Indriyati .
Program Studi Keperawatan, Fakultas Sains, Teknologi Dan Kesehatan, Universitas Sahid Surakarta

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

HUBUNGAN LUKA DIABETIK DENGAN KONSEP DIRI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Indriyati .; Widiyono .; Septya Radi Asri
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 14 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.14 No.1 April 2021
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jiki.v14i1.725

Abstract

Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi bisa dikelola dengan baik secara fisik maupun psikisnya. Luka diabetik yang lama tidak kunjung sembuh akan menyebabkan gangguan peran, yang dapat mengganggu harga diri seseorang seperti dapat menurunkan nilai diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Gambaran luka diabetik pada pasien diabetes militus, 2) Mengetahui gambaran konsep diri pada pasien dengan luka diabetik, 3) Menganalisa hubungan luka diabetik dengan konsep diri pada pasien diabetes melitus. Metode pengumpulan data cross sectional. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif. Sampel penelitian sebanyak 47 penderita luka diabetik di RS Muhammadiyah Selogiri dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Tennese Self Concept Scale (TSCS) dan lembar observasi luka diabetik menurut Meggit-Wagner. Responden mengalami luka diabetik derajat 4 yaitu sejumlah 18 orang (38,3%) responden memiliki konsep diri negatif yaitu sejumlah 26 orang (55,3%). Hasil uji statistik menunjukkan hasil nilai p (0,001) < 0,05 yang signifikan dimana nilai p-value lebih kecil dari α (0,05), artinya luka diabetik memiliki hubungan dengan konsep diri pasien.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK Atik Aryani; Indriyati .; Riska Putri Dwi Mei Linda
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 14 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol.14 No.1 April 2021
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jiki.v14i1.726

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal dalam pertumbuhan pada anak balita (bayi dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi pada usia dini dapat berdampak pada tingkat kecerdasan motorik dan integrasi neuro sensorik yang lebih rendah sehingga dapat mempengaruhi kualitas kehidupan di masa usia sekolah, remaja bahkan dewasa. Salah satu cara dalam pencegahan terjadinya stunting pada anak adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada orangtua khususnya ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang stunting terhadap peningkatan pengetahuan pada ibu.Metode Desain penelitian yang digunakan adalah quasy eksperiment design dengan rancangan one group pre-test posttest design. Responden yang diambil sebanyak 50 ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun di Posyandu Balita Desa Pengkol, Penawangan, Grobogan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Analisis data menggunakan uji statistik parametric dengan uji paired t-test. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai signifikan sebesar 0,001 < 0,05. Hal ini berarti ada peningkatan pengetahuan pada ibu melalui pendidikan kesehatan tentang stunting pada anak di Posyandu Balita Desa Pengkol Penawangan Kabupaten Grobogan. Dapat diketahui bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan ibu mempunyai nilai mean sebesar 12,72, sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan memiliki nilai mean sebesar 19,66. Ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang stunting terhadap peningkatan pengetahuan pada ibu di Posyandu Balita Desa Pengkol, Penawangan, Kabupaten Grobogan.
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP WAKTU FLATUS PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA: kompres hangat Indriyati .; Shinta Rositasari; Helda Astanti
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 14 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Keperawatan No 14 Vol 2 Oktober 2021
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jiki.v14i2.792

