Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

INSTRUMEN REAL TIME ROCK RESISTIVITY METER UNTUK MENGUKUR RESISTIVITAS DAN MEMONITOR SIFAT KELISTRIKAN SAMPEL BATUAN Yogi, Ida Bagus Suananda; Pangestu, Riang; Karyanto, Karyanto; Darmawan, I Gede Boy
Jurnal Geosaintek Vol 6, No 3 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v6i3.7890

Abstract

Resistivitas adalah salah satu sifat fisis batuan yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti eksplorasi sumber daya, geoteknik, teknik lingkungan, dan mitigasi bencana. Nilai resistivitas didapat dengan menggunakan pengukuran geolistrik, MT, ataupun AMT di permukaan. Nilai yang diukur di lapangan dapat divalidasi dengan membandingkan nilai resistivitas sampel batuan secara langsung. Oleh sebab itu, dibuatlah instrumen Real Time Rock Resistivity Meter yang dirancang untuk dapat mengukur nilai resistivitas batuan secara otomatis dan real time. Proses monitor dan pengukuran dilakuan di komputer dengan memanfaatkan microcontroller Arduino. Validasi alat dilakukan dengan menggunakan resistor sebesar 1 kΩ, 10 kΩ, 100 kΩ, dan 1 MΩ dengan eror pengukuran kurang dari 2.2 %. Sampel batuan yang diukur berupa batuan Tuf dan batuan beku. Hasil pengukuran menghasilkan dua kecendrungan nilai, yaitu saat hasil pengukuran polaritas positif dan negatif. Perbedaan ini terjadi karena adanya energi listrik yang tersimpan di dalam batu. Dari analisis yang dilakukan, nilai resistivitas batuan dihitung dari rata-rata kedua polaritas. Batuan tuf memiliki nilai resistivitas sebesar 12,6 kΩm dan batuan beku sebesar 262 kΩm. Tuf basah memiliki nilai resistivitas 89,7 Ωm dan berangsur naik hingga 10,1 kΩm selama 9 hari. Nilai yang bervariasi ini terjadi karena batuan tuf memiliki rekahan yang dapat menyimpan dan cepat melepas air. Dengan kemampuan ini, instrumen Real Time Rock Resistivity Meter dapat digunakan untuk validasi atau bahkan menghasilkan referensi nilai reisistivitas formasi batuan di sekitar kita.
IDENTIFIKASI ZONA RESERVOAR PANAS BUMI BERDASARKAN ANALISIS FAULT FRACTURE DENSITY CITRA DIGITAL ELEVATION MODEL ALOS PALSAR DI GUNUNG RAJABASA: IDENTIFICATION OF GEOTHERMAL RESERVOIR ZONE BASED ON FAULT FRACTURE DENSITY ANALYSIS OF DIGITAL ELEVATION MODEL ALOS PALSAR IMAGE IN MOUNT RAJABASA Darmawan, I Gede Boy; Fahlevi, Dirga Ilham; Yassar, Muhammad Farhan; Pramudya, Fachri Aldi
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 16 No. 2 (2021): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v16i2.315

Abstract

Mount Rajabasa is one of the geothermal fields in Sumatra that has not been exploited until now. The existence of manifestations in this area is an indication of the potential existence of geothermal reservoirs. This study aims to identify high permeability zones based on Fault Fracture Density (FFD) analysis and to analyze the relationship between the characteristics of the geothermal fluid path structure to the surface and the potential location of the geothermal reservoir. The FFD method is carried out using the Digital Elevation Model (DEM) ALOS PALSAR image to map the lineaments associated with fault zones and fractures, especially in the manifestation area. Field observations were made to confirm the FFD results. The dominant direction of the identified structures is partially aligned and in line with the Sumatra fault system, namely the northwest-southeast direction and partly shows a response that intersects the main fault system. Furthermore, the results of the FFD analysis show a significant relationship between the weak zone (fracturing) and the geothermal reservoir zone as indicated by the high structural density pattern in the upflow zone in the Way Sulfur manifestation, while the outflow zone in the hot springs of Mount Botak is at a low structural density.
Pengujian Prototipe Instrumen Pengukuran Gradien Termal di Lapangan Panas Bumi Padang Cermin Pesawaran Karyanto Karyanto; I Gede Boy Darmawan
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v9i2.2775

