Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

GAMBARAN KEPRIBADIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI ANGKATAN 2015 Walukow, Clara Gabriela; Pali, Cicilia; David, Lydia
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kepribadian merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan seseorang baik dalam pendidikan maupun dalam menjalankan suatu profesi. Pengembangan kepribadian seorang calon perawat yang dimulai sejak awal pendidikan diharapkan dapat menciptakan profesionalitas perawat dalam menjalankan pekerjaan. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepribadian mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Sam Ratulangi angkatan 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. DISC digunakan sebagai alat tes kepribadian. Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa aktif Program Studi Keperawatan Universitas Sam Ratulangi angkatan 2015. Responden yang mengikuti penelitian berjumlah 72 orang,  perempuan berjumlah 62 orang(86,2%) dan laki-laki 10 orang(13,8%). Ditemukan yang memiliki kepribadian tipe dominan D berjumlah 1 orang(1,4%), tipe dominan I 10 orang(13,9%), tipe dominan S 32 orang (44,4%) dan tipe dominan C 29 orang (40,3%). Simpulan: Responden yang memiliki kepribadian tipe dominan S adalah yang terbanyak yaitu 32 orang(44,4%), tipe dominan C 29 orang(40,3%), tipe dominan I 10 orang (13,9%), dan tipe dominan D 1 orang (1,4%).                                                                                                       Kata Kunci: Kepribadian, Tes DISC, Mahasiswa Keperawatan Abstract: Personality is one of the aspects that influences someone's success, whether in education or in profession.. A nurse's personality development which starts at the beginning of education is expected to create a professionality of said nurse in ensuing her occupation. This study aims to discover the description of nursing students personality at Sam Ratulangi University batch 2015. This descriptive study uses the cross-sectional design. DISC-test is used as a personality test instrument. Study subjects are all the active students studying at Sam Ratulangi University Nursing Education Program batch 2015. There were 72 respondents participating in the study, which consists of 62 females (86,2%) and 10 males (13,8%). It was found that one person has a dominant D  type  personality (1,4%), ten  people  has  dominant  I type personality (13,9%),  32 people have dominant S type personality (44,4%), and 29 people have dominant C type personality(40,3%).Conclusion: The   respondents   who   have   dominant   S   type   personality   are   the   most   in number (32 people, 44,4%),  29 people have dominant C type personality (40,3%), 10 people have dominant I type personality (13,9%), and one person has dominant D type personality(1,4%).                    Keywords: Personality, DISC Test, Nursing Student
HUBUNGAN ANTARA SELF-CONTROL DENGAN PERILAKU KONSUMTIF ONLINE SHOPPING PRODUK FASHION PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI ANGKATAN 2011 Chita, Regina C. M.; David, Lydia; Pali, Cicilia
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7124