Abstract

Sectio Caesarea adalah persalinan buatan melalui dinding rahim untuk melahirkan janin karena persalinan spontan tidak dapat dilakukan. Pasien post SC mengalami penurunan fungsipencernaan selama 24 jam, yang menyebabkan aliran gas terganggu, menimbulkan perut kembung dan sulit untuk flatus. Salah satu intervensi mempercepat flatus pada pasien SC adalah dengan kompres hangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap waktu flatus pada pasien SC di Rumah Sakit Umum Islam Yakksi Sragen. Ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dan desain eksperimen semu. Sampel penelitian ini adalah 50 pasien yang pernah menjalani SC dan dibagi menjadi dua kelompok. Instrumen yang digunakan adalah observasi flatus pertama kali post SC. Analisis data yang digunakan adalah uji Mann Whitney dengan signifikansi p< = 0,05. Hasil: Rata-rata waktu flatus kelompok perlakuan setelah diberikan kompres hangat adalah 5,04±0,88 jam, dengan 72 % responden mengalami flatus pertama kali dalam 5-6 jam. Rata-rata waktu flatus kelompok kontrol adalah 32,68±4,30 jam, dengan 56 % responden mengalami flatus pertama kali dalam 31-40 jam. Dari analisis uji Mann Whitney diperoleh z = -6.093 dengan p = 0,0001(p<005 ). Kesimpulan: Ada pengaruh kompres hangat terhadap waktu flatus pada pasien sectio caesarea di RSU Yakssi Sragen.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAP KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI BAYI DI KAMAR BAYI RESIKO TINGGI Fajar Alam Putra; Indriyati .; Ika Widayanti
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 14 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Keperawatan No 14 Vol 2 Oktober 2021
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jiki.v14i2.793

Abstract

Hospitalisasi merupakan situasi yang kurang nyaman bagi orang tua. Orang tua dihadapkan pada lingkungan yang asing sehingga berbagai reaksi akan muncul seperti cemas. Karakteristik orang tua seperti jenis kelamin usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan tentang hospitalisasi dan diagnosa bayi dapat mempengaruhi berat ringannya kecemasan yang dialaminya. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecemasan orang tua yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendidikan , pengetahuan, diagnosa bayi terhadap kecemasasan hospitalisasi bayi di KBRT. Jenis penelitian adalah penelitian deskripsiti korelatif, dengan pendekat cross sectional. Sampel penelitian adalah orang tua bayi dengan perawatan di KBRT RSU Fitri Candra Wonogiri sebanyak 57 orang dengan teknik sampel menggunakan pusposive sampling . Instrumen penelitian menggunakan kuesioner karakteristik, kuesioner pengetahuan, dan kuesioner kecemasan dari HRSA. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan Regresi linier berganda. Hasil penelitian diketahui 84,2% responden mengalami kecemasan tingkat sedang. Hasil uji korelasi Chi Square diketahui faktor usia, pendidikan orang tua, dan pengetahuan berhubungan dengan tingkat kecemasan dengan p<0,005. Faktor jenis kelamin, pekerjaan dan diagnosa bayi tidak berhubungan dengan kecemasan dengan nilai p>0,005. Hasil uji regresi liner berganda degan nilai p=0,000. Jenis kelamin, usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan, diagnosa bayi secara simultan berpengaruh terhadap kecemasan orang tua dengan hospitalisasi bayi di Kamar Bayi Resiko.
EFEKTIFITAS THOUGHT STOPPING TERHADAP KECEMASAN PERAWAT DI RUANG ISOLASI COVID-19 Indriyati Indriyati; Anik Suwarni; Didik Narsanto
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 15 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 15 No 1 April 2022
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jiki.v15i1.994

Abstract

Virus COVID-19 merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan manusia dan bisa menyebabkan kematian. Virus Covid-19 ini menyebar secara cepat melalui individu satu ke individu yang lain sehingga menyebabkan kecemasan perawat terutama yang menangani pasien COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas thought stopping terhadap kecemasan perawat di ruang isolasi COVID-19. Metode penelitian menggunakan rancangan kuasi eksperimen dengan desain penelitian kuantitatif one group pre and post test design. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 sampai 26 Mei 2021 dengan sampel sebanyak 32 responden. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa sebelum diberikan terapi Thought Stopping rata-rata tingkat kecemasan perawat ruang isolasi 3,31% dan setelah pemberikan terapi Thought Stopping tingkat kecemasan menurun menjadi 2,59%. Berdasarkan hasil uji normlitas data di dapatkan data tidak normal sehingga menggunakan olah data dengan Paired T-test dan diperoleh hasil p = 0.000 dimana p < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pre dan post dilakukan terapi Thought Stopping terhadap kecemasan pada perawat ruang isolasi yang merawat pasien Covid-19. Kesimpulan penelitian ini ada efektifitas thought stopping terhadap kecemasan perawat di ruang isolasi COVID-19.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN COVID-19 DENGAN KEPATUHAN 3M PADA PASIEN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI RSUD KARANGANYAR Erna Listyaningsih; Anik Suwarni; Indriyati Indriyati
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 15 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 15 No 1 April 2022
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/jiki.v15i1.1001

