Ayu Faradillah
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

EDUCATORS’ PERCEPTION OF BLENDED LEARNING MODELS ON MATHEMATICS LEARNING Ayu Faradillah; Windia Hadi
KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 1 (2020): KALAMATIKA April 2020
Publisher : FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.427 KB) | DOI: 10.22236/KALAMATIKA.vol5no1.2020pp83-92

Abstract

The main objective of this research is to analyze and compare educators' perceptions of the application of the BL model in mathematics learning. The stages of research carried out in this study began with the manufacture of questionnaires both for educators and students. Next the researchers asked one of the lecturers and mathematics teachers to validate it. Based on the results of the validation conducted, the questionnaire was declared to be appropriate to be used by correcting a selection of words so it would not have a double meaning. In the next stage, researchers distributed the questionnaire to educators in schools and universities in several provincies in Indonesia After obtaining the data, researchers analyzed the data using WinStep. The results of the questionnaire showed that there was one question on the questionnaire that was difficult to be agreed upon by lecturers and teachers, namely the 16th statement that revealed students felt they needed more time to complete online assignments when dealing with graphics / diagrams / tables / other on mathematical material
HAMBATAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BERMUATAN HIGHER-ORDER THINKING SKILLS Windia Hadi; Ayu Faradillah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.871 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v9i3.3006

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan mahasiswa calon guru matematika dalam  menyelesaikan masalah bermuatan HOTS dan faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data adalah tes yang digunakan untuk mengidentifikasi hambatan belajar. Instrumen yang digunakan adalah pelaksana penelitian sebagai instrumen utama, instrument soal HOTS, kuisioner terbukaterkait hambatan belajar. Subjek penelitian terdiri dari 118 orang mahasiswa Pendidikan Matematika Semester ganjil dengan perwakilan tiap 1 kelas pada semester 1,3,5, dan 7 pada salah satu Universitas Muhammadiyah di Jakarta Timur yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat tiga tipe hambatan belajar mahasiswa calon guru dalam menyelesaikan masalah bermuatan HOTS diantaranya  (1) tipe 1 terkait konsep-konsep materi persamaan 4 variabel dan bilangan asli pada indikator kemampuan dalam menganalisis (C4) dan kreasi (C6); (2) tipe 2 terkait prosedur penyelesaian soal operasi aljabar, akar dan pecahan dalam bentuk irrasional pada indikator menganalisis (C4), Menilai (C5) dan kreasi (C6); (3) tipe 3 terkait hubungan materi matematika dengan konsep matematika yang lain yaitu geometri dengan trigonometri dan geometri dengan lingkaran pada indikator kemampuan dalam menilai (C5) dan kreasi (C6); Faktor yang menyebabkan mahasiswa calon guru matematika masih lemah dalam menyelesaikan masalah bermuatan HOTS adalah ketidakbiasaan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah soal HOTS dan ketidakberkembangnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dalam menyelesaikan masalah. This study aims to identify the barriers of pre-services in solving HOTS-laden problems and their causes. This study uses a qualitative method. Data collection is a test used to identify learning barriers. The instrument used was the researcher as the main instrument, the HOTS question instrument, the open questionnaire related to learning obstacles. The research subjects consisted of 118 odd semesters Mathematics Education students with representatives for 1 class in semester 1,3,5 and 7 at one of the Muhammadiyah Universities in East Jakarta. They were selected by purposive sampling technique. The results of this study are that there are three types of pre-services obstacles in solving HOTS-loaded problems, including (1) type 1 related to the material concepts of the four variable equations and real numbers on the indicators of ability to analyze (C4) and creation (C6); (2) type 2 related to problem-solving solutions of algebra, roots, and fractions in the irrational form on indicators (C4), Assess (C5), and creation (C6); (3) type 3 relation between mathematics material and other mathematical concepts, namely geometry with trigonometry and geometry with circles on the indicators of ability in assessment (C5) and creation (C6); The factors that cause student mathematics teacher candidates to be weak in solving HOTS-laden problems are students' unfamiliarity with solving HOTS problems and not developing high-order thinking skills in solving problems. 
Validity of critical thinking skills instrument on prospective Mathematics teachers Ayu Faradillah; Sabila Adlina
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v25i2.40662