Abstract

Hasil perancangan prototipe instrumen pengukuran gradien termal yang telah dilakukan sebelumnya membutuhkan pengujian lapangan. Pengujian ini bertujuan untuk melihat kemampuan instrumen prototipe dalam uji pengukuran langsung di lapangan panas bumi. Metode yang digunakan dalam pengujian adalah dengan membandingkan hasil pengukuran suhu pada instrumen prototipe dengan hasil pengukuran suhu menggunakan instrumen MAE A5000T penelitian sebelumnya di Padang Cermin. Penghitungan gradien termal dilakukan secara otomatis oleh sistem dalam prototipe menggunakan teknik kuadrat terkecil (Least Squares Method). Hasil pengukuran menunjukkan adanya keselarasan suhu khususnya pada area manifestasi. Peta sebaran suhu mengindikasikan pola klasterisasi yang menunjukkan hubungan aliran fluida panas, khususnya pada arah barat-timur. Adanya konektivitas fluida panas ini diinterpretasikan sebagai struktur geologi atau zona permeable pada area manifestasi. Hasil pengukuran gradien termal juga menunjukkan pola gradien tinggi di area manifestasi panas bumi. Selain itu, sebaran nilai suhu rendah pada ketiga layer juga mengindikasikan sumber aliran fluida air permukaan yang selaras dengan arah puncak gunung. Hal ini memperkuat indikasi bahwa sumber recharge atau resapan air meteorik didominasi oleh puncak Gunung Ratai. Temuan ini mengindikasikan bahwa prototipe instrumen pengukuran gradien termal ini mampu digunakan di lapangan panas bumi.
Pemanfaatan Drone Untuk Pemetaan Potensi Ekowisata di Kecamatan Panca Jaya, Mesuji I Gede Boy Darmawan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i1.200

Abstract

Perlunya kegiatan pemetaan potensi ekowisata di Kecamatan Panca Jaya berkaitan dengan upaya pemberdayaan masyarakat desa. Kecamatan ini merupakan wilayah berupa dataran rendah dengan mayoritas penduduknya bekerja di bidang pertanian dan perkebunan. Penurunan harga komoditas perkebunan menyebabkan banyak petani mengalihfungsikan lahan perkebunan menjadi tanaman singkong. Namun secara geologi, wilayah ini didominasi oleh batuan endapan rawa yang memiliki potensi kandungan batubara muda. Kurangnya data potensi lokasi wisata di daerah ini menyebabkan sedikitnya perhatian masyarakat terhadap potensi ekowisata di wilayah mereka. Pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memetakan potensi ekowisata baru yang dapat dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat, mengedukasi masyarakat dalam peningkatan kualitas dan keunggulan/ kearifan lokal yang berimbas pada peningkatan nilai ekonomi kawasan ekowisata dengan pemanfaatan teknologi informasi seperti drone. Manfaat dari pengabdian ini adalah terpetakannya potensi ekowisata yang dapat dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat serta terbentuknya media promosi video profil kawasan wisata yang dapat disebarkan melalui media internet sehingga wisatawan dapat dengan mudah mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke Panca Jaya
PEMETAAN DRONE DAN OPTIMALISASI POTENSI GEOWISATA DANAU TIRTA GANGGA, DESA SWASTIKA BUANA KEC. SEPUTIH BANYAK, LAMPUNG TENGAH I Gede Boy Darmawan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i2.184

Abstract

Danau Tirta Gangga merupakan sebuah danau buatan yang terletak di Kabupaten Lampung Tengah, Kecamatan Seputih Banyak, tepatnya berada di Desa Swastika Buana. Danau ini memiliki luas sekitar 150 hektar dan digunakan oleh masyarakat untuk pengairan lahan pertanian sekitar 3000 ha di sekitar kawasan. Danau Tirta Gangga memiliki daya tarik tersendiri terhadap wisatawan lokal untuk menikmati keindahan alam dan pemandangannya. Namun beberapa kegiatan masyarakat menyebabkan aspek keindahan alam menjadi berkurang dan menimbulkan permasalahan pada suplai air baku untuk pertanian. Sehingga diperlukan suatu tindakan yang dapat mempertahankan fungsi awal dari danau ini bahkan menambahkan nilai keekonomisan bagi masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memetakan potensi geowisata baru yang dapat dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat,mengedukasi masyarakat dalam peningkatan kualitas dan keunggulan/ kearifan lokal yang berimbas pada peningkatan nilai ekonomi kawasan Danau Tirta Gangga dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk media promosi (dengan Drone) profil kawasan wisata Danau Tirta Gangga. Manfaat dari pengabdian ini adalah terpetakannya potensi geowisata baru yang dapat dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat serta terbentuknya media promosi video profil kawasan wisata Danau Tirta Gangga yang dapat disebarkan melalui media internet sehingga wisatawan dapat dengan mudah mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke Danau Tirta Gangga.
PELATIHAN OLIMPIADE KEBUMIAN BAGI GURU PEMBIMBING OLIMPIADE KEBUMIAN DI SMAN 2 KOTA BANDAR LAMPUNG Rahmi Mulyasari; Akroma Hidayatika; Karyanto Karyanto; Muh Sarkowi; I Gede Boy Darmawan
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i3.233

