Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

REDESAIN MESIN UNCOILER TIPE FIN N BERKAPASITAS COIL 850 Kg Su warno; Moch. Mas’ud; Wisma Soedarmadji

Publisher : Department of Industrial Engineering - Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.062 KB)

Abstract

Mesin uncoiler tipe Fin N merupakan mesin uncoiler yang sering mengalami kerusakan akibat beban overload yang dimuatnya. Mesin uncoiler tipe Fin N digunakan untuk dapat meningkatkan kapasitas mesin uncoiler tipe Fin N 850 kg, sehingga proses produksi menjadi lebih efektif dan dapat meningkatkan produktivitas pekerja. Tujuan perancangan ini adalah meredesain mesin uncoiler tipe Fin N dengan kapasitas 850 Kg, sedangkan metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu identifikasi masalah, kajian pustaka, membuat konsep perencanaan, pemilihan komponen-komponen mesin uncoiler tipe Fin N, melakukan analisis perhitungan tiap komponen-komponen mesin uncoiler tipe Fin N.      Hasilpenelitianinimenun-jukkan bahwa mesin uncoiler tipe fin N dapat memiliki kapasitas muat coil 850 kg dengan menggunakan 1) poros berdimensi 85 mm, 2) pasak poros 25x14, 3) pasak gear box 20x12, 4) bantalan tipe Roller Contact Bearing dan 5) baut pengunci coil tipe M85. Selain itu, rangka mesin yang awalnya menyatu dengan rumah bearing menjadi rangka independen serta menempel dengan pillow block. 
Konsep Alat Pembelah Bambu Bagi Pengrajin Keranjang Dusun Pronojiwo Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Abdul Wahid Wahid; Wisma Soedarmadji; Mohammad Effendi; Miftachul Huda; Misbach Munir; Nuriyanto
ABDINE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): ABDINE : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52072/abdine.v2i2.308

Abstract

Dusun Pronojiwo terletak di Desa Blarang Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Dusun ini terdiri dari sekitar 866 jiwa penduduk sebagian besar mata pencarian sebagai pengrajin keranjang. Dalam hal ini proses pengolahan bambu yang membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses produksinya. Sehingga dari sini kami merencanaan teknologi tepat guna dalam membelah bambu yang dirancang untuk lebih mudah dalam pengoperasianya, murah, dan mudah dalam perawatannya. Hasil pengabdian ini adalah membuat  konsep alat pembelah bambu sehingga dapat meningkatkan produktivitas sampai 60 %.
PENDAMPINGAN DALAM PEMASANGAN LAMPU TENAGA SURYA HEMAT ENERGI (LHSTE) UNTUK PENERANGAN KANDANG SAPI PERAH DI DUSUN SREBET, DESA PESANGGRAHAN, KOTA BATU, JAWA TIMUR Muhammad Badaruz Zaman; Wisma Soedarmadji
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 5: Oktober 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i5.6556