Abstract

Abstract: Self-control on adolescent is the capacity which can be used to control external variables that determine behavior. Conditions of unstable teenage emotions lead them to become consumerists. Teen consumer behavior on fashion products is to support their presentation. Consumer behavior is happening also more facilitated by the existence of Online Shopping. This study aimed to find out whether there was a relationship between self-control with consumer online shopping behavior of fashion products in students faculty of medicine University of Sam Ratulangi force 2011.This study was analytic with cross sectional approach. Sampling techniques are used i.e. consecutive sampling. The respondents were students of Faculty of Medicine University of Sam Ratulangi batch 2011 with a total number of 174 respondents. Data were obtained by using questionnaires self-control and behavior consumer online shopping fashion products. The technique analysis of the test data by using correlation Sperman Rank with error prediction of α = 0,05. The results showed that there was a relationship between support self-control by consumer online shopping behavior of fashion products in students faculty of medicine University of Sam Ratulangi force 2011, with test correlation value obtained Sperman Rank p = 0.000 <α = 0.05. With the value of the correlation of -0.485 which belong to the category of being. The negative sign indicates the direction of the relationship means the higher self-control then the lower consumer online shopping behavior of fashion products, otherwise the lower self-control then the higher consumer behavior online shopping fashion products. Conclusion: There was a relationship between self-control and consumer online shopping behavior of fashion products among students of Faculty of Medicine University of Sam Ratulangi batch 2011.Keywords: self-control, consumer behavior, online shopping, fashion productsAbstrak: Self-control pada remaja merupakan kapasitas dalam diri yang dapat digunakan untuk mengontrol variabel-variabel luar yang menentukan tingkah laku.Kondisi emosi remaja yang tidak stabil membuat remaja menjadi konsumtif. Perilaku konsumtif remaja pada produk fashion adalah untuk mendukung presentasi mereka. Perilaku konsumtif yang terjadi juga lebih dimudahkan dengan adanya Online Shopping. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahuapakah ada hubungan antara self-control dengan perilaku konsumtif online shopping produk fashion pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi angkatan 2011. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu consecutive sampling. Subyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi angkatan 2011 dengan jumlah 174 responden. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner self-control dan perilaku konsumtif online shopping produk fashion. Teknik analisa data dengan menggunakan uji korelasi Sperman Rank dengan galat pendugaan α=0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan self-control dengan perilaku konsumtif online shopping produk fashion pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi angkatan 2011, dengan uji korelasi Sperman Rank didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05. Dengan nilai korelasi sebesar -0,485 yang termasuk kedalam kategori sedang. Tanda negatif menunjukan arah hubungan artinya semakin tinggi self-control maka semakin rendah perilaku konsumtif online shopping produk fashion, sebaliknya semakin rendah self-control maka semakin tinggi perilaku konsumtif online shopping produk fashion. Simpulan: Terdapat hubungan antara self-control dengan perilaku konsumtif online shopping produk fashion pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi angkatan 2011Kata kunci: self-control, perilaku konsumtif, online shopping, produk fashion
PERBANDINGAN KECEMASAN SISWA YANG MELAKUKAN PERILAKU KENAKALAN REMAJA DI SMA SWADHARMA MOPUGAD DAN SMA SWADHARMA WERDHI AGUNG KECAMATAN DUMOGA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Magitojaya, I Gusti Bagus; Sinolungan, Jehosua S. V.; David, Lydia
e-Biomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i3.10152

Abstract

Abstract: Nowadays, phenomeneon of juvenile delinquency has been spreading widely. Particularly to students, they usually perform juvenile delinquency that would harm themselves and finally trouble their minds due to consquences they are going to face. This study aimed to investigate the comparison of anxiety levels among students who performed juvenile delinquency. This was an analytical observational study with a cross sectional design. Subjects were 86 students of Swadharma Mopugad High School and Swadharma Werdhi Agung Senior High School obtained by using simple random sampling. Data were analyzed by using T independent test with α=0.005. The T independent test showed a t value of 0.457 and a p value of 0.649 (> 0.005) which indicated that there was no significant difference of anxiety levels among students who performed juvenile delinquency in both high schools. Conclusion: There was no significant difference between anxiety levels of students who performed juvenile delinquency in Swadharma Mopugad Senior High School and Swadharma Werdhi Agung Senior High School.Keywords: juvenile delinquency, anxietyAbstrak: Fenomena kenakalan remaja makin meluas dewasa ini. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kecemasan pada siswa yang melakukannya mengingat sanksi yang bisa diperoleh akibat perbuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kecemasan siswa yang melakukan perilaku kenakalan remaja. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Subyek penelitian ialah siswa kelas XI SMA Swadharma Mopugad dan siswa kelas XI SMA Swadharma Werdhi Agung dengan jumlah total 86 siswa. Data dianalisis dengan uji T Independent (α = 0,005). Hasil uji T Independent mendapatkan nilai t sebesar 0,457, p = 0,649, yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan pada siswa yang melakukan kenakalan remaja di SMA Swadharma Mopugad dan SMA Swadharma Werdhi Agung. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang bermakna pada siswa yang melakukan kenakalan remaja di SMA Swadharma Mopugad dan SMA Swadharma Werdhi Agung.Kata kunci: kenakalan remaja, kecemasan
Gambaran kepribadian berdasarkan tes Disc mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado semester 1 tahun 2016 Goni, Cindy K.E.; Opod, Henry; David, Lydia
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14686