Abstract

Olimpiade Kebumian merupakan salah satu ajang kompetisi akademik yang di agendakan rutin tahunan. Kendala muncul dari para guru yang mengalami kesulitan dalam memberikan materi kepada peserta didik olimpiade kebumian dikarenakan latar belakang pendidikan para guru yang tidak spesifik di ilmu kebumian, sebagian berasal dari pendidikan geografi dan fisika. Melalui kegiatan Program Pengabdian Masyarakat, Fakultas Teknik dalam hal ini diwakili oleh tim dosen dari Program Studi Teknik Geofisika melakukan pelatihan untuk memudahkan pemahaman materi Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian. Selain itu dapat pula menumbuhkan motivasi dan daya saing untuk mengikuti kompetisi, khususnya kepada siswa SLTA di Kota Bandar Lampung. Kegiatan pengabdian dilakukan pada tanggal 9 Juli 2020 di SMAN 2 Kota Bandar lampung dengan peserta pelatiahan merupakan guru-guru pelatih Olimpiade Kebumian se-Kota Bandar Lampung. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan kemampuan guru pembimbing dalam mendalami materi olimpiade kebumian, memberikan pengetahuan dasar geologi sebagai bagian dari ilmu kebumian, memberikan kisi-kisi materi yang diujikan dalam olimpiade sains nasional kebumian, serta memberikan praktek identifikasi mineral dan batuan. Hasil dari kegiatan pengabdian tergambar dari kuisioner menunjukkan respon yang positif. Peserta pelatihan berharap untuk dilakukannya kegiatan pelatihan lanjutan dan pembuatan buku panduan terkait materi dan soal-soal olimpiade.
IDENTIFIKASI AKUIFER AIR TANAH UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN, PEMANFAATAN DAN UPAYA KONSERVASI DI KOMPLEK PENDIDIKAN YAYASAN NURUL HUDA DESA PEMANGGILAN NATAR LAMPUNG SELATAN Rahmi Mulyasari; I Gede Boy Darmawan; Suharno Suharno; Akroma Hidayatika
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i3.281

Abstract

Kondisi perkembangan pertumbuhan penduduk dan pembanguan di daerah sekitar Kota Bandar Lampung sangat pesat dan mulai padat, seperti yang terjadi di Kecamatan Natar Lampung Selatan, khususnya di Desa Pemanggilan. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan sumber daya air bersih yang selaras dengan peningkatan eksploitasi air tanah. Keadaan ini dapat menimbulkan permasalahan yang serius dalam beberapa waktu ke depan, terlebih lagi jika tidak ada upaya pengendalian pemanfaatan sumber daya air tanah sesuai dengan kondisi dan karakteristik serta siklus hidrogeologi di wilayah tersebut. Namun, untuk merumuskan strategi konservasi dan pengendalian air tanah, diperlukan kegiatan pendahuluan yaitu pemetaan potensi air tanah melalui pemetaan akuifer serta lapisan batuan akuifer guna mengidentifikasi zona cekungan air tanah dan sumber recharge area-nya. Pemetaan batuan dan akuifer air tanah serta sistem geohidrologi di area Desa Pemangilan khususnya kawasan Komplek Pendidikan Yayasan Nurul Huda, menjadi penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sistem akuifer dan volume air yang berada di dalamnya. Informasi tersebut dapat menjawab atas permasalahan kebutuhan air bersih yang bersumber dari air tanah dan pemanfaatan yang tepat di masa mendatang terkait dengan upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk menjaga kesinambungan cadangan sumber daya air tanah.
APLIKASI DINSAR UNTUK IDENTIFIKASI DEFORMASI PERMUKAAN GUNUNG ANAK KRAKATAU PADA PERISTIWA LONGSOR SEBELUM TSUNAMI SELAT SUNDA I Gede Boy Darmawan; Zelica Krismalia Manurung; Muhammad Nurul; Winona Putri Prihadita; Karyanto Karyanto
Jurnal Geosaintek Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v7i2.8988

