Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS KESULITAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING Ratna Rustina; Yeni Heryani
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v3i2.266

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada langkah manakah mahasiswa mengalami kesulitan terbesar dalam menyelesaikan soal kemampuan pemecahan masalah matematik.  Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan Subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2016. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik. Analisis skor kesulitan berdasarkan batas kelulusan ideal. Berdasarkan Analisis data didapatkan bahwa kesulitan terbesar mahasiswa berada pada langkah ke empat yaitu memeriksa kembali hasil.
Implementasi Bahan Ajar Berbasis Masalah pada Perkuliahan Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar Yeni Heryani; Ratna Rustina
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v4i2.418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi bahan ajar berbasis masalah pada mata kuliah kapita selekta matematika pendidikan dasar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2016 dan peneliti mengambil 1 kelas untuk dijadikan subjek penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa penggunaan bahan ajar berbasis masalah dalam perkuliahan Kapita Selekta Matematika Pendidikan Dasar efektif, karena 72% mahasiswa memperoleh nilai paling sedikit 70.  
Kontribusi motivasi berdasarkan latar belakang sekolah terhadap prestasi belajar mahasiswa Witri Nur Anisa; Ratna Rustina
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v4i1.470

Abstract

This study aims to determine the contribution of learning motivation of students by school background on student achievement; Motivation to learn students graduate high school on student achievement; The motivation of student learning vocational graduates on student achievement. The learning achievement in the subjects studied Calculus 3. Before the questionnaire given to students with a background in high school and vocational school, the questionnaire beforehand on the validity and reliability. The study population was all students of mathematics education class of 2014/2015 which followed Calculus 3. Samples were taken vocational school graduates and high school graduates. The method used is multiple linear regression. Results obtained by analysis that there is no contribution of motivation to learn by school background on student achievement; Student learning motivation of high school graduates do not contribute to the achievement of students; Motivation to learn student vocational school graduates do not contribute to the achievement of students. Keywords: Motivation, Background School, Learning Achievement.
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK MAHASISWA Ratna Rustina
Suska Journal of mathematics Education Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sjme.v4i1.4233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Creatif Problem Solving lebih efektif daripada model pembelajaran langsung dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa serta bagaimanakah kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa pada pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Angkatan 2016 dan peneliti mengambil 2 kelas untuk dijadikan sampel penelitian.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes kemampuan pemecahan masalah matematik. Analisis data menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih efektif daripada model pembelajaran langsung dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa, kemampuan pemecahan masalah matematik mahasiswa pada model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) berada pada kategori sedang.
WORKSHOP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) Ipah Muzdalipah; Ratna Rustina; R. Reza El Akbar
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.462 KB) | DOI: 10.31949/jb.v1i3.348

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini meningkatkan wawasan dan keterampilan guru-guru di SMK AS-SHOFA dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa keterampilan guru dalam memanfaatkan aplikasi teknologi masih belum cukup memuaskan. Banyak guru yang merasa kesulitan menggunakan ICT sebagai media pembelajaran. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini mengikuti aktivitas pelaksanaan penelitian tindakan yang terdiri dari Persiapan, Pelaksanaan (tindakan), dan refleksi dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini adalah Meningkatnya wawasan dan kesadaran guru-guru di SMK As-Shofa tentang pentingnya penggunaan ICT dalam pembelajaran terutama dalam mengimplementasikan Kurtilas, Meningkatnya keterampilan guru-guru di SMK As-Shofa dalam menggunakan ICT dalam media pembelajaran, Guru mampu membuat media pembelajaran berbasis ICT dan menggunakannya dalam pembelajaran.
ANALISIS LITERASI MATEMATIS PESERTA DIDIK BERDASARKAN DOMINASI OTAK Ipah Muzdalipah; Ratna Rustina; Hetty Patmawati; Eko Yulianto
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 6, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/teorema.v6i2.6054

