Proses pembelajaran di MI Al-Hasanah Lumban Dolok Kabupaten Mandailing Natal kurang aktif dan masih sering ditemukan beberapa siswa yang jenuh dan malas dalam mengikuti proses pembelajaran. Maka untuk mengatasi masalah tersebut guru harus melakukan berbagai hal yang dapat meningkatkan proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1. Penerapan ice breaking untuk proses pembelajaran, 2. Manfaat ice breaking dalam proses pembelajaran, 3. Dan pendukung dan kendala yang ditemukan dalam menerapkan ice breaking pada pembelajaran hidup bersih di tempat bermain pada siswa kelas II MI al-Hasanah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penggunaan ice breaking untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa tentang hidup bersih di tempat bermain pada Kelas 2 MI Al- Hasanah Lumban Dolok Kabupaten Mandailing Natal. Berdasarkan temuan dan analisis yang dilakukan, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Penerapan ice breaking di MI Al- Hasanah Lumban dolok dilakukan pada kegiatan pendahuluan, inti dan pada penutup. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah memberikan motivasi, melakukan yel-yel, tepuk tangan, Gerakan ringan dan permainan. 2. Manfaat penerapan ice breaking pada siswa kelas II MI Al-Hasanah Lumban Dolok adalah menumbuhkembangkan motivasi siswa, proses pembelajaran semakin aktif dan mencair, suasana kelas semakin hidup, siswa lebih proaktif dalam bertanya. Siswa semakin suka dengan pembelajaran dan berkurangnya ketegangan pada siswa. 3. Faktor pendukung dalam menerapkan ice breaking adalah sikap yang terbuka pada siswa, potensi siswa, dan kemauan guru. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah memberikan motivasi, melakukan yel-yel, tepuk tangan, Gerakan ringan dan permainan. Manfaat penerapan ice breaking pada siswa kelas II MI Al-Hasanah Lumban Dolok adalah menumbuhkembangkan motivasi siswa, proses pembelajaran semakin aktif dan mencair, suasana kelas semakin hidup, siswa lebih proaktif dalam bertanya. Siswa semakin suka dengan pembelajaran dan berkurangnya ketegangan pada siswa. Faktor pendukung dalam menerapkan ice breaking adalah sikap yang terbuka pada siswa, potensi siswa, dan kemauan guru. Sedangkan kendalanya adalah tata ruang kelas yang kurang baik, rasa lapar dan malas masih ada, kurangnya pemahaman guru terhadap jenis-jenis ice breaking.