Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH UMUR KEHAMILAN USIA REMAJA, PENGETAHUAN IBU TENTANG ANEMIA, DAN STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI KECAMATAN SAWAHAN KOTA SURABAYA Pratiwi Hariyani Putri
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 1 No 1 (2017): Medical Technology and Public Health Journal March 2017
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v1i1.756

Abstract

Pregnancy in adolescence has high enough of medical risk. Because in adolescence, their reproductive organs are not ripening enough to do its function. The effect of anemia in pregnancy, especially during adolescence age, can cause harm during pregnancy. The purpose of this research is to analyse the effect of gestational age, knowledge of mothers about pregnancy, and nutritional status on anemia in adolescence pregnancy in Sawahan District of Surabaya City. This research type was analitic observational. The research design used is case control design because the using of 2groups of cases, which are case and control group with 52 pregnant mother in each group. The result of this research which has been analyzed with double logistic regression, the variable which has significant score less than 0,05 among others: gestation pregnancy (p=0,000), It can be concludedthat pregnant mother in trimestry 3 have anemia probability 8,85 (1/0,113) times larger than pregnant mother in trimestry 2. There is influence of third trimester adolescence pregnancy to the occurrence of anemia.
PEMANFAATAN CAKRAM GIZI SEBAGAI UPAYA PEMANTAUAN STATUS GIZI ANAKDI BUNDA DAYCARE Endah Budi Permana Putri; Pratiwi Hariyani Putri
Community Development Journal Vol 2 No 1 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.146 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v2i1.384

Abstract

Anak usia prasekolah (di bawah 7 tahun) merupakan masa usia prasekolah dimana masa kritis dalam pembentukansumber daya yang berkualitas. Pada masa ini anak juga sedang mengalami perkembangan motorik yang pesat termasuk perkembangan motorik halus. Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembanganmotorik halus pada anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuandan keterampilan mengenai pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, dan mengetahui status gizi idealmenggunakan cakram gizi. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, simulasi dan tanya jawab. Hasil luarandari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah laporan yang telah dipublikasikan di jurnal dan peningkatanpengetahuan dan pemahaman responden.
Pemberdayaan Kader Kesehatan dan Tutor sebaya stunting sebagai Upaya pencegahan stunting dan Pengelola Stunting Center Elly Dwi Masita; Uke Maharani Dewi; Annif Munjidah; Hinda Noviyanti; Pratiwi hariyani Putri; Heni Agustina
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1296

Abstract

Sampai saat ini, stunting pada anak usia 3 – 5 tahun merupakan masalah kesehatan anak terbesar yang dialami oleh sebagian besar negara berkembang termasuk Indonesia. Survey yang telah dilakukan pada bulan Januari 2023 bersama petugas kesehatan setempat bahwa dari 170 balita 30 mengalami gizi yang buruk berupa berat badan kurang sejumlah 18 balita dan 12 balita terindikasi stunting dengan orang tua yang memiliki status ekonomi rendah. Tujuan umum kegiatan ini terfokus pada pencapaian kemandirian kesehatan melalui mendirikan pusat informasi dan fasilitas tata laksana stunting yang dikelola oleh kader kesehatan sebagai upaya mencegah peningkatan prevalensi stunting sekaligus sebagai fasilitas peningkatan pendapatan keluarga yang memiliki anak dengan resiko masalah gizi, keluarga yang terindikasi stunting melalui stunting center. Metode kegiatan menggunakan pendekatan assasement based community development melalui seminar, pelatihan dan pendampingan. Instrumen menggunakan kuesioner dan cek list. Indikator ketercapaian adalah tingkat pengetahuan, tingakat ketrampilan dan pendapatan keluarga yang memiliki bayi dan balita beresiko terjadina gizi buruk dan stunting. Sasaran mitra adalah 55 kader kesehatan dan 55 ibu yang memiliki bayi dan balita yang berusia 5 tahun di wilayah Sidoarjo. Hasil dari kegiatan ini didapatkan adanya perbedaan mean pada masing- masing indikator capaian tingkat pengetahuan sebesar 66.6. ketrampilan pengelolaan bahan makanan sebesar 66.2, ketrampilan kewirausahaan berbasis kesehatan 64.3 serta pada indikator pendapatan keluarga sebesar 1.63 dan hasil uji mean whitney dengan sig= 0.001. Metode pendekatan assasement based community development melalui seminar, pelatihan dan pendampingan efektif dalam mengubah tingkat pengetahuan,persepsi dan perilaku kader kesehtan dan ibu- ibu yang memiliki bayi dan balita dalam pemenuhan gizi serta peningkatan ekonomi keluarga sebagai bentuk dukungan pada program penurunan stunting, ketahanan pangan keluarga sekaligus ketahanan ekonomi keluarga
FAT INTAKE, NATRIUM INTAKE, AND SLEEP DURATION ARE STRONGLY ASSOCIATED WITH PRE-METABOLIC SYNDROME IN ADOLESCENTS Farah Nuriannisa; Pratiwi Hariyani Putri; Sa'bania Hari Raharjeng; Catur Wulandari
The Indonesian Journal of Public Health Vol. 20 No. 1 (2025): THE INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC HEALTH
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijph.v20i1.2025.94-106

Abstract

Introduction: The prevalence of pre-metabolic syndrome components, such as abdominal obesity and elevated blood pressure, in teenagers is increasing yearly. One of the modifiable risk factors to pre-metabolic syndrome is lifestyle, including dietary intake, physical activity, and sleep duration. Based on preliminary study, 80% (12 of 15) students were found to have high blood pressure. Aims: The objective of this study was to evaluate the relationship between nutrition and lifestyle factors with pre-metabolic syndrome in high school students. Methods: This study was cross-sectional design with 90 adolescents as respondents. Instruments used in this study were sphygmomanometer and waist ruler to measure blood pressure and waist circumference; 3x24 hours of food record and SQ-FFQ to observe dietary intake; modified PSQI to assess sleep duration; and modified IPAQ to know physical activity score in respondents. All data were statistically analyzed with Spearman correlation test. Results: The findings of this study were fat intake, fulfillment of fat requirement (% of fat requirement), natrium intake, and sleep duration were significantly associate with pre-metabolic syndrome occurrence in adolescents (p<0.05). Coefficient correlation showed positive for fat intake, % of fat requirement, and natrium intake (respectively 0.705; 0.511; 0.854) and negative for sleep duration (-0.819). Conclusion: there are association between fat intake, fulfillment of fat requirement (% of fat requirement), natrium intake, and sleep duration with pre-metabolic syndrome in adolescents. This study findings may be used as evaluation for government nutrition programs for adolescents.