Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

ANALISIS KEMAMPUAN BERFIKIR NALAR MATEMATIS SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Terhadap Mahasiswa FKIP Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi) Somantaya, A.A Gde.; Madawistama, Sri Tirto
Jurnal Siliwangi: Seri Pendidikan Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Siliwangi Seri Pendidikan
Publisher : LP2M-PMP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jspendidikan.v1i1.12

Abstract

Berpikir nalar matematis adalah salah satu kemampuan utama yang perlu dimiliki dan merupakan fitrah dari manusia. Melalui berpikir nalarnya manusia terus berkembang dan meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis dan berubah secara kontinu serta dapat berkreasi dan menciptakan teknologi yang dapat mempermudah kehidupannya. Manusia selalu berpikir serta melalui daya nalarnya dapat membedakan suatu argumen valid maupun invalid. Semakin tajam daya nalar seseorang maka ia akan semakin mampu menghadapi tantangan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir nalar matematis dan mengetahui indeks prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan matematika serta mengetahui hubungan fungsional dan kontribusi kemampuan nalar matematis terhadap indeks prestasi belajar mahasiswa. Subjek penelitian diambil secara purposive random sampling, instrumennya adalah tes kemampuan berpikir nalar matematis. Data yang didapat dari tes dan dokumentasi dianalisis menggunakan software SPSS Versi 20. Kesimpulannya adalah Kemampuan Berfikir Nalar Matematis tergolong baik, Indeks Prestasi Komulatif mahasiswa pendidikan matematika tergolong sangat memuaskan dan Kontribusinya kemampuan nalar matematis terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa tergolong sangat tinggi.
BAGAIMANA SISWA MENYELESAIKAN SOAL BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DITINJAU DARI DOMINASI OTAK? Bayu Sukmaangara; Dedi Muhtadi; Sri Tirto Madawistama
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i2.3218

Abstract

Guru harus mengembangkan soal berpikir kreatif matematis sesuai dengan dominasi otak siswa untuk mengoptimalkan fungsi kedua belahan otak secara seimbang, sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana siswa menyelesaikan soal berpikir kreatif matematis ditinjau dari dominasi otak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Instrumen yang digunakan adalah soal berpikir kreatif matematis, tes dominasi otak, dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian sebagai berikut: siswa dominasi otak kiri menyelesaikan soal berpikir kreatif matematis menggunakan karakteristik dari fungsi belahan otak kiri yaitu berpikir konvergen, analisis, penilaian analitik, berurutan dan teratur, sedangkan penggunaan karakteristik fungsi belahan otak kanan yaitu memori baru proses dan sistem membaca seluruh bahasa; siswa dominasi otak seimbang menggunakan karakteristik fungsi belahan otak kiri yaitu melakukan proses lalu memori, sistem membaca fenotik, respon verbal, berurutan dan teratur, sedangkan penggunaan karakteristik belahan otak kanan adalah berpikir holistik dan berpikir sintesis; dan siswa dominasi otak kanan menggunakan karakteristik dari fungsi belahan otak kanan yaitu sistem membaca seluruh bahasa, memori lalu proses, respon non verbal, berpikir holistik, berpikir sintesis, dan bersifat acak.  
ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PEMECAHAN MASALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL BERDASARKAN NEWMAN Sinta Silvia; Supratman Supratman; Sri Tirto Madawistama
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v2i2.1748