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Pengetahuan dan kepatuhan 3M pada pasien menjadi upaya dalam pencegahan penularan Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang covid-19 dengan kepatuhan 3M pada pasien dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 di RSUD Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 76 responden pasien rawat inap dan sampelnya adalah 64 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan Covid-19 pada pasien di RSUD Karanganyar dengan kategori baik 59,4%, kategori cukup 20,3% dan kategori kurang 20,3%. Kepatuhan 3 M pada pasien di RSUD Karanganyar dengan kategori patuh 46,90%, kurang patuh 42,20% dan tidak patuh 10,90 %. Hasil analisis didapatkan nilai p-value sebesar 0,0001 (< 0,05) yang berarti ada hubungan antara pengetahuan covid-19 dengan kepatuhan cuci tangan pada pasien di RSUD Karanganyar. Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan covid-19 dengan kepatuhan cuci tangan pada pasien di RSUD Karanganyar
REAKTUALISASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENGEMBANGAN POLA ASUH ANAK SEBAGAI KONSEP REVOLUSI MENTAL Hayat dan Indriyati
Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman Vol 10 No 1 (2015)
Publisher : IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/epis.2015.10.1.151-174

Abstract

Kehidupan masyarakat sudah masuk dalam situasi yang mengkhawatirkan. Kriminalisasi, kejahatan, pertikaian, kesenjangan dan berbagai aspek kehidupan gelap (kemaksiatan) sudah merajalela. Baik di pedesaan, terutama di kehidupan perkotaan. Keberadaan ini ditentukan oleh masyarakat itu sendiri yang dibangun melalui individu masing-masing, terutama pola asuh hidup keluarga. Remaja masa kini menjadi penentu utama dalam regenerasi pola hidup masyarakat. Pemuda menjadi penentu masa depan bangsa dan masyarakat, remaja menjadi tumpuan utama dalam kehidupan bermasyarakat. Masa muda adalah masa dimana harapan bangsa, negara dan agama dipangkuannya. Menjadi masalah, ketika pola hidup remaja tidak sesuai dengan tuntutan adat, etika, estetika maupun karakter yang bersifat baik karena hal itu akan berdampak terhadap lingkungan sekitar. Hal ini tidak terlepas dari pola asuh di dalam kehidupan keluarga. Anak sebagai aset penting dan berharga dalam keluarga, menjadi tumpuan utama dalam kebahagiaan keluarganya. Pola asuh yang salah terhadap anak, akan berdampak kepada mental dan karakter anak ketika sudah remaja kelak. Mindset dan paradigma pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak, akan membentuk pola hidup, mental dan karakternya. Untuk mencegah “kebrutalan” masa remaja dan mencegah menularnya “penyakit” mentalitas yang cenderung negatif maka dibutuhkan sebuah revolusi mental dalam pola asuh anak dalam kehidupan keluarga, yaitu dengan melakukan reaktualisasi pendidikan Islam sebagai pembentukan karakter. Society life has been in a situation that is worrying. Criminalization, crime, conflict, inequality, and the various aspects of disobedience have been rampant. Both in the countryside, especially in urban life. This existence is determined by the community itself, which was built by the individual, especially family life parenting. Teens today be a major determinant in the regeneration of the life style of the people. Youth determine the future of the nation and society, teenagers become the main focus of public life, youth is the period in which the hope of the nation, the state, and religion. Becomes a problem, when the pattern of teenage life with the demands of custom, ethics, aesthetics and character that is good, because it will have an impact on the surrounding environment. It is not independent of parenting in family life. Children as an important and valuable asset in the family became the main focus in the happiness of his family. Wrong up bringing of children, will have an impact on children’s mental and character as a teenager later. Mindset and paradigms of education provided to children’s parents will form a pattern of life, mental and character. To prevent the ”brutality” of adolescence and prevent the spread of the ”disease” mentality that tends to negative, then it takes a mental revolution in parenting a child in family life, by doing education renewal of Islam as the character buliding.
Relationship Of Self-Concept, Social Support And Depression On The Quality Of Life In Diabetes Mellitus Indriyati Indriyati; Eny Purwandari
NurseLine Journal Vol 6 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/nlj.v6i2.19202

