Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SA-14 Fracture of the Infraglenoid Tubersity in Canine Rama Arge Frismana; Albiruni Haryo; Hendrik Saputra
Hemera Zoa Proceedings of the 20th FAVA & the 15th KIVNAS PDHI 2018
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.701 KB)

Abstract

INTRODUCTIONA broken bone or which was usually called bone fracture had been a medical condition in which there was an incomplete or complete break in the continuity of the bone. There are many different kinds of fracture. The Glenoid Fracture of Os scapula is a very rare occurrence that these fractures have only been described in some series of cases often as a part of scapular fracture series, therefore it was difficult to interpret (1).                In most incidents of ligaments or tendon injuries, fracture or luxation was involved (2). Tuber glenoid fracture often occurs in juvenile animals, it’s because they are very lively and often caused following faulty landing to a jump (3).
Pendampingan Penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP) Pengelolaan Bank Sampah Di Kelurahan Klitren Yogyakarta Emy - Setyaningsih; Defrensia Apriliani Kasi; Sekar Chairunnisa Purnomo; Alan Primayoga; Hendrik Saputra; Nur Annisa Syafitri; Vianney Laura Seran
Indonesian Journal of Community Service and Innovation (IJCOSIN) Vol 4 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM IT Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/ijcosin.v4i1.1305

Abstract

Waste Bank is a community-based waste management system that allows the community to actively participate in managing their environment. To date, in the Klitren Sub District area, there are 16 waste banks in each RW, named Anugrah Waste Bank (BSA). In carrying out its duties and functions, each BSA has waste management policies and operational techniques that vary from one BSA to another. This causes BSA performance to be ineffective and makes it not easy for Group Facilitators to report to the Village level. Therefore, Standard Operational Procedures (SOP) are needed to regulate effective and efficient waste bank management. Community Service Activities by the ORMAWA BEM PPK Team, AKPRIND Yogyakarta Institute of Science & Technology is to provide assistance and help prepare SOPs related to excellent and effective waste bank management. The methods used are Preparation through Community Organizing and Social Mapping activities, assistance through Forum Group Discussion (FGD) activities, and Post-mentoring activities for preparing SOPs. The formation of BSA management SOPs provides clear and standardized guidance for sorting, processing, and selling waste and recording and reporting administration for BSA administrators in Klitren Village.
PENGARUH PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) PADA KAMPUH I TERTUTUP DAN KAMPUH I TERBUKA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MIKRO STRUKTUR Hendrik Saputra; Wisma Soedarmadji; Tulus Subagyo
CYBER-TECHN Vol. 12 No. 01 (2018): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi pengelasan dan sambungan ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Proses pengelasan tidak hanya berupa proses penyambungan, tetapi juga bisa berupa proses pemotongan dan brazing. Salah satunya jenis proses pengelasan adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW) merupakan suatu proses pengelasan dengan mencairkan material dasar dengan menggunakan panas dari listrik antara penutup metal (elektroda). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kekuatan tarik sambungan las Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dari bentuk kampuh las I tertutup, dan bentuk kampuh las I terbuka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisa varian satu arah. Hasil penelitian ini adalah bahwa bentuk kampuh menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap kekuatan tarik plat baja yang dilakukan pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Hal ini didasari pada harga Fhitung < Ftabel dengan taraf kesalahan a = 5 % pada tingkat kepercayaan 95% yang berarti bahwa bentuk kampuh yang berbeda menghasilkan kekuatan tarik yang sama. Hasil perhitungan uji lanjut disimpulkan bahwa bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka tidak berpengaruh terhadap kekuatan tarik hasil lasan, hal ini dapat diketahui berdasarkan selisih rata-rata bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka dengan BNThitung dengan taraf kesalahan a = 5 % menyatakan selisih rata-rata perlakuan kecil.
PENGARUH PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) PADA KAMPUH I TERTUTUP DAN KAMPUH I TERBUKA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MIKRO STRUKTUR Hendrik Saputra; Wisma Soedarmadji; Tulus Subagyo
CYBER-TECHN Vol. 12 No. 01 (2018): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi pengelasan dan sambungan ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Proses pengelasan tidak hanya berupa proses penyambungan, tetapi juga bisa berupa proses pemotongan dan brazing. Salah satunya jenis proses pengelasan adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW) merupakan suatu proses pengelasan dengan mencairkan material dasar dengan menggunakan panas dari listrik antara penutup metal (elektroda). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kekuatan tarik sambungan las Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dari bentuk kampuh las I tertutup, dan bentuk kampuh las I terbuka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisa varian satu arah. Hasil penelitian ini adalah bahwa bentuk kampuh menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap kekuatan tarik plat baja yang dilakukan pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Hal ini didasari pada harga Fhitung < Ftabel dengan taraf kesalahan a = 5 % pada tingkat kepercayaan 95% yang berarti bahwa bentuk kampuh yang berbeda menghasilkan kekuatan tarik yang sama. Hasil perhitungan uji lanjut disimpulkan bahwa bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka tidak berpengaruh terhadap kekuatan tarik hasil lasan, hal ini dapat diketahui berdasarkan selisih rata-rata bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka dengan BNThitung dengan taraf kesalahan a = 5 % menyatakan selisih rata-rata perlakuan kecil.