Abstract

Literasi matematis merupakan kemampuan yang sangat penting karena berkaitan dengan peran dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses literasi matematis peserta didik berdasarkan dominasi otak. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan think aloud methods. Teknik pengumpulan data berupa tes literasi matematis, pengisian angket dominasi otak, dan wawancara tidak terstruktur. Instrumen yang diberikan yaitu soal literasi matematis dan angket dominasi otak. Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI di SMAN 5 Kota Tasikmalaya. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki dominasi otak kiri dapat memenuhi ketiga proses literasi matematis dengan detail, cenderung menggunakan cara analitik dan logis. Sedangkan peserta didik yang memiliki dominasi otak kanan dapat memenuhi ketiga proses literasi matematis dengan cara memvisualisasikan permasalahan tersebut ke dalam gambaran sederhana yang dipahami peserta didik.  Kata kunci: Dominasi otak, literasi matematis, think aloud methods
BUDIDAYA IKAN NILA DI LAHAN PEKARANGAN DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN PADA MASA PANDEMI COVID 19 ratna rustina; ipah muzdalipah; sri tirto madawistama; Yeni Heryani
JAMAIKA: JURNAL ABDI MASYARAKAT Vol 2, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.949 KB)

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Sebagai kebutuhan dasar, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi suatu bangsa. Ketersediaaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Desa Gunungsari Kecamatan Sukaratu merupakan salah satu daerah yang terdampak pandemi covid 19, karena mayoritas masyarakat disana kepala keluarganya bekerja di luar daerah dan juga berprofesi sebagai pedagang dan petani, dimasa pandemic meraka tidak dapat Kembali bekerja karena terkendala dengan PSBB, begitu juga pedagang dan petani, mereka tidak dapat memasarkan hasil pertaninnya secara maksimal. Konsep budidaya ikan nila dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menjaga ketahanan pangan sebagai imbas pandemic covid 19 merupakan salah satu alternatif untuk menjaga ketahanan pangan sehingga kebutuhan pangan terpenuhi. Hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian ini yaitu  meningkatnya keterampilan masyarakat dalam budidaya ikan nila, Terbentuknya lahan budidaya ikan nila di pekarangan rumah, Masyarakat dalam hal ini mitra merasa sangat terbantu karena selain dari mendapatkan ilmu dalam tata cara budi daya ikan nila di kolam terpal, masayarakat juga merasa terbantu dalam meningkatkan ketahanan pangan pada masa pandemi covid 19, karena selain dari memenuhi kebutuhan gizi, juga dapat membantu perekonomian masyarakat
Pelatihan Software Matematika Bagi Guru-Guru se – Kabupaten Tasikmalaya Ratna Rustina; Ipah Muzdalipah; Edi Hidayat
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 1 (2023): March
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.1.1-8.2023

Abstract

Keterampilan guru dalam memanfaatkan aplikasi teknologi masih belum cukup memuaskan, termasuk dalam mengajarkan topik-topik matematika yang membutuhkan kemampuan berpikir abstrak.Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru-guru matematika SMP di Kabupaten Tasikmalaya dalam menggunakan software-software matematika. Metode yang digunakan mengikuti aktivitas pelaksanaan tindakan yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, refleksi, dan evaluasi. Setelah dilaksanakan pelatihan software-software matematika guru merasa terbantu dan memperoleh pengetahuan dalam mengaplikasikan software-software matematika, sehingga dapat memvisualisasikan objek matematika yang berdampak pada meningkatnya minat siswa dalam belajar.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN GEOGEBRA PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT Ipah Muzdalipah; Ratna Rustina; Hetty Patmawati; Eko Yulianto
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 8, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/teorema.v8i1.10090