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita pemecahan masalah materi sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan Newman.  Metode  penelitian yang  digunakan  adalah  eksplorasi.  Penelitian  ini mendeskripsikan kesalahan  peserta  didik  dan  penyebab  terjadinya kesalahan  tersebut.  Subjek  penelitian  sebanyak  3 orang  dipilih  secara  purposive berdasarkan pertimbangan hasil tes peserta didik yang melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal cerita pemecahan masalah materi sistem persamaan linear dua variabel.  Pengumpulan data yang  digunakan berupa soal cerita pemecahan masalah dan  wawancara  dengan  teknik  think aloud.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa peserta didik melakukan kesalahan pada tahap memahami masalah,  penyebabnya yaitu kurangnya kemampuan dalam memahami masalah yang pertama kali ditemui, mengabaikan menuliskan unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Peserta didik melakukan kesalahan pada tahap transformasi,  penyebabnya yaitu kurangnya pemahaman mengenai model matematika, tidak terbiasa membuat model matematika dari kalimat yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, tidak teliti dalam membuat persamaan, bingung untuk membuat pemisalan ke dalam bentuk variabel, kurang memahami soal, kurang belajar dan kurang menangkap informasi dari guru. Peserta didik melakukan kesalahan pada tahap keterampilan proses, penyebabnya yaitu tidak tahu langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan, tidak mampu menggunakan langkah-langkah penyelesaian dengan tepat, kurangnya pemahaman mengenai materi, kurang berlatih menyelesaikan soal cerita. Peserta didik melakukan kesalahan pada tahap penarikan kesimpulan, penyebabnya yaitu tergesagesa ingin mengumpulkan jawaban, kurang teliti, tidak menemukan hasil akhir, dan kurang menangkap informasi dari guru, kesimpulan akhir tidak tepat karena melakukan kesalahan pada langkah sebelumnya, dan tidak mampu menunjukan jawaban akhir dari penyelesaian soal. Kata Kunci: Kesalahan Peserta didik, Pemecahan Masalah, Analisis Newman
PROSES BERPIKIR SPASIAL PESERTA DIDIK DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Nina Siti Kurniati; Supratman Supratman; Sri Tirto Madawistama
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i1.1820

Abstract

Geometri merupakan materi yang dipelajari pada setiap jengjang, tetapi dari hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam proses penyelesaiannya, oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis terhadap proses berpikir spasial peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan baru ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode eksploratif, yaitu peserta didik diberikan kesempatan secara bergantian untuk menyelesaikan masalah sampai ditemukannya subjek penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dimulai dari pemberian soal berpikir spasial yang telah divalidasi dan dinyatakan layak untuk digunakan, angket gaya belajar yang peneliti adopsi dan melaksanakan wawancara. Peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 4 Tasikmalaya merupakan subjek penelitian yang dipilih menggunakan eksplorasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses berpikir spasial peserta didik dengan gaya belajar visual (S6) konstruksi pengetahuannya didominasi oleh proses asimilasi karena kepekaanya terhadap gambar dan warna yang memudahkannya melakukan visualisasi, baik dengan cara mengkonstruksi atau membayangkan bentuk dari suatu objek geometri yang dipandang dari sudut pandang tertentu, tetapi pada tahap akhir penyelesaiannya ia melakukan kesalahan perhitungan.
PROSES BERPIKIR KREATIF DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI DOMINASI OTAK SEIMBANG SISWA Bayu Sukmaangara; Ebih AR Arhasy; Sri Tirto Madawistama
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v2i2.1739

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran proses berpikir kreatif matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan tahapan Wallas yang ditinjau dari dominasi otak seimbang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif – eksploratif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes berpikir kreatif matematis, tes dominasi otak, dan wawancara tidak terstruktur. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan bantuan instrumen lainnya berupa soal tes berpikir kreatif matematis dan tes dominasi otak. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: siswa berdominasi otak seimbang dapat memecahkan masalah matematis melalui tahapan Wallas. Tahap persiapan siswa membaca soal kemudian bertanya kepada siswa lainnya. Tahap persiapan mampu dilalui dengan berpikir konvergen dan respon berupa respon verbal. Tahap inkubasi siswa merenung untuk mencari ide atau gagasan dan tahap iluminasi siswa menuliskan konsep yang akan digunakan. Tahap inkubasi dan tahap iluminasi mampu dilalui dengan berpikir divergen. Tahap verifikasi siswa menyelesaikan soal dengan dua cara yaitu menggunakan volume kubus dan volume balok. Tahap verifikasi mampu dilalui dengan berpikir konvergen dan respon verbal yang merupakan ciri belahan otak kiri, serta berpikir divergen, berpikir sintesis, dan berpikir holistik yang merupakan belahan otak kanan. Siswa mampu menyelesaikan masalah dengan merespon secara verbal ketika mendapatkan kendala, sedangkan proses pengerjaan dihitung dengan berpikir sintesis dan berpikir holistik. siswa juga melakukan proses berpikir konvergen dan berpikir divergen dalam memecahkan masalah. Siswa melakukan proses berpikir konvergen dan berpikir divergen secara bergantian sehingga jumlah berpikir konvergen dan berpikir divergen dilakukan dengan jumlah yang sama.
Pola Tanam Polikultur Sayuran pada Pekarangan Sempit Melalui Sistem Vertikal Garden Dalam Mendukung Ketahanan Pangan pada Masa Pandemi Covid-19 Sri Tirto Madawistama Mada; Khomsatun Ni’mah; Yeni Heryani; Dian Kurniawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani (JPMM)
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Syariah Bina Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51805/jpmm.v2i1.55

