Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI METODE PEMBELARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE BAGI PESERTA DIDIK KELAS VIIIE Sunarni Sunarni
Jurnal Dikdas Bantara Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jdb.v3i1.578

Abstract

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris melalui metode pembelajaran Everyone Is A Teacher Here pada peserta didik kelas VIII E SMP Negeri 4 Sukoharjo Semester 1 tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2016 di SMP Negeri 4 Sukoharjo. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII E sebanyak 30. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan   teknik   dokumentasi, observasi, dan tes tertulis.  Alat pengumpulan data berupa lembar pengamatan, butir soal tes, dan dokumen daftar nilai. Analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) pengamatan, dan (4) Refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik. Nilai rata-rata prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik mengalami peningkatan yaitu sebelum tindakan sebesar 57,67, pada siklus I sebesar 65,17 dan pada siklus II sebesar 72,67. Selain itu, persentase ketuntasan belajar peserta didik juga meningkat, yaitu sebelum tindakan sebesar 33,33%, siklus I sebesar 43,33% dan siklus II sebesar 76,67%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Metode pembelajaran Everyone Ia a Teacher Here dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris peserta didik kelas VIII E Semester 1 SMP Negeri 4 Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017. Kata kunci : Prestasi Belajar Bahasa Inggris, Metode Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here   
RANCANG BANGUN APLIKASI GO-TUTOR BERBASIS ANDROID PADA BIMBINGAN BELAJAR RUMAH PINTAR MAGELANG Kartika Imam Santoso; Mendi Sangkoyrala Hidayat; Sunarni Sunarni
Jurnal Ilmiah Infokam Vol 13, No 1 (2017): INFOKAM No. 1/Th. 2017/Maret/2017
Publisher : AMIK Jakarta Teknologi Cipta Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7.732 KB) | DOI: 10.53845/infokam.v13i1.115

Abstract

Bimbingan Belajar Rumah Pintar Magelang masih menggunakan cara konvensional untuk siswa menentukan jadwal belajar dan memilih tutor untuk tambahan belajar di rumah. Proses reservasi yang lama dan biaya operator selular yang mahal menjadi kendala untuk pengembangan bisnis. Selain itu, siswa sangat sulit memilih tutor karena kurangnya informasi apakah tutor tersebut telah memiliki jadwal mengajar pada saat siswa akan memilih tutor tersebut. Aplikasi Go-Tutor Berbasis Android pada Bimbingan Belajar Rumah Pintar Magelang yang dapat memudahkan siswa dalam mereservasi tutor. Metodologi Penelitian yang digunakan adalah model dengan menggunakan model Waterfall. Perancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan UML (Unified Modelling Language). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah aplikasi Go-Tutor berbasis Android yang dapat memberikan kemudahan siswa mereservasi tutor untuk kegiatan bimbingan belajar, serta membantu Bimbingan Belajar Rumah Pintar Magelang untuk meningkatkan bisnis di bidang pendidikan.Kata Kunci :  Aplikasi Go-Tutor, Android, Waterfall, Bimbingan Belajar Rumah Pintar Magelang, UML.
BIOEKOLOGI IKAN GULAMAH (Argyrosomus japonicus) DI DAERAH STUARI PESISIR PANTAI KOTA MERAUKE Sunarni Sunarni; Modesta R Maturbongs
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 2 No 1 (2018): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.594 KB) | DOI: 10.30862/jsai-fpik-unipa.2018.Vol.2.No.1.46

Abstract

Gulamah fish bioecological research (Argyrosomus japonicas) in the estuary area of the coastal city of Merauke is very important to be done as a management effort. The purpose of the research on the bioecological of Gulamah fish in the estuary area of the coastal city of Merauke is to study aspects of population dynamics and reproductive biology aspects. The study was conducted in the Estuari area of the coastal city of Merauke for 3 months in November 2017 - January 2018. The research station was determined by purposive sampling. Gulamah fish growth patterns based on long and heavy relationship data are allometric negative. fish Gulamah males and females both at station I and station II also have relatively the same condition factor. The sex ratio between male and female Gulamah fish is 1: 1. Maturity level of gonad fish Gulamah caught during the research is still at TKG 1.
BIODIVERSITAS DAN KELIMPAHAN IKAN GELODOK (MUDSKIPPER) DI DAERAH INTERTIDAL PANTAI PAYUMB, MERAUKE Sunarni Sunarni; Modesta R Maturbongs
Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.108 KB)