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a disease that cannot be cured but can be managed both physically and psychologically. The majority of DM patients are very pessimistic about the recovery of their illness. Purpose: This study aims to find out 1) the role of depression as a mediator variable between self-concept variables and social support for the quality of life of DM patients, 2) the role of self-concept of depression, 3) the role of social support against depression and 4) the role of depression in quality of life. Methods: This study was 253 patients with diabetes mellitus at hospital dr. Moewardi Surakarta. Sampling in this study was purposive sampling. Data collection used the Beck Depression Inventory (BDI) questionnaire, Tennese Self Concept Scale (TSCS), the Hersarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS) and the Word Health Organization Quality of Life (WHOQOL). Data analysis used path analysis method (path analysis) and strengthened by sobel test test. Results: The study showed that there was a correlation between self-concept, social support and depression on the quality of life of patients with diabetes mellitus which was characterized by the p-value of self-concept of 0.002, p value of social support, depression and quality of life of 0,000. The results of path analysis show that depression is able to be a mediator between self-concept and quality of life and the mediterator between social support for quality of life. this result is reinforced by the sobel test showing a value of> 1.98 with a significance level of 5%. Conclusion: Depression can be a mediator between self-concept and quality of life and depression is also able to be a mediator between social support and quality of life.
Pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap penurunan gejala depresi lansia di panti usia lanjut Ais’yah Surakarta Vitri Dyah Herawati; Indriyati Indriyati; Widiyono Widiyono
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 15, No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v15i3.3932

Abstract

Effectiveness of cognitive behavioral group therapy for depression in elderly people living in institutions.Background: Depression in the elderly caused many factors. The impact of depression decreases the quality of life of the elderly. Nursing interventions need to deal with depression problems in the elderly. Group activity therapy, perceptions stimulation of low self-esteem, and cognitive-behavioral therapy recommend for depression elderly with low self-esteem.Purpose: Knowing the effectiveness of cognitive-behavioral group therapy for depression in elderly people living in institutions.Method: The research design is a quasi-experiment with a pre-post test with a control group, with 30 participants divided by 2 groups (each group comprises 15 participants). The instrument using Geriatric Depression Scale (GDS) and analyzed using the Independent T-TestResults: Finding a significant decrease in depression in the elderly with low self-esteem in the two groups with a decrease of 67.4% in the intervention group and 31.9% in the control group (p-value <0.05), and there was a significant relationship between the characteristics of the elderly (gender, education, marital status, occupation, and comorbid physical illness) with depression in the elderly with low self-esteem (p-value <0.05).Conclusion: Cognitive-behavioral group therapy for depression is recommended to decrease depression in the elderly with low self-esteem.Keywords: Cognitive behavioral group therapy; Depression; Elderly people; Living in institutions.Pendahuluan: Depresi pada orang tua dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Dampak depresi sangat membuat kualitas hidup lansia menurun. Diperlukan intervensi keperawatan untuk menangani masalah depresi pada lansia. Terapi aktivitas kelompok, stimulasi persepsi harga diri rendah dan terapi kognitif perilaku direkomendasikan untuk depresi pada lansia harga diri rendah.Tujuan : Mengetahui  Pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap penurunan gejala depresi lansiaMetode : Desain penelitian menggunakan quasi experiment with pre post test, dengan sampel berjumlah  30 partisiapan yang dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 15 partisipan (kelompok intervensi dan kelompok kontrol). Alat pengumpul yang digunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Data dianalisis menggunakan uji Independen T-Test.  Hasil : Menunjukkan ada penurunan depresi pada kelompok intervensi sebelum dilakukan TAK (nilai pre-test) adalah 10,89,setelah dilakukan TAK mengalami peningkatan nilai rerata yaitu menjadi 15,93. Kelompok kontrol dalam penelitian ini juga mengalami peningkatan penerapan TAK yaitu dari nilai 10,30 menjadi 10,52. dan ada hubungan bermakna antara karakteristik lansia (jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan dan penyakit fisik penyerta) dengan depresi pada lansia harga diri rendah (p value < 0,05).Simpulan: TAK stimulasi persepsi harga diri rendah dan terapi kognitif perilaku direkomendasikan untuk depresi pada lansia harga diri rendah.
Pemberian transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) terhadap kondisi hemodinamik non-invasif pada lansia dengan hipertensi Vitri Dyah Herawati; Indriyati Indriyati; Sutrisno Sutrisno
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i8.12228