Abstract

The utilization of yardland in each house can be done optimally, especially in terms of realizing family-based food security. Optimal utilization through planting various types of plants, especially vegetable crops, has great potential to fulfill food for the family. Wanasigra Village, Ciamis Regency is one of the areas affected by the covid 19 pandemic, the village is far from markets and cities so it is constrained in terms of food availability, through increasing food security in Wanasigra Village, there is an increase in income and smooth distribution of marketing of processed food and agricultural products so that food security is sustainable. his family's food becomes more controllable. Through the concept of a vegetable polyculture cropping pattern by utilizing a narrow yard through a vertical garden system, the Wanasigra Village community can maintain their family's food security. Through a partnership, the object of the Food Security scheme service is the residents and farmer groups of the Wanasigra village. This community service activity provides guidance to residents and farmer groups in utilizing their home gardens through the Vegetable Polyculture Planting Pattern through the Vertical Garden System. The harvests of residents and farmer groups can be consumed by their families or can also be sold. Sales are facilitated by a chairman who is appointed to distribute to other areas outside the Wanasigra village. The results of the assistance and development of the residents and farmer groups of the Wanasigra village are seen to be more independent in food availability and obtain additional income for their families so that it can be said that they have been able to maintain food security for the long term. The method used in the service is through counseling, discussion, assistance, and the introduction of technology to marketing through agricultural experts appointed by external parties.
Divergent Thinking and Convergent Thinking in the Mathematical Creative Thinking Process in terms of Student Brain Dominance Bayu Sukmaangara; Sri Tirto Madawistama
Southeast Asian Mathematics Education Journal Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : SEAMEO Regional Centre for QITEP in Mathematics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46517/seamej.v11i1.115

Abstract

Convergent and divergent thinking play an essential role in a person’s creative thinking process to solve problems, which highlights the significance of this research. Aside from that, these two types of thinking are related to the function of the brain’s hemispheres that will affect a person’s perspective in processing information. This research aims to get a view of convergent and divergent thinking in the mathematical creative thinking process in terms of brain dominance. The research was conducted using qualitative method with an exploratory descriptive approach. The instruments used are mathematical creative thinking test, brain dominance tests, and unstructured interviews. The research revealed that left-brain dominant students in the creative thinking process are more prominent in convergent thinking; the balance dominant students in the creative thinking process are balanced in divergent and convergent thinking, while right-brain dominant students in the creative thinking process are more adept in divergent thinking.
ANALISIS MISKONSEPSI LITERASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA DITINJAU DARI METAKOGNISI & GENDER Mira Rahmawati; Nani Ratnaningsih; Sri Tirto Madawistama
Jurnal Dedikasi Pendidikan Vol 5, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to analyze students' misconceptions of mathematical literacy in solving PISA questions in terms of metacognition and gender. This research is qualitative exploratory research with the topics presented are related to PISA questions. Data collection techniques began with the provision of metacognition questionnaires, PISA mathematical literacy questions and interviews. The subjects of this study were students of class XI SMAN 1 Pamarican who were selected purposively. The data analysis techniques used were data reduction, data presentation, and conclusion drawing. In this study, the focus of research is the misconception of students' mathematical literacy according to 6 levels of mathematical literacy competence in solving PISA questions in terms of metacognition classified based on metacognition (low), and a review of gender (male and female). The results showed that the misconception of metacognition classification was not good enough for men to have misconceptions at level 2, while women experienced a misconception of strategies at level 1. In addition, men and women were caused by wrong intuition. The solution for boys is that students do not think this problem is easy. The information that already known and written checked again, whether used or not and the calculation operation is correct. Meanwhile, the solution for women is to identify the sentence in the problem and start thinking using simple mathematical calculation formulas, such as performing mathematical arithmetic operations.
Analisis Kesalahan pada Number Sense dan Structure Sense Ditinjau dari Berpikir Logis Siti Rulia; Supratman Supratman; Sri Tirto Madawistama
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika: Volume 5 Nomor 2, In press
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i2.883