Abstract

Abstract: Personality is one of the factors that influence human behavior. Personality factor has a supporting value to the success rate of a medical student. The purpose of this research was to detemine the personality based on DISC test to the first semester student of Faculty of Medicine at Sam Ratulangi University year 2016. This was a descriptive research using cross sectional study method. The subjects of research were all first semester student of Medical Faculty at Sam Ratulangi University year 2016 that have completed the inclusion criteria amounted to 101 people. The result showed that subjects of research that have a personality dominant type S were 47 subjects (46,53%), personality dominant type C were 34 subjects (33,66%), personality dominant type I were 18 subjects (17,82%), and personality dominant type D were 2 subjects (1,99%). From the result of the research, it can be concluded that personality based on DISC test to the first semester student of Medical Faculty at Sam Ratulangi University year 2016 the subjects of research mostly have a personality dominant type S total 47 subjects (46,53%).Keywords: Personality, DISC test, medical student. Abstrak: Kepribadian merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perilaku manusia. Faktor kepribadian memiliki nilai penunjang bagi tingkat keberhasilan seorang mahasiswa kedokteran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepribadian berdasarkan tes DISC mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi semester 1 tahun 2016. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional study. Subyek penelitian yaitu keseluruhan populasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi semester 1 tahun 2016 yang telah memenuhi kriteria inklusi berjumlah 101 orang. Hasil penelitian didapatkan subyek penelitian yang memiliki tipe kepribadian dominan S sebanyak 47 subyek (46,53%), tipe kepribadian dominan C sebanyak 34 subyek (33,66%), tipe kepribadian dominan I sebanyak 18 subyek (17,82%), dan tipe kepribadian dominan D sebanyak 2 subyek (1,99%). Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa gambaran kepribadian berdasarkan tes DISC mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi semester 1 tahun 2016 sebagian besar memiliki tipe kepribadian dominan S yaitu sebanyak 47 subyek (46,53%). Kata Kunci: Kepribadian, tes DISC, mahasiswa kedokteran.
Hubungan kepercayaan diri dengan obesitas pada siswa SMA Negeri 9 Binsus Manado Polii, Clinton N.; Pali, Cicilia; David, Lydia
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14638

Abstract

Abstract: Obesity is a condition where there isan accumulation of excess in body fat, so the weight of a person is far above the normal condition and it is dangerous for health. Obesity or also called as overweight is a problem that is troubling among adolescents. In the group of adolescents, obesity will affect the psychosocial development including self-confidence. Appearance or ideal body shape will foster self-confidence of a person. Self-confidence is a belief of a person that he or she is able to behave as needed to obtain the expected results. This study aims to look at the relationship level of confidence with obesity of the students at SMA Negeri 9 Binsus Manado. This study is using correlational method with cross sectional design. The results showed the level of self confidence for adolescent who has obesity in the highest category are 31 people (47.6%). Results on the result r = -0.224 and p = 0.080. Conclusion: This study shows the significant value 0.383, since the sig value is more than 0.05, then H0 is accepted. It means that there is no significant relationship between obesity and self confidence in SMAN 9 Binsus ManadoKeywords: obesity, confidence. Abstrak: Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Obesitas atau disebut juga kegemukan, merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan dikalangan remaja. Pada kelompok remaja, obesitas akan berpengaruh pada perkembangan psikososial termasuk kepercayaan diri. Penampilan atau bentuk tubuh yang ideal akan menumbuhkan rasa percaya diri seseorang. Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat kepercayaan diri dengan obesitas pada siswa di SMA Negeri 9 Binsus Manado. Penelitian ini bersifat korelasional dengan rancangan potong lintang. hasil penelitian menunjukkan tingkat kerpecayaan diri pada remaja yang obesitas berada pada kategori tinggi sebanyak 31 orang (47,6%). Hasil analisis data diperoleh hasil r= -0,224 dan p= 0,080. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan nilai signifikasi 0,383, dimana nilai sig lebih dari 0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dan kepercayaan diri di SMAN 9 Binsus Manado. Kata kunci: obesitas, kepercayaan diri.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Toding, Wastie R. B.; David, Lydia; Pali, Cicilia
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6619