Abstract

Upaya penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) hemat dan bersih coba diterapkan pada kandang sapi perah di Dusun Srebet, Desa Pesanggrahan, Kota Batu, Jawa timur. Pendampingan dalam pemasangan lampu tenaga surya hemat energi (LHSTE) untuk penerangan kandang sapi perah telah dilakukan. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah lampu penerangan tenaga surya dapat menerangi kandang sapi perah dengan baik. Cahaya yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan peternak sapi perah, serta dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam proses perawatan sapi dengan hemat energi.
PENGUJIAN IMPACT DAN MIKROSTRUKTUR TERHADAP BAJA PER DAUN DENGAN MEDIA PENDINGIN OLI DAN AIR Wisma Soedarmadji
CYBER-TECHN Vol. 13 No. 02 (2019): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja pegas daun (per daun) sering terlihat pada mobil, memiliki ketangguhan dan keuletan agar kendaraan bermotor tetap stabil saat menerima beban statik dan dinamik. Penelitian ini terfokus pada baja per daun yang telah dipanaskan dengan suhu 8000C dan didinginkan pada media yang berbeda yaitu oli dan air, dan dilakukan dengan pengujian yaitu pengujian impact. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur mikro yang terjadi pada baja per daun yang didinginkan dengan media pendingin oli dan air dan untuk mengetahui besarnya nilai uji impact yang terjadi. Hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa harga impak terendah sebesar 0,44 J/mm2 dengan besar energi yang terjadi 17,76 joule, sedangkan harga impak terbesar sebesar 2,95 J/mm2 dengan besar energi yang terjadi 88,63 joule. Hal ini sangat dipengaruhi oleh perlakuan panas yang dilakukan sehingga akan mempengaruhi terhadap suatu logam, karena semakin tinggi suhu yang diberikan maka sifat logam akan semakin ulet dan energi impak yang diterima juga dipengaruhi oleh suhu bahwa semakin rendah harga impak maka semakin getas yang diterima oleh material tersebut.
PENGGUNAAN METODE THE HOUSE MODEL UNTUK PERBAIKAN GREEN MANUFACTURING PADA LIMBAH KEMASAN MINUMAN RINGAN Wisma Soedarmadji; Mohammad Effendi; Cahyuni Novia; Deny Utomo
CYBER-TECHN Vol. 13 No. 01 (2019): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep green manufacturing merupakan proses inovatif karena akan memberikan mnafaat yang sangat positif pada minimalisasi limbah dan pencegahan polusi. Green manufacturing tidak hanya melibatkan penggunaan desain produk, penggunaan bahan baku ramah lingkungan, tetapi juga kemasan yang ramah lingkungan, atau penggunaan kembali suatu produk. Penerapan green manufacturing dalam produksi kemasan plastik minuman ringan seharusnya melalui beberapa tahap, yaitu proses pewarnaan, persiapan pembersihan, perbaikan ramah lingkungan, dan kondisi ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan strategi perbaikan green manufacturing pada pewarnaan, persiapan pembersihan, perbaikan ramah lingkungan, dan kondisi ramah lingkungan pada limbah kemasan minuman ringan. Penenelitian ini menggunakan metode the house model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi perbaikan green manufacturing limbah kemasan minuman ringan memiliki tiga pilar utama (kondisi ramah lingkungan, perbaikan ramah lingkungan, dan persiapan pembersihan) dan pondasi yang merupakan pendukung melalui kebijakan dan regulasi pemerintah dalam menentukan jenis pewarnaan yang ramah lingkungan untuk limbah kemasan minum ringan, sehingga dapat menurunkan tingkatan dan dampak limbah di lingkungan.
PENGARUH PENGELASAN SHIELDED METAL ARC WELDING (SMAW) PADA KAMPUH I TERTUTUP DAN KAMPUH I TERBUKA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MIKRO STRUKTUR Hendrik Saputra; Wisma Soedarmadji; Tulus Subagyo
CYBER-TECHN Vol. 12 No. 01 (2018): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi pengelasan dan sambungan ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik penyambungan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Proses pengelasan tidak hanya berupa proses penyambungan, tetapi juga bisa berupa proses pemotongan dan brazing. Salah satunya jenis proses pengelasan adalah Shielded Metal Arc Welding (SMAW) merupakan suatu proses pengelasan dengan mencairkan material dasar dengan menggunakan panas dari listrik antara penutup metal (elektroda). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kekuatan tarik sambungan las Shielded Metal Arc Welding (SMAW) dari bentuk kampuh las I tertutup, dan bentuk kampuh las I terbuka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisa varian satu arah. Hasil penelitian ini adalah bahwa bentuk kampuh menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap kekuatan tarik plat baja yang dilakukan pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Hal ini didasari pada harga Fhitung < Ftabel dengan taraf kesalahan a = 5 % pada tingkat kepercayaan 95% yang berarti bahwa bentuk kampuh yang berbeda menghasilkan kekuatan tarik yang sama. Hasil perhitungan uji lanjut disimpulkan bahwa bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka tidak berpengaruh terhadap kekuatan tarik hasil lasan, hal ini dapat diketahui berdasarkan selisih rata-rata bentuk kampuh I tertutup dan bentuk kampuh I terbuka dengan BNThitung dengan taraf kesalahan a = 5 % menyatakan selisih rata-rata perlakuan kecil.
PENGARUH PERSIAPAN PEMBERSIHAN TERHADAP IDENTIFIKASI WARNA MELALUI KONDISI RAMAH LINGKUNGAN PADA LIMBAH BOTOL PLASTIK DENGAN KONSEP GREEN MANUFACTURING Wisma Soedarmadji; Tulus Subagyo; Deny Utomo
CYBER-TECHN Vol. 12 No. 02 (2018): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui pengaruh positif antara persiapan pembersihan dengan identifikasi warna, 2) Mengetahui pengaruh positif antara persiapan pembersihan dengan kondisi ramah lingkungan, 3) Mengetahui pengaruh positif antara identifikasi warna dengan kondisi ramah lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan teknik analisis data menggunakan Generate Structural Component Analisis (GSCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) persiapan pembersihan mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan dengan variabel identifikasi warna, dengan nilai -0,142 dengan SE sebesar 0,117, 2) persiapan pembersihan mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan variabel kondisi ramah lingkungan dengan nilai 0,170 dengan SE sebesar 0,081, 5) identifikasi warna mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan variabel kondisi ramah lingkungan dengan nilai 0,255 dengan SE sebesar 0,150.
PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER Wisma Soedarmadji; Febi Rahmadianto
CYBER-TECHN Vol. 11 No. 01 (2017): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan Tungsten Innert Gas adalah proses pengelasan busur listrik antara elektrode tungsten yang tak terumpan pada bahan material. Parameter sambungan las selalu berhubungan dengan kekuatan, ketangguhan dari material itu sendiri. Jenis las ini dapat digunakan dengan atau tampa bahan penambah. Hasil pengelasan dapat menyebabkan hasil atau kualitas dari pengelasan buruk seperti sambungan yang kurang menyatu sehingga mengakibatkan sambungan gampang lepas juga dapat terjadi keretakan. Keretakan merupakan cacat las, namun keretakan halus disebut juga keretakan mikro yang tidak mempunyai pengaruh yang sangat berbahaya. Proses pengelasan dengan kuat arus 110 Ampere pada material Stainless Steel SA 240 memiliki kekuatan tarik 38,50 Kg/mm2. Hal ini disebabkan bahwa pada kuat arus 110 Ampere tidak mengalami perubahan signifikan pada nilai regangan, nilai regangan yang terjadi cenderung mengalami kenaikkan stabil. pengujian kekerasan untuk material Stainless Steel SA 240 terlihat bervariasi bahwa semakin tinggi kuat arus yang dipakai pengelasan maka kekuatan tarikya semakin berkurang. Pada proses pengelasan untuk material Stainless Steel SA 240 bahwa pengelasan didaerah HAZ memberikan pengaruh struktur mikro yang terjadi dengan pembesaran 500x hal ini terlihat bahwa telah terjadi pemuaian pada butir base metal sehingga mempengaruhi struktur base metal yang mencapai temperatur pada daerah austenit, sehingga stuktur ferit berubah menjadi besar.
PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (1-3%) PADA PRODUK KOPEL TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Wisma Soedarmadji; Febi Rahmadianto
CYBER-TECHN Vol. 11 No. 02 (2017): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cast Iron adalah merupakan jenis besi paduan yang mengandung karbon, belerang, mangan, silisium, dan fosfor. Besi cor merupakan salah satu meterial yang paling banyak digunakan dalam industri logam baik sebagai bahan dasar rangka hingga produk-produk lain seperti komponen-komponen kendaraan bermotor, pump casing, sistem perpipaan maupun komponen generator. UKM yang bergerak dibidang pabrikasi logam telah memproduksi berbagai macam benda-benda coran seperti pulley, kopel, as mobil dan lain-lain. Benda-benda tersebut diproduksi sesuai job order dari konsumen sehingga tidak dapat diproduksi secara continue. Hasil produk yang dihasilkan UKM ini mengalami permasalahan dalam mengukur tingkat kekerasan suatu produk dan tidak menggunakan standarisasi pengecoran yang baik untuk melihat tingkat kekerasan dari produk yang dihasilkan. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan silikon terhadap kekuatan tarik, tingkat kekerasan dan perubahan struktur mikro yang terjadi pada besi cor dari produk yang dihasilkan. Hasil dari penelitian pada pengujian kekerasan disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar penambahan komposisi silikon pada batas tertentu, tingkat kekerasannya semakin menurun, pada pengujian tarik menunjukkan bahwa makin tinggi kadar penambahan komposisi silikon maka kekuatan tariknya juga semakin menurun, hasil pengujian pada besi cor kelabu dengan penambahan komposisi silikon yang bervariasi yaitu 1%, 1,2%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% disimpulkan bahwa pada komposisi 1,2% silikon adalah merupakan penambahan komposisi yang paling sesuai dengan keunggulan sifat-sifat yang telah diharapkan, tingkat kekerasannya sebesar 145,47 BHN dengan kekuatan tarik maksimum sebesar 0,302 Kg/mm2.
Analysis Of the Impact Test of Brass Material Using the Charpy Method Akhmad Khakiki; Wisma Soedarmadji
International Journal of Health Engineering and Technology Vol. 4 No. 3 (2025): IJHET SEPTEMBER 2025
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rapid development of industries such as construction, manufacturing, and automotive requires materials with excellent mechanical properties, particularly impact resistance. Brass, a copper-zinc alloy (Cu–Zn), is widely applied due to its ductility, corrosion resistance, thermal conductivity, and manufacturability. However, quantitative data on the dynamic toughness of brass remain limited and vary significantly depending on composition, heat treatment, and testing conditions. This study aims to analyze the impact toughness of brass using the Charpy impact test method, evaluate the accuracy and consistency of the results, and identify factors influencing impact resistance. The research employed a quantitative experimental method with a controlled design. The population consisted of α-brass specimens, while the samples were several homogeneous and representative test pieces without additional heat treatment or cold working. The main instrument used was a Charpy impact testing machine with notched specimens, and data were analyzed using descriptive statistics, calculating average absorbed energy and energy per unit area. The results revealed that brass exhibits stable performance under impact loading, with an average absorbed energy of 113–115 J and energy per unit area of 0.961–0.979 J/mm². The findings confirm that α-brass with less than 35% zinc content possesses a homogeneous microstructure, contributing to high ductility and toughness. In conclusion, brass is a reliable and economical material for light to medium engineering applications, although further studies are recommended to explore the effects of heat treatment, cold working, and alloy variations on its impact toughness.