Abstract

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran matematika diyakini dapat meningkatkan motivasi belajar sehingga menjadikan dorongan bagi siswa untuk belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kelayakan pengembangan bahan ajar berbantuan Geogebra pokok bahasan bangun datar Segitiga dan Segiempat. Metode penelitian menggunakan Research and Development (R&D) media, angket respons peserta didik, dan focus group discussion (FGD). Tahap uji kelayakan meliputi validasi ahli, uji terbatas, uji meluas, dan uji lapangan. Hasil penelitian berdasarkan uji validasi ahli materi dan media memperoleh rekomendasi perbaikan mayor, sedangkan validasi ahli bahasa memperoleh rekomendasi perbaikan minor. Setelah perbaikan dilakukan, dilakukan uji lapangan bahan ajar. Hasil uji lapangan diidentifikasi: (1) uji terbatas melalui 8 orang siswa kelas VII di SMP N 10 Kota Banjar menunjukkan respons di bawah 50% artinya bahan ajar tidak mudah dipahami, kurang menarik, dan kurang dirasakan kebermanfaatannya dalam materi bangun datar; (2) melalui beberapa perbaikan, bahan ajar diujicobakan lebih meluas kepada kelas VII-A dan respons siswa meningkat menjadi lebih dari 60%. Angka ini masih diluar harapan peneliti; (3) hasil FGD mengidentifikasi bahwa faktor keterampilan siswa dalam mengoperasikan komputer diduga menjadi faktor dominan dalam pembelajaran matematika berbantuan Geogebra. Setelah dilakukan pelatihan Geogebra peneliti melakukan uji lapangan pada kelas VII-C dan VII-D dan diperoleh respons siswa pada angka 80-90%, artinya bahan ajar dapat dipahami dengan mudah oleh siswa.
METAKOGNISI MATEMATIS SISWA BERDASARKAN INTELLEGENCE QUOTIENT (IQ) ratna rustina; ipah muzdalipah
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1052.873 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6671

Abstract

Metakognisi memiliki peran penting pada proses pembelajaran matematika terutama pada pemecahan masalah, siswa dapat menyadari kemampuan berpikirnya dan mengevaluasi dirinya sendiri terhadap hasil kemampuan berpikirnya. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengetahui metakognisi siswa dalam suatu pembelajaran matematika.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan metakognisi siswa berdasarkan Intellegence Quotient (IQ).  Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes Intellegence Quotient(IQ), tes kemampuan metakognisi, dan wawancara tidak terstruktur. Subjek dalam penelitian ini berdasarkan tes Intellegence Quotient (IQ yaitu tiga peserta didik dari setiap kategori tingkatan Intellegence Quotient (IQ) tinggi, sedang, dan rendah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Kemampuan met.akognisi siswa dengan kategori tingkat Intellegence Quotient (IQ) tinggi memiliki kemampuan metakognisi yang baik pada tahap perencanaan, pemantauan, dan penilaian. serta memiliki kemampuan metakognisi pada tingkat Reflective Use. (2) Kemampuan metakognisi siswa dengan kategori tingkat Intellegence Quotient (IQ) sedang, memiliki kemampuan metakognisi yang baik pada tahap perencanaan dan pemantauan. Serta memiliki kemampuan metakognisi pada tingkat Strategic Use. (3) Kemampuan metakognisi siswa dengan kategori tingkat Intellegence Quotient (IQ) rendah, tidak memiliki kemampuan metakognisi yang baik pada tahap perencanaan, pemantauan, maupun penilaian, serta memiliki kemampuan metakognisi tingkat Tacit Use. Metacognition ability has an important role in the process of learning mathematics, especially in problem solving, students will be aware of the results of their thinking abilities and evaluate themselves against the results of their thinking abilities. Therefore, it is important for teachers to know students' metacognition abilities in a mathematics lesson. This study aims to analyze students' metacognitive abilities based on Intelligence Quotient (IQ). The type of research used is qualitative with descriptive research methods. Data collection techniques in this study used Intelligence Quotient (IQ) tests, metacognition ability tests, and unstructured interviews. The subjects in this study were based on the Intelligence Quotient (IQ) test, namely three students from each category of high, medium, and low Intelligence Quotient (IQ) levels. The data analysis techniques used were data reduction, data presentation, and verification. The results showed that ( 1) The cognitive abilities of students in the high Intelligence Quotient (IQ) level category have good metacognitive abilities at the planning, monitoring, and assessment stages and have the metacognitive abilities at the Reflective Use level (2) The metacognitive abilities of students in the Intelligence Quotient level category (IQ) is moderate, has good metacognitive abilities at the planning and monitoring stages and has metacognitive abilities at the Strategic Use level (3) Metacognitive abilities of students in the low Intelligence Quotient (IQ) level category, do not have good metacognitive abilities at the planning stage , monitoring, and assessment, as well as having a capability female tacit use metacognition level