Abstract

This study aims to describe the process of validity of critical thinking skills on prospective mathematics teachers. This research used a quantitative approach with a survey method. Data were collected from 245 prospective mathematics teachers from 19 Mathematics education study programs at 19 higher education institutions in Indonesia. The data were collected using a questionnaire given via Google Form and analyzed by the Rasch Model analysis using Winstep software and Confirmatory Factor Analysis (CFA) using JASP. The results show that the instrument of critical thinking skills with indicators such as open-mindedness, inquisitiveness, systematicity, truth-seeking, analyticity, and self-confidence is valid and reliable, although it has to consider eliminating items and person misfit.
Pengaruh Model Discovery Learning Berbantu Software Wingeom terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik Samuel Setyo Nugroho Putro; M Soenarto; Ayu Faradillah
MAJAMATH: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2019): Vol. 2 No. 1 Maret 2019
Publisher : Prodi Pendidikan matematika Universitas Islam Majapahit (UNIM), Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning berbantu software wingeom terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi-Experimental dengan Intact-Group Comparison design. Populasi penelitian mencakup seluruh peserta didik kelas VIII. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Desa Putera Jakarta pada kelas VIII semester genap pada tahun pelajaran 2017/2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampling purposive diperoleh 80 peserta didik terdiri dari 40 peserta didik untuk kelas eksperimen dan 40 peserta didik untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian yang terdiri dari 8 soal kemudian diuji validitas dan reliabilitas. Data hasil penelitian telah diuji normalitas, homogenitas didapat data yang berdistribusi normal dan kedua kelompok homogen. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji-t dihasilkan sebesar 6,345 dengan effect size sebesar 1,426 termasuk dalam kriteria tinggi. Hasil penelitian menyimpulkan rata-rata kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, sehingga terdapat pengaruh model discovery learning berbantu software wingeom terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik.Kata Kunci: Model Discovery Learning, Software Wingeom, Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Peserta Didik.
Sikap Siswa Terhadap Penggunaan Teknologi Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Berdasarkan Kemampuan Tyas Sadpuranti Purwaningrum; Ayu Faradillah
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v4i2.287

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap siswa terhadap penggunaan teknologi dalam pembelajaran yang dilihat dari beberapa kemampuan matematika yaitu tinggi,sedang dan rendah. Total subjek penelitian adalah 123 siswa yang terdiri dari 31 siswa kelas 7 dan 20 siswa kelas 8 SMP Muhammadiyah PasarKemis dan 36 siswa kelas 10 dan 36 siswa kelas 11 SMA Negeri 57 Jakarta. Metode penelitian ini adalah survey dimana data yang diperoleh dianalisis dengan model Rasch (Winstep). Kuesioner penelitian ini berjumlah 24 pernyataan dan terdapat 3 indikator yaitu, memahami dan menyajikan materi dengan menggunakan tenologi serta sikap terhadap menggunakan teknologi. Berdasarkan hasil analisis dari kemampuan matematika menunjukan bahwa kelas 7 dan 10 lebih menyukai penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika. Kemampuan matematika siswa dengan kategori rendah dan tinggi menunjukan bahwa mereka menyukai penyajian materi yang menarik dengan menggunakan teknologi sehingga dapat membantu dalam mengeksplorasi konsep matematika secara mendalam
Mathematical Critical Thinking Skills Senior High School Student Based on Mathematical Resilience and Domicile Ayu Faradillah; Tia Humaira
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika: Volume 5 Nomor 2, In press
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i2.682

Abstract

The purpose of this study was to analyze students' mathematical critical thinking in terms of mathematical resilience and domicile. The method used in this research is descriptive qualitative where the process of selecting the subject uses an application called Winstep. Researchers used 473 high school students from 6 different schools to be the subjects in this study. The technique of taking the subject from research is based on the students' mathematical resilience level so there are 3 categories, namely high mathematical resilience, moderate mathematical resilience and high mathematical resilience. Data collection techniques using questionnaires, tests and interviews. Students are given a questionnaire in advance to determine the subject who will take the next test, namely mathematical critical thinking questions, after which the student's answers are analyzed and the researcher conducts interviews to find out how students solve the problems given and how many indicators the students can solve obtained in this study are students with high mathematical resilience obtain low critical thinking skills, students with moderate mathematical resilience acquire high critical thinking skills and students who have low mathematical resilience obtain moderate critical thinking skills.
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Ditinjau dari Gender dalam Menyelesaikan Soal Matematika Hasna Salsabilla Jati; Hilda Amalia; Amanda Amelia Putri; Ayu Faradillah; Rizki Dwi Siswanto
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura 2021: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/snpmunpatti.2021.pp1-8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan gender. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dimana dalam pengumpulan datanya dilakukan dengan beberapa cara yaitu observasi, pemberian tes uraian, dan wawancara. Subjek pada penelitian sebanyak 2 siswa dengan 1 siswa perempuan dan 1 siswa laki-laki kelas X IPA 1 pada jenjang SMA tahun ajaran 2020/2021. Terdapat 7 indikator pada penelitian ini, yaitu mengulang sebuah konsep; memberikan contoh dan non contoh dari suatu konsep; mengelompokkan objek menurut sifat tertentu sesuai konsepnya; mempresentasikan konsep dalam bentuk representasi matematis; mengembangkan syarat perlu/ cukup suatu konsep; menggunakan dan memanfaatkan prosedur tertentu; menerapkan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep antara siswa laki-laki dan perempuan. Yaitu kemampuan siswa perempuan lebih unggul dari siswa laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari skor pemahaman siswa perempuan lebih tinggi dari siswa laki-laki.
Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau dari Gender pada Sekolah Menengah Kejuruan Anisa Laela Ramadhina; Khoeri Aji Pangestu; Ayu Faradillah; Rizki Dwi Siswanto
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura 2021: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/snpmunpatti.2021.pp22-34

