) Kesalahan yang sering dilakukan peserta didik dengan gaya kognitif FI HoM tinggi, dan FI HoM sedang yaitu pada tahap transformasi, keterampilan proses dan penulisan notasi. Kesalahan yang dilakukan FIHoM rendah dan FD HoM tinggi yaitu pada tahap memahami, transformasi, keterampilan proses dan penulisan notasi. Sedangkan, peserta didik dengan gaya kognitif FD HoM sedang yaitu pada tahap memahami.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis berdasarkan Self Efficacy Siswa Shinta Hestika; Zulkifli Zulkifli; Hayatun Nufus
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.618 KB) | DOI: 10.24014/juring.v4i1.12025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung; (2) apakah terdapat kontribusi self efficacy terhadap kemaampuan berpikir kreatif matematis, serta (3) apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan self efficacy terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa MTs Negeri 1 Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment dengan desain the nonequivalent posttest-only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Putra MTs Negeri 1 Pekanbaru tahun ajaran 2019/2020. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.8 sebagai kelas kontrol dan kelas VIII.10 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, tes, angket, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa, soal posttest kemampuan berpikir kreatif matematis, angket self efficacy, dan dokumentasi keterlaksanaan penelitian. Teknik analisis data menggunakan uji-t, pearson product moment dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa:    1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran langsung,   2) Terdapat kontribusi self efficacy sebesar  yang artinya self efficacy memiliki kontribusi yang lemah, dan 3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan self efficacy terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Identifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dari Sudut Pandang Gaya Kognitif dalam Pembelajaran Matematika Aisyah Amini; Hayatun Nufus; Eva Agustin
Juring (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/juring.v6i3.25627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis (KBKM) siswa dari sudut pandang gaya kognitif (field independent dan field dependent). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di salah satu SMP negeri yang ada di kabupaten Kuansing, Riau. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan teknik wawancara, menggunakan instrumen soal tes GEFT, instrumen soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan naskah pedoman wawancara. Data dianalisis melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan tipe gaya kognitif Field Independent (FI) mampu memecahkan masalah lebih baik dan mempunyai tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis lebih tinggi dari siswa dengan tipe gaya kognitif Field Dependent (FD), namun signifikansinya masih perlu diuji. Secara umum, siswa dengan tipe gaya kognitif FI dan FD mampu menyelesaikan soal pada indikator kelancaran yaitu memikirkan lebih dari satu jawaban dan kesulitan dalam menyelesaikan soal pada indikator elaborasi yaitu menambah atau merincikan detail-detail dari suatu gagasan, objek, atau situasi menjadi lebih menarik.