Abstract

Ikan gelodok (Mudskipper) merupakan salah  satu jenis biota endemik yang mendiami kawasan hutan mangrove. Di Indonesia,secara umum spesies ikan glodok kurang mendapat perhatian, sehingga informasi tentang spesies ini masih sangat sedikit terlebih di daerah Papua khususnya bagian selatan yang memiliki luasan mangrove yang begitu luas sebagai habitat alami bagi keberdaaan jenis-jenis ikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang biodiversitas dan kelimpahan ikan gelodok sebagai biota endemik penghuni ekosistem mangrove di daerah intertidal pantai Payumb. Pengambilan sampel ikan gelodok dilakukan pada saat air surut, dilakukan secara manual yakni dengan menggunakan tangan. Biodiversitas ikan gelodok dinilai berdasarkan pada komposisi jenis dan beberapa indeks diversitas. Hasil penelitian ini menunjukkan total ikan yang dikoleksi 340 individu, terdiri dari 1 divisi, 2 ordo, 2 famili, 4 genus dan 5 spesies. Kelimpahan ikan gelogok tertinggi adalah jenis Boleophthalmus bodarrti 1.14 ind/m² dan kelimpahan yang terendah adalah jenis Periophthalmus takita yakni hanya sebesar 0,27 ind/m². Indeks keanekaragaman yang diperoleh adalah sebesar 2,0860 yang berarti bahwa hasil penelitian menunjukkan tingkat keanekaragaman ikan gelodok yang di pesisir pantai Payumb termasuk dalam kriteria sedang. tingkat dominansi ikan gelodok diperoleh nilai sebesar 0,2681. Hasil pengukuran parameter lingkungan diperoleh kisaran suhu rata-rata 25 - 29 °C, pH tanah  berkisar antara 6,5 sampai 7,0 dan memiliki tipe substrat lumpur berpasir.Kata kunci : biodiversitas, kelimpahan, ikan gelodok, Pantai Payumb
Penerapan Metode Pembelajaran Card Sort untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Materi Menulis Teks Descriptive Sunarni Sunarni
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 1 (2020): March
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v5i1.179

Abstract

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris melalui metode pembelajaran Card Sort pada siswa kelas VIII F SMP Negeri 4 Sukoharjo Semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan November 2015 di SMP Negeri 4 Sukoharjo. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F sebanyak 32. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan tes tertulis. Alat pengumpulan data berupa lembar pengamatan, butir soal tes, dan dokumen daftar nilai. Analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) pengamatan, dan (4) Refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa, nilai rata-rata prestasi belajar Bahasa Inggris siswa mengalami peningkatan yaitu sebelum tindakan sebesar 56,25, pada siklus I sebesar 68,54 dan pada siklus II sebesar 78,33. Selain itu, persentase ketuntasan belajar siswa juga meningkat, yaitu sebelum tindakan sebesar 21,88%, siklus I sebesar 46,88% dan siklus II sebesar 84,38%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Metode pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa kelas VIII F SMP Negeri 4 Sukoharjo semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.
Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat melalui Optimalisasi Pekarangan Rumah Dengan Tanaman Pangan Lokal Rosmala Widyastuti; Sunarni Sunarni
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2019): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v3i2.3367

Abstract

Kesejahteraan masyarakat dapat didukung dari berbagai aspek. Selain pendidikan dan ekonomi, peran pangan merupakan sumber kebutuhan dalam mencukupi kebutuhan. Program pengabdian ini dimaksudkan mempunyai tujuan mengoptimalisasi pekarangan rumah warga masyarakat dengan penanaman pangan lokal disekitar pekarangan. Metode yang digunakan dalam program ini adalah Pendampingan dan Pemberdayaan. Kegiatan ini dilakukan selama satu bulan yang terdiri dari satu minggu pelatihan praktek dan tiga minggu pendampingan. Hasil dari program pengabdian ini adalah perolehan pemahaman dari masyarakat yang sebelaumnya belum tahu menjadi faham. Pendampingan yang dilakukan menghasilkan kebiasaan warga dalam menanam tumbuhan disekitar pekarangan rumah. Dari yang hanya dahulunya dibaiarkan kini telah digunakan sebagai sumber kebun terdekat dari dapur. Selain dari itu melalui pengabdian ini juga telah memaksimalkan warga dalam memanfaatkan pekarangan rumah dengan penanaman bahan obat dan jamu.
Factors, Phonology, Morphology, Syntax, and Semantics of Second Language Acquisition in Students' Kindergarten (TK) Pontianak Sunarni Sunarni
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.5685