Abstract

Kemampuan pemahaman konsep matematis sangat penting karena menjadi salah satu tujuan pendidikan nasional dan menjadi fondasi dasar dalam setiap pembelajaran matematika di sekolah. Indikator dalam kemampuan pemahaman matematis siswa meliputi (1) menyatakan ulang sebuah konsep, (2) mengklasifikasikan objek menurut sifatn-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, (3) memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, (4) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, (5) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep, (6) menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dan (7) mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa jenjang SMK berdasarkan gender. Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif deskriptif. Total subjek pada penelitian sebanyak 2 siswa pada jenjang SMK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa laki-laki lebih baik daripada siswa perempuan. Siswa laki-laki dapat memenuhi 6 indikator sedangkan siswa perempuan hanya memenuhi 5 indikator.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berdasarkan Kemampuan Matematika Majdiyah Mawaddah; Nanda Ramadhani; Ayu Faradillah; Hella Jusra
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura 2021: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/snpmunpatti.2021.pp9-21

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah pada siswa SMK dalam menyelesaikan persoalan matematika berdasarkan kemampuan matematika. Dengan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui pemberian instrumen soal tes uraian, dokumentasi hasil jawaban dan wawancara. Dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 3 subjek yang masing-masing terdiri dari 1 subjek kemampuan dengan matematika tinggi, sedang serta rendah. Kemudian, subjek dipilih berdasarkan nilai matematika pada Penilaian Tengah Semester (PTS) genap 2020/2021 kelas XI jenjang SMK di Kota Bekasi. Pada penelitian ini terdapat 4 indikator, yaitu memahami masalah; merencanakan penyelesaian; melaksanakan rencana dan menafsirkan hasil yang diperoleh. Dengan temuan penelitian didapat subjek kemampuan matematika tinggi mampu menyelesaikan soal pada tiga indikator pemecahan masalah, tetapi terdapat beberapa kekeliruan dalam memecahkan soal pada indikator memahami masalah. Sedangkan, subjek kemampuan matematika sedang serta rendah hanya mampu memecahkan soal pada sebagian indikator saja yaitu pada indikator merencanakan penyelesaian dan melaksanakan rencana.
Kemampuan Penalaran Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Matematika berdasarkan Gender Isnainia Leonisa; Feby Fajriatur Rohmah; Anis Nur Khasanah; Ayu Faradillah; Fitri Alyani
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura 2021: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pattimura
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/snpmunpatti.2021.pp35-43

Abstract

Kemampuan penalaran merupakan salah satu aspek penunjang keberhasilan sebuah pembelajaran matematika. Terlebih dalam proses penyelesaian soal, perbedaan kemampuan penalaran satu siswa dengan siswa lainnya dapat mempengaruhi hasil akhir yang mereka dapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penalaran siswa SMA dalam menyelesaikan soal matematika berdasarkan gender. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Total subjek pada penelitian sebanyak dua siswa dengan satu siswa perempuan dan satu siswa laki-laki pada jenjang Sekolah Menengah Atas di Depok. Pada penelitian ini terdapat lima indikator yaitu menganalisis, generalisasi, sintesis, justifying, dan penyelesaian masalah non-rutin. Selanjutnya, hasil penelitian ini diperoleh bahwa subjek berjenis kelamin perempuan dapat menyelesaikan masalah secara menyeluruh dalam indikator generalisasi dan justifying. Namun pada indikator menganalisis, subjek bergender perempuan mengalami sedikit kendala pada penyelesaian akhir. Siswa bergender perempuan mampu mengidentifikasi soal, merumuskan informasi pada soal dalam bentuk matematika, menggunakan cara penyelesaian yang tepat, tetapi keliru dalam perhitungan di bagian akhir. Sedangkan subjek laki-laki dapat menyelesaikan masalah dalam indikator justifying. Subjek laki-laki mengalami kendala dalam penyelesaian soal pada indikator menganalisis dan generalisasi yang menyebabkan penyelesaian akhir tidak sesuai dengan penyelesaian yang sebenarnya.