Abstract

Abstract: Decline in education quality is no longer a new issue, especially in Indonesia, there are some internal and external factors in low of education quality. An example of internal factor is motivation. Achievement motivation is important in education. Social environment can affect achievement motivation. The purpose of this research is to reveal the correlation between social support and achievement motivation. This research uses analytic-descriptive with cross sectional method. Subjects are chosen by simple random sampling technique. 157 subjects of this research are 2013 generation of Faculty of Medicine students. As the result, the value of p=0,005 < α=0,05 which means that there is a significant positive correlation between social support and achievement motivation. Correlation coefficient value is 0,223, which means that the result classification is low, higher social support leads to higher achievement motivation and lower social support leads to lower achievement motivation. Conclusion: There is a significant positive correlation between social support and achievement motivation on 2013 generation of Faculty of Medicine students, Sam Ratulangi University.Keywords: Social Support, Achievement MotivationAbstrak: Menurunnya kualitas pendidikan bukanlah hal yang baru lagi,khususnya bagimasyarakat Indonesia, rendahnya mutu pendidikan berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi motivasi; motivasi yang penting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi pembentukan motivasi berprestasi adalah lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan motivasi berprestasi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simpel random sampling. Subyek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan jumlah 157 subyek. Teknik analisa data dengan menggunakan uji korelasi Sperman Rank dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian didapatkan nilai p=0,005<α=0,05, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,223 termasuk kedalam kategori rendah, artinya semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi motivasi berprestasi, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka semakin rendah motivasi berprestasi. Simpulan: Terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.Kata kunci: Dukungan sosial, Motivasi berprestasi
Gambaran intelligence quotient (IQ) pelajar kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manado Kindangen, Estheria H.C.; David, Lydia; Opod, Hendri
e-Biomedik Vol 5, No 1 (2017): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v5i1.14868

Abstract

Abstract: Commonly, intelligence is often called cleverness hence people with high intelligence are often called clever individuals or geniuses. In the education sector, intelligence is utilized to know the academic achievement of an individual. This study was aimed to determine the intelligence quotient (IQ) of students of science class XI at SMA Negeri 1 (senior high school) Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. There were 140 subjects in this study who fulfilled the inclusion criteria. The results showed that 30 subjects were in the superior IQ score category (36%); 29 subjects in the above average IQ score category (35%); 22 subjects in the average IQ score category (27%); 2 subjects in the below average IQ score category (2%); and there was 1 deviative subject (1%). Conclusion: The intelligence quotient (IQ) of SMA Negeri 1 Manado students of science class XI was categorized as above average.Keywords: IQ, intelligence, students Abstrak: Secara umum inteligensi sering disebut kecerdasan, sehingga orang yang memiliki inteligensi tinggi sering disebut orang cerdas atau jenius. Dalam bidang pendidikan, kemampuan inteligensi dimanfaatkan untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar yang dapat dicapai oleh individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat intelegensi (IQ) pelajar kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Subyek penelitian ialah 140 pelajar yang memenuhi kriteria inklusi. Alat tes inteligensi yang digunakan ialah Standard Progressive Matrices (SPM). Hasil penelitian mendapatkan bahwa pada 140 pelajar SMA Negeri 1 Manado didapatkan skor IQ kategori superior 30 subyek (36%), kategori di atas rata-rata 29 subyek (35%), kategori rata-rata 22 subyek (27%), di bawah rata-rata 2 subyek (2%), dan 1 subyek defiatif (1%). Simpulan: Tingkat inteligensi (IQ) pelajar kelas XI IPA SMA Negeri 1 Manado termasuk dalam kategori di atas rata-rata. Kata Kunci: IQ, inteligensi, pelajar
HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN JERAWAT (ACNE VULGARIS) PADA REMAJA KELAS X-XII IPA SMAN 9 BINSUS MANADO Tampi, Feggy Esterlita Irene; David, Lydia; Opod, H.
eBiomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.1.2016.11054