Abstract

Background: Uncontrolled hypertension will be a risk factor for life-threatening diseases such as stroke and cardiovascular disease. Paying attention to the negative impacts of hypertension, appropriate intervention is needed. Overcoming hypertension can be done in various ways, namely pharmacological therapy and non-pharmacological therapy. The type of non-pharmacological therapy is Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS).Purpose: To determine the effect of Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) on changes in hemodynamic conditions in elderly people with hypertension.Method: The approach used in this research is quantitative. This type of research is quasi-experimental using a pre-post test design in one group or One Group pretest-posttest Design without Control. Data were analyzed using the Wilcoxon Signed Rank Test.Results: Shows that of the 30 respondents, 22 experienced a decrease in blood pressure, 1 respondent had an increase in blood pressure levels and 7 respondents had the same blood pressure. Data analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test showed that the p value = 0.000 ≤ ɑ = 0.05, so that statistically H1 was accepted and H0 was rejected, which means that there is an effect of giving TENS therapy on non-invasive hemodynamic conditions in elderly people with hypertension.Conclusion: There is an effect of giving TENS therapy on non-invasive hemodynamic conditions in elderly people with hypertension.Keywords: Elderly; Hemodynamics; Hypertension; TENS.Pendahuluan: Hipertensi yang tidak terkontrol akan menjadi berbagai faktor risiko pada penyakit yang mengancam jiwa seperti stroke dan penyakit kardiovaskuler. Mencermati dampak buruk dari penyakit hipertensi maka diperlukan intervensi yang tepat. Mengatasi hipertensi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi. Jenis terapi non farmakologis yaitu Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS).Tujuan: Mengetahui pengaruh Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap perubahan kondisi hemodinamik pada lansia penderita hipertensi.Metode: Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan menggunakan rancangan pra-pasca test dalam satu kelompok atau One Group pretest-posttest Design without Control. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test.Hasil: Menunjukkan bahwa dari 30 partisipan didapatkan 22 mengalami penurunan tekanan darah, 1 partisipan dengan peningkatan tingkat tekanan darah dan 7 partisipan dengan tekanan darah yang sama. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan nilai p value = 0,000 ≤ ɑ= 0,05, sehingga secara statistik H1 diterima dan H0 ditolak, yang berarti bahwa ada pengaruh pemberian terapi TENS terhadap kondisi hemodinamik non-invasif pada lansia dengan hipertensi.Simpulan: Ada pengaruh pemberian terapi TENS terhadap kondisi hemodinamik non-invasif pada lansia dengan hipertensi.