Abstract

Tsunami Selat Sunda yang terjadi pada akhir tahun 2018 akibat deformasi (longsor) Gunung Anak Krakatau (GAK) tidak memiliki Early Warning System (EWS) yang memadai bahkan tidak terdeteksi oleh seismogram dengan jelas. Peristiwa itu menunjukkan bahwa pemantauan deformasi GAK sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses deformasi GAK sebelum tsunami menggunakan metode DInSAR. Metode ini memanfaatkan perbedaan dua fase atau lebih citra SAR dengan akuisisi yang berbeda untuk memperoleh topografi dan deformasi. Data yang digunakan adalah sepasang citra Sentinel-1 yang diakuisisi pada periode 7-19 Desember 2018. Penelitian ini berhasil menunjukkan GAK telah mengalami deformasi beberapa hari sebelum tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 terjadi. Nilai deformasi GAK pada periode ini sebesar -0.12 sampai 0.04 meter relatif terhadap Line of Sight (LOS). Hasil tersebut menunjukkan deformasi yang terjadi mencakup 94 Ha luas area GAK dengan ± 32,036 m3 material vulkanik yang bergerak dominan ke arah barat daya. Volume material yang cukup banyak ini tidak menghasilkan tsunami, diperkirakan karena periode pergerakan tersebut terjadi secara perlahan/tidak seketika yaitu pada rentang 12 hari. Material longsoran tertumpuk dan menjadi tidak stabil, kemudian terjadi longsoran serentak yang kemungkinan dipicu oleh banyaknya aktivitas vulkanik GAK akhirnya memicu terjadinya tsunami pada 22 Desember 2018. Temuan ini menunjukkan bahwa citra SAR mampu mengidentifikasi adanya pergerakan massa pada lereng GAK sebelum tsunami terjadi, sehingga dapat digunakan untuk monitoring permukaan GAK sebagai sistem peringatan dini pada deformasi yang berpotensi menyebabkan tsunami di kemudian hari.
PERBANDINGAN KONFIGURASI ELEKTRODA METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK IDENTIFIKASI LITOLOGI DAN BIDANG GELINCIR DI KELURAHAN PIDADA BANDAR LAMPUNG Rahmi Mulyasari; I Gede Boy Darmawan; Nandi Haerudin
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 6 No. 2 (2021): JOP (Journal Online of Physics) Vol 6 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v6i2.12973

Abstract

Longsoran merupakan bencana yang terjadi dipengaruhi oleh faktor morfologi, litologi, struktur geologi, hidrogeologi dan penggunaan lahan. Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung merupakan daerah yang kondisi morfologinya berupa perbukitan dengan kelerengan yang curam. Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) pada bulan Januari-Oktober 2019, daerah penelitian yang berada di Kecamatan Panjang memiliki potensi gerakan tanah menengah-tinggi. Kriteria terjadinya longsoran adalah kelerengan yang cukup curam, terdapatnya bidang gelincir di bawah permukaan tanah yang jenuh air dan banyaknya kandungan air yang berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Salah satu metode geofisika yang dapat mendeteksi litologi dan bidang gelincir adalah metode Geolistrik Resistivitas. Melalui metode ini diketahui daerah yang memiliki kandungan air tinggi yang ditunjukkan dengan nilai resistivitas yang rendah. Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi litologi dan bidang gelincir di kawasan rawan longsor dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner-Schlumberger dan Wenner-Alpha. Konfigurasi Wenner-Schlumberger mempunyai penetrasi pengukuran yang lebih dalam tetapi gambaran penampang bawah permukaan beresolusi rendah, sedangkan konfigurasi Wenner-Alpha mempunyai penetrasi pengukuran yang tidak terlalu dalam tetapi gambaran penampang bawah permukaan beresolusi relatif tinggi. Penggunaan kedua konfigurasi ini untuk memanfaatkan kelebihan dan mengurangi kelemahan dari masing-masing konfigurasi pada analisis kelongsoran. Setelah dilakukan pengukuran terhadap 2 lintasan, diidentifikasi litologi dan bidang gelincir daerah penelitian. Berdasarkan hasil pengukuran, konfigurasi Wenner-Schlumberger mempunyai gambaran penampang bawah permukaan yang lebih detail dan penetrasi yang lebih dalam untuk identifikasi litologi perlapisan dan bidang gelincir dibandingkan konfigurasi Wenner-Alpha.
Edukasi Fenomena Geologi Gua Warak dan Gua Macan Putih untuk Pengembangan Potensi Geowisata di Kota Metro Ilham Dani; Bagus Sapto Mulyatno; Ordas Dewanto; I Gede Boy Darmawan
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 3 (2021): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.3.423-428

Abstract

The condition of the Covid-19 pandemic that has occurred since the beginning of 2020 has paralyzed tourism activities in Metro City, Lampung Province. One of the affected tourist objects is the Warak Cave and the Macan Putih Cave, which are located in Tejosari Village, East Metro District. The development of tourist attractions which began to squirm since 2018 was paralyzed due to the outbreak. Entering the new normal era, it can be used as a momentum to introduce the concept of geotourism in Tejosari Village so that the development of tourist objects becomes more attractive in attracting tourists. The method used in this service activity is by direct observation in the field regarding geological conditions which are then disseminated to the community around the cave and to the managers of tourist attractions. The effort made by the service team is to provide counseling about the concept of geotourism and the efforts that can be made to optimize the tourism potential around the cave. The results obtained from this activity are an increase in public knowledge about geological conditions and the concept of geotourism.