Abstract

Abstract: Acne is a chronic inflammatory disease of the pilosebaceous follicles which generally occurs in adolescence and can heal itself. Teenagers who have acne problems often have problems associated with self-confidence. Self-confidence is an attitude or feeling confident of his own abilities. Individuals who have the self-confidence have a positive feelings toward him. Individuals who do not believe themselves to have shy behavior and cannot adjust to the environment. This study aims to assess the scientific self-confidence level correlation with acne in adolescents classes X-XII Science at SMAN 9 Binsus Manado. This research uses a cross-sectional study with a sample of 130 people. The results showed the value of correlation coefficient are -0.144 where this value showed a negative correlation between self-confidence with acne and the value of correlation coefficient are 0.144, the correlation between two variables is very weak with significance value at 0.103 > 0.05, which means there is no significant correlation between self-confidence with acne. So it can be concluded that this hypothesis is rejected, meaning that there is no significant correlation between self-confidence with acne.Keywords: Acne, Self-confidence, AdolescentsAbstrak: Jerawat adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Remaja yang mengalami masalah jerawat seringkali mempunyai masalah yang berkaitan dengan kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan sendiri. Individu yang mempunyai kepercayaan diri memiliki perasaan positif terhadap dirinya. Individu yang tidak percaya diri mempunyai perilaku malu dan tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara ilmiah hubungan tingkat kepercayaan diri dengan jerawat pada remaja kelas X-XII IPA SMAN 9 Binsus Manado. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian rancangan cross sectional dengan jumlah sampel 130 orang. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,144 dimana nilai ini menujukkan hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan jerawat dan dari nilai koefisien korelasi 0,144 maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah dengan nilai signifikansi 0,103 > 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan signifikan antara kepercayaan diri dengan jerawat. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini ditolak, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara kepercayaan diri dengan jerawat.Kata Kunci: Jerawat, Kepercayaan diri, Remaja
Gambaran Tingkat Kecemasan pada Warga yang Tinggal di Daerah Rawan Longsor di Kelurahan Ranomuut Kota Manado Mamesah, Nikhita F. A.; Opod, Hendri; David, Lydia
eBiomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.6.2.2018.22108