Abstract

Children's language development starting from birth to the age of three years, in particular, has acquired thousands of vocabularies, phonological and grammatical systems and the same complex rules for using their language properly in many social settings. . Based on this statement, this study aims to analyze the acquisition of a second language, specifically Indonesian for children 4-6 years old at the Pontianak Sisters Kindergarten, West Kalimantan in the school environment at the phonological, morphology, syntax and semantic levels. The centre of this research is the acquisition of Indonesian in children aged 4-6 years at the Pontianak Sisters Kindergarten, West Kalimantan, at the level of phonology, morphology and syntax as well as semantics in the school environment. The research method is qualitative descriptive with a descriptive analysis model. The results showed that: (1) There were still children aged 4 and 5 years experiencing changes in the sound /r/ pronounced /l/, /s/ pronounced /c/ and sounds, while children aged six years had already obtained all vowel sounds and consonant sound, there is no change in the sound /r/ which changes /l/. (2) Children aged four years in obtaining morphology have not yet obtained words that have received affixation. Incomplete morphemes appear while children aged five years have appeared with intact morphemes and prefixes {meN-} and at the age of 6 years, there are more affixation acquisitions. . (3) At the syntactic level, children aged four years only get two-word utterances, while children aged 5-6 years have obtained speeches of several words (4) At the semantic level almost all children's utterances contain denotative meanings, there are also sentences that appear with connotative meaning.
Factors, Phonology, Morphology, Syntax, And Semantics of Second Language Acquisition in Students' Kindergarten (TK) Pontianak Sunarni Sunarni
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.5909

Abstract

Children's language development starting from birth to the age of three years, in particular, has acquired thousands of vocabularies, phonological and grammatical systems and the same complex rules for using their language properly in many social settings. Based on this statement, this study aims to analyze the acquisition of a second language, specifically Indonesian for children 4-6 years old at the Pontianak Sisters Kindergarten, West Kalimantan in the school environment at the phonological, morphology, syntax and semantic levels. The centre of this research is the acquisition of Indonesian in children aged 4-6 years at the Pontianak Sisters Kindergarten, West Kalimantan, at the level of phonology, morphology and syntax as well as semantics in the school environment. The research method is qualitative descriptive with a descriptive analysis model. The results showed that: (1) There were still children aged 4- and 5-years experiencing changes in the sound /r/ pronounced /l/, /s/ pronounced /c/ and sounds, while children aged six years had already obtained all vowel sounds and consonant sound, there is no change in the sound /r/ which changes /l/. (2) Children aged four years in obtaining morphology have not yet obtained words that have received affixation. Incomplete morphemes appear while children aged five years have appeared with intact morphemes and prefixes {meN-} and at the age of 6 years, there are more affixation acquisitions. (3) At the syntactic level, children aged four years only get two-word utterances, while children aged 5-6 years have obtained speeches of several words (4) At the semantic level almost all children's utterances contain denotative meanings, there are also sentences that appear with connotative meaning. 
Studi keanekaragaman ikan gelodok (Famili: Gobiidae) pada muara Sungai Maro dan Kawasan Mangrove Pantai Kembapi, Merauke Modesta Ranny Maturbongs; Siska Elviana; Sunarni Sunarni; Dominggus deFretes
Depik Vol 7, No 2 (2018): August 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.75 KB) | DOI: 10.13170/depik.7.2.9012

