Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pemanfaatan Persistent Scatterer Interferometry Synthetic Aperture Radar (PSInSAR) Untuk Mengidentifikasi Laju Deformasi Permukaan di Lapangan Panas Bumi Ulubelu I Gede Boy Darmawan; Karyanto Karyanto
Jurnal Geospasial Indonesia Vol 4, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgise.66896

Abstract

Lapangan panas bumi Ulubelu telah diekstraksi sejak tahun 2012 dengan menghasilkan 2 x 55 MW dari PLTP unit 1 & 2 dan meningkat menjadi 4 x 55 MW sejak tahun 2016 dengan beroperasinya unit 3 dan unit 4. Peningkatan eksploitasi energi panas bumi di Ulubelu berpotensi menimbulkan perubahan kondisi geologi dan lingkungan yang salah satunya adalah subsiden. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi laju deformasi permukaan memanfaatkan metode Persistent Scatterer Interferometry Synthetic Aperture Radar (PSInSAR) di lapangan panas bumi Ulubelu. Sebanyak 49 data Sentinel-1 periode Oktober 2014 hingga Maret 2020 dengan mode descending telah diolah dan dianalisis menggunakan tiga software utama yaitu SNAP, StaMPS dan StaMPS-Visualizer. Pembentukan interferogram pada setiap pasangan data (image pair) antara master dengan seluruh slave dilakukan menggunakan SNAP. Seluruh data interferogram kemudian diexport sebagai input data StaMPS untuk mendapatkan nilai piksel yang memiliki koherensi terbaik dan persistent. Hasil pengolahan menunjukkan laju deformasi per titik persistent scatterer (PS) berkisar antara -7,3 hingga +7,5 mm/tahun relatif pada arah Line of Sight (LOS) tanpa validasi lapangan. Pola deformasi berupa penurunan muka tanah berada di sekitar area eksploitasi panas bumi, sedangkan kenaikan muka tanah (uplift) terdeteksi di luar area eksploitasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kesamaan laju deformasi pada PLTP unit 1 & 2 dengan PLTP unit 3 & 4 mengindikasikan proses subsiden di area Ulubelu didominasi oleh proses ekstraksi fluida panas bumi. Temuan ini juga memperkuat penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa proses subsiden di area panas bumi Ulubelu disebabkan oleh pemadatan batuan alterasi.
PENGEMBANGAN SUMUR PRODUKSI DAN INJEKSI DI LAHAN SAWAH PEKON AMBARAWA TIMUR, PRINGSEWU Rustadi Rustadi; I Gede Boy Darmawan; I Gede Yogi Suandana; Sandri Erfani; Opik Taufik Purwadi
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.931 KB)

Abstract

Pengembangan irigasi berbasis air tanah dangkal, telah banyak dilakukan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan air di lahan sub optimal di Pekon Ambarawa Timur. Sejumlah sumur mengalami kegagalan mendapatkan air tanah dan lainnya mengalami penurunan debit yang menjadikan biaya pemompaan tidak ekonomis. Pengukuran di dua lintasan geolistrik 2D telah dilakukan untuk mendapatkan keberadaan akuifer dangkal. Akuisisi data menggunakan instrument ARES, konfigurasi Wenner – Schlumberger dengan panjang lintasan 200 m dan spasi antar elektrode 5 m. Hasil sampling pada dua lintasan, keberadaan akuifer membentuk lensa – lensa pada lingkungan dominan material lempung di kedalaman 2 – 30 m. Selain dipengaruhi oleh material lempung yang bersifat rendah permeable, juga terdapat lelehan dan intrusi membentuk sejumlah keberadaan batuan beku. Untuk memenuhi tujuan sumber pengairan, pembuatan sumur ditempatkan pada keberadaan lensa – lensa akuifer. Selain untuk produksi, juga dapat dikembangkan sebagai sumur injeksi menangkap genangan air hujan mengisi akuifer dangkal.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI UAV UNTUK PEMBUATAN PETA KAWASAN DESA WISATA DUSUN GUNUNG AGUNG, BRAJA HARJOSARI, LAMPUNG TIMUR I Gede Boy Darmawan; Karyanto Karyanto; Rustadi Rustadi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 6 No 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v6i3.392

Abstract

Kawasan desa wisata dusun Gunung Agung di Desa Braja Harjosari merupakan desa penyangga kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang telah dikelola masyarakat sadar wisata. Namun, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor pariwisata, sehingga diperlukan suatu tindakan pasca pandemi yang dapat mendorong peningkatan pemanfaatan kawasan desa wisata bahkan menambahkan nilai ekonomi bagi masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan bimbingan teknis pemetaan potensi kawasan yang dapat dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat. Kegiatan ini juga ditargetkan untuk meningkatan kualitas dan keunggulan/kearifan lokal yang berimbas pada peningkatan nilai ekonomi kawasan desa wisata dusun Gunung Agung melalui pemanfaatan teknologi Unmaned Aerial Vehicle (UAV) yaitu metode pemetaan udara. Kegiatan pengabdian ini berhasil memetakan potensi kawasan desa wisata seperti area savana dan sungai, sanggar dan balai kesenian serta peternakan lebah madu jenis Trigona yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Selain itu, beberapa fasilitas homestay bernuansa adat Bali telah dibangun dan dikembangkan sebagai bagian dari daya tarik wisatawan. Seluruh potensi yang telah terpetakan sebagian telah dikelola dengan baik oleh masyarakat, namun juga diperlukan dukungan dari berbagai pihak khususnya untuk meningkatkan kualitas manajemen pengelolaan wisata serta fasilitas pendukungnya.
Seismic Vulnerability Evaluation in Western Bandar Lampung's Quarter Formation using the ERT Technique Rustadi - Rustadi; I Gede Boy Darmawan; Rudi Zefrianto Sinambela
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2023.v4i1.4516

Abstract

Western Bandar Lampung is rapidly evolving into a sought-after residential locale and a scenic mountainous tourist spot. Notably, this region sits atop multiple fault structures, signaling potential seismic threats. This study aims to gauge the susceptibility of superficial layers by analyzing the resistivity properties of the underlying rock. Using the ERT geoelectric method across three lines, following the Wenner-Schlumberger configuration, a length of 140 m was mapped with electrodes spaced at intervals of 5 m. The subsurface materials in the examined area displayed a resistivity range between 4 and 1050 Ohm m, characterized by a blend of weathered constituents and igneous lenses. The dominant presence of extensively weathered material, especially given its thickness, highlights possible seismic dangers, including amplification, liquefaction, and potential landslides. To mitigate the repercussions of seismic hazards stemming from these fault lines, there is an imperative need for stringent adherence to construction guidelines tailored for seismically active regions.Top of Form