Abstract

Abstract: Anxiety is a normal reaction that helps human to deal with danger or tough situation. Anxious people feel afraid, worry, and have physical changes such as increased blood pressure. This condition can happen especially among people who live in the landslide-prone area. They always feel worried and anxious when rain as well as earthquake or any condition that can trigger landslide occurs. This study was aimed to determine the anxiety level among residents living in the landslide prone-area Ranomuut Manado. This was a descriptive study with a cross sectional approach. Samples were obtained by using the purposive sampling technique. Respondents were residents of Ranomuut Lingkungan IV Manado. The anxiety level was measured with Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S) questionnaire. The results showed that there were 43 respondents who participated in this study; 22 females (51.1%) and 21 males (48.9%). The anxiety levels were mild anxiety in 11 respondents (25.6%), moderate anxiety in 22 respondents (51.1%), severe anxiety in 8 respondents (18.6%), and no anxiety in 2 respondents (4.7%). Conclusion: Most residents in landslide prone-area had anxiety, and the most common anxiety was moderate anxiety.Keywords: anxiety, landslide prone-area, Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S) Abstrak : Kecemasan adalah reaksi normal yang membantu manusia menghadapi situasi yang berbahaya atau sulit. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan, memiliki pikiran yang khawatir, dan perubahan fisik seperti tekanan darah yang meningkat. Keadaan ini dapat terjadi khusunya bagi orang yang tinggal di daerah rawan longsor yang akan selalu waspada dan juga merasa cemas disaat hujan, gempa atau hal-hal yang dapat memicu terjadinya longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada warga yang tinggal di daerah rawan longsor di Kelurahan Ranomuut, Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Responden penelitian ialah warga Kelurahan Ranomuut Lingkungan IV. Tingkat kecemasan diukur menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S). Hasil penelitian mendapatkan bahwa responden yang mengikuti penelitian berjumlah 43 orang, terdiri dari perempuan 22 orang (51,1%) dan laki-laki 21 orang (48,9%). Tingkat kecemasan yang didapatkan ialah kecemasan ringan sebanyak 11 orang (25,6%), kecemasan sedang sebanyak 22 orang (51,1%), kecemasan berat sebanyak 8 orang (18,6%), dan yang tidak memiliki kecemasan sebanyak 2 orang (4,7%). Simpulan: Sebagian besar masyarakat yang berdiam di daerah rawan longsor mengalami kecemasan, terutama kecemasan sedang.Kata kunci: kecemasan, daerah rawan longsor, Hamilton Anxiety Rating Scale (HAR-S)
Hubungan tingkat kepercayaan diri dengan obesitas pada siswa-siswi SMA Negeri 7 Manado Wahyuni, Firman; Opod, Hendri; David, Lydia
eBiomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.1.2016.12144

Abstract

Abstract: Self-confidence is a certain degree of suggestion that develops in a person, so that, he/she feels confident in doing something, and accepts oneself as what it is. One of the factors that can lowers a person's self confidence is the physical appearance. Thus, the tendency to be overweight or obese can be annoying and be a source of concern and lack of confidence over the years of adolescence; therefore, the teens will be vulnerable to a variety of psychological problems. This study aimed to obtain the relationship between level of confidence and obese students at SMA Negeri 7 Manado. This was a correlation study with a cross sectional design. Samples were 62 students obtained by using purposive sampling. The instrument of this study was the scale of confidence with reliability (α) = 0.736 based on the characteristics of self-confidence which consisted of believe in oneself, act independently in making decisions, and have a positive sense of self. The results showed that confidence levels in obese adolescents were as follows: high category in 45 students (73%), moderate category in 17 students (27%); no low category was found. The Pearson correlation test showed an r value = -0.083 and a p value = 0.519. Conclusion: There was a negative relationship between self-confidence and obesity, albeit, the level of correlation was weak and insignificant.Keywords: obesity, self confidence Abstrak: Kepercayaan diri adalah suatu tingkatan rasa sugesti tertentu yang berkembang dalam diri seseorang sehingga merasa yakin dalam berbuat sesuatu, dan menerima diri apa adanya. Salah satu faktor yang dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang ialah masalah penampilan fisik. Adanya kecenderungan menjadi gemuk atau mengalami obesitas dapat mengganggu dan menjadi sumber keprihatinan dan kurangnya rasa percaya diri selama bertahun-tahun masa remaja sehingga remaja akan rentan terhadap berbagai masalah psikologik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat kepercayaan diri pada siswa yang mengalami obesitas di SMA Negeri 7 Manado. Jenis penelitian ini korelasional dengan rancangan potong lintang. Jumlah responden sebanyak 62 orang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang dipakai ialah skala kepercayaan diri dengan reliabilitas (α) = 0,736 berdasarkan ciri kepercayaan diri yaitu: percaya pada kemampuan diri sendiri, bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, dan memiliki rasa positif terhadap diri sendiri. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepercayaan diri pada remaja yang obes berada pada kategori tinggi sebanyak 45 orang (73%), kategori sedang sebanyak 17 orang (27%), sedangkan kategori rendah tidak ada. Hasil uji korelasi Pearson diperoleh r = -0,083 dan p = 0,519. Simpulan: Terdapat hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan obesitas namun tingkat korelasinya lemah dan tidak signifikan. Kata kunci: obesitas, kepercayaaan diri