Abstract

Mudskipper is one species of fish that lives in the estuary area and they have adaptations to two different habitats. The aims of the study was determine the species composition, diversity and abundance of mudskipper species in estuary areas with different locations, namely in the estuary and mangrove areas of Kembapi Beach. Sampling was carried out at low tide, carried out by using a wire mesh tool that was designed separately and manually using hands. The results of research on both research stations were obtained 4 genera and 7 species of mudskipper namely Boleophthalmus boddarti, B. pectinirostris, Oxuderces dentatus, Periophthalmus argentilineatus, P. malaccensis, P. takita and Scartelaos histophorus. Station II in the mangrove area of Kambapi Beach has the highest relative abundance with a percentage of 63.24% obtained from the type of Boleophthalmus boddarti. On the contrary, at station I in the Maro River estuary area, the highest relative abundance was also of the type B. boddarti with a percentage of 32.95%. The range of diversity index values at station I is 0.24 - 1.41 indicating the level of moderate diversity. Station II range of the diversity index during the study ranged from 0.08 to 0.66. The average dominance value at both stations is station I at 0.56 and station II at 0.71.Ikan gelodok merupakan salah satu spesies ikan yang hidup pada daerah estuari dan memiliki adaptasi terhadap dua habitat yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, keanekaragaman dan kelimpahan spesies ikan gelodok pada daerah estuari dengan lokasi yang berbeda yaitu pada daerah muara sungai dan kawasan mangrove Pantai Kembapi. Pengambilan sampel  dilakukan pada saat air surut, dilakukan dengan menggunakan alat bubu dari kawat ram yang didesain tersendiri dan secara manual yakni dengan menggunakan tangan. Hasil penelitian pada kedua stasiun penelitian diperoleh sebanyak 4 genus  dan 7 spesies ikan gelodok yaitu  Boleophthalmus boddarti, B. pectinirostris, Oxuderces dentatus, Periophthalmus argentilineatus, P. malaccensis, P. takita dan Scartelaos histophorus. Stasiun II di kawasan mangrove Pantai Kambapi memiliki kelimpahan relatif tertinggi dengan presentase sebesar 63,24% diperoleh dari jenis Boleophthalmus boddarti. Sebaliknya pada stasiun I di daerah muara Sungai Maro,  kelimpahan relative tertinggi juga dari jenis Boleophthalmus boddarti dengan presentase sebesar 32,95%. Kisaran nilai indeks keanekaragaman pada stasiun I sebesar 0,24 – 1,41 menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang. Satasiun II kisaran indeks keanekaragaman selama penelitian antara 0,08 – 0,66. Rata-rata nilai dominansi pada kedua stasiun yaitu stasiun I sebesar 0,56 dan stasiun II sebesar 0,71.
Studi keanekaragaman ikan gelodok (Famili: Gobiidae) pada muara Sungai Maro dan Kawasan Mangrove Pantai Kembapi, Merauke Modesta Ranny Maturbongs; Siska Elviana; Sunarni Sunarni; Dominggus deFretes
Depik Vol 7, No 2 (2018): August 2018
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.7.2.9012

Abstract

Mudskipper is one species of fish that lives in the estuary area and they have adaptations to two different habitats. The aims of the study was determine the species composition, diversity and abundance of mudskipper species in estuary areas with different locations, namely in the estuary and mangrove areas of Kembapi Beach. Sampling was carried out at low tide, carried out by using a wire mesh tool that was designed separately and manually using hands. The results of research on both research stations were obtained 4 genera and 7 species of mudskipper namely Boleophthalmus boddarti, B. pectinirostris, Oxuderces dentatus, Periophthalmus argentilineatus, P. malaccensis, P. takita and Scartelaos histophorus. Station II in the mangrove area of Kambapi Beach has the highest relative abundance with a percentage of 63.24% obtained from the type of Boleophthalmus boddarti. On the contrary, at station I in the Maro River estuary area, the highest relative abundance was also of the type B. boddarti with a percentage of 32.95%. The range of diversity index values at station I is 0.24 - 1.41 indicating the level of moderate diversity. Station II range of the diversity index during the study ranged from 0.08 to 0.66. The average dominance value at both stations is station I at 0.56 and station II at 0.71.Ikan gelodok merupakan salah satu spesies ikan yang hidup pada daerah estuari dan memiliki adaptasi terhadap dua habitat yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, keanekaragaman dan kelimpahan spesies ikan gelodok pada daerah estuari dengan lokasi yang berbeda yaitu pada daerah muara sungai dan kawasan mangrove Pantai Kembapi. Pengambilan sampel  dilakukan pada saat air surut, dilakukan dengan menggunakan alat bubu dari kawat ram yang didesain tersendiri dan secara manual yakni dengan menggunakan tangan. Hasil penelitian pada kedua stasiun penelitian diperoleh sebanyak 4 genus  dan 7 spesies ikan gelodok yaitu  Boleophthalmus boddarti, B. pectinirostris, Oxuderces dentatus, Periophthalmus argentilineatus, P. malaccensis, P. takita dan Scartelaos histophorus. Stasiun II di kawasan mangrove Pantai Kambapi memiliki kelimpahan relatif tertinggi dengan presentase sebesar 63,24% diperoleh dari jenis Boleophthalmus boddarti. Sebaliknya pada stasiun I di daerah muara Sungai Maro,  kelimpahan relative tertinggi juga dari jenis Boleophthalmus boddarti dengan presentase sebesar 32,95%. Kisaran nilai indeks keanekaragaman pada stasiun I sebesar 0,24 – 1,41 menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang. Satasiun II kisaran indeks keanekaragaman selama penelitian antara 0,08 – 0,66. Rata-rata nilai dominansi pada kedua stasiun yaitu stasiun I sebesar 0,56 dan stasiun II sebesar 0,71.