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan pada number sense dan structure sense ditinjau dari berpikir logis. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Pengumpulan data melalui tes berpikir logis, tes number sense, tes structure sense dan wawancara. Pemilihan subyek berdasarkan eksplorasi. Analisis data berupa reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan peserta didik dengan berpikir logis tahap transisi melakukan kesalahan pada indikator number sense pemahaman pada besaran bilangan dan mampu mengenali efek relatif operasi bilangan dengan jenis kesalahan yaitu kesalahan prinsip dan kesalahan operasi. Peserta didik dengan berpikir logis tahap konkret melakukan kesalahan indikator number sense pemahaman pada besaran bilangan, mampu mengenali efek relatif operasi bilangan dan mampu menggunakan representasi bilangan dengan jenis kesalahan yaitu kesalahan prinsip dan kesalahan operasi. Peserta didik dengan berpikir logis tahap transisi melakukan kesalahan pada indikator structure sense mengidentifikasi struktur yang sudah dikenal dengan cara yang paling sederhana dan indikator menangani ekspresi aljabar kompleks sebagai satu unit dengan jenis kesalahan yaitu kesalahan fakta dan kesalahan konsep. Peserta didik dengan berpikir logis tahap konkret melakukan kesalahan pada indikator structure sense mengidentifikasi struktur yang sudah dikenal dengan cara yang paling sederhana dan tidak menemukan langkah penyelesaian pada indikator menangani ekspresi aljabar kompleks sebagai satu unit.
Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Melalui Aplikasi Ispring untuk Mengeksplor Kemampuan Representasi Matematis Irna Nuraeni; Nani Ratnaningsih; Sri Tirto Madawistama
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.1179

Abstract

Tujuan dari pengembangan bahan ajar melalui aplikasi ispring ini adalah untuk mengetahui kualitas efektivitas penggunaan bahan ajar melalui aplikasi ispring pada materi statistika. Bahan ajar di dalamnya terdapat materi, contoh soal, video dan quiz. Aplikasi Ispring dipilih karena mudah digunakan dan mempunyai fitur yang lengkap. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode ADDIE yaitu: (1) Analisis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, (5) Evaluasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, angket analisis kebutuhan yaitu media pembelajaran dan materi pelajaran, angket kemampuan peserta didik, wawancara, lembar validasi yang diberikan kepada 2 ahli media dan 2 ahli materi, angket respon pengguna uji coba terbatas yang diberikan kepada 8 peserta didik kelas XII SMK Al – Huda Sariwangi dan 2 guru matematika, angket diberikan kepada 31 peserta didik kelas XII SMK Al – Huda Sariwangi, kemudian pretest dan posttest kemampuan representasi matematis. Berdasarkan hasil penelitian, bahan ajar interaktif melalui aplikasi ispring ini valid dan dapat digunakan dari ahli media dan ahli materi. Hasil uji coba terbatas dan implementasi diperoleh kategori “baik”. Hasil pengujian effect size (ES) diperoleh nilai 1,83 dengan kategori “strong effect”. Dapat disimpulkan bahwa bahan ajar interaktif yang dikembangkan valid dan dapat digunakan oleh peserta didik dalam pemebalajaran.