Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kombinasi Metode Kontrol dan Perkuatan untuk Penanganan Longsor (Studi Kasus: Longsor Waikerap, Tanggamus, Lampung) Aminudin Syah; Ilham Dani; Sandri Erfani
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v4i2.1627

Abstract

Landslides often cause heavy casualties and material losses in Tanggamus Regency. These incidentscontinue to be repeated so that it still requires a landslides risk reduction. Landslides risk mitigation begins with a field survey and soil investigation, followed by analyzing the investigation results and planning the potential mass movements. The results from the geological survey show that the study area has a lithology of constituents in the form of andesite and landslide material in the form of volcanic breaks with a high level of weathering so as to form a thick layer of soil. The basic landslide handling design plan in Pekon Waykerap is to perform the geometry arrangement of the slopes so itprovides a strengthened structure with gabion slopes. The slope design results give the slope height limited to 5 meters, a 1H:1V slope gradient, and 2.5 meter bench. The slope surface is suggested to be covered with a patch of grass and equipped with surface drainage. The slope stability analysis results for Pekon Waykerap landslides using the limit equilibrium method shows that using the combination of control and retrofitting method and increases the static safety factor from 1.092 to 1.298 and the dynamic safety factor from 0.846 to 1.031, which means the groundmass movement risk decreases.
PEMODELAN SEISMIK PADA STRUKTUR GEOLOGI KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE COMMON REFLECTION SURFACE (CRS) Ilham Dani; Mohammad Rachmat Sule
Jurnal Geofisika Eksplorasi Vol 7, No 3 (2021)
Publisher : Engineering Faculty Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jge.v7i3.135

Abstract

Pemodelan seismik merupakan tahap penting untuk memahami respon bawah permukaan bumi terhadap gelombang seismik yang digambarkan dalam bentuk energi seismik refleksi. Walaupun saat ini teknologi pengolahan data seismik telah meningkat dengan pesat, ketidakakuratan posisi reflektor dalam penampang seismik yang dihasilkan tetap saja sering ditemukan, terutama pada daerah dengan struktur geologi kompleks. Model geologi struktur kompleks pada penelitian ini mengacu pada arsitektur glasiotektonik di daerah Fur Knudeklint, Denmark yang memiliki banyak patahan dan lipatan dengan skala kecil. Hasil simulasi perambatan gelombang dengan metode penjalaran sinar dilakukan dari dua arah akuisisi berbeda menggunakan perangkat lunak Norsar 2D untuk mendapatkan seismogram sintetik. Data yang dihasilkan kemudian digunakan sebagai masukan untuk pengolahan data seismik secara konvensional maupun menggunakan metode Common Reflector Surface (CRS) Stack. Hasilnya menunjukkan bahwa akuisisi data dari arah foot wall memberikan citra reflektor yang lebih representatif dibandingkan dari arah sebaliknya. Penegasan kualitas reflektor terlihat jelas di tiga area utama, yaitu CDP 20-100, CDP 120-180 dan CDP 160-330. Dengan demikian, metode CRS Stack berhasil merekonstruksi reflektor-reflektor berupa lipatan kecil dan perlapisan tipis pada struktur geologi kompleks dengan kualitas lebih baik dibandingkan metode konvensional.
DELINEASI SUB-CEKUNGAN SORONG BERDASARKAN ANOMALI GAYA BERAT Ahmad Zaenudin; Ilham Dani; Niar Amalia
JURNAL GEOCELEBES Vol. 4 No. 1: April 2020
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v4i1.7976

Abstract

Delineasi Sub-Cekungan Sorong ini diinterpretasi melalui pola anomali gayaberat, pola patahan, bukaan (rifting), tinggian dari anomali residual, dengan analisis Second Vertical Derivative (SVD), pemodelan 2D dan structural noses. Metode pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah melakukan koreksi gaya berat hingga didapatkan Anomali Bouguer Lengkap, melakukan analisis spektrum untuk mendapatkan estimasi kedalaman regional dan residual serta lebar jendela penapisan, melakukan pemisahan anomali regional dan residual dengan metode moving average, melakukan analisis SVD, melakukan interpretasi kualitatif dan kuantitatif. Hasil pengolahan menunjukkan bahwa pola Anomali Bouguer Lengkap daerah penelitian pada bagian Selatan didominasi oleh anomali rendah dengan nilai 58 hingga 76 mGal. Sedangkan anomali tinggi mendominasi bagian Utara dengan nilai 88 hingga 106 mGal. Kedalaman residual sekitar 2,7 km di bawah permukaan sedangkan kedalaman regional sekitar 10 km di bawah permukaan. Anomali residual daerah penelitian memiliki nilai anomali -9 hingga 10 mGal. Anomali regional daerah penelitian memiliki nilai anomali 60 hingga 100 mGal. Berdasarkan interpretasi kualitatif dan kuantitatif menunjukkan bahwa terdapat satu sub-cekungan pada daerah penelitian yang terletak pada Arar nose. Arah migrasi hidrokarbon berasal dari arah Barat ke Timur mengikuti struktur patahan. Berdasarkan penelitian ini, diasumsikan bahwa sesar utama Sorong tidak hanya berupa jenis sesar geser namun juga merupakan jenis sesar normal.
Penentuan Episentrum dan Hiposentrum Gempa Bumi Menggunakan Metode Grid Search di Antelope Valley, California Ambrosius Hernawan Wibisono; Restu Wildanu Ahadi; Sultan Al Ghifari; Ilham Dani; Syamsurijal Rasimeng
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 2: October 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i2.14635

Abstract

Penentuan titik episenter (titik gempa terekam di permukaan bumi) dan hiposenter (titik gempa terekam di bawah permukaan bumi) dapat dilakukan dengan perhitungan numerik. Penelitian ini menentukan titik episenter dan titik hiposenter gempa yang terjadi di Antelope Valley, California, Amerika Serikat tahun 2021 dengan kekuatan sebesar magnitudo 6.0 pada geografis lintang 38.507o LU dan bujur 119.499o BB. Gempa terekam di tiga stasiun terdekat, yaitu stasiun NV31, PASC, dan CMB. Perkiraan titik gempa berada di tengah-tengah ketiga stasiun tersebut, sehingga data perekaman gempa pada ketiga stasiun tersebut sangat penting karena dianggap paling akurat. Penelitian ini menggunakan metode Grid Search dengan plotting 2D dan 3D. Pengolahan data menggunakan Google Colaboratory, dan SeisGram2K v7. Data perhitungan merujuk informasi resmi dari situs USGS (United States Geological Survey). Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil plotting 2D bahwa titik episenter pada lintang 39.255⁰ LU dan bujur 119.833⁰ BB. Hasil plotting 3D menunjukkan titik hiposenter pada lintang 38.627⁰ LU, bujur 119.788⁰ BB, dengan kedalaman 18 Km.
Edukasi Fenomena Geologi Gua Warak dan Gua Macan Putih untuk Pengembangan Potensi Geowisata di Kota Metro Ilham Dani; Bagus Sapto Mulyatno; Ordas Dewanto; I Gede Boy Darmawan
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 3 (2021): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.3.423-428

Abstract

The condition of the Covid-19 pandemic that has occurred since the beginning of 2020 has paralyzed tourism activities in Metro City, Lampung Province. One of the affected tourist objects is the Warak Cave and the Macan Putih Cave, which are located in Tejosari Village, East Metro District. The development of tourist attractions which began to squirm since 2018 was paralyzed due to the outbreak. Entering the new normal era, it can be used as a momentum to introduce the concept of geotourism in Tejosari Village so that the development of tourist objects becomes more attractive in attracting tourists. The method used in this service activity is by direct observation in the field regarding geological conditions which are then disseminated to the community around the cave and to the managers of tourist attractions. The effort made by the service team is to provide counseling about the concept of geotourism and the efforts that can be made to optimize the tourism potential around the cave. The results obtained from this activity are an increase in public knowledge about geological conditions and the concept of geotourism.
Pemisahan anomali regional-residual data gayaberat daerah Karangsambung Jawa Tengah menggunakan metode trend surface analysis Ledia Damayanti; Syamsurijal Rasimeng; Ilham Dani
Jurnal Teras Fisika: Teori, Modeling, dan Aplikasi Fisika Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Teras Fisika: Teori, Modeling, dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jtf.2020.3.2.2765

Abstract

Pemisahan anomali regional-residual pada metode gravitasi di daerah Karang Sambung Jawa Tengah menggunakan metode tren surface analysis. Pemisahan daerah ini dibuat dengan menggunakan bahasa program Matlab dan kemudian dibuat penampangnya dalam software Surfer. Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mengamati data gayaberat berupa anomali Bouguer. Sedangkan Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk memahami lebih dalam hasil interpretasi kualitatif dengan membuat penampang gayaberat pada peta kontur anomali. Berdasarkan hasil analisis spektrum hasil penapisan dengan lebar jendela 23x23 km didapatkan peta anomali regional. Nilai anomali residual yang didapat berkisar antara -45 sampai 30 mGal yang menunjukkan pola anomali negatif hingga positif. Anomali negatif berkisar antara -45 sampai -10 mGal, sedangkan anomali positif berkisar antara 0 sampai 30 mGal.
VALIDASI PENGARUH JUMLAH PARTISI DALAM PERHITUNGAN METODE INTEGRASI NUMERIK TERHADAP TINGKAT AKURASI DAN GALAT MENGGUNAKAN MATLAB (STUDI KASUS: RIEMANN KIRI DAN ATURAN TRAPESIUM) Emir Dzakwan Kamal Zein; Syamsurijal Rasimeng; Ilham Dani
Asimtot : Jurnal Kependidikan Matematika Vol 4 No 1 (2022): Asimtot: Jurnal Kependidikan Matematika | Juni 2022 - November 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/asimtot.v4i1.1942

Abstract

Metode integrasi numerik digunakan sebagai solusi untuk menyelesaikan persoalan yang tidak bisa dikerjakan dengan cara biasa. Penelitian ini berfokus kepada metode integrasi Riemann kiri dan aturan trapesium dengan tujuan untuk mengetahui tingkat akurasi serta galat yang dipengaruhi oleh banyaknya partisi dalam proses perhitungan. Uji coba beberapa penyelesaian soal integral menggunakan software MATLAB dari suatu jenis fungsi polinomial, trigonometri, dan ekspnonen dilakukan untuk memvalidasi pengaruh banyaknya partisi terhadap tingkat keakuratan dan galat dari setiap metode integrasi numerik. Hasil yang didapatkan yakni tingkat keakuratan eksperimental dengan menggunakan metode integrasi Riemann kiri semakin mendekati nilai 1 seiring bertambahnya jumlah partisi, sedangkan jika menggunakan metode integrasi aturan trapesium mendekati nilai 2. Selain itu, secara umum nilai galat semakin kecil seiring bertambahnya jumlah partisi yang digunakan untuk komputasi numerik. Nilai galat yang dihasilkan metode integrasi aturan trapesium lebih kecil dibandingkan metode intergasi Riemann kiri pada jumlah partisi yang sama sehingga lebih baik.
The Efektivitas Metode Peter Half Slope dalam Menentukan Kedalaman Benda Anomali Syamsurijal Rasimeng; Ivana Jayarani; Maria Nova NafTalita; Tiara Andika Fadila; Ilham Dani; Rustadi
Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia Vol. 5 No. 03 (2023): Edisi Desember Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia (JRGI)
Publisher : Program Studi Teknik Geofisika FITK UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56099/jrgi.v5i03.7

Abstract

The Peter Half Slope method is one of several techniques that can be used as the earliest quantitative depth determination. It is hoped that through this research the literature on the Peter Half Slope method can increase. This research aim is to prove the effectiveness of the Peter Half Slope method in estimating the depth of subsurface anomalous objects through comparison of models (synthesis) that have not and have been added random values as error values. This research begins with modeling in Geomodel software. After obtaining the appropriate synthetic modeling results, the next step is to perform processing in Matlab software to test the effectiveness of the Peter Half Slope method. After entering all the values, the average value of the anomalous depth of model 1 in d1, d2, and d3 is 100.1890m. As for model 2, the average value of model 2 anomaly depth is 97.35344m. The error between the original modeling and the modeling added random values using the Peter Half Slope method is 2.83%. Thus, this method is considered effective in determining the depth of subsurface anomalies through magnetic response, but to determine the exact depth requires the use of other methods as the main method.
PEMODELAN 2D DAN 3D GEOLISTRIK TOMOGRAFI UNTUK INTERPRETASI BIDANG GELINCIR DAN ARAH ALIRAN AIR PADA STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN REL KERETA API DI BATURAJA, SUMATERA SELATAN Ahmad Zaenudin; Ilham Dani
Wahana Fisika Vol 4, No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v4i2.20327

Abstract

Monitoring kondisi bawah permukaan rel kereta api merupakan bagian penting dalam operasional perkeretaapian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeliniasi lapisan bawah permukaan rel kereta api yang sering terjadi pergeseran dan longsoran dengan metode geolistrik dipole-dipole secara tomografi. Pemodelan 2D dan 3D geolistrik diterapkan untuk menginterpretasi bidang gelincir dan arah aliran air.  Model 2D dapat mengidentifikasi 3 lapisan utama, yaitu lapisan perkerasan tanah di bagian atas, lapisan dengan resistivitas rendah (4-60 Ohm.meter) dan lapisan badrock (100-500 Ohm.meter). Lapisan dengan reistivitas rendah diduga mengandung air sebagai penyebab tanah longsor, dimana bidang batas lapisan ini dialasi oleh bedrock yang berada pada kedalaman antara 5-17 meter yang diduga sebagai bidang gelincir. Model 3D dapat mendeliniasi arah aliran air di bawah permukaan rel kereta api, yaitu berarah Timur Laut – Barat Daya melintasi bagian